TUGAS 1
Judul buku : Habibie dan Ainun
Penulis :
Bacharuddin Jusuf Habibie
Cetakan Pertama : Cetakan pertama, November 2010.
Cetakan kedua, Desember 2010
Jumlah Halaman : xxi + 323 halaman
Penerbit
: PT. THC Mandiri
Catatan tentang kredibilitas
buku
Buku ini ditulis oleh orang yang ahli di bidangnya. Bacharuddin
Jusuf Habibie adalah mantan presiden Republik Indonesia ke-3. Diterbitkan oleh
PT. THC Mandiri, tidak perlu diragukan lagi kredibilitasnya. Buku ini sendiri
baru di luncurkan pada tanggal 30 November 2010 lalu di Jakarta. Menceritakan
berbagai kisah cinta menarik antara Pak Habibie dan Ibu Ainun.
Ikhtisar
Pertemuan antara Habibie dan Ainun ketika di rumah keluarga
besar Besari disanalah Habibie mencurahkan isi hatinya. Setalah SMA, Habibie ke
Jerman belajar menjadi insiyur dan Ainun ke Jakarta masuk Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Habie tidak mengetahui perkembangan Ainun selama 7
tahun. Tanpa ia sadari pandangan Ainun telah menimbulkan perasaan rindu untuk
berpandang lagi.
Habibie mengajak Ainun menonton film dengan berjalan kaki
karena cuaca hari itu sangat cerah. Setelah berjalan kurang lebih dari satu
jam, Habibie memberanikan untuk mengajukan pertanyaan kepada Ainun. Sejak saat
itu mereka tidak pernah pisah secara batin dan pada akhirnya mereka menikah.
Setelah menikah dan berbulan madu, Ainun harus ikut suaminya yang sedang dalam
proses mendapatkan gelar S3. Setelah Ainun hamil, kebutuhan meningkat. Habibie
mencari pekerjaan tambahan di perusahaan pembuat gerbong kereta api bernama
Talbot.
Setelah lulus Habibie mengirim surat ke Pemerinyah Indonesia
bahwa dia sudah lulus kuliah S3 dan ingin mengabdikan dirinya untuk membuat
pesawat terbang. Namun pemerintah Indonesia menolaknya. Selama di Jerman
Habibie dan Ainun hidup bahagia. Mereka mempunyai dua buah hati. Ketika sedang
bekerja, tiba-tiba Habibie dipanggil oleh Kedutaan Besar Indonesia di Jerman.
Indonesia akan mendukung Habibie untuk membuat pesawat terbang. Habibie
menyuruh Ainun untuk menemaninya tinggal di Indonesia. Pada tahun 1995 akhirnya
Habibie berhasil menyelesaikan pembuatan pesawat terbang buatannya.
Pada tahun 1998 Habibie diangkat menjadi Presiden Indonesia
yang ke-3 ketika Indonesia sedang dalam keadaan darurat. Tetapi selama menjadi
Presiden, Habibie difitnah pernah melakukan korupsi saat menjadi menteri.
Habibie dimarahi Ainun karena tidak menjaga kesehatannya. Habibie akhirnya
mengundurkan diri dari jabatannya dan fokus pada keluarganya.
Setelah mengundurkan diri dari jabatannya, Habibie dan Ainun
pergi ke Jerman untuk liburan. Sepulang dari liburan tiba-tiba Ainun mendadak
sakit. Ternyata Ainun menderita penyakit kanker ovarium stadium 3. Habibie
pergi ke Jerman untuk mengobati peyakit Ainun. Namun penyakit Ainun tidak
kunjung sembuh dan akhirnya Ainun meninggal. Habibie sangat sedih, namun dia
tetap tabah menghadapinya.
Nilai-nilai
Buku yang berjudul Habibie dan Ainun berkisah tentang kisah
cinta mereka yang sangat menarik. Buku ini mengisahkan awal perjalanan cinta
Habibie kepada Ainun hingga mereka berujung kepada pernikahan. Pengalaman
ketika Habibie bertemu dengan Ainun setelah tidak berjumpa sejak lulus SMA.
Di dalam buku ini dikisahkan suka duka Habibie dan Ainun
dalam menjalani hidup di Jerman. Ketika di Jerman Habibie mendapat tolakan dari
Indonesia karena ingin mengabdikan dirinya untuk membuat pesawat terbang. Ainun
menghiburnya untuk menenangkan hati Habibie. Akan tetapi suatu hari Habibie
dipanggil kedutaan besar Indonesia bahwa akan mendukung dia untuk membuat
pesawar terbang.
Buku ini mengajarkan bahwa cinta yang murni, suci, sejati,
sempurna dan abadi. Tuhan selalu akan mendampingi kita dalam perjalanan
membangun keluarga yang sakinah. Didalam buku ini juga menyinggung tentang
Indonesia yang bisa membuat kita lebih mempunyai jiwa nasionalisme.
Refleksi
Buku ini mengajarkan beberapa hal yang penting di kehiupan
kita, yaitu kita di ajarkan arti sebuah cinta sejati yang jarang di miliki
suatu hubungan,mengarjakan kesetiaan kepada pasangan,menggugah kita menciptakan
sesuatu,membangun rasa nasionalisme yang sudah tidak ada di jaman
sekarang,membangkitkan semangat juang untuk berguna bagi semua,untuk bangsa.
Buku ini mengajarkan beberapa hal yang penting di kehiupan
kita, yaitu kita di ajarkan arti sebuah cinta sejati yang jarang di miliki
suatu hubungan,mengarjakan kesetiaan kepada pasangan,menggugah kita menciptakan
sesuatu,membangun rasa nasionalisme yang sudah tidak ada di jaman
sekarang,membangkitkan semangat juang untuk berguna bagi semua,untuk bangsa.
Contoh Artikel Reflektif
Penantian Sepasang Mata yang Indah
Dalam menggapai cinta sejati seperti Habibie dan Ainun tidak
mudah. Butuh perjuangan antara keduany. Banyak orang menganggap mereka berdua
sangatlah tentram akan tetapi banyak halangan yang mereka hadapi untuk cinta yang
mereka miliki.
Habibie tumbuh di keluarga yang berpendidikan begitu juga
Ainun. Mereka berdua sangatlah cerdas. Habibie melanjutkan pendidikannya di
Jerman sedangkan Ainun melanjutkan di Universitas Indonesia mengambil jurusan
kedokteran. Setelah mengalami beberapa kejadian akhirnya mereka menikah dan
hidup di Jerman. Susah senang mereka hadapi bersama. Awal pernikahan dengan
gaji yang pas-pas an di Jerman. Namun kesulitan-kesulitan di awal pernikahan
membuat mereka bertambah saling memahami. Mereka mempunya dua buah hati yang
menambah kecintaan mereka. Disaat Habibie bersedih karena ditolak oleh
Indonesia disitulah Ainun berperan sangat penting untuk memberi semangat kepada
Habibie. Akan tetapi usaha Habibie tidak sia-sia, ia akhirnya di ijinkan oleh Indonesia
untuk membuat pesawat terbang.
Suka duka mereka berdua saat Habibie mencalonkan jadi
presiden. Ainun merasa sedih karena Habibie tidak menjaga kesehatannya hanya
mementingkan pekerjaannya. Suatu saat Habibie mengundurkan diri dari jabatannya
dan menikmati hari tuanya bersama istri tercintanya yaitu Ainun. Ketika Ainun
jatuh sakit Habibie tidak patah semangat untuk menyembuhkannya hingga 10 tahun
proses penyembuhannya. Hingga Ainun menghembuskan nafas terakhirnya. Habibie
merasa bawa Ainun meninggal karena diikat oleh cinta yang murni, suci, sejati,
sempurna dan abadi.
Contoh Puisi Reflektif
Perjalanan Cinta Aku
Di rumah
itu
Aku
melihatmu
Aku mulai
jatuh cinta
Di rumah
itu
Aku juga
melaksanakan pernikahan denganmu
Aku menjadi
sosok ayah saat itu
Tetapi di
rumah sakit
Kau
terbaring lemah karena penyakitmu
Dan
akhirnya kau meninggalakan aku sendiri di dunia ini
TUGAS 2
Pengorbanan Sang Kakak Siput
Karya : Salsa Devara
Terdapat
sebuah rumah kecil dari pepohonan. Rumah itu milik keluarga Siput. Ada Popo,
Mami,Flo,dan Dyo. Popo dan Mami adalah orang tua dari Flo, dan Dyo. Rumah kecil
ini terletak di hutan. Bergabung dengan rumah-rumah hewan lain. Tentang
wilayah, jelas wilayah dibedakan karena mengingat jenis hewan itu bervariasi.
Wilayah untuk hewan buas dipisahkan dan dibatasi sangat jauh dari hewan-hewan
lunak yang mungkin akan menjadi buruannya. Sedangkan hewan herbivora,
berdekatan dengan wilayah hewan lunak. Hewan lunak seperti
siput,semut,keong,kura-kura dll.
Flo
adalah anak sulung. Maka Flo lah yang harus sering mengalah. Sedangkan Dyo, dia
adalah siput bungsu. Sifatnya masih kekanakan dan sering tak mau mengalah, dan
pastinya Dyo selalu dipercaya dan dibela oleh siput Popo dan
Mami.
Disuatu
pagi yang cerah. Terlihat Siput Flo sedang membantu ibunya Mami. Membantu untuk
menyusun makanan hasil mencari nya pada saat waktu subuh tadi.
“Flo. Bangunkan Dyo. Suruh dia
ikut membantu mencari makanan untuk nanti siang.”perintah Mami pada Flo. Flo
tak berkata apa-apa dia langsung saja menghampiri Dyo.
“Dyo. Bangun! Ibu menyuruhmu!
Ayo!”ucap Flomembangunkan Dyo. Tapi Dyo tetap pura-pura tak mendengar. Karena
sebenarnya Flo tau bahwa Dyo sudah terbangung. Makanya Flo terus mendesak.
“Dyo! Cepat!”
“Apa kau tak mau sarapan
pagi?”
“Siput Ibu Mami dan Aku tadi
sudah mencari makanan untuk kita semua...”
“Ayo Dyo bangun! Aku tau kau
sudah bangun!”
“Ibu dan Ayah Popo sudah
menunggu! Cepatlah!...”
Flo terus mengoceh agar Dyo
mau menuruti perintah ibunya yang tadi diamanatkan padanya. Flo tak menyerah
begitu saja apabila hanya diabaikan.
“Sudahlah! Siapa kau
mengaturku!”bentak Dyo. Memang Flo dan Dyo tak pernah akur dan rukun. Dyo
merasa dirinya tersaingi oleh Flo.
“Aku hanya menyampaikan amanat
Ibu Mami Dyoo.... ayolah bangun pemalas sekali”cibir Flo. Cibiran itu hanya
bercanda, tapi sepertinya Dyo menganggap serius. Ia pergi meninggalkan Flo
dengan mencoba sekuat tenaga agar ia bisa berjalan secara cepat. Seharusnya Dyo
menyadari. Dia adalah seekor siput. Seekor siput memang sudah ditakdirkan dan
memang sudah kodratnya dia itu lambat. Flo hanya diam, dan tak lama kemudian ia
menyusul Dyo dengan berjalan tenang. Flo mengerti dan sudah sangat paham akan
sifat Dyo yang memang menyebalkan dan terkadang memancing emosi.
Siput
Popo,Mami,Dyo dan Flo sudah berkumpul. Mereka sudah berunding dan sepakat untuk
mencari makanan masing-masing baru nanti dikumpulkan dan dimakan bersama.
Mereka mulai mencari makanan nanti pada saat hari mulai cerah, sekitar pukul 9
pagi.
Siput
Popo dan Mami sudah mempersiapkan peralatan untuk mencari makanan. Flo sedang
menyiapkan beberapa kantung untuk mewadahi makanan yang ia dapat nanti.
Sedangkan, Dyo dia hanya diam bermalas-malasan di luar jauh dari rumah. Yang
lain sedang sibuk bersiap karena hari telah mulai menjelang pukul 9, tapi Dyo
belum kembali ke rumah. Padahal Dyo ditugaskan mencari makanan bersama Flo.
Sedari tadi Flo menunggu Dyo.
“Kemana Dyo? Apa dia belum
kembali Flo?”tanya siput Mami pada Flo yang sedari tadi sibuk melihat lihat
sekitar seperti mencari sesuatu. Ya memang Flo sedang mencari Dyo.
“Belum siput Mami.”jawab Flo.
“Ya sudah, siput Popo dan Mami
pergi terlebih dahulu? Tak apa?”tanya siput Popo. Popo lalu melirik Mami dan
Flo bergantian.
“Ya. Tak apa. Aku akan
menunggu Dyo,kasihan dia nanti mencari-cari. Sebaiknya, ibu siput Mami dan ayah
siput Popo terlebih dahulu pergi mencari makanan, nanti hari terlanjur siang.
Aku tak apa”jawab Flo seadanya. Ya memang, Flo dewasa dan bijak. Flo memikirkan
dan mementingkan orang lain yang belum tentu orang itu mementingkan dirinya
juga.
“Ya sudah. Hati-hati disini,
“ucap siput Mami. Lalu siput Mami dan siput Popo segera berangkat membawa
peralatan dan perlengkapan yang sudah disiapkan. Flo hanya membalas dengan
senyuman. Flo tetap diam menunggu. Kemana Dyo? Itu yang Flo pikirkan sedari
tadi.
Setelah
lama Flo menunggu akhirnya Dyo datang. Sekarang sudah pukul 9 pagi lebih 15
menit. Itu tandanya Flo dan Dyo sudah tidak displin dalam melaksanakan tugas
yang mereka dapat. Pastinya Ibu siput Mami dan Ayah siput Popo sudah
banyak mendapat makanan. Sedangkan Flo dan Dyo belum satu pun. Flo segera
mendekati Dyo dan bertanya.
“Kau dari mana Dyo? Aku sedari
tadi menunggu”tanya Flo dengan raut wajah kesal.
“Aku? Aku bermain dengan para
monyet dan kura-kura”jawab Dyo santai tanpa memerdulikan raut wajah kakaknya
kesal.
“Ayolah! Kita bergegas mencari
makanan. Kau tak mau kelaparan bukan saat siang nanti?”tanya sekaligus ajak
Flo. Dyo mendengus kesal
“Kau saja! Aku tak mau!”tolak
Dyo sambil akan melangkah pergi lagi.
“Jangan menghindar dari tugas
Dyo! Apa kau mau Ibu Mami menghukum mu agar kau mencari makan tengah malam di
hutan ini sendiri? Hiduplah dengan displin Dyo! Ayo ikut kakak!” Flo terus
memaksa. Bagaimana pun tugas tetaplah tugas. Bukannya apabila tak mengerjakan
tugas akan ada sanksi? Flo menganggap bahwa tugas adalah suatu tanggung jawab
juga. Oleh karena itu tugas itu harus dikerjakan.
“Iya. Aku ikut! Kau
menyebalkan”ucap Dyo pasrah. Bagaimana pun ucapan kakak nya –Flo- ada benarnya
juga.
Akhirnya
setelah perdebatan kecil tadi, Flo dan Dyo segera pergi mencari makanan.
Berkeliling hutan. Flo masih terus semangat mencari makanan sebanyak mungkin
agar ada persediaan untuk makan malam nanti. Tapi Dyo hanya berjalan saja mengikuti
. sudah 2 jam mereka mencari makanan saat nya mereka pulang, namun...
“Kau duluan saja kak! Aku
ingin mencoba ke wilayah hutan buas.”ucap Dyo sok jagoan.
“Untuk apa kau pergi
kesana?”tanya Flo. Flo sangat heran dengan kelakuan adiknya itu.
“Aku ingin menantang mereka.
Kenapa mereka sangat ditakuti? Hanya hewan biasa seperti kita saja”jawab Dyo
“Kau tak boleh menyepelekan
hewan lain seperti itu Dyo. Mereka sangat buas, mereka bisa saja memakanmu
hidup hidup. Kau mau mati di tangan mereka? Kau tak kasihan pada ibu Mami? Kau
tak perduli dengan ayah Popo? Kau tak kasihan padaku Dyo? Kalau kau mati di
tangan mereka pasti aku sangat kehilangan mu begitu juga para keluarga siput
lain. “ jelas Flo. Flo tak akan membiarkan Dyo menuruti egonya. Ego negatif nya,
yang membuat ia merasa paling paling hebat dibanding para hewan buas/
“Kau tak usah banyak bicara
kak! Tong kosong nyaring bunyinya. Banyak bicara tapi tak ada hasilnya! Percuma
kakak menjelaskan dan menasihati ku. Aku yakin mereka tidak akan memakanku.”ucap
Dyo si siput langsung pergi berbelok ke arah wilayah hewan-hewan buas dan
berbisa. Flo bingung, bagaimana dengan nasib Dyo nanti, tapi.. apabila Flo
mengikuti Dyo, bagaimana dengan makanan yang sudah dikumpulkan.
“Duh... bagaimana ini?”ucap
Flo berbicara pada dirinya sendiri.
“Ah iya! Rumah monyet dekat
sini bagaimana kalau aku titipkan saja makanan ini pada monyet” ucap Flo. Lalu,
Flo berjalan sedikit menuju rumah monyet dan ia berkata titip makanannya
sebentar, kalau bisa tolong antarkan pada rumah siput.
“baiklah siput. Aku antarkan
saja ke rumah mu. Hati-hati menyusul adikmu.” Ucap monyet. Siput mengangguk.
Siput Flo berjalan dengan tergesa-gesa dengan berusaha sekuat tenaga untuk
berjalan bahkan berlalri secara cepat. Demi adiknya si siput Dyo.
Siput
Flo telah sampai di perbatasan wilayah hewan buas. Flo melihat kanan kiri
mencari Dyo.
“Ya ampun Dyo! Nekad sekali
dia!”ucap si siput Flo kaget. Ia melihat siput Dyo sedang mengganggu salah satu
singa disana.
“Hey! Kau singa! Jangan ganggu
adikku!” ucap siput Flo lantang. Sontak singa menoleh pada Flo. Menatap kilat
tajam. Tapi nyali Flo tidak menjadi ciut. Singa masih diam di tempat. Tapi,
siput Dyo malah menghampiri Flo.
“Apa apaan kau ini? Datang
datang mericuhkan saja!” bentak siput Dyo
“ Aku? Hanya ingin
menyelamatkanmu. Aku bertanggung jawab atas mu! Aku harus melindungi mu!
Sadarlah Dyo Siput”ucap Flo siput tegas. Bagaimana pun Dyo Siput tetaplah
tanggung jawabnya. Apalagi saat ini Dyo sedang bersamanya.
“alah! Kau hanya alas—“ ucapan
Dyo Siput terpotong karena tiba-tiba Flo Siput menubruknya hingga terpental
jauh. Daann..
‘KHAAM’
Singa melahap Flo siput. Dyo
siput yang melihatnya sangat terkejut dan tidak menyangka. Dyo siput segera
pergi dari kawasan itu dan pulang ke rumahnya. Segera memberi tahu orangtua dan
keluarga siput lainnya.
Kakaknya. Flo Siput. Kini ia
telah tiada. Ini semua salah Dyo yang tak mau menurut dan lengah. Ini salahku
ini salahku!. Dyo siput terus mengulang-ulang kata itu ia sungguh merasa
bersalah atas kelakuan dirinya sendiri.
Saat
Dyo siput sampai di rumahnya. Ia segera bercerita tentang itu semua. Keluarga
nya sangat kaget bahkan banyak yang terisak. Dyo siput hanya bisa diam merenung.
“Ini semua salahku maafkan
aku. Aku menyesal. Aku berjanji akan menurut, disiplin dan tak akan
menyepelakan dan merendahkan hewan lain yang jelas lebih baik dan kuat dari
keluarga siput ku aku menyesal. Sungguh aku sangat menyesal.” Batin Dyo siput.
Kini tak ada lagi kakak yang cerewet menasihatiinya. Tak ada lagi yang mengatur
ngrtur segala kegiatannya selan ibunya, tak ada lagi yang megingatkan tentang
kedisiplinan. Tak ada kakak nya telah pergi. Sungguh mengenaskan. Pengorbanan
seorang keluarga kakak siput. Untuk sang adik, demi adiknya selamat ia rela
berkorban. Bahkan nyaawnya sendiri. Sungguh Flo siput sangat baik hati, dan Dyo
siput sangat beruntung mempunyai kakak seperti Flo siput.
STRUKTUR TEKS CERPEN
ORIENTASI
Terdapat sebuah rumah kecil dari pepohonan. Rumah itu
milik keluarga Siput. Popo dan Mami adalah orang tua dari Flo, dan Dyo. Rumah
kecil ini terletak di hutan sangat jauh sekali dengan kota kota, karena memang
ini adalah hutan pedalaman. Rumah keluarga siput juga bergabung
dengan rumah-rumah hewan lain. Tentang wilayah, jelas wilayah dibedakan karena
mengingat jenis hewan itu bervariasi. Wilayah untuk hewan buas atau karnivora
dipisahkan dan dibatasi sangat jauh dari hewan-hewan lunak yang mungkin akan menjadi
buruannya, ya seperti diketahui banyak hewan yang suka memburu hewan lain yang
lebih lemah, kan kasihan. Sedangkan hewan herbivora, berdekatan dengan wilayah
hewan lunak. Hewan lunak seperti siput,semut,keong,kura-kura dll.Flo adalah
anak sulung. Maka Flo lah yang harus sering mengalah. Sedangkan Dyo, dia adalah
siput bungsu. Sifatnya masih kekanakan dan sering tak mau mengalah, dan
pastinya Dyo selalu dipercaya dan dibela oleh siput Popo dan
Mami.
KOMPLIKASI
Masalah terjadi saat ibu Mami siput menyuruh Flo siput
membangunkan adiknya yaitu Dyo siput, dan menyuruh Dyo siput untuk membantu
mencari makanan untuk siang hari nanti. Tapi Dyo yang malas dan tidak disiplin
itu malah menolak dan marah marah. Dan juga saat Dyo siput terlambat datang
untuk menemani dan bertugas mencari makanan.
RESOLUSI
Setelah
Dyo siput berhasil dibujuk oleh kakaknya yitu Flo siput akhirnya ia mau ikut
untuk mencari makanan. Tapi, masalah kembali ditimbulkan oleh Dyo siput yaitu,
menjadi sok hebat dan menyepelekan singa dan hewn buas lainnya. Dan Dyo nekad
pergi menantang, hingga akhirnya Flo siput menyusul Dyo siput dan mengorbankan
nyawanya.
KODA
Akhirnya,
Dyo Siput menyadari bahwa dirinya egois, tidak patuh dan tidak disiplin. Dyo
siput sangat sedih dan menyesal.
AMANAT
Kita
harus sayang pada keluarga dan orang-rang sekitar kita. Dan tidak
menyia-nyiakan mereka. Agar tidak menyesal ketika kehilangan mereka yang baru
kita sadari bahwa kita sayang pada mereka. Kita tidak boleh menganggap remeh
orang lain. Kita harus disiplin agar bisa hidup lebih baik. Kita juga harus
menuruti nasihat orang yang lebih tua dari kita, menghargai mereka dan
menganggap ada mereka, dan juga tidak menentang perintah dan saran dari mereka
selama itu baik.
CIRI KEBAHASAAN TEKS
KELAS
KATA
1.
Nomina : rumah, siput, hutan, dll
2.
Verba : dibedakan, melakukan, menyesal,
dll
KONJUNGSI
1. yang,
atau, adalah, merupakan, dll.
KALIMAT
1. Simplek
: Terdapat sebuah rumah kecil dari pepohonan.
2. Kompleks
: Wilayah untuk hewan buas dipisahkan dan dibatasi
sangat jauh dari hewan-hewan lunak yang mungkin akan menjadi buruannya.
TUGAS 3
1. Judul
: Berpikir dan Bertindak Strategis
3. Tahun
Terbit : Februari 2013
4. Penerbit
: Smile Indonesia Institute (SII) Publishing
5.
Tebal: 164 halaman
Sukses adalah Proses
Pengetahuan adalah sebuah kekuatan.
Dengan ilmu sesuatu yang susah menjadi mudah, yang goyah menjadi kokoh. Ketika kamu
tahu lebih baik, lakukan dengan baik. Semakin berbobot pengetahuan kita, maka
semakin berkualitas pekerjaan yang dilakukan. Segala sesuatu harus disadari dan
didasari dengan ilmunya.
Tentu saja pengetahuan tidak datang
dengan sendirinya. Ia membutuhkan infrastruktur yang melekat kuat dalam diri
kita. Selain sikap mental positif terhadap pengetahuan, ilmu dan pembelajaran,
ia membutuhkan modalitas pribadi manusia yang unik. Modalitas itu pertama, gaya
belajar. Kedua, cara berpikir yang tepat. Dengan kedua modalitas ini, maka pemberdayaan
potensi diri menjadi on the track. Sehingga akan melahirkan tindakan-tindakan
yang tepat dan mampu melesatkan potensi diri.
Pertama, gaya belajar. Gaya belajar
adalah jendela otak dalam menangkap dan mengolah informasi secara “nyaman”,
sesuai dengan kekhasan diri kita. Semakin kompatible gaya belajar yang
digunakan semakin dekat dengan keberhasilan pembelajaran. Tentu saja, gaya
belajar yang tidak didukung dengan cara berpikir yang tepat, bagaikan sayur
tanpa garam, hambar.
Kedua, berpikir. Berpikir adalah
pintu pengetahuan. Dengan berpikir mebuat otak beraktivitas. Dengan berpikir
pula yang membedakan kualitas seseorang. Kita tergantung kualitas berpikir
kita. Semakin berbobot kualitas berpikir, semakin bernilai diri kita. Merubah
cara berpikir menjadi lebih baik, bukan hanya membantu menyelesaikan persoalan,
melainkan merubah hidup menjadi lebih bermakna. Semakin baik cara berpikir,
semakin baik tindakan kita. Semakin baik tindakan, maka hasilnya pun semakin
baik. Dari hasil yang terbaik, Insya Allah rezekinya pun akan bertambah.
Jika hal ini mampu diwujudkan, maka
hanya ada satu ruang yaitu kesuksesan. Apa pun bentuk kesuksesan yang kita
inginkan. Pekerjaan, karir, pendidikan dan sebagainya. Namun satu hal yang
penting bahwa sukses lebih dari sekedar tercapainya tujujuan yang diharapkan.
Tetapi lebih dari itu, yaitu pertambahan nilai dan makna yang melampaui tujuan
semula.
Komentar :
TUGAS 4
ARTIKEL REFLEKTIF
Awal perkuliahan semester dua saya
mendapatkan mata kuliah “Membaca Teks
Nonilmiah/ Membaca Informatif”. Awalnya saya bingung dengan mata kuliah ini
karena saya tidak mengetahui apa itu. Awal pertemuan dosen menjelaskan tentang
pengertian teks ilmiah dan teks non ilmiah. Teks ilmiah merupakan teks yang
menggunakan penelitian. Sedangkan teks nonilmiah merupakan teks yang
menggunakan bahasa tidak baku dan tidak menggunakan penelitian.
Setelah memahami antara teks ilmiah dan
nonilmiah, kami diberii tugas untuk membaca 10 buku informatif selama satu
semester. Di awal minggu saya membaca buku dan membuat ikhtisar dari buku
tersebut serta membuat refleksi isi buku. Itu adalah tugas yang cukup berat
untuk saya karena saya bukan termasuk orang yang suka membaca buku, akan tetapi
setelah berjalannya waktu saya suka membaca buku karena mata kuliah ini. Mata
kuliah ini membuat saya yang dulunya tidak suka membaca buku jadi suka.
Di tengah-tengah kita sedang mengerjakan
10 buku, saat di kelas kita diberi teks cerita dan diminta untuk menjawab
pertanyaan yang ada. Pertanyaan yang diberikan cuku mudah dan saya mencoba
untuk menjawab akan tetapi jawaban saya salah. Saya belajar dari kesalahan
tersebut ternyata saya kurang teliti dalam menjawab pertanyaan. Saya baca lagi
dan saya teliti dan di pertanyaan selanjutnya saya benar.
Tugas yang selanjutnya diberikan adalah
menulis resensi. Awal saya menulis resensi itu sangatlah susah. Karena saya
belum mengenal apa itu resensi. Setelah dijelaskan oleh dosen akhirnya saya
mengerti dan mulai mengerjakan tugasnya. Awal mengerjakan tugas saya banyak
salah. Setelah dua tiga kali saya mulai memahami tugas tersebut dan mulai
sedikit salah. Tujuan dibuatnya resensi adalah agar pembaca mudah menggambarkan
isi buku.
Selanjutnya ada tugas menganalisis
struktus ini dan ciri beragam teks. Di tugas ini saya mengetahui bahwa setiap
teks memiliki ciri tersendiri, terkadang kita menggapnya mirip akan tetapi itu
tidak sama. Kami diminta untuk mencari teks dan menganalisis teks tersebut
bedasarkan ciri-cirinya.
Setelah itu ada tugas menulis refleksi.
Menurut saya ini tugas yang paling saya sukai, karena didalam tugas ini kita
membuat artikel dan puisi. Ditugas ini saya memiliki buku yang menurut saya
menarik. Tugas ini juga menjadi
pelajaran buat saya, disini saya bisa berkreasi dengan imanjinasi saya dengan
membuat artikel dan puisi tersebut.
Tugas terakhir saya adalah menulis jurnal
refleksi perkuliahan. Pada tugas terakhir ini saya berterima kasih dan meminta
maaf sebesar-besarnya apabila ada salah didalam kelas maupun diluar kelas. Saya
berterimakasih kepada dosen saya karena materi yang diberikan sangat bermanfaat
dan berharga bagi saya. Dengan adanya mata kuliah ini saya menjadi suka
membaca. Terimakasih lagi untuk dosen saya, karena telah membimbing kita dengan
sabar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar