Nama : Rizkiatul Nur Indah Sari
NIM : 160211601806
Off/No : B/31
Tugas 1
Judul : Ki Hajar Dewantara Biografi
Singkat 1889-1959
Penulis : Suparto Rahardjo
Penerbit : Garasi
Kota
Terbit : Jogjakarta
Tahun
Terbit : 2016
Tebal : 128 halaman
Catatan tentang Kredibilitas Buku
Buku
ini sangat bagus dibaca oleh siapa saja, karena buku biografi Ki Hajar
Dewantara ini selain berisi kisah hidupnya juga dapat menjadi inspirasi bagi
setiap orang yang membacanya. Pada awal buku ini langsung diceritakan secara
singkat bagaimana riwayat hidupnya baru kemudian penjelasannya berada di
bab-bab selanjutnya. Oleh karena itu, dengan buku ini pembaca dapat lebih mudah
memahami apa isi dari buku tersebut.
Ikhtisar
Buku ini mengisahkan tentang seorang laki-laki yang berasal dari
lingkungan keluarga keraton, tepatnya Pura Pakualam, Yogyakarta. Beliau
terlahir dengan nama Raden Mas Suwardi
Suryaningrat pada 2 Mei 1889. Pendidikan pertamanya ditempuh di ELS
(Europeesche Lagere School). Ini adalah sekolah dasar pada masa pemerintahan
kolonial Belanda di Indonesia. Setamat ELS, Suwardi meneruskan pelajarannya ke
Kweekschool (Sekolah Guru Belanda). Beliau hanya menjalaninya selama satu tahun
untuk kemudian pindah ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera). Karena kecerdasan
dan penguasaan bahasa Belandanya yang sangat baik, Suwardi menerima beasiswa di
STOVIA. Beliau harus tidak naik kelas dan terpaksa keluar karena sakit selama
empat bulan, sehingga beasiswanya dicabut. Setelah keluar dari STOVIA, Suwardi
mencoba untuk bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar. Selain itu,
Suwardi juga aktif dalam organisasi sosial-politik.
Dengan keyakinan penuh bersama Douwes Dekker dan dr. Cipto
Mangunkusumo, beliau mendirikan Indische Partij pada 25 Desember 1912. Ketiga
tokoh ini kemudian dikenal dengan “Tiga Serangkai”. Mereka lalu berusaha
mendaftarkan Indische Partij untuk memperoleh badan hukum pada pemerintah
kolonial Belanda. Namun, Gubernur Jenderal Alexander Willem Frederik Idenburg
menolak pendaftaran tersebut pada 11 Maret 1913.
Sikap berani yang dimiliki oleh Ki Hajar Dewantara dengan
mengkritik kolonial Belanda membuatnya dijatuhi hukuman interning (hukum
buang). Beliau memanfaatkan waktu hukuman itu untuk mendalami masalah
pendidikan dan pengajaran. Sepulangnya ke Indoneia beliau berjuang bersama
teman-temannya untuk mendirikan sebuah perguruan yang bercorak nasional, yaitu
National Onderwijs Instituut Tamansiswa pada 3 Juli 1922. Ketika genap berusia
40 tahun menurut hitungan Tahun Caka, ia berganti nama menjadi Ki Hajar
Dewantara. Karena kecintaannya pada pendidikan, kemudian Ki Hajar Dewantara dijuluki sebagai Bapak
Pendidikan Nasional dan hari lahirnya yaitu 2 Mei ditetapkan sebagai Hari
Pendidikan Nasional.
Nilai-nilai
Buku yang berjudul Ki Hajar Dewantara Biografi Singkat 1889-1959
sangat menginspirasi dan tentunya akan membuat siapa saja yang membacanya
mengerti akan pentingnya pendidikan bagi kehidupan manusia. Setiap bab berisi
kisah dan perjalanan hidup seorang Ki Hajar Dewantara secara berurutan, dan
juga masalah, hamabatan, maupun rintangan apa saja yang dihadapinya untuk
memperjuangkan pendidikan di Indonesia. Buku ini juga mengajarkan kita untuk
tidak takut mengemukakan pedapat maupun kritik kepada orang lain, kerena
sejatinya setiap manusia memang memiliki hak untuk itu. Selain itu, sikap
berani, percaya diri, kerja sama yang tinggi, loyalitas, dan pemanfaatan waktu
yang baik, dapat juga kita pelajari dari buku ini.
Refleksi
Buku yang berjudul Ki Hajar Dewantara Biografi Singkat 1889-1959
sangat memberikan banyak inspirasi bagi para pembacanya, terutama
tentang perjuangan dan keberanian dalam memperjuangkan sesuatu. Dari buku ini
akan muncul pertanyaan-pertanyaan mengenai apa saja yang sudah kita lakukan
untuk dunia pendidikan.
Setelah membaca buku ini, saya merasa sering menyia-nyiakan waktu,
sering tak pandai menggunakan waktu untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang baik
seputar pendidikan, seperti mengerjakan semua tugas dengan cepat dan tepat, dan
lain sebagainya.
Artikel Reflektif
Waktumu adalah Samuraimu
!
Rizkiatul Nur
Indah Sari
Waktu adalah sesuatu yang sangat
berharga, dan kita akan menyesal tiada hentinya saat kita menyia-nyiakan waktu
yang kita miliki. Sebut saja dalam dunia pendidikan, ketika banyak sekali tugas
yang menghampiri lalu kita terkalahkan oleh rasa malas, jelas kita akan
tertinggal dengan teman yang lain. Waktu itu juga ibarat pedang, jika kita tidak menebasnya maka ialah yang akan
menebasmu. Waktu itu juga ibarat pedang bermata ganda, bisa mendatangkan
kebahagian dan dan bisa juga mendatangkan kesengsaraan.
Banyak orang yang berkata bahwasanya dia tak punya waktu dan
terlalu sibuk. Namun, pada kenyataannya banyak orang yang , menyia-nyiakan
waktunya hanya untuk hal-hal yang tidak penting. Hal itu terjadi karena mereka
semua tidak sadar bahwa waktu itu mengalir lebih cepat dari aliran air, dan
lebih cepat dari pergantian siang ke
malam.
Puisi Reflektif
Waktu
Rizkiatul Nur
Indah Sari
Waktu,
Selalu
mengalir apa adanya
Bagai
aliran air pada umumnya
Bagai
benci yang tiba-tiba berubah menjadi cinta
Bagai
terang yang berganti gelap gulita
Waktu adalah sesuatu yang tak bisa diputar kembali
Ketika aku terlalu naif untuk menyadari
Dan tertalu malu untuk mengakui
Sesuatu yang sudah terjadi
Hingga hanya ada penyesalan kini
Tugas 2
Teks Laporan Hasil Observasi
Banjir Kali Ciliwung
Lingkungan
merupakan sesuatu yang ada di sekitar manusia, menopang kehidupannya, sekaligus
mempengaruhi kehidupan manusia. Lingkungan hidup adalah kesatuan yang terbentuk
dari saling terhubungnya ruang, benda, dan makhluk hidup di dalamnya. Termasuk
manusia. Oleh karena itu lingkungan harus dijaga agar keberlangsungan hidup
manusia tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Dalam
lingkungan hidup terdapat 2 ekosistem yaitu, ekosistem darat dan ekosistem
perairan. Di antara keduanya, ekosistem airlah yang paling berpengaruh terhadap
kehidupan manusia. 2/3 bumi adalah air. 60% – 70% kandungan dalam tubuh manusia
juga air.
Ciliwung adalah
sungai yang kerap menimbulkan banjir setiap tahunnya. Terutama di bagian hilir.
Sungai ini melewati wilayah DKI Jakarta, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Kota
Depok. Sungai ini menjadi salah satu sungai terpenting di Tatar Pasundan dengan
panjang aliran utama 120 km.
Hasil pengamatan kami, banjir kali ciliwung disebabkan oleh dua
faktor:
1.
Ulah Manusia
Ledakan
penduduk di Jakarta, terutama di sekitar sungai ciliwung tidak dibarengi dengan
kesadaran tentang bahayanya membuang sampai di kali, akhirnya terjadi
penumpukan sampah di sungai ciliwung
2.
Faktor Alam
Setelah
diteliti lebih lanjut, ada faktor lain yang mempengaruhi banjir kali ciliwung,
yakni rusaknya ekosistem di sepanjang kali ciliwung. Normalisasi yang
dilaksanakan oleh PemProv DKI pun hanya menyasar beberapa wilayah saja.
A. Analisis Struktur Isi Teks Laporan Hasil Observasi
Teks
|
Struktur
|
Banjir Kali Ciliwung
|
Judul
|
Lingkungan merupakan sesuatu yang ada di sekitar manusia,
menopang kehidupannya, sekaligus mempengaruhi kehidupan manusia. Lingkungan
hidup adalah kesatuan yang terbentuk dari saling terhubungnya ruang, benda,
dan makhluk hidup di dalamnya. Termasuk manusia. Oleh karena itu lingkungan
harus dijaga agar keberlangsungan hidup manusia tetap berjalan sebagaimana
mestinya.
|
Pernyataan
Umum
|
Dalam lingkungan hidup terdapat 2 ekosistem yaitu, ekosistem
darat dan ekosistem perairan. Di antara keduanya, ekosistem airlah yang
paling berpengaruh terhadap kehidupan manusia. 2/3 bumi adalah air. 60% – 70%
kandungan dalam tubuh manusia juga air.
|
Aspek yang dilaporkan
|
Ciliwung adalah sungai yang kerap menimbulkan banjir setiap
tahunnya. Terutama di bagian hilir. Sungai ini melewati wilayah DKI Jakarta,
Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Kota Depok. Sungai ini menjadi salah satu
sungai terpenting di Tatar Pasundan dengan panjang aliran utama 120 km.
|
Aspek yang dilaporkan
|
Hasil pengamatan kami, banjir kali ciliwung disebabkan oleh dua
faktor:
1.
Ulah Manusia
Ledakan
penduduk di Jakarta, terutama di sekitar sungai ciliwung tidak dibarengi
dengan kesadaran tentang bahayanya membuang sampai di kali, akhirnya terjadi
penumpukan sampah di sungai ciliwung
2.
Faktor Alam
Setelah diteliti lebih lanjut, ada faktor lain yang mempengaruhi
banjir kali ciliwung, yakni rusaknya ekosistem di sepanjang kali ciliwung.
Normalisasi yang dilaksanakan oleh PemProv DKI pun hanya menyasar beberapa
wilayah saja.
|
Penutup
|
B. Ciri
Bahasa Teks Laporan Hasil Observasi
Ciri
|
Kata dalam Teks
|
Menggunakan kelas kata kerja yang
menunjukan akibat
|
Ciliwung adalah sungai yang kerap menimbulkan banjir
setiap tahunnya. Terutama di bagian hilir. Sungai ini melewati wilayah DKI
Jakarta, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Kota Depok. Sungai ini menjadi
salah satu sungai terpenting di Tatar Pasundan dengan panjang aliran utama
120 km.
|
Menggunakan verba rasional
|
Lingkungan merupakan sesuatu yang ada di sekitar manusia,
menopang kehidupannya, sekaligus mempengaruhi kehidupan manusia
|
Menggunakan konjungsi yang menunjukkan
tujuan
|
Oleh karena itu lingkungan harus dijaga agar
keberlangsungan hidup manusia tetap berjalan sebagaimana mestinya.
|
Menggunakan angka yang menunjukkan
hasil laporan observasi
|
Dalam lingkungan hidup terdapat 2 ekosistem yaitu, ekosistem
darat dan ekosistem perairan. Di antara keduanya, ekosistem airlah yang
paling berpengaruh terhadap kehidupan manusia. 2/3 bumi adalah air. 60%
– 70% kandungan dalam tubuh manusia juga air.
Ciliwung adalah sungai yang kerap menimbulkan banjir setiap
tahunnya. Terutama di bagian hilir. Sungai ini melewati wilayah DKI Jakarta,
Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Kota Depok. Sungai ini menjadi salah satu
sungai terpenting di Tatar Pasundan dengan panjang aliran utama 120
km.
|
Teks Editorial
Pendidik Tidak Menghasilkan Orang Terdidik, Namun Hanya Orang
Pintar Semata
Pada era perkembangan jaman sekarang ini kerap terjadi tindakan
memalukan didalam organ negara kita seperti kasus korupsi, suap, mafia pajak,
dan sebagainya. Namun tidak disangka sangka ternyata pelaku kasus kejahatan
tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah orang-orang pintar yang notabennya
memiliki ijazah dan gelar sarjana hingga seorang doktor.
Menanggapi fenomena ini, seperti telah terjadi pola pendidikan yang
tidak benar telah terjadi di negara ini. Pola pendidikan yang saat ini tengah
diterapkan di negara ini hanya mengacu pada ilmu duniawi semata sehingga hanya
menghasilkan orang pintar semata, namun tidak menghasilkan orang dengan budi
pekerti yang baik.
Akibatnya lulusan yang notabennya merupakan orang-orang pintar
tersebut malah menggunakan kepintaran mereka untuk melakukan kejahatan dan
menindas kaum yang lebih lemah dari mereka. Padahal mestinya mereka menjadi
pemimpin sekaligus penolong yang mampu bermanfaat untuk banyak orang.
Banyak sekali orang-orang pintar nan terhormat yang tertangkap
basah tengah melakukan tindakan suap bahkan korupsi. Meskipun mereka memiliki
tingkat pendidikan yang tinggi dan mengaku sebagai manusia yang beradab dan
beragama namun memiliki tindakan yang memalukan dan bersifat merugikan.
Umumnya ketika seseorang terlibat kasus kejahatan, mereka tidak
akan pernah sendirian. Namun mereka tertangkap tangan melakukan kejahatan
secara bersama. Mirisnya lagi, ketika telah tertangkap tangan melakukan
kejahatan mereka masih bisa menebar senyum lebar di muka masyarakat seolah
tidak terjadi apa-apa dan tidak merasakan malu atas apa yang telah mereka
perbuat.
Dalam hati masyarakat bertanya, apakah mereka tidak pernah diajari
pengetahua bahwa memakan harta yang bukan merupakan haknya adalah perbuatan
dosa yang hukum dalam agama adalah haram. Mungkin mereka memang telah hilang
akal sehatnya dan putus urat malunya. Maka dari itu, sistem pendidikan di
negara ini harus segera diperbaiki agar tidak menghasilkan orang pintar saja
namun juga melahirkan orang yang berpendidikan baik secara jasmani dan rohani.
A. Analisis Teks Kebahasaan Teks Editorial
Teks
|
Struktur
|
Pada era perkembangan jaman sekarang ini kerap terjadi tindakan
memalukan didalam organ negara kita seperti kasus korupsi, suap, mafia pajak,
dan sebagainya. Namun tidak disangka sangka ternyata pelaku kasus kejahatan
tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah orang-orang pintar yang notabennya
memiliki ijazah dan gelar sarjana hingga seorang doktor.
|
Pernyataan
atau pendapat
(latar
belakang)
|
Menanggapi fenomena ini, seperti telah terjadi pola pendidikan
yang tidak benar telah terjadi di negara ini. Pola pendidikan yang saat ini
tengah diterapkan di negara ini hanya mengacu pada ilmu duniawi semata
sehingga hanya menghasilkan orang pintar semata, namun tidak menghasilkan
orang dengan budi pekerti yang baik.
Akibatnya lulusan yang notabennya merupakan orang-orang pintar
tersebut malah menggunakan kepintaran mereka untuk melakukan kejahatan dan
menindas kaum yang lebih lemah dari mereka. Padahal mestinya mereka menjadi
pemimpin sekaligus penolong yang mampu bermanfaat untuk banyak orang.
Banyak sekali orang-orang pintar nan terhormat yang tertangkap
basah tengah melakukan tindakan suap bahkan korupsi. Meskipun mereka memiliki
tingkat pendidikan yang tinggi dan mengaku sebagai manusia yang beradab dan
beragama namun memiliki tindakan yang memalukan dan bersifat merugikan.
Umumnya ketika seseorang terlibat kasus kejahatan, mereka tidak
akan pernah sendirian. Namun mereka tertangkap tangan melakukan kejahatan
secara bersama. Mirisnya lagi, ketika telah tertangkap tangan melakukan
kejahatan mereka masih bisa menebar senyum lebar di muka masyarakat seolah
tidak terjadi apa-apa dan tidak merasakan malu atas apa yang telah mereka
perbuat.
Dalam hati masyarakat bertanya, apakah mereka tidak pernah
diajari pengetahuan bahwa memakan harta yang bukan merupakan haknya adalah
perbuatan dosa yang hukum dalam agama adalah haram. Mungkin mereka memang
telah hilang akal sehatnya dan putus urat malunya.
|
Argumentasi
(penyebab)
|
Maka dari itu, sistem pendidikan di negara ini harus segera
diperbaiki agar tidak menghasilkan orang pintar saja namun juga melahirkan
orang yang berpendidikan baik secara jasmani dan rohani.
|
Saran
& Pernyataan Ulang Pendapat
|
B. Analisis
Teks Kebahasaan Teks Editorial
Ciri
|
Kata
dalam Teks
|
Menggunakan konjungsi yang menyatakan akibat
|
Akibatnya
lulusan yang notabennya merupakan orang-orang pintar tersebut malah
menggunakan kepintaran mereka untuk melakukan kejahatan dan menindas kaum
yang lebih lemah dari mereka. Padahal mestinya mereka menjadi pemimpin
sekaligus penolong yang mampu bermanfaat untuk banyak orang.
Pola pendidikan yang saat ini tengah diterapkan di negara ini
hanya mengacu pada ilmu duniawi semata sehingga hanya menghasilkan
orang pintar semata, namun tidak menghasilkan orang dengan budi pekerti yang
baik.
|
Menggunakan kalimat saran
|
Maka dari itu, sistem pendidikan di negara ini harus segera
diperbaiki agar tidak menghasilkan orang pintar saja namun juga
melahirkan orang yang berpendidikan baik secara jasmani dan rohani.
|
Menggunakan kata kerja material
yang menunjukkan adanya aktivitas fisik
|
Mirisnya lagi, ketika telah tertangkap tangan melakukan kejahatan
mereka masih bisa menebar senyum lebar di muka masyarakat seolah tidak
terjadi apa-apa dan tidak merasakan malu atas apa yang telah mereka perbuat.
Dalam hati masyarakat bertanya, apakah mereka tidak pernah
diajari pengetahuan bahwa memakan harta yang bukan merupakan haknya
adalah perbuatan dosa yang hukum dalam agama adalah haram. Mungkin mereka
memang telah hilang akal sehatnya dan putus urat malunya.
Maka dari itu, sistem pendidikan di negara ini harus segera
diperbaiki agar tidak menghasilkan orang pintar saja namun juga melahirkan
orang yang berpendidikan baik secara jasmani dan rohani.
|
Tugas 3
Resensi
Buku Terbaru
Judul : Para
Pemburu Masa Depan
Penulis : Surya
Burhanuddin & Tony Hendroyono
Penerbit : Bentang
Pustaka
Tahun Terbit : 2016
Tebal : 188
halaman
Buku ini menceritakan tentang pendapat Surya Burhanudin, mengenai pendidikan
yang haruslah diperjuangkan. Setiap anak harus mendapatkan fasilitas pendidikan
terbaik supaya mereka mampu menjadi generasi penerus bermasa depan cerah.
Baginya, kuliah di luar negeri adalah kewajiban. Bukan karena pendidikan di
dalam negeri tak ada yang memadai, melainkan generasi muda harus memiliki
kesempatan untuk bertemu dengan mahasiswa dari berbagai bangsa. Dengan
demikian, generasi muda Indonesia akan mampu berkompetisi di ranah global.
Berbekal tekad tersebut, setelah pensiun dari perusahaan BUMN
ternama di Indonesia, Surya mendirikan yayasan yang memfasilitasi anak-anak
Indonesia untuk berkuliah ke Malaysia. Ia bahkan melakukan berbagai mediasi
untuk mendapatkan bantuan beasiswa dan biaya hidup bagi para calon mahasiswa
yang kurang mampu. Di luar dugaan, inisiatif
Surya tak disambut gembira. Berbagai prasangka buruk mengarah kepadanya,
mulai dari trafficking hingga menganggap Surya sebagai sumber dana yang bisa
dimanfaatkan kapan saja.
Para Pemburu Masa Depan merupakan memoar Surya Burhanudin dalam
upayanya memberangkatkan 500 pelajar Indonesia untuk kuliah ke luar negeri.
“Pak Surya orang yang helpful. Ia senantiasa berupaya dan tidak pernah
menunjukkan kelelahan dalam mencari putra-putri Indonesia yang cerdas dan
berbakat, terutama yang kurang mampu. Anak-anak ini difasilitasi untuk menempuh
pendidikan di beberapa perguruan tinggi di Malaysia. Sebuah langkah mulia untuk
membantu memperbaiki masa depan bangsa.”
Komentar Milik Teman (Nur
Lita Aldania Rizki)
Judul
Buku :
WHEN BREATH BECOMES AIR
Penulis :
Paul Kalanithi
Penerjemah :
InggridDwijani&YusaTripeni
Penyunting : IkaYulianaKurniasih
Penerbit :
PenerbitBentang(PT BentangPustaka)
TahunTerbit : 2016
JumlahHalaman : 244 Halaman
ISBN :
978-602-291-246-0
Resensi yang ditulis oleh Nur Lita
Aldania Rizki ini sudah berbeda dengan judul buku aslinya, dimana judul aslinya
adalah “When Breath Becomes Air”. Sedangkan di dalam resensinya ia memakai
judul Menemukan “Makna Kehidupan dalam Kematian”. Jelas judul tersebut akan
menggugah rasa ketertarikan pembaca, karena di dalamnya terdapat kata-kata yang
emotif. Kemudian pada pembukaan resensi tersebut berisi pengenalan buku dengan
pengungkapanyang khas. Sayangnya, tidak disertakan pula dengan klasifikasi
buku. Pada bagian sinopsis penulis menggunakan kata-kata yang emotif dan juga
ada informasi tambahan. Informasi tersebut diungkapkan secara khas, namun
informasi esensisal masih minim sekali.
Di dalam menulis resensi buku
pastinya tidak akan pernah lepas dari yang namanya kelemahan dan kelebihan isi
buku. Ia memang mengungkapkan kelebihan isi
buku tersebut dengan bahsa yang khas. Namun, pada kelemahan isi buku ia
mengungkapkannya hanya dengan batas standar saja. Selain itu, ia juga tidak
menyertakan perbandingan buku yang ia resensi dengan buku yang lain. Pada
bagian penutup ia memang menuliskannya. Namun, kalimatnya masih sangat minim
dan belum ada kesan serta rekomendasi yang diharapkan.
Tugas 4
Menulis Jurnal Refleksi
Membaca teks non ilmiah atau membaca
informatif adalah mata kuliah ku di hari kamis pada semester dua. Saya sempat
berpikir pasti aku akan bosan dengan mata kuliah ini, karena mata kuliah ini
dimulai ketika hari sudah siang dimana itu adalah waktu ketika saya sedang
lelah-lelahnya. Selain itu, mata kuliah ini berakhir sore sekali karena memang
jadwalnya adalah 3 jam. Mula-mula ketika saya masuk kelas pertama kali dalam
mata kuliah ini, saya langsung mendapat tugas untuk mencari pengertian mengenai
apa itu perbedaan teks ilmiah dan teks non ilmiah. Saya berusaha untuk
mencarinya di internet dan membacanya, lalu kami satu kelas saling menegmukakan
pendapat, hingga akhirnya dapat disimpulkan bahawasanya teks ilmiah adalah
Selanjutnya tugas kedua saya adalah
membaca satu buku informatif setiap minggu nya dengan disertai ikhtisar dan
juga refleksi buku, tugas ini harus dilakukan hingga saya membaca 10 buku. Waw,
tugas macam apa ini, melihat pengalaman-pengalaman saya yang sebelumnya ketika
membaca buku selalu tidak sampai selesai karena dikalahkan ileh rasa malas.
Jelas sekali, tugas ini sangat memberatkan bagi saya. Namun, dengan lapang dada
dan hati yang ikhlas serta dengan keyakinan penuh bahwasanya tidak ada tugas
yang hasilnya akan berdampak buruk bagi
saya. Seiring berjalannya waktu, saya mulai terbiasa akan tugas ini, terbiasa
untuk membaca, dan terbiasa untuk menganalisis apa saja yang ada dalam buku
yang sudah saya baca. Efek dari tugas ini
bisa saya rasakan hingga sekarang, dulu ketika ada berita yang amat
panjat di media sosial saya enggan sekali membacanya. Namun, karena saya sudah
terbiasa dengan tugas ini, tanpa pikir panjang panjang aku langsung membacanya
hingga kalimat terkahir. Mengeherankan bukan, sesuatu yang sebelumnya dianggap
sangat membosankan dan juga membebani tetapi ternyata efeknya sunggguh luar
biasa.
Pada pertemuan selanjutnya, saya
disuguhi dengan bacaan yang menurut saya konyol sekali. Lalu saya membacanya
dan menegrjakan soal-soal yang ada. Bagi saya soalnya sangat gampang dan saya
merasa pasti jawaban saya benar semua. Namun, setelah dibahas bersama dengan
dosen. Sungguh sangat mencengangkan, ternyata banyak sekali jawaban saya yang salah. Dari peristiwa
tersebut saya dapat mengambil pelajaran bahwasanya tidak baik meremehkan
sesuatu. Selain itu, pada saat mengerjakan sesuatu dibutuhkan yang namanya
ketelitian.
Resensi buku, itu tugas selanjutnya
yang harus saya kerjakan, saya serasa mabuk tugas. Namun, saya tetap
menegerjakannya untuk menggugurkan kewajiban. Pada suatu hari akhirnya saya
sadar apa yang bisa saya dapat dari tugas tersebut. Yang pertama saya menjadi
tahu apa saja uyang seharusnya ada ketika hendak meresensi suatu buku, mulai
dari identitas buku, sinopsis, kelemahan dan kelebihan isi buku, serta yang
lainnya. Itu benar-benar harus diperhatikan.
Tugas yang diberikan tidak hanya
sampai di situ. Pada pertemuan selanjutnya saya dan teman-teman di kelas
diperintahkan untuk menganalisis berbagai macam teks. dari tugas tersebut say
menjadi tahu menegani perbedaan yang mendasar mengenai teks-teks yang
sebenarnya hampir sama. Seperti hal nya teks LHO dan eksposisi yang hampir
sama.
Tugas selanjutnya yang saya dapat adalah menulis refleksi isi buku
multimoda (berbentuk artikel dan puisi). Refleksi multimoda masih terdengar
asing di telinga saya. Namun, setelah saya baca dan mencoba mengerjakan tugas
tersebut ternyata tugas ini mengajarkan saya tentang bagaimana membuat
parafrase dari buku yang sudah dibaca ke dalam bentuk artikel dan puisi.
Pada tugas akhir saya diperintahkan untuk membuat jurnal artikel
yang berisi curhatan mengenai perkuliahan yang saya jalani mulai dari awal
semester dua. Saya sangat suka dengan tugas ini, karena dengan tugas ini saya
bisa mengungkapkan apa saja yang ada dalam hati dan pikiran saya. Saya
mengharapkan nilai A.
