Tugas 1
Judul
: Gara-Gara Indonesia
Penulis : Agung Pribadi
Penerbit : Asma Nadia
Tahun : 2013
Genre : Sejarah Nasional
Tebal : 202 Halaman
ISBN : 978-6029-055-16-0
Penulis : Agung Pribadi
Penerbit : Asma Nadia
Tahun : 2013
Genre : Sejarah Nasional
Tebal : 202 Halaman
ISBN : 978-6029-055-16-0
Catatan tentang Kredibilitas Buku
Buku ini ditulis
oleh orang yang ahli dibidangnya. Agung Pribadi adalah seorang Historivator
(Histori Motivator) pertama di Indonesia, yang mengungkap fakta mengejutkan
yang membuat kita semakin bangga sebagai bangsa Indonesia. Selain di dunia
tulis dan jurnalis juga terlibat di tim kreatif pembuatan film dokumenter.
Diterbitkan oleh AsmaNadia Publishing House dan juga mengelola klub menulis
Online : Komunitas Bisa Menulis yang jumlah membernya mencapai 23.000 orang
lebih dan terbesar di seluruh Indonesia bahkan hingga mancanegar, sehingga keraguan
pembaca sangat minim dan tak perlu diragukan lagi kredibilitasnya.
Ikhitsar
Sekilas
saat melihat sampul buku ini, maka bisa diperkirakan bahwa buku ini adalah buku
yang membahas sejarah. Ketika mengetahui bahwa buku itu adalah buku sejarah,
maka mungkin yang terlintas dalam bayangan pembaca adalah sebuah buku yang
sekadar menyajikan kisah sejarah seperti buku-buku sejarah pada umumnya. Namun
buku ini berbeda. Inti dari buku ini bukan untuk menyampaikan kisah-kisah
sejarah melainkan untuk memotivasi para pembacanya agar semakin tumbuh rasa
nasionalismenya terhadap Indonesia karena bangsa ini memiliki sejarah yang
besar. Maka, kisah-kisah sejarah dibuku ini disajikan sebagai perantara saja
agar para pembaca termotivasi untuk berbuat sesuatu untuk bangsa ini.
Amerika dan Perancis kalah perang gara-gara Indonesia, Amerika ada karena Indonesia, dan Wilayah laut dunia damai karena Indonesia, merupakan beberapa kisah yang disajikan dalam buku ini. Pembaca pun akan dibawa penasaran, kisah-kisah apalagi yang menunjukkan betapa hebatnya Indonesia. Maka, bukan sesuatu yang membosankan untuk membaca buku ini sampai habis.
Beberapa kisah sejarah dalam buku ini memang sudah diketahui banyak orang. Namun penyampaian sejarah di buku ini dibungkus dengan nuansa semangat nasionalisme. Dengan demikian, membaca peristiwa sejarah di buku ini terasa lebih menarik karena saat membacanya, pembaca akan diliputi rasa bangga dan termotivasi. Sejarah-sejarah hebat Indonesia lainnya juga mungkin masih sedikit orang yang mengetahui dan tidak ada dalam buku pelajaran sejarah, sehingga pembaca juga akan mendapat pengetahuan sejarah yang baru.
Penulis menyajikan kisah sejarah dalam buku ini melalui analisanya dan menghubungkan suatu peristiwa sejarah dengan Indonesia. Pada akhirnya, akan terlihat betapa inspiratif dan berpengaruhnya Indonesia pada peristiwa-peristiwa sejarah tersebut. Analisa yang dilakukan tidak sembarangan dan bukan sekadar opini subjektif penulis. Analisa penulis didukung dengan data-data yang sumbernya juga dicantumkan sehingga pembaca bisa memeriksa kebenarannya.
Amerika dan Perancis kalah perang gara-gara Indonesia, Amerika ada karena Indonesia, dan Wilayah laut dunia damai karena Indonesia, merupakan beberapa kisah yang disajikan dalam buku ini. Pembaca pun akan dibawa penasaran, kisah-kisah apalagi yang menunjukkan betapa hebatnya Indonesia. Maka, bukan sesuatu yang membosankan untuk membaca buku ini sampai habis.
Beberapa kisah sejarah dalam buku ini memang sudah diketahui banyak orang. Namun penyampaian sejarah di buku ini dibungkus dengan nuansa semangat nasionalisme. Dengan demikian, membaca peristiwa sejarah di buku ini terasa lebih menarik karena saat membacanya, pembaca akan diliputi rasa bangga dan termotivasi. Sejarah-sejarah hebat Indonesia lainnya juga mungkin masih sedikit orang yang mengetahui dan tidak ada dalam buku pelajaran sejarah, sehingga pembaca juga akan mendapat pengetahuan sejarah yang baru.
Penulis menyajikan kisah sejarah dalam buku ini melalui analisanya dan menghubungkan suatu peristiwa sejarah dengan Indonesia. Pada akhirnya, akan terlihat betapa inspiratif dan berpengaruhnya Indonesia pada peristiwa-peristiwa sejarah tersebut. Analisa yang dilakukan tidak sembarangan dan bukan sekadar opini subjektif penulis. Analisa penulis didukung dengan data-data yang sumbernya juga dicantumkan sehingga pembaca bisa memeriksa kebenarannya.
Nilai-nilai
Di
setiap akhir bab terdapat renungan, dimana penulis menghubungkan dan
membandingkan peristiwa sejarah yang dikisahkan dengan keadaan Indonesia saat
ini. Dibagian inilah penulis memotivasi pembaca untuk meneladani tokoh-tokoh
sejarah yang telah berbuat banyak kepada Indonesia. Dari renungan tersebut,
saya sebagai kalangan muda merasa tersentil dengan mengetahui betapa matangnya
pemikiran para pemuda di masa lampau. Mereka mampu memberi gagasan dan
terobosan untuk melakukan sesuatu untuk bangsa ini. Kongres Sumpah Pemuda dan
Kongres Wanita adalah contoh buah pikiran dari para pemuda saat itu. Beberapa
dari mereka bahkan masih berusia belasan tahun. Sangat miris jika dibandingkan
pemuda masa kini yang lebih senang berhura-hura dan memikirkan kesenangannya
sendiri. Walaupun memang ada pula beberapa pemuda yang sudah berkontribusi
terhadap masyarakat, namun jumlahnya masih sedikit.
Buku ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki sejarah yang hebat dan hal tersebut memperlihatkan bahwa Indonesia merupakan bangsa yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Seharusnya Indonesia bisa lebih maju karena sejarah sudah memberikan pedoman untuk menentukan langkah ke depan. Tinggal bagaimana generasi saat ini menentukan nasib bangsa ini. Maka, lewat buku “Gara-Gara Indonesia”, generasi saat ini diharapkan termotivasi untuk semakin cinta tanah air serta berani bermimpi dan bertindak bagi bangsa ini.
Buku ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki sejarah yang hebat dan hal tersebut memperlihatkan bahwa Indonesia merupakan bangsa yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Seharusnya Indonesia bisa lebih maju karena sejarah sudah memberikan pedoman untuk menentukan langkah ke depan. Tinggal bagaimana generasi saat ini menentukan nasib bangsa ini. Maka, lewat buku “Gara-Gara Indonesia”, generasi saat ini diharapkan termotivasi untuk semakin cinta tanah air serta berani bermimpi dan bertindak bagi bangsa ini.
Refleksi
Buku
ini berjudul Gara-gara Indonesia, dengan banyak kisah inspiratif yang belum di
kupas habis oleh buku lain karena banyaknya fakta yang sering ditutupi apalagi
tentang kehebatan Indonesia dan potensi yang ada di dalamnya. Stelah membaca
buku ini bertambalah kecintaanku pada bangsa ini, bertambahlah kebanggaanku
pada negeri ini, dan mengetahui hal yang belum buku lain ungkapkan secara
transparan, lewat buku ini pula semangat membara tumbuh untuk mengangkat
Indonesia ke permukaan, penulis begitu gemulai memaparkan setiap peristiwa yang
detail secara sederhana dan sangat tertata rapi.
Contoh
Artikel Reflektif
Mempelajari
sejarah bukanlah sekedah untuk mengetahui masa lalu, tapi lebih dari itu adalah
memahami masa depan. Dunia itu ibarat sebuah roda yang berputar, apa yang
terjadi akan terjadi lagi hanya dalam bentuk dan rupa yang berbeda. Mempelajari
sejarah akan meyelamatkan kita dari kesalahan yang sama, mempelajari sejarah
akan memberi semangat pada kita untuk menggapai masa depan. Ketika Hilter
berjuang membangun kekuatan Jerman, salah satu yang digunakan sebagai
pembangkit semangat bangsa Jerman adalah semangat sejarah.Hilter mengingatkan
pada rakyat Jerman bahwa mereka adalah bangsa Aria, bangsa yang secara
arkeologis merupakan manusia modern pertama setelah masa purba, sehingga bangsa
Jerman adalah bangsa yang lebih maju dari manusia lainnya. Hilter berhasil
membuat jerman yang baru terpuruk dalam perang dunia pertama, menjadi kekuatan
paling menakutkan di Eropa, jika bangsa Eropa tidak bersatu tidak satupun mampu
menghalau kekuatan Jerman. Mussolini yang memimpin Italia dalam gerakan fasisme
yang bersekutu dengan Jerman juga mengangkat isu sejarah sebagai salah satu
bara semangat yang diajarkan. Ia menanamkan kepada bangsa Italia bahwa mereka
adalah bangsa besar di masa lalu, masa Romawi. Bung Karno juga mengingatkan
pentingnya sejarah dalam satu pidatonya yang terkenal Jas Merah, yang merupakan
singkatan dari Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah.
Apakah indonesia bisa jadi bangsa besar
?
Dari tinjauan sejarah sangat
memungkinkan.
Jika kita
mengamati sejarah, kita melihat sebenarnya semua bangsa punya potensi untuk
menjadi yang terbesar di dunia, tanpa melihat besar kecilnya tanah mereka atau
besar kecilnya postur tubuh mereka atau seberapa strategis atau tidaknya tanah
mereka atau seberapa kaya atau miskinnya sumber daya alam mereka. Kita mengenal
Iskandar Yang Agung dari Makedonia, yang menguasai segenap dataran Eropa dan Asia.
Di bawah Iskandar Yang Agung, bangsa Makedoni menjadi penguasa terbesar dunia.
Kini bahkan tidak banyak yang mengenal negera Makedoni. Negeri ini hanyalah
sebuah negeri kecil di balkan dengan penduduk sekitar 2 jutaan saja. Lalu
muncula perang dunia I dan oerang dunia II. Dalam waktu singkat Jerman dan Jepang
menjadi super power di dunia.
Jepang mengausai
asia dan jerman menguasai eropa. Negara eropa dan amerika berjuang bersama
menghancurkan jerman kemudian jepang. Setelah jerman dan jepang kalah, kini
giliran Amerika dan Uni Soviet yang menjadi negara adikuasa. Dunia terpecah
antara blok barat dan blok timur, kali ini tren dunia bukan lagi liliter
sekalipun kekuatan militer masih berpengaruh, tetapi juga ideologi. Indonesia
mulai mengambil peran dalam kekuatan dunia. Indonesia muncul menjadi kekuatan
ketiga yaitu kekuatan non-blok bersama negara Yugoslavia dan dan negara pendiri
lainnya. Sampai tulisan ini di tulis, Amerika masih menjadi satu-satunya negara
adikuasa. Tapi dari sejarah kita juga tahu itu tidak akan bertahan selamanya,
jika kita menilik sejarah, bukan mustahil akhirnya dominasi amerika akan runtuh.
Eropa mulai mengimbangi amerika dengan EU (European Union) yang jika digabung
jumlah populasinya mencapai lebih dari 500 juta orang, melebihi Amerika.
Kini Cina mulai
membayangi Amerika dalam segala hal, ketika dunia mulai masuk dalam
keterourukan ekonomi tahun 2012, hanya tiga negara di dunia yang mencatat
perkembangan ekonomi positif, yaitu Cina, India dan Indonesia, kjadi bukan
mustahil Indonesia jadi salah satu kekuatan baru.
Apakah Indonesia punya modal menjadi
kekuatan baru ?
Dari segi
kekayaan alam, indonesia punya modal yang luar biasa baik di bidang mineral
maupun energi, kekayaan tambang, kekayaan laut, dan kekayaan di dasar laut
masih banyak belum digali. Dari jumlah penduduk, indonesia jua memenuhi syarat
jumalah pendduk yang besar. Dari segi intektual, sudah banyak sekali orang pintar
berkaliber Internasional di Indonesia.
Jadi tinggal pemerintah dan rakyatnya,
apakah kita ingin menjadi bangasa besar?
Dari sejarah kita bisa melihat semua
dimungkinkan. Semua pilihan kita.
Contoh Puisi Reflektif
BERIKAN SISI
KANANMU UNTUK INDONESIA
Sebelah bola
Mata yang memandangmu
Hati dangkal
yang katanya cinta
Lalu tangan yang
merogoh kocek lusuh
Serta kaki-kaki
yang menginjak rumput hijaumu
Muntahkah saja
mereka ke luar
Katanya di luar
jendela indah
Biar biar biar
Lirik saja,
tolong
Indonesia sedang
menarik nafas dalam-dalam
Dia habis
berlari panjang
Mengejar negara
depan
Dia banyak
menang
Lihat, cobalah
Jangan ada
selaput pengahalang lagi
Gara-gara kau
tak berikan sisi kananmu
Dia tak bisa tunjukkan
eksistensinya
Lirik, saja
walau tak lihat
Samar memang,
sayang
Sebab lendirnya
masih pekat
Dia in Done sia
Dia ind One sia
Dia indone Sia
Dia ind One sia
Dia indone Sia
Pandang dia
lebih dalam
Agar tidak
tenggelam
Melalui sisi
kanan
Tugas 2
SMK N 2 Kota Tasikmalaya
SMKN 2 Kota
Tasikmalaya merupakan Sekolah Menengah Kejuruan yang terletak di Jl.
Sindanggalih, Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya. Sekolah
terbesar di Tasikmalaya ini memiliki 7 jurusan yaitu, Teknik Komputer Jaringan
(TKJ), Otomotif (OT), Mesin, Listrik, Gambar Bangunan (GB), Broadcast (BC), dan
Audio Video (AV). Semua jurusan dilambangkan dengan warna-warna yang berbeda di
lencana pundak. Merah untuk TKJ; biru donker untuk OT; biru muda untuk mesin;
kuning untuk listrik; coklat untuk GB; hijau untuk BC, dan orange untuk AV.
Peraturan di sekolah ini mengharuskan semua
siswanya memiliki rambut pendek. Maksimal 2 cm di bagian atas kepala dan 1 cm
di bagian sisi kepala. Jumlah siswa laki-laki mendominasi dengan presentase 83%
dibandingkan perempuan yang hanya 17% saja. SMKN 2 Tasikmalaya memiliki
segudang prestasi, di antaranya juara futsal se-nasional pada tahun 2010 dan di
tahun-tahun berikutnya; 2011 juara 3, 2012 juara 2.
Sistem belajar di SMKN 2 Tasikmalaya adalah
teori dan praktek dengan presentase 70% : 30%. Teori terdiri dari
pelajaran-pelajaran umum seperti matematika, bahasa inggris, fisika, kimia, dan
agama. Sementara kegiatan praktek disesuaikan dengan jurusan yang diambil oleh
siswa.
Semua siswa pada semester akhir kelas XI atau
semester awal kelas XII diwajibkan untuk melakukan program Prakerin (Praktek
Kerja Industri) di perusahaan-perusahaan luar, baik yang sudah berafiliasi
dengan sekolah maupun belum. Siswa dibebaskan untuk memilih tempatnya masing-masing.
Di area lingkungan SMKN 2 Tasikmalaya terdapat
dua jenis lingkungan yakni, lingkungan biotik (benda hidup) dan lingkugan
abiotik (benda tak hidup). Lingkungan biotik terdiri dari pepohonan, tanaman
hias, dan hewan-hewan umum yang sering berada di alam; sedangkan lingkungan
abiotik terdiri atas gedung sekolah, peralatan belajar,
Lingkungan abiotik di SMKN 2 berupa gedung
sekolah yang terdiri dari, ruang kelas, ruang guru, ruang TU, ruang BK,
perpustakaan, masjid, koperasi, pos satpam, dan kamar mandi. Gedung praktek
siswa terdiri dari bengkel otomotif, bengkel mesin, bengkel listrik, bengkel
elektronik, studio broadcasting, lab komputer, dan lab gambar. Kantin terdapat
di 5 tempat di setiap penjuru sekolah.
Selanjutnya peralatan sekolah seperti kursi,
meja, papan tulis, spidol, dan LCD proyektor. Peralatan olahraga terdiri dari
bola sepak, bola basket, bola tenis, pingpong, jaring bola voli, jaring tenis
meja dan mejanya. Berikutnya ada lapangan yang terdiri dari lapangan upacara,
lapangan sepak bola, lapangan futsal, basket, badminton, dan voli.
Lingkungan hidup atau
biotik di SMKN 2 Tasikmalaya terdiri dari pepohonan besar di antaranya mahoni
dan mangga. Lalu tanaman hias yang ditanam di sepanjang jalan gerbang utama
menuju gerbang dalam sekolah; dari pos satpam sampai parkiran dalam.Banjir Kali Ciliwung
Lingkungan merupakan
sesuatu yang ada di sekitar manusia, menopang kehidupannya, sekaligus
mempengaruhi kehidupan manusia. Lingkungan hidup adalah kesatuan yang terbentuk
dari saling terhubungnya ruang, benda, dan makhluk hidup di dalamnya. Termasuk
manusia. Oleh karena itu lingkungan harus dijaga agar keberlangsungan hidup
manusia tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Dalam lingkungan hidup terdapat 2 ekosistem
yaitu, ekosistem darat dan ekosistem perairan. Di antara keduanya, ekosistem
airlah yang paling berpengaruh terhadap kehidupan manusia. 2/3 bumi adalah air.
60% – 70% kandungan dalam tubuh manusia juga air.
Ciliwung adalah sungai yang kerap menimbulkan
banjir setiap tahunnya. Terutama di bagian hilir. Sungai ini melewati wilayah
DKI Jakarta, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Kota Depok. Sungai ini menjadi
salah satu sungai terpenting di Tatar Pasundan dengan panjang aliran utama 120
km.
(jelaskan tentang fakta-fakta sungai ciliwung;
peningkatan debit air ketika curah hujan, dll)
Hasil pengamatan kami, banjir kali ciliwung
disebabkan oleh dua faktor:
1. Ulah Manusia
Ledakan penduduk di Jakarta, terutama di
sekitar sungai ciliwung tidak dibarengi dengan kesadaran tentang bahayanya
membuang sampai di kali, akhirnya terjadi penumpukan sampah di sungai ciliwung
… (dijelaskan sesuai fakta yang ada, ini hanya contoh).
2. Faktor Alam
Setelah diteliti lebih
lanjut, ada faktor lain yang mempengaruhi banjir kali ciliwung, yakni rusaknya
ekosistem di sepanjang kali ciliwung. Normalisasi yang dilaksanakan oleh
PemProv DKI pun hanya menyasar beberapa wilayah saja, akibatnya … (dijelaskan
sesuai dengan pengamatan yang dilakukan).Tugas 3
1. Judul
: Berpikir dan Bertindak Strategis
3. Tahun
Terbit : Februari 2013
4. Penerbit
: Smile Indonesia Institute (SII) Publishing
5.
Tebal:
164 halaman
Sukses adalah Proses
Pengetahuan adalah
sebuah kekuatan. Dengan ilmu sesuatu yang susah menjadi mudah, yang goyah
menjadi kokoh. Ketika kamu tahu lebih baik, lakukan dengan baik. Semakin
berbobot pengetahuan kita, maka semakin berkualitas pekerjaan yang dilakukan.
Segala sesuatu harus disadari dan didasari dengan ilmunya.
Tentu saja pengetahuan
tidak datang dengan sendirinya. Ia membutuhkan infrastruktur yang melekat kuat
dalam diri kita. Selain sikap mental positif terhadap pengetahuan, ilmu dan
pembelajaran, ia membutuhkan modalitas pribadi manusia yang unik. Modalitas itu
pertama, gaya belajar. Kedua, cara berpikir yang tepat. Dengan kedua modalitas
ini, maka pemberdayaan potensi diri menjadi on the track. Sehingga akan
melahirkan tindakan-tindakan yang tepat dan mampu melesatkan potensi diri.
Pertama, gaya belajar.
Gaya belajar adalah jendela otak dalam menangkap dan mengolah informasi secara
“nyaman”, sesuai dengan kekhasan diri kita. Semakin kompatible gaya belajar
yang digunakan semakin dekat dengan keberhasilan pembelajaran. Tentu saja, gaya
belajar yang tidak didukung dengan cara berpikir yang tepat, bagaikan sayur
tanpa garam, hambar.
Kedua, berpikir. Berpikir
adalah pintu pengetahuan. Dengan berpikir mebuat otak beraktivitas. Dengan
berpikir pula yang membedakan kualitas seseorang. Kita tergantung kualitas
berpikir kita. Semakin berbobot kualitas berpikir, semakin bernilai diri kita.
Merubah cara berpikir menjadi lebih baik, bukan hanya membantu menyelesaikan
persoalan, melainkan merubah hidup menjadi lebih bermakna. Semakin baik cara
berpikir, semakin baik tindakan kita. Semakin baik tindakan, maka hasilnya pun
semakin baik. Dari hasil yang terbaik, Insya Allah rezekinya pun akan
bertambah.
Jika hal ini mampu
diwujudkan, maka hanya ada satu ruang yaitu kesuksesan. Apa pun bentuk
kesuksesan yang kita inginkan. Pekerjaan, karir, pendidikan dan sebagainya.
Namun satu hal yang penting bahwa sukses lebih dari sekedar tercapainya
tujujuan yang diharapkan. Tetapi lebih dari itu, yaitu pertambahan nilai dan
makna yang melampaui tujuan semula.
Komentar :
Buku ini pada dasarnya
merupakan obrolan ringan sang Penulis yang mengajak kita untuk menyadari
kembali potensi diri kita, membaca kembali makna dari keberadaan kita. Dalam
paparannya, kita juga diajak untuk belajar dari para tokoh tentang bagaimana
bertinfak sesuai dengan etika dan misi kebajikan yang sudah menjadi kewajiban
setiap kita. Karena itu, buku ini sangat layak untuk dibaca oleh siapa aja,
baik para pendidik, pelajar dan masyarakat umu yang tertarik tentang
pengembangan diri.
Mengomentari reflektif teman
Menurut saya milik Aulia
banyak kekurangan dalam hal klasifikasi mengenail jenis buku, seberapa populer
buku tersebut, kemudian hal-hal yang bersangkutan dengan buku tersebut, apalagi
pembaca perlu tau bagaimana buku itu, akan recommended kepada pembaca dan
membuat ketertarikan lebih dalam, sehingga buku tulisan yang kita tulis bukan
hanya tulisan yang berisikan inspiratif tapi juga membawa pembaca lebih
mengenal secara mendalam kemudian mengajak pembaca untuk secara utuh membaca
keseluruhan buku yang telah dibuat reflektif. Bukan hanya itu teks milik Aulia
ini kurang menggunakan kata emotif sehingga teksnya mengalir saja tanpa kesan
yang menarik dan kata-kata yang mendukung bagaimana buku tersebut menarik, buku
yang biasa saja akan menjadi buku yang lebih dari kemampuan dasarnya, jadi
dalam hal ini teks tersebut mengalami kekurangan yang kurang memfokuskan
dirinya.
Tugas 4
Artikel perkuliahan
Karena Panas Ada Naungan
Mulai dari pertama kata teman yang memberitahukan
bahwa ada tugas dari seorang dosen perempuan yang lemah lembut berkatanya dan
murah senyum orangnya, datanglah aku dari pulau puteri dengan tak mengikuti
perkulihan perdana dikarenakan sakit, dengan disambut senyuman-senyuman hangat
aku mendengarkan dengan saksama apa-apa yang temanku katakana hingga
sampai pada kalimat ‘’dir dalam matakuliah informatif kau tiap minggunya
membaca satu buku kemudian sinopsiskan dan analisis unsur-unsur pentingnya’’,
temanku melanjutkan pembicaraan mengenai yugas mata kuliah lain. Dalam hati
saya berpikir bahwa derngan mata kuliah ini saya harus mengorbankan waktuku
untuk mempercepat buku-buku itu selesai dibaca padahal memang sebenarnya ada
rasa jengkel terhadap tugas ini, karena kadang sebelum tidur harus sibuk
mencari buku bacaan yang sebelumnya saya bawa kemanapun saya pergi kecuali
kamar mandi, satu persatu buku telah usai say abaca dan beberapa telah saya
sinopsiskan, dari percakapan teman di kelas yang sibuk mencari buku nonfiksi
saya mulai heran karena banyak buku fiksi yang menarik mereka lewatkan begitu
saja, saya mulai bertambah heran karena teman-teman di kelas mulai menggila dan
marah-marah karena tidak mendapatkan buku tertentu, tanpa basa-basi saya
bertanya ‘’memangnya bukunya dibatasi atau ditentukan jenis apa saja, bukankah
hanya disuruh baca kemudian sinopsiskan’’, nadaku agak mengece temanku yang
sedang kebingungan, sontak temanku menjawab dengan kalimat ‘’siapa yang
memberitahukan informasi salah itu padamu?’’, tanyanya dengan sedikit jengkel
karena membuat selama satu minggu itu salah persepsi, ‘’yang disuruh baca itu
adalah buku nonfiksi, misalnya biorafi, tips-tips, dan lainnya asalakan jangan
novel dan kawan-kawan’’, ‘’apa?’’, kataku tidak terima dengan pernyataan
tersebut jadi selama ini saya salah membaca dan mengerjakan padahal sudah
mati-matian harus mengulang dari awal, dari saat itu saya merasa jengkel kepada
matkul ini, mulai dari sibuk mencari buku yang telah ditentukan itu sejak saat
itu aku buta tuli terhadap mafaat dan ilmu yang saya dapatkan dari bacaan yang
memang sebelumnya tidak aku sukai dan genre itu saya baca sekarang, saya jalani
saja minggu-perminggu dengan harapan cepat berlalu, apalagi ditambah dengan
penanggung jawab mata kuliah yang agak membuat jengkel dan jengkel.
Sampai pada akhirnya dekat dengan
pengunjung semester banyak salah kaprah dalam praktik kehidupan dan bagaimana
kebahagiaan akan menyelimuti pekat jika tak sadar bahwa alasan bahagia hanya
dioeruntukkan dengan hal besar, padahal jika alasannya sederhana seperti ‘’jika
nafas dan kesehatan masih dalam sanubari saya bahagia’’, dengan alasan itu saja
semua orang akan banyak mengartikan dengan sederhana tanpa mengiming-imingi hal
besar yang sulit didapatkan. Sejak saat itu saya mulai sadar bahwa tugas yang
diberikan ini bukan semata hanya seonggok perintah tanpoa memiliki makna di
dalamnya, saya bersyukur mendapatkan mata kuliah yang pada awalnya memaksa saya
untuk membaca menjadi kebiasaan yang saya tetap jalani sampai saat ini, saya
sadar kalau bukan tugas ini saya tidak akan membaca buku biorafi tokoh-tokoh
luar biasa yang membuat saya geleng-geleng kepala, membaca buku tips-tips
sukses yang membuat saya kadang menirukan cara-caranya menata waktu dan lainnya
hingga membaca buku motivasi dunia dan berwawasan luas, sedang banyak di luar
sana yang belkum memiliki kesempatan sepertiku dan juga kalau tidak mata kuliah
ini saya tidak punya sepuluh lebih analisis saya sendiri yang mengerjakannya
dengan kejengkelan dan sekarang saya merasa lucu atas sikap saya yang kekanak-kanakan
itu, dari sinilah saya memaknai terik panas yang mencekam yang sering membuat
orang mengeluh, hingga dia merasa ternaungi oleh banyak bangunan dan tumbuhan,
inilah hidup apapun yang baik harus dipaksa terlebih dahulu untuk menjadi
kebiasaan hinggga kebiasaan itu menjadi kemauan dan tidak semua orang dapat
memilikinya dan memaknai hal pada akhir sebagai nikamat maka disinilah Firman
Allah ‘’nikmat mana lagi yang kau dustakan’’ yang biasa angkring di caption
atau status soasial media remaja yang sudah dianggap biasa dan inilah hal besar
di dalam ayat itu, ‘’Allah budakmu ini belum dan banyak tidak mengerti pada
hal-hal yang memeng baik adanya dan hal-hal yang memang budakmu ini butuhkan
wahai Raja dari segala raja’’, do’a demi do’a saya hantarkan pada beliau Ibu
Endah yang dengan sabar membina kami, menfasilitasi kami sampai sejauh ini juga
pada menanggung jawab mata kuliah yang sempat saya jengkeli, mewakili do’a-do’a
itu saya minta maaf padamu ibu, maafkan anakmu yang belum mengerti hikamat dibalik
kesensaraan, terima kasih dan terima kasih banyak ibu Endah ibu pertiwi kami
dimata kulaih membaca informatif.


Artikel sudah menarik, hanya saja untuk komentar milik teman sebaiknya tidak di masukan kedalam postingan. Serta untuk penulisannya mohon untuk dibenahi karena banyak sekali ditemukan kesalahan ejaan.
BalasHapus