Evalusasi Buku
Buku yang saya pilih adalah buku
berjudul “Dear Mama: Selalu Ada Cinta untuk Mama”. Buku ini ditulis oleh
beberapa penulis dari yang berusia belasan tahun hingga puluhan tahun. Menurut
saya rata-rata penulis buku ini adalah ahli dalam bidangnya. Terbukti di bagian
belakang buku terdapat informasi identitas penulis buku ini dan hampir semua
penulis memang mencintai buku dan hobi menulis juga beberapa dari mereka sudah
membukukan tulisan-tulisannya. Buku ini juga memiliki nomor ISBN dibelakangnya.
Hal ini membuktikan bahwa penerbitnya terpercaya bukan sekedar buku biasa.
Karena buku ini merupakan kumpulan surat-surat cinta seorang anak kepada ibunya
yang ditulis langsung dan bersumber langsung dari hati dan perasaan sang anak,
maka buku ini tidak memiliki daftar rujukan.
Identitas Buku
Judul :
Dear Mama: Selalu Ada Cinta untuk Mama
Penulis : Meity Mutiara, dkk.
Penerbit :
Gradien Mediatama
Tahun,Tempat Terbit :
2013, Yogyakarta.
Jumlah Halaman :
270
Catatan tentang
Kredibiltas Buku
Dari segi tampilan, buku ini bagus dan
menarik. Sampul berwarna dan judul yang unik membuat orang penasaran ketika
melihatnya. Kualitas buku juga bagus dan tidak mudah sobek. Sedangkan dari segi
isi, buku ini sangat luar biasa. Begitu banyak kisah-kisah yang terjadi antara
anak dan ibu. Buku ini ditulis oleh beberapa kumpulan penulis dan diterbitkan
oleh Gradien Mediatama, Yogyakarta, penerbit buku populer yang tidak perlu
diragukan lagi kredibilitasnya.
Ikhtisar
Buku ini
menceritakan tentang ungkapan tersembunyi seorag anak kepada mamanya. Buku ini
ditulis oleh banyak penulis yang menjadikan isi dari buku ini menjadi
bervariasi karena sebagian besar bahkan semuanya adalah kisah nyata dan
kebanyakan adalah ungkapan hati para penulis yang sebenarnya juga belum
diketahui oleh mama para penulis.
Kebanyakan
penulis menulis surat ini untuk mengungkapkan isi hati yang selama ini mereka
pendam, mengungkapkan kerinduan pada almarhumah Mama, dan mengungkapkan betapa
mereka sebenarnya sangat mencintai sosok mama. Dari buku inilah, kita bisa tahu
berbagai problematika yang pernah terjadi antara ibu dan anak. Ada yang
menceritakan bahwa ia sangat menyesal karena pernah marah dan membuat mama
kecewa. Ada yang menceritakan kerinduannya kepada mama di surga. Ada juga yang
menceritakan bahwa ia sangat bermimpi untuk bisa menjadi seperti mama yang bisa
mendidik dan membesarkannya sampai saat ini.
Penulis
yang berasal dari berbagai usia, menjadikan kumpulan surat yang dibukukan ini semakin
bervariasi. Dari yang masih belasan tahun hingga yang sudah puluhan tahun. Dari
mama masih ada dan sehat hingga mama yang hanya ada dalam hati saja. Semuanya
menceritakan suka, duka, rindu, dan kenangan bersama mama. Kenangan indah,
manis, pahit, bahkan kenangan menyakitkan.
Nilai-nilai
Buku
yang berjudul Dear Mama ini memuat ungkapan seorang anak kepada sang mama, yang
selama ini terpendam dan belum bisa diungkapkan secara langsung. Dalam buku ini dapat diketahui betapa
sebenarnya seorang anak sangat mencintai sang mama melebihi cinta pada dirinya
sendiri. Dikisahkan pula dalam tulisan salah satu penulis, bahwa ia sangat
merindukan sang mama yang telah lama pergi mengadapNya. Yang didapat dari buku
ini adalah, bagaimana cara kita berbuat sebaik mungkin dan membuat bangga mama
tercinta selagi mereka masih ada disamping kita. Yang paling menyentuh dari
buku ini adalah, bahwa setiap anak selalu memiliki cita-cita menjadi seperti
mamanya karena baginya tidak ada malaikat di dunia ini yang sesempurna mamanya,
namun mama selalu berharap anaknya kelak menjadi anak yang baik, anak yang berguna
serta bisa menjadi lebih baik dan jauh lebih sempurna dari dirinya.
Refleksi
Buku
yang berjudul Dear Mama: Selalu Ada Cinta
untuk Mama memberikan banyak inspirasi kepada para pembaca terutama tentang
intropeksi diri seorang anak atas apa-apa saja yang selama ini sudah dilakukan
untuk ibunya. Sudahkah kita bisa membahagiakan sang ibu tercinta? Sudahkah ibu
merasa bangga memili putra dan putri seperti kita? Lalu apa yang harus kita
dilakukan selanjutnya untuk membahagiakan mereka dan tidak membuat mereka
kecewa?
Setelah membaca
buku ini, saya merasa sering menyia-nyiakan waktu, sering tak pandai
menggunakan waktu. Menyia-nyiakan waktu kebersamaan bersama keluarga terutama
bersama ibu. Jarang dirumah saat ada dirumah. Dan sekarang ketika jauh, ingin
mengungkapkan rindupun rasanya malu. Sering waktu saya hanya digunakan untuk
kesenanangan diri sendiri padahal sebenarnya kebersamaan bersama keluarga
dirumah lebih indah dari kesenangan semata.
Contoh
Artikel Relektif
Buat Mereka Menangis!
Elza Sarasaty
Setiap
manusia pasti memiliki tujuan hidup. Masing-masing pastilah memiliki sejumlah
keinginan yang bermacam-macam dan ingin segera diwujudkan. Sayangnya, keinginan
hanyalah ingin saja layaknya sebuah mimpi yang hanya akan tetap menjadi bunga
tidar jika kita tidak bergegas untuk berproses dan mengubahnya. Begitulah,
apabila kita memiliki sebuah keinginan, sebut saja mimpi, maka bangunlah dan
wujudkan mimpi itu.
Berbicara
tentang mimpi, satu impian terbesar yang harus anda letakkan pada daftar mimpi
anda adalah tangisan mereka. Alasan mengapa anda harus memprioritaskan mereka
adalah semakin hari mereka dimakan waktu. Semakin hari semakin banyak keringat
yang mereka peras untuk anda, semakin hari semakin banyak air mata yang
diteteskan hanya dengan mendoakan anda, dan semakin hari, mereka tidaklah
semakin muda. Perhatikan setiap keriput diwajah saat bibirnya melengkung
tersenyum. Pernahkah anda memandang mata keduanya hanya untuk sekedar memahami
apa sebenarnya keluhan mereka tanpa harus mengatakannya kepada anda.
Mengertikah anda setiap lelahnya hanya ditujukan untuk anda karena sebagian
dari semangat hidupnya ada pada anda. Bahkan mungkin anda tidak sadar betapa
tubuhnya telah melengkung dan tidak dapat berjalan tegak seperti sebelumnya.
Pertimbangkan itu semua, jangan jadikan sebagai kesedihan namun jadikan sebagai
motivasi anda untuk mengejar dan mewujudkan mimpi anda atas nama mereka.
Mulai
melangkah! Bangun dan wujudkan mimpi itu. Mulailah berproses dari sekarang.
Jangan menunda lagi, karena mereka tidak pernah menunda untuk memeras
keringatnya demi anda. Gagal itu pasti, semua orang pastilah memiliki jatah
kegagalan sendiri-sendiri. Tugas anda adalah menghabiskan jatah gagal itu dan
mewujudkan mimpi yang sudah anda pilih.
Pernahkah
anda membayangkan sejenak, bagaimana rasanya menjadi kebanggaan mereka? Buatlah
mereka menangis karena anda. Buatlah mereka menangis dengan indah, dengan cara
anda. Karena kebahagiaan mereka yang sesungguhnya adalah ketika melihat anda
berdiri dengan sejumlah mimpi yang sudah ada pada genggaman tangan anda.
Buatlah mereka menangis dan berkata, “Dia anak kami. Kesayangan kami, nyawa
kami, harta kami, dan kebanggaan kami.”
Contoh Puisi
Reflektif
Selamat
Ulang Tahun
Elza Sarasaty
Teruntuk kamu separuh jiwaku
Maaf
Kini harus jauh
Maaf
Kini harus disiksa rindu
Maaf
Kini harus menahan temu
Sabar dan tunggu sedikit lagi
Kupastikan secepatnya
Bu, ingin kupercepat umurku
Dan kuhentikan saja usiamu
Bu, ingin lekas kuselesaikan tujuanku
Dan tidak sabar segera membahagiakanmu
Sabar dan tunggu sedikit lagi
Kupastikan secepatnya
Teruntuk kamu surga impianku
Malaikat pelindungku
Pendoa rahasiaku
Selamat ulang tahun, ibu
Aku merindukanmu
Tugas 2
TUGAS
AKHIR (TEKS DISKRIPTIF & CERITA IMAJINATIF)
MENGANALISIS
STRUKTUR DAN KAIDAH TEKS DESKRIPTIF
Teks deskriptif adalah sebuah
teks dimana gagasan utamanya disampaikan dengan cara menggambarkan secara jelas
objek, tempat, atau peristiwa yang sedang menjadi topik kepada pembaca,
sehingga pembaca seolah-olah merasakan langsung apa yang diungkapkan teks
tersebut.
A.
Memahami Struktur dan
Kaidah Teks Deskriptif
Candi Kalasan terletak di Desa
Kalibening, Tirtamani, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya
sekitar 16 km ke arah timur dari kota Yogyakarta. Dalam Prasasti Kalasan
dikatakan bahwa candi ini disebut juga Candi Kalibening, sesuai dengan nama
desa tempat candi tersebut berada. Tidak jauh dari Candi Kalasan terdapat
sebuah candi yang bernama Candi Sari. Candi Kalasan berdiri diatas alas
berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 45x45 m yang membentuk selasar di
sekeliling candi. Di setiap sisi terdapat tangga naik ke emperan candi yang
dihiasi sepasang kepala naga pada kakinya. Di hadapan anak tangga terbawah
terdapat hamparan lantai dari susunan batu. Di depannya kaki tangga dipasang
lempengan batu yang tipis dan halus dengan bentuk berlekuk-lekuk.
Candi Kalasan memiliki 4 buah
pintu yang terletak di keempat sisi, namun hanya pintu di sisi timur dan barat
yang mempunyai tangga untuk mencapai pintu dan hanya pintu di sisi timur yang
merupakan pintu masuk ke ruang utama di tengah candi. Dilihat dari letak pintu
utamanya tersebut dapat dikatakan bahwa Candi Kalasan menghadap ke timur. Di
sepanjang dinding candi terdapat cekungan-cekungan yang berisis berbagai arca,
walaupun tidak semua arca masih berada di tempatnya. Diatas semua pintu dan
cekungan selalu dihiasi dengan pahatan bermotif Kala. Tepat di atas ambang
pintu, di bawah pahatan Kalamakara, terdapat hiasan kecil berupa wanita bersila
memegang benda di kedua belah tangannya. Relung-relung di sisi kiri dan kanan
atas pintu candi dihiasi dengan sosok dewa dalam posisi berdiri memegang bunga
teratai. Sudah dapat dibayangkan betapa indahnya candi ini.
Bagian atas tubuh candi berbentuk
kubus yang melambangkan puncak Meru, dikelilingi oleh 52 stupa setinggi,
rata-rata, 4.60 m. Sepanjang batas antara atap dan tubuh candi dihiasi dengan
deretan makhluk kerdil yang disebut Gana. Atap candi ini berbentuk segi delapan
dan bertingkat dua. Tingkat pertama dihiasi dengan relung-relung berisi arca
Budha Manusi Budha, sedangkan tingkat ke dua dihiasi dengan relung-relung
berisi arca Dhayani Budha. Puncak candi sesungguhnya berbentuk stupa, tetapi
sampai saat ini belum berhasil direkonstruksi kembali karena banyak batu asli
yang tidak di temukan. Bila dilihat dari dalam, puncak atap terlihat seperti
rongga dari susunan lingkaran dari batu yang semakin ke atas semakin menyempit.
B.
ANALISIS
|
No
|
Analisiskalimat
|
Struktur
|
|
1.
|
" Candi
Kalasan "
|
Judul
|
|
2.
|
Candi Kalasan terletak di
Desa Kalibening, Tirtamani, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta,
tepatnya sekitar 16 km ke arah timur dari kota Yogyakarta. Dalam Prasasti Kalasan
dikatakan bahwa candi ini disebut juga Candi Kalibening, sesuai dengan nama
desa tempat candi tersebut berada. Tidak jauh dari Candi Kalasan terdapat
sebuah candi yang bernama Candi Sari.
|
Identifikasi
|
|
3.
|
Candi
Kalasan berdiri diatas alas berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 45x45 m
yang membentuk selasar di sekeliling candi. Di setiap sisi terdapat tangga
naik ke emperan candi yang dihiasi sepasang kepala naga pada kakinya. Di
hadapan anak tangga terbawah terdapat hamparan lantai dari susunan batu. Di
depannya kaki tangga dipasang lempengan batu yang tipis dan halus dengan
bentuk berlekuk-lekuk.
Candi
Kalasan memiliki 4 buah pintu yang terletak di keempat sisi, namun hanya
pintu di sisi timur dan barat yang mempunyai tangga untuk mencapai pintu dan
hanya pintu di sisi timur yang merupakan pintu masuk ke ruang utama di tengah
candi. Dilihat dari letak pintu utamanya tersebut dapat dikatakan bahwa Candi
Kalasan menghadap ke timur. Di sepanjang dinding candi terdapat
cekungan-cekungan yang berisis berbagai arca, walaupun tidak semua arca masih
berada di tempatnya. Diatas semua pintu dan cekungan selalu dihiasi dengan
pahatan bermotif Kala. Tepat di atas ambang pintu, di bawah pahatan
Kalamakara, terdapat hiasan kecil berupa wanita bersila memegang benda di
kedua belah tangannya. Relung-relung di sisi kiri dan kanan atas pintu candi
dihiasi dengan sosok dewa dalam posisi berdiri memegang bunga teratai.
Bagian atas
tubuh candi berbentuk kubus yang melambangkan puncak Meru, dikelilingi oleh
52 stupa setinggi, rata-rata, 4.60 m. Sepanjang batas antara atap dan tubuh
candi dihiasi dengan deretan makhluk kerdil yang disebut Gana. Atap candi ini
berbentuk segi delapan dan bertingkat dua. Tingkat pertama dihiasi dengan
relung-relung berisi arca Budha Manusi Budha, sedangkan tingkat ke dua
dihiasi dengan relung-relung berisi arca Dhayani Budha. Puncak candi
sesungguhnya berbentuk stupa, tetapi sampai saat ini belum berhasil
direkonstruksi kembali karena banyak batu asli yang tidak di temukan. Bila
dilihat dari dalam, puncak atap terlihat seperti rongga dari susunan
lingkaran dari batu yang semakin ke atas semakin menyempit.
|
DeskripsiBagian
|
Ciri kebahasaan teks deskriptif
|
No.
|
Ciri
|
Contoh
|
|
1.
|
Menggunakan kata benda sesuai topik
yang ingin dideskripsikan
|
Candi
Kalasan
|
|
2.
|
Menggunakan frase yang mengandung kata benda
|
Candi
Kalasan terletak di Desa Kalibening, Tirtamani, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta, tepatnya sekitar 16 km ke arah timur dari kota
Yogyakarta.
|
|
3.
|
Mengandung kata sifat yang bersifat menggambarkan
|
Sudah
dapat dibayangkan betapa indahnya candi ini.
|
|
4.
|
Mengandung kata kerja transitif untuk memberikan
informasi subjek
|
Di
sepanjang dinding candi terdapat cekungan-cekungan yang berisis berbagai
arca, walaupun tidak semua arca masih berada di tempatnya. Diatas semua pintu
dan cekungan selalu dihiasi dengan pahatan bermotif Kala. Tepat di atas
ambang pintu, di bawah pahatan Kalamakara, terdapat hiasan kecil berupa
wanita bersila memegang benda di kedua belah tangannya. Relung-relung di sisi
kiri dan kanan atas pintu candi dihiasi dengan sosok dewa dalam posisi
berdiri memegang bunga teratai.
|
|
5.
|
Mengandung kata kerja (perasaan, pendapat) untuk
mengungkapkan pandangan pribadi penulis mengenai subjek
|
Bagian
atas tubuh candi berbentuk kubus yang melambangkan puncak Meru, dikelilingi
oleh 52 stupa setinggi, rata-rata, 4.60 m. Sepanjang batas antara atap dan
tubuh candi dihiasi dengan deretan makhluk kerdil yang disebut Gana. Atap
candi ini berbentuk segi delapan dan bertingkat dua.
|
|
6.
|
Mengandung kata keterangan untuk memberikan informasi
tambahan tentang objek
|
Candi
Kalasan memiliki 4 buah pintu yang terletak di keempat sisi, namun hanya
pintu di sisi timur dan barat yang mempunyai tangga untuk mencapai pintu dan
hanya pintu di sisi timur yang merupakan pintu masuk ke ruang utama di tengah
candi. Dilihat dari letak pintu utamanya tersebut dapat dikatakan bahwa Candi
Kalasan menghadap ke timur.
|
|
|
|
|
MENGANALISIS
STRUKTUR DAN KAIDAH TEKS DESKRIPTIF
Koala
Idaman
Tersebutlah koala yang hidup di sebuah kebun
binatang ternama di kota. Setiap kali manusia datang, maka manusia itu pasti
akan rnengelus-ngelus koala dengan penuh kasih sayang. Sikap manusia membuat
penghuni kebun binatang lain merasa iri kepada koala. Mereka mencoba berbagai
cara untuk menyingkirkan koala. Tetapi selalu gagal. Penjagaan untuk koala
memang diperketat.Tapi setiap kali penjaga lengah, binatang-binatang itu akan
coba menyakiti koala.
"Hai
badut! Kamu bangga ya sudah jadi kesayangan manusia?! Kamu itu masih kecil,
Koala!" ucap Ular sambil mendesis.
"Aku...
aku salah apa? Mereka yang mau sama aku, kenapa kalian marah?" tanya
Koala, ketakutan.
“Kami
marah, karena kamu tidak seharusnya menjadi pusat perhatian! Hanya karena
wajahmu yang sendu, kamu jadi seperti tamu VVIP, ingin rasanya aku
melemparkanmu ke JNE supaya kamu jauh dari sini!" ucap Kura-kura.
Mereka
terus-terusan mengancam Koala agar tidak dekat dengan manusia. Jika mereka
melihat Koala masih mau bermain dengan manusia, maka ketika manusia sudah
pulang semua, para binatang itu akan mendatangi Koala. Ular mempertegas
ancamannya dengan melilit tubuh Koala. Koala jadi sangat ketakutan. Tak
seharusnya Ular dan teman-temannya melakukan itu.
Koala
menjadi sedih dan sejak saat itu setiap kali ada manusia yang menyentuhnya,
Koala langsung menjauh. Jadi, sekarang Koala hanya bisa dilihat saja dan tidak
boleh disentuh.Tetapi nyatanya koala tetap diminati. Bahkan anak-anak sering
membawa boneka koala saat berkunjung ke kebun binatang. Oh, kasihan koala yang
menggemaskan.
Akibat
dari kejadian itu para binatang dipisahkan kandangnya.Tetapi, hal itu tetap
saja tak membuat Koala menjadi dekat lagi dengan manusia.
|
No
|
Analisis
Kalimat
|
Struktur
|
|
1.
|
Tersebutlah
koala yang hidup di sebuah kebun binatang ternama di kota. Setiap kali
manusia datang, maka para manusia itu pasti akan rnengelus-ngelus koala
dengan penuh kasih sayang. Sikap manusia membuat penghuni kebun binatang lain
merasa iri kepada koala. Mereka mencoba berbagai cara untuk menyingkirkan
koala. Tetapi selalu gagal. Penjagaan untuk koala memang diperketat.Tapi
setiap kali penjaga lengah, binatang-binatang itu akan coba menyakiti koala.
|
Orientasi
|
|
2.
|
"Hai
badut! Kamu bangga ya sudah jadi kesayangan manusia?! Kamu itu masih kecil,
Koala!" ucap Ular sambil mendesis.
"Aku...
aku salah apa? Mereka yang mau sama aku, kenapa kalian marah?" tanya
Koala, ketakutan.
“Kami
marah, karena kamu tidak seharusnya menjadi pusat perhatian! Hanya karena
wajahmu yang sendu, kamu jadi disayang dan diistimewakan," ucap Kura-kura.
Mereka
terus-terusan mengancam Koala agar tidak dekat dengan manusia. Jika mereka
melihat Koala masih mau bermain dengan manusia, maka ketika manusia sudah
pulang semua, para binatang itu akan mendatangi Koala. Ular mempertegas
ancamannya dengan melilit tubuh Koala. Koala jadi sangat ketakutan. Tak
seharusnya Ular dan teman-temannya melakukan itu.
|
Komplikasi
|
|
3.
|
Koala
menjadi sedih dan sejak saat itu setiap kali ada manusia yang menyentuhnya,
Koala langsung menjauh. Jadi, sekarang Koala hanya bisa dilihat saja dan
tidak boleh disentuh.Tetapi nyatanya koala tetap diminati. Bahkan anak-anak
sering membawa boneka koala saat berkunjung ke kebun binatang. Oh, kasihan
koala yang menggemaskan.
|
Resolusi
|
|
4.
|
Akibat
dari kejadian itu para binatang dipisahkan kandangnya.Tetapi, hal itu tetap
saja tak membuat koala menjadi dekat lagi dengan manusia.
|
Koda
|
KAIDAH
KEBAHASAAN
|
No
|
Analisis Kalimat
|
Kaidah Kebahasaan
|
|
1.
|
"Hai badut!
Kamu bangga ya sudah jadi kesayangan manusia?!
|
Metafora
|
|
2.
|
ingin
rasanya aku melemparkanmu ke JNE supaya kamu jauh dari sini!" ucap Kura-kura.
|
Metonimia
|
|
3.
|
Kami
marah, karena kamu tidak seharusnya menjadi pusat perhatian! Hanya karena
wajahmu yang sendu, kamu jadi seperti tamu VVIP,"
ucap Kura-kura.
|
Simile
|
Tugas 3
Nama : Elza Sarasaty
NIM : 160211601879
Judul Buku : Gelap Terang Hidup Kartini
Penulis : Tim Buku Tempo
Penerbit : Kepustakaan Populer
Gramedia bekerja sama dengan Majalah Tempo
Tahun Terbit : Juni 2016
Tebal Buku : 148 Halaman
Cetakan Ke- : Ketiga
PENDEKAR HAWA
Kisah
tentang Kartini ini adalah jilid perdana seri “Perempuan-perempuan Perkasa”
yang diangkat dari liputan khusus Majalah berita Mingguan Tempo April 2013.
Serial ini mengangkat, mengupas, dan mengisahkan sisi lain kehidupan tokoh-
tokoh perempuan yang memiliki peran besar pada setiap zamannya. Dalam edisi
ini, majalah Tempo mencoba mengangkat cerita sosok Raden Ajeng Kartini,
pahlawan emansipasi wanita. Buku ini awalnya diterbitkan dalam bentuk edisi
khusus majalah Tempo edisi 22-28 April 2015. Mengambil judul yang sama Gelap
Terang Hidup Kartini mengulas bagaimana kita harus bersikap adil pada sejarah.
“Panggil aku
Kartini saja. Itu namaku” katanya,Kartini adalah anak perempuan kedua dari
Sosroningrat, seorang Bupati Jepara. Kartini bergelar Raden Ajen namun demikian
dia tak peduli akan hal itu. Dia ingin menunjukkan bahwa semua orang sama,
tidak dibedakan oleh pangkat, jabatan, atau gelas kebangsawanan. Menurut
Kartinipendidikan dan ilmu pengetahuan harus diperluas. Pentingnya pendidikan
dan ilmu pengetahuan untuk memajukan kaum perempuan juga. Menurutnya, dengan
demikian perempuan tak perlu dipingit namunpalah daya seperti kaum perempuan
pada umumnya dizaman itu, ia kalah dengan adat. Semangat Kartini yang
memperjuangkan kesejahreaan bangsanya terutama kaum perempuan, juga merasuki
jiwa Roekmini dan Kardinah.
Setelah
enamtahun mengalami masa pingitan, memberi banyak waktu baginya untuk memahami
bahwa kemajuan bangsa tidak mungkin tercapai tanpa mengangkat kaum perempuan
dan kekolotan. Roekmini dan Kardinah dengan penuh keyakinan menyatakan ikut
berjuang bersama Kartini memerangi musuh bersama, yakni feodalisme, poligami,
kawin paksa dan penceraian sewenang-wenang. Juni 1903, Kartini akhirnya dapat
membuka sekolah. Kartini senang dapat mewujudkan impiannya, kelak setelah
Kartini wafat, model sekolah itu menjadi inspirasi bagi kaum etis Belanda dalam
mendirikan sekolah Kartini dan sekolah Van Deventer di Jawa.
Suatu
hari ada Bupati yang ingin mempersuntingnya, Adipati Djojoadiningrat. Kartini
mengaggap dia bukanlah tipe ideal bagi seorang petinggi pribumi. Umurnya waktu
itu sudah 24 tahun. Meski Kartini menolak mentah-mentah mengenai poligami,
namun akhirnya dengan terpaksa dia menikah dengan Djojoadiningrat yang memiliki
tiga garwo ampil atau selir dengan tujuh anak.Hidup Kartini sangat singkat.
Terlahir sebagai anak kesayangan Bupati
Jepara Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, Kartini meninggal pada usia 25
tahun, 4 hari setelah melahirkan anaknya, Soesalit.
Buku
ini menceritakan lika-liku kehidupan
Kartini hingga akhirnya harus "kalah" pada adat. Ia yang menentang
poligami akhirnya menerima pinangan dari Bupati Rembang Adipati Djojoadiningrat
dan telah memiliki 3 istri. Dia pun tak bisa menolak pendapat orang-orang di
sekitarnya dan memilih untuk membatalkan niat bersekolah ke Belanda meskipun
telah mengantongi izin untuk sekolah di sana dari orang tua dan pihak
Pemerintah Belanda. Melalui buku ini kita bisa belajar secara singkat dan lebih
mendalam tentang kehidupan Kartini. perdebatan atau pun penjelasan tentang
kepahlawan seorang Kartini. Pemikiran kritis di usia muda pun menjadi nilai
lebih dari seorang Kartini. Sebuah contoh yang patut diteladani oleh generasi
penerusnyaa. Buku ini sangat menginspirasi generasi muda zaman sekarang. Yang
dapat kita ambil dari buku ini adalah, sekalipun kita kalah dengan adat, kita
kalah dengan keadaan namun kita harus masih terus berusaha memikirkan bagaimana
kedepannya. Merenungkan langkah apa yang selanjutnya ditempuh untuk bebas dari
kekalahan yang kita alami saat ini. Buku ini memiliki beberapa keunggulan
diantaranya sampul cover yang menarik dan bukunya yang terkesan mewah.
Berdasarkan isi tentu saja banyak keunggulan karena kisah yang diceritakan
membuat pembaca menggambarkan pada masa itu dan buku ini menjadi menarik karena
di dalamnya juga terdapat gambar-gambar yang berkaitan dengan isi cerita.
Kekurangan dari buku ini sedikit kurang rinci saat menjelaskan peristiwa yang
terjadi. Selain itu antara bab satu dengan yang lain kurang nyambung.
Berdasarkah
kisah di atas dapat disimpulkan bahwa Pahlawan adalah seseorang yang menonjol
karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran karena sejatinya
pahlawan tetap akan terkenang meski melewati perubahan zaman seperti halnya
pahlawan kita yang satu ini, Raden Ajeng Kartini. Untuk kalian calon
wanita-wanita sukses di masa depan, apabila kalian ingin menjunjung tinggi
emansipasi wanita, maka ikuti cara Kartini. Jadilah Kartini masa kini yang
tidak melupakan sejarah. Bagaimana caranya? Salah satu caranya adalah dengan
membaca buku ini, maka untuk selanjutnya biarkan hatimu yang mengantarkanmu
untuk beremansipasi modern di era globalisasi ini.
MENGOMENTARI MILIK TEMAN (FATROTUL JANNAH)
Nama :
Fatrotul Jannah
NIM :
160211601803
Judul buku : Belajar MC
Penulis :
Oneng Sugiarta
Cetakan Pertama : Juli 2016
Cetakan Kedua : September 2016
Jumlah Halaman : 147 hlm
Penerbit : Media Nusa Creative
Pada
resensi milik Fatrotul ini, judul resensi sudah berbeda dengan judul buku, juga
sudah menggunakan kata emotif dan membuat ketertarikan pada pembaca. Namun pada
pembuka resensi belum ada pengenalan buku dan kepopuleran buku, hanya ada
pengenalan mengenai pengarang buku. Sinopsis yang dituliskan sudah sangat rinci
dan mencerminkan keseluruhan isi buku sehingga saya sebagai pembaca sudah
merasa cukup tahu isi buku tersebut dengan membaca sinopsis yang dibuat oleh
Fatrotul. Sayangnya dalam resensi tidak mencantumkan kelebihan dan kekurangan
dari buku, sehingga pembaca tidak bisa membayangkan atau mengangan-angan
bagaimana buku ini. Namun Fatrotul telah berhasi mengemas isi buku ini dengan
sangat menarik, menggunakan gaya pengungkapan yang khas sehingga meski hany
membaca resensinya saja, pembaca sudah dapat menggambarkan isi bukunya.
Tugas 4
Artikel Reflektif Tentang Mata Kuliah
Awal
semester dua, ketika harus mengisi data KRS secara online, saya membaca jadwal
saya. Saya tidak tertarik sama sekali dengan judul mata kuliah “Membaca Teks Non Ilmiah/Informatif”.
Sampai pertemuan awalpun berlangsung. Materi yang kami dapat pertama kali ialah
apa pengertian dari teks ilmiah? Apa saja perbedaan antara teks ilmiah dengan
teks ilmiah? Pada mulanya yang saya ketahui tentang teks ilmiah adalah teks
yang berbau penelitian dan menggunakan bahasa yang baku, sedangkan teks non
ilmiah adalah teks yang bahasanya bebas dan bukan merupakan penelitian. Namun
ternyata teks ilmiah adalah teks yang bermula dengan teori, menjelaskan teori,
dan kesimpulan menghasilkan sebuah teori. Dengan kata lain, teks ilmiah adalah
teks yang bermula dengan teori dan berakhir dengan teori. Sedangkan teks
nonilmiah adalah teks yang mulanya bisa
berupa teori namun didalam teori terdapat definisi, konsep, dan preposisi
dimana ketiga unsur tersebut saling berkaitan untuk menjelaskan suatu fenomena.
Setelah
paham mengenai konsep teks ilmiah dan non ilmiah, kami ditugasi untuk membaca
10 buku informatif/nonilmiah selama satu semester ini. Awalnya satu minggu
membaca satu buku, membuat ikhtisar dari buku dan merefleksi buku adalah suatu
hal yang memberatkan saya. Saya tidak hobi membaca buku selain buku fiksi atau
buku sastra. Saya sedikit mengeluh karena yang diminta adalah buku
informatif/ilmiah yang sedikit sulit dicari. Namun, 3 minggu berjalan tepatnya
selang 3 kali membaca buku, saya merasa membaca itu ternyata menyenangkan.
Secara tidak langsung membuat saya lebih berimajinasi, lebih mengetahui suatu
fenomena dan tentunya lebih bertambah pengetahuannya. Saya semakin rajin ke
perpustakaan dan semakin terbiasa membaca buku seminggu satu buku.
Seiring
berjalannya program seminggu satu buku, dalam pertemuan kami diberi beberapa
teks cerita dan diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada. Bagi
saya pertanyaannya sangat mudah, namun sayangnya jawabannya sangat sulit.
Ternyata membaca juga harus dipahami dan teliti agar bisa mengingat apa yang
pernah dibaca supaya bisa menjawab pertanyaan. Awalnya saya banyak kesalahan
saat menjawab, tapi seiring berjalannya waktu saya bisa paham dan memang ada
triknya agar bisa menjawab pertanyaan baik yang tersirat maupun tersurat.
Selanjutnya
beralih ke tugas menulis resensi. Menulis ringkasan atau sinopsis sudah biasa,
namun menulis resensi ini luar biasa. Dalam menulis resensi ini kami sebagai
pembaca harus mampu membuat resensi menggambarkan keseluruhan isi buku, baik
dari unsur-unsur ekstrinsiknya sampai unsur-unsur ekstrinsiknya harus padat dan
jelas. Tujuan dibuatnya resensi adalah untuk membuat si pembaca resensi bisa
membayangkan gambaran isi buku secara lengkap. Awalnya sangat sulit bagi saya
untuk menyusun resensi, namun sekarang karena sering dilakukan semua jadi
terbiasa dan menyenangkan.
Setelah
meresensi buku, tugas selanjutnya adalah
menganalisis struktur isi dan ciri dari beragam teks. Ini yang paling berkesan,
karena ternyata masing-masing teks memiliki ciri yang berbeda-beda yang beragam
dan meski mirip tapi tidak sama. Disini yang saya dapatkan adalah bagaimana
macam-macam teks dan strukturnya, kami diminta untuk mencari sebuah teks yang
berbeda dengan teman dan menganalisis bagaimana ciri-cirinya.
Selanjutnya
kami diberi tugas yang menurut saya istimewa saat perkuliahan, tugas yang
sangat saya sukai, yakni tugas menulis refleksi buku dari 10 buku yang sudah
dibaca. Refleksi ini berbentuk artikel dan puisi. Kebetulan saya memilih buku
yang paling saya suka sehingga saat membuat artikel dan puisi saya membuatnya
dari hati dan perasaan yang paling dalam.
Tugas
terakhir, yakni tugas menulis jurnal refleksi perkuliahan. Pada tugas terakhir
ini adalah kesempatan saya berterima kasih dan meminta maaf. Saya mengucapkan
banyak terima kasih kepada Ibu Endah atas semua ilmu yang diberikan. Semua
materi yang diberikan sangat bermanfaat dan benar-benar membuktikan bahwa
membaca itu harus kritis. Bukan sekedar membaca, namun juga harus paham bagaimana isi yang dibaca. Saya juga meminta
maaf, apabila selama satu semester mungkin pernah melakukan kesalahan baik yang
disengaja maupun tidak disengaja. Seperti mahasiswa pada umumnya, tentunya saya
berharap bisa mendapat nilai A untuk mata kuliah ini. Saya tidak pernah telat
mengerjakan tugas, selalu mengerjakan tugas (meski terkadang harus revisi), dan
selalu hadir saat mata kuliah ini kecuali sedang sakit. Saya berharap Ibu Endah
dapat mempertimbangkan hal itu. Terima kasih sekali lagi saya ucapkan untuk
satu semester ini. Semoga Ibu panjang umur dan bisa bertemu dengan kami lagi.


Judul resensi di atas merupakan simpulan dari isi buku. Judul resensi berbeda dengan judul buku, dimana judul buku asli adalah “Gelap Terang Hidup Kartini” menjadi “Pendekar Hawa”. Isi dari resensi ini pun menggunakan kata-kata emotif hingga membuat ketertarikan pembaca untuk segera membaca buku tersebut. Dalam pembuka resensi belum memperkenalkan judul, pengarang, kepopuleran buku dan belum ada penilaian kualitas buku. Namun, klasifikasi buku sudah dijelaskan disini. Selain itu gaya pengungkapannya sudah cukup unik hingga membuat ketertarikan pembaca. Dalam sinopsisnya sudah mencerminkan isi buku, informasi yang dipaparkan sudah detail. Bahasa yang digunakan sangat ringkas, padat dan penuh makna karena menggunakan pilihan-pilihan kata emotif. Peniliaian kelebihan buku sudah ada yang diungkapkan dengan gaya khas dan pilihan kata emotif. Namun penilaian kekhasan buku dan perbandingan dengan buku lain belum dipaparkan. Penutup resensi ini sudah memuat kesan, simpulan dan rekomendari untuk pembaca yang menggunakan pillihan kata emotif.
BalasHapusKomentar karya teman jangan diposting di sini ya.
BalasHapusTulisan bagus,mengalir-enak dibaca. Teruslah membaca dan berkarya ya.