Jumat, 12 Mei 2017

Elza Sarasaty

Tugas 1



Evalusasi Buku
Buku yang saya pilih adalah buku berjudul “Dear Mama: Selalu Ada Cinta untuk Mama”. Buku ini ditulis oleh beberapa penulis dari yang berusia belasan tahun hingga puluhan tahun. Menurut saya rata-rata penulis buku ini adalah ahli dalam bidangnya. Terbukti di bagian belakang buku terdapat informasi identitas penulis buku ini dan hampir semua penulis memang mencintai buku dan hobi menulis juga beberapa dari mereka sudah membukukan tulisan-tulisannya. Buku ini juga memiliki nomor ISBN dibelakangnya. Hal ini membuktikan bahwa penerbitnya terpercaya bukan sekedar buku biasa. Karena buku ini merupakan kumpulan surat-surat cinta seorang anak kepada ibunya yang ditulis langsung dan bersumber langsung dari hati dan perasaan sang anak, maka buku ini tidak memiliki daftar rujukan.

Identitas Buku

Judul                                       : Dear Mama: Selalu Ada Cinta untuk Mama
Penulis                                    : Meity Mutiara, dkk.
Penerbit                                   : Gradien Mediatama
Tahun,Tempat Terbit              : 2013, Yogyakarta.
Jumlah Halaman                     : 270

Catatan tentang Kredibiltas Buku
Dari segi tampilan, buku ini bagus dan menarik. Sampul berwarna dan judul yang unik membuat orang penasaran ketika melihatnya. Kualitas buku juga bagus dan tidak mudah sobek. Sedangkan dari segi isi, buku ini sangat luar biasa. Begitu banyak kisah-kisah yang terjadi antara anak dan ibu. Buku ini ditulis oleh beberapa kumpulan penulis dan diterbitkan oleh Gradien Mediatama, Yogyakarta, penerbit buku populer yang tidak perlu diragukan lagi kredibilitasnya. 

Ikhtisar
            Buku ini menceritakan tentang ungkapan tersembunyi seorag anak kepada mamanya. Buku ini ditulis oleh banyak penulis yang menjadikan isi dari buku ini menjadi bervariasi karena sebagian besar bahkan semuanya adalah kisah nyata dan kebanyakan adalah ungkapan hati para penulis yang sebenarnya juga belum diketahui oleh mama para penulis.
            Kebanyakan penulis menulis surat ini untuk mengungkapkan isi hati yang selama ini mereka pendam, mengungkapkan kerinduan pada almarhumah Mama, dan mengungkapkan betapa mereka sebenarnya sangat mencintai sosok mama. Dari buku inilah, kita bisa tahu berbagai problematika yang pernah terjadi antara ibu dan anak. Ada yang menceritakan bahwa ia sangat menyesal karena pernah marah dan membuat mama kecewa. Ada yang menceritakan kerinduannya kepada mama di surga. Ada juga yang menceritakan bahwa ia sangat bermimpi untuk bisa menjadi seperti mama yang bisa mendidik dan membesarkannya sampai saat ini.
            Penulis yang berasal dari berbagai usia, menjadikan kumpulan surat yang dibukukan ini semakin bervariasi. Dari yang masih belasan tahun hingga yang sudah puluhan tahun. Dari mama masih ada dan sehat hingga mama yang hanya ada dalam hati saja. Semuanya menceritakan suka, duka, rindu, dan kenangan bersama mama. Kenangan indah, manis, pahit, bahkan kenangan menyakitkan.

Nilai-nilai
            Buku yang berjudul Dear Mama ini memuat ungkapan seorang anak kepada sang mama, yang selama ini terpendam dan belum bisa diungkapkan secara langsung.  Dalam buku ini dapat diketahui betapa sebenarnya seorang anak sangat mencintai sang mama melebihi cinta pada dirinya sendiri. Dikisahkan pula dalam tulisan salah satu penulis, bahwa ia sangat merindukan sang mama yang telah lama pergi mengadapNya. Yang didapat dari buku ini adalah, bagaimana cara kita berbuat sebaik mungkin dan membuat bangga mama tercinta selagi mereka masih ada disamping kita. Yang paling menyentuh dari buku ini adalah, bahwa setiap anak selalu memiliki cita-cita menjadi seperti mamanya karena baginya tidak ada malaikat di dunia ini yang sesempurna mamanya, namun mama selalu berharap anaknya kelak menjadi anak yang baik, anak yang berguna serta bisa menjadi lebih baik dan jauh lebih sempurna dari dirinya.

Refleksi
            Buku yang berjudul Dear Mama: Selalu Ada Cinta untuk Mama memberikan banyak inspirasi kepada para pembaca terutama tentang intropeksi diri seorang anak atas apa-apa saja yang selama ini sudah dilakukan untuk ibunya. Sudahkah kita bisa membahagiakan sang ibu tercinta? Sudahkah ibu merasa bangga memili putra dan putri seperti kita? Lalu apa yang harus kita dilakukan selanjutnya untuk membahagiakan mereka dan tidak membuat mereka kecewa?
Setelah membaca buku ini, saya merasa sering menyia-nyiakan waktu, sering tak pandai menggunakan waktu. Menyia-nyiakan waktu kebersamaan bersama keluarga terutama bersama ibu. Jarang dirumah saat ada dirumah. Dan sekarang ketika jauh, ingin mengungkapkan rindupun rasanya malu. Sering waktu saya hanya digunakan untuk kesenanangan diri sendiri padahal sebenarnya kebersamaan bersama keluarga dirumah lebih indah dari kesenangan semata.


Contoh Artikel Relektif
Buat Mereka Menangis!
Elza Sarasaty
Setiap manusia pasti memiliki tujuan hidup. Masing-masing pastilah memiliki sejumlah keinginan yang bermacam-macam dan ingin segera diwujudkan. Sayangnya, keinginan hanyalah ingin saja layaknya sebuah mimpi yang hanya akan tetap menjadi bunga tidar jika kita tidak bergegas untuk berproses dan mengubahnya. Begitulah, apabila kita memiliki sebuah keinginan, sebut saja mimpi, maka bangunlah dan wujudkan mimpi itu.
Berbicara tentang mimpi, satu impian terbesar yang harus anda letakkan pada daftar mimpi anda adalah tangisan mereka. Alasan mengapa anda harus memprioritaskan mereka adalah semakin hari mereka dimakan waktu. Semakin hari semakin banyak keringat yang mereka peras untuk anda, semakin hari semakin banyak air mata yang diteteskan hanya dengan mendoakan anda, dan semakin hari, mereka tidaklah semakin muda. Perhatikan setiap keriput diwajah saat bibirnya melengkung tersenyum. Pernahkah anda memandang mata keduanya hanya untuk sekedar memahami apa sebenarnya keluhan mereka tanpa harus mengatakannya kepada anda. Mengertikah anda setiap lelahnya hanya ditujukan untuk anda karena sebagian dari semangat hidupnya ada pada anda. Bahkan mungkin anda tidak sadar betapa tubuhnya telah melengkung dan tidak dapat berjalan tegak seperti sebelumnya. Pertimbangkan itu semua, jangan jadikan sebagai kesedihan namun jadikan sebagai motivasi anda untuk mengejar dan mewujudkan mimpi anda atas nama mereka.
Mulai melangkah! Bangun dan wujudkan mimpi itu. Mulailah berproses dari sekarang. Jangan menunda lagi, karena mereka tidak pernah menunda untuk memeras keringatnya demi anda. Gagal itu pasti, semua orang pastilah memiliki jatah kegagalan sendiri-sendiri. Tugas anda adalah menghabiskan jatah gagal itu dan mewujudkan mimpi yang sudah anda pilih.
Pernahkah anda membayangkan sejenak, bagaimana rasanya menjadi kebanggaan mereka? Buatlah mereka menangis karena anda. Buatlah mereka menangis dengan indah, dengan cara anda. Karena kebahagiaan mereka yang sesungguhnya adalah ketika melihat anda berdiri dengan sejumlah mimpi yang sudah ada pada genggaman tangan anda. Buatlah mereka menangis dan berkata, “Dia anak kami. Kesayangan kami, nyawa kami, harta kami, dan kebanggaan kami.”

Contoh Puisi Reflektif
Selamat Ulang Tahun
Elza Sarasaty

Teruntuk kamu separuh jiwaku
Maaf
Kini harus jauh
Maaf
Kini harus disiksa rindu
Maaf
Kini harus menahan temu
Sabar dan tunggu sedikit lagi
Kupastikan secepatnya
Bu, ingin kupercepat umurku
Dan kuhentikan saja usiamu
Bu, ingin lekas kuselesaikan tujuanku
Dan tidak sabar segera membahagiakanmu
Sabar dan tunggu sedikit lagi
Kupastikan secepatnya
Teruntuk kamu surga impianku
Malaikat pelindungku
Pendoa rahasiaku
Selamat ulang tahun, ibu
Aku merindukanmu



Tugas 2



TUGAS AKHIR (TEKS DISKRIPTIF & CERITA IMAJINATIF)


MENGANALISIS STRUKTUR DAN KAIDAH TEKS DESKRIPTIF

Teks deskriptif adalah sebuah teks dimana gagasan utamanya disampaikan dengan cara menggambarkan secara jelas objek, tempat, atau peristiwa yang sedang menjadi topik kepada pembaca, sehingga pembaca seolah-olah merasakan langsung apa yang diungkapkan teks tersebut.

A.     Memahami Struktur dan Kaidah Teks Deskriptif

Candi Kalasan terletak di Desa Kalibening, Tirtamani, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya sekitar 16 km ke arah timur dari kota Yogyakarta. Dalam Prasasti Kalasan dikatakan bahwa candi ini disebut juga Candi Kalibening, sesuai dengan nama desa tempat candi tersebut berada. Tidak jauh dari Candi Kalasan terdapat sebuah candi yang bernama Candi Sari. Candi Kalasan berdiri diatas alas berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 45x45 m yang membentuk selasar di sekeliling candi. Di setiap sisi terdapat tangga naik ke emperan candi yang dihiasi sepasang kepala naga pada kakinya. Di hadapan anak tangga terbawah terdapat hamparan lantai dari susunan batu. Di depannya kaki tangga dipasang lempengan batu yang tipis dan halus dengan bentuk berlekuk-lekuk.
Candi Kalasan memiliki 4 buah pintu yang terletak di keempat sisi, namun hanya pintu di sisi timur dan barat yang mempunyai tangga untuk mencapai pintu dan hanya pintu di sisi timur yang merupakan pintu masuk ke ruang utama di tengah candi. Dilihat dari letak pintu utamanya tersebut dapat dikatakan bahwa Candi Kalasan menghadap ke timur. Di sepanjang dinding candi terdapat cekungan-cekungan yang berisis berbagai arca, walaupun tidak semua arca masih berada di tempatnya. Diatas semua pintu dan cekungan selalu dihiasi dengan pahatan bermotif Kala. Tepat di atas ambang pintu, di bawah pahatan Kalamakara, terdapat hiasan kecil berupa wanita bersila memegang benda di kedua belah tangannya. Relung-relung di sisi kiri dan kanan atas pintu candi dihiasi dengan sosok dewa dalam posisi berdiri memegang bunga teratai. Sudah dapat dibayangkan betapa indahnya candi ini.
Bagian atas tubuh candi berbentuk kubus yang melambangkan puncak Meru, dikelilingi oleh 52 stupa setinggi, rata-rata, 4.60 m. Sepanjang batas antara atap dan tubuh candi dihiasi dengan deretan makhluk kerdil yang disebut Gana. Atap candi ini berbentuk segi delapan dan bertingkat dua. Tingkat pertama dihiasi dengan relung-relung berisi arca Budha Manusi Budha, sedangkan tingkat ke dua dihiasi dengan relung-relung berisi arca Dhayani Budha. Puncak candi sesungguhnya berbentuk stupa, tetapi sampai saat ini belum berhasil direkonstruksi kembali karena banyak batu asli yang tidak di temukan. Bila dilihat dari dalam, puncak atap terlihat seperti rongga dari susunan lingkaran dari batu yang semakin ke atas semakin menyempit.
B.     ANALISIS
No
Analisiskalimat
Struktur
1.
" Candi Kalasan "
Judul
2.
Candi Kalasan terletak di Desa Kalibening, Tirtamani, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya sekitar 16 km ke arah timur dari kota Yogyakarta. Dalam Prasasti Kalasan dikatakan bahwa candi ini disebut juga Candi Kalibening, sesuai dengan nama desa tempat candi tersebut berada. Tidak jauh dari Candi Kalasan terdapat sebuah candi yang bernama Candi Sari.
Identifikasi

3.
Candi Kalasan berdiri diatas alas berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 45x45 m yang membentuk selasar di sekeliling candi. Di setiap sisi terdapat tangga naik ke emperan candi yang dihiasi sepasang kepala naga pada kakinya. Di hadapan anak tangga terbawah terdapat hamparan lantai dari susunan batu. Di depannya kaki tangga dipasang lempengan batu yang tipis dan halus dengan bentuk berlekuk-lekuk.
Candi Kalasan memiliki 4 buah pintu yang terletak di keempat sisi, namun hanya pintu di sisi timur dan barat yang mempunyai tangga untuk mencapai pintu dan hanya pintu di sisi timur yang merupakan pintu masuk ke ruang utama di tengah candi. Dilihat dari letak pintu utamanya tersebut dapat dikatakan bahwa Candi Kalasan menghadap ke timur. Di sepanjang dinding candi terdapat cekungan-cekungan yang berisis berbagai arca, walaupun tidak semua arca masih berada di tempatnya. Diatas semua pintu dan cekungan selalu dihiasi dengan pahatan bermotif Kala. Tepat di atas ambang pintu, di bawah pahatan Kalamakara, terdapat hiasan kecil berupa wanita bersila memegang benda di kedua belah tangannya. Relung-relung di sisi kiri dan kanan atas pintu candi dihiasi dengan sosok dewa dalam posisi berdiri memegang bunga teratai.
Bagian atas tubuh candi berbentuk kubus yang melambangkan puncak Meru, dikelilingi oleh 52 stupa setinggi, rata-rata, 4.60 m. Sepanjang batas antara atap dan tubuh candi dihiasi dengan deretan makhluk kerdil yang disebut Gana. Atap candi ini berbentuk segi delapan dan bertingkat dua. Tingkat pertama dihiasi dengan relung-relung berisi arca Budha Manusi Budha, sedangkan tingkat ke dua dihiasi dengan relung-relung berisi arca Dhayani Budha. Puncak candi sesungguhnya berbentuk stupa, tetapi sampai saat ini belum berhasil direkonstruksi kembali karena banyak batu asli yang tidak di temukan. Bila dilihat dari dalam, puncak atap terlihat seperti rongga dari susunan lingkaran dari batu yang semakin ke atas semakin menyempit.

DeskripsiBagian


Ciri kebahasaan teks deskriptif
No.
Ciri
Contoh
1.
Menggunakan kata benda sesuai topik yang ingin dideskripsikan
Candi Kalasan
2.
Menggunakan frase yang mengandung kata benda
Candi Kalasan terletak di Desa Kalibening, Tirtamani, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya sekitar 16 km ke arah timur dari kota Yogyakarta.
3.
Mengandung kata sifat yang bersifat menggambarkan
Sudah dapat dibayangkan betapa indahnya candi ini.

4.
Mengandung kata kerja transitif untuk memberikan informasi subjek
Di sepanjang dinding candi terdapat cekungan-cekungan yang berisis berbagai arca, walaupun tidak semua arca masih berada di tempatnya. Diatas semua pintu dan cekungan selalu dihiasi dengan pahatan bermotif Kala. Tepat di atas ambang pintu, di bawah pahatan Kalamakara, terdapat hiasan kecil berupa wanita bersila memegang benda di kedua belah tangannya. Relung-relung di sisi kiri dan kanan atas pintu candi dihiasi dengan sosok dewa dalam posisi berdiri memegang bunga teratai.
5.
Mengandung kata kerja (perasaan, pendapat) untuk mengungkapkan pandangan pribadi penulis mengenai subjek
Bagian atas tubuh candi berbentuk kubus yang melambangkan puncak Meru, dikelilingi oleh 52 stupa setinggi, rata-rata, 4.60 m. Sepanjang batas antara atap dan tubuh candi dihiasi dengan deretan makhluk kerdil yang disebut Gana. Atap candi ini berbentuk segi delapan dan bertingkat dua.
6.
Mengandung kata keterangan untuk memberikan informasi tambahan tentang objek
Candi Kalasan memiliki 4 buah pintu yang terletak di keempat sisi, namun hanya pintu di sisi timur dan barat yang mempunyai tangga untuk mencapai pintu dan hanya pintu di sisi timur yang merupakan pintu masuk ke ruang utama di tengah candi. Dilihat dari letak pintu utamanya tersebut dapat dikatakan bahwa Candi Kalasan menghadap ke timur.




MENGANALISIS STRUKTUR DAN KAIDAH TEKS DESKRIPTIF
Koala Idaman
Tersebutlah koala yang hidup di sebuah kebun binatang ternama di kota. Setiap kali manusia datang, maka manusia itu pasti akan rnengelus-ngelus koala dengan penuh kasih sayang. Sikap manusia membuat penghuni kebun binatang lain merasa iri kepada koala. Mereka mencoba berbagai cara untuk menyingkirkan koala. Tetapi selalu gagal. Penjagaan untuk koala memang diperketat.Tapi setiap kali penjaga lengah, binatang-binatang itu akan coba menyakiti koala.
"Hai badut! Kamu bangga ya sudah jadi kesayangan manusia?! Kamu itu masih kecil, Koala!" ucap Ular sambil mendesis.
"Aku... aku salah apa? Mereka yang mau sama aku, kenapa kalian marah?" tanya Koala, ketakutan.
“Kami marah, karena kamu tidak seharusnya menjadi pusat perhatian! Hanya karena wajahmu yang sendu, kamu jadi seperti tamu VVIP, ingin rasanya aku melemparkanmu ke JNE supaya kamu jauh dari sini!"  ucap Kura-kura.
Mereka terus-terusan mengancam Koala agar tidak dekat dengan manusia. Jika mereka melihat Koala masih mau bermain dengan manusia, maka ketika manusia sudah pulang semua, para binatang itu akan mendatangi Koala. Ular mempertegas ancamannya dengan melilit tubuh Koala. Koala jadi sangat ketakutan. Tak seharusnya Ular dan teman-temannya melakukan itu.
Koala menjadi sedih dan sejak saat itu setiap kali ada manusia yang menyentuhnya, Koala langsung menjauh. Jadi, sekarang Koala hanya bisa dilihat saja dan tidak boleh disentuh.Tetapi nyatanya koala tetap diminati. Bahkan anak-anak sering membawa boneka koala saat berkunjung ke kebun binatang. Oh, kasihan koala yang menggemaskan.
Akibat dari kejadian itu para binatang dipisahkan kandangnya.Tetapi, hal itu tetap saja tak membuat Koala menjadi dekat lagi dengan manusia.

No
Analisis Kalimat
Struktur
1.       
Tersebutlah koala yang hidup di sebuah kebun binatang ternama di kota. Setiap kali manusia datang, maka para manusia itu pasti akan rnengelus-ngelus koala dengan penuh kasih sayang. Sikap manusia membuat penghuni kebun binatang lain merasa iri kepada koala. Mereka mencoba berbagai cara untuk menyingkirkan koala. Tetapi selalu gagal. Penjagaan untuk koala memang diperketat.Tapi setiap kali penjaga lengah, binatang-binatang itu akan coba menyakiti koala.

Orientasi
2.       
"Hai badut! Kamu bangga ya sudah jadi kesayangan manusia?! Kamu itu masih kecil, Koala!" ucap Ular sambil mendesis.
"Aku... aku salah apa? Mereka yang mau sama aku, kenapa kalian marah?" tanya Koala, ketakutan.
“Kami marah, karena kamu tidak seharusnya menjadi pusat perhatian! Hanya karena wajahmu yang sendu, kamu jadi disayang dan diistimewakan,"  ucap Kura-kura.

Mereka terus-terusan mengancam Koala agar tidak dekat dengan manusia. Jika mereka melihat Koala masih mau bermain dengan manusia, maka ketika manusia sudah pulang semua, para binatang itu akan mendatangi Koala. Ular mempertegas ancamannya dengan melilit tubuh Koala. Koala jadi sangat ketakutan. Tak seharusnya Ular dan teman-temannya melakukan itu.

Komplikasi
3.       
Koala menjadi sedih dan sejak saat itu setiap kali ada manusia yang menyentuhnya, Koala langsung menjauh. Jadi, sekarang Koala hanya bisa dilihat saja dan tidak boleh disentuh.Tetapi nyatanya koala tetap diminati. Bahkan anak-anak sering membawa boneka koala saat berkunjung ke kebun binatang. Oh, kasihan koala yang menggemaskan.

Resolusi
4.       
Akibat dari kejadian itu para binatang dipisahkan kandangnya.Tetapi, hal itu tetap saja tak membuat koala menjadi dekat lagi dengan manusia.

Koda

KAIDAH KEBAHASAAN
No
Analisis Kalimat
Kaidah Kebahasaan
1.       
"Hai badut! Kamu bangga ya sudah jadi kesayangan manusia?!
Metafora
2.       
ingin rasanya aku melemparkanmu ke JNE supaya kamu jauh dari sini!"  ucap Kura-kura.

Metonimia
3.       
Kami marah, karena kamu tidak seharusnya menjadi pusat perhatian! Hanya karena wajahmu yang sendu, kamu jadi seperti tamu VVIP,"  ucap Kura-kura.

Simile



Tugas 3




Nama                           : Elza Sarasaty
NIM                            : 160211601879
Judul Buku                  :  Gelap Terang Hidup Kartini
Penulis                         : Tim Buku Tempo
Tim Penyunting           : Leila S. Chudori, dkk.                                 
Penerbit                      : Kepustakaan Populer Gramedia bekerja sama dengan Majalah Tempo
Tahun Terbit                : Juni 2016
Tebal Buku                  : 148 Halaman
Cetakan Ke-                : Ketiga

PENDEKAR HAWA

            Kisah tentang Kartini ini adalah jilid perdana seri “Perempuan-perempuan Perkasa” yang diangkat dari liputan khusus Majalah berita Mingguan Tempo April 2013. Serial ini mengangkat, mengupas, dan mengisahkan sisi lain kehidupan tokoh- tokoh perempuan yang memiliki peran besar pada setiap zamannya. Dalam edisi ini, majalah Tempo mencoba mengangkat cerita sosok Raden Ajeng Kartini, pahlawan emansipasi wanita. Buku ini awalnya diterbitkan dalam bentuk edisi khusus majalah Tempo edisi 22-28 April 2015. Mengambil judul yang sama Gelap Terang Hidup Kartini mengulas bagaimana kita harus bersikap adil pada sejarah.
“Panggil aku Kartini saja. Itu namaku” katanya,Kartini adalah anak perempuan kedua dari Sosroningrat, seorang Bupati Jepara. Kartini bergelar Raden Ajen namun demikian dia tak peduli akan hal itu. Dia ingin menunjukkan bahwa semua orang sama, tidak dibedakan oleh pangkat, jabatan, atau gelas kebangsawanan. Menurut Kartinipendidikan dan ilmu pengetahuan harus diperluas. Pentingnya pendidikan dan ilmu pengetahuan untuk memajukan kaum perempuan juga. Menurutnya, dengan demikian perempuan tak perlu dipingit namunpalah daya seperti kaum perempuan pada umumnya dizaman itu, ia kalah dengan adat. Semangat Kartini yang memperjuangkan kesejahreaan bangsanya terutama kaum perempuan, juga merasuki jiwa Roekmini dan Kardinah.
Setelah enamtahun mengalami masa pingitan, memberi banyak waktu baginya untuk memahami bahwa kemajuan bangsa tidak mungkin tercapai tanpa mengangkat kaum perempuan dan kekolotan. Roekmini dan Kardinah dengan penuh keyakinan menyatakan ikut berjuang bersama Kartini memerangi musuh bersama, yakni feodalisme, poligami, kawin paksa dan penceraian sewenang-wenang. Juni 1903, Kartini akhirnya dapat membuka sekolah. Kartini senang dapat mewujudkan impiannya, kelak setelah Kartini wafat, model sekolah itu menjadi inspirasi bagi kaum etis Belanda dalam mendirikan sekolah Kartini dan sekolah Van Deventer di Jawa.
            Suatu hari ada Bupati yang ingin mempersuntingnya, Adipati Djojoadiningrat. Kartini mengaggap dia bukanlah tipe ideal bagi seorang petinggi pribumi. Umurnya waktu itu sudah 24 tahun. Meski Kartini menolak mentah-mentah mengenai poligami, namun akhirnya dengan terpaksa dia menikah dengan Djojoadiningrat yang memiliki tiga garwo ampil atau selir dengan tujuh anak.Hidup Kartini sangat singkat. Terlahir sebagai anak kesayangan  Bupati Jepara Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, Kartini meninggal pada usia 25 tahun, 4 hari setelah melahirkan anaknya, Soesalit.
            Buku ini  menceritakan lika-liku kehidupan Kartini hingga akhirnya harus "kalah" pada adat. Ia yang menentang poligami akhirnya menerima pinangan dari Bupati Rembang Adipati Djojoadiningrat dan telah memiliki 3 istri. Dia pun tak bisa menolak pendapat orang-orang di sekitarnya dan memilih untuk membatalkan niat bersekolah ke Belanda meskipun telah mengantongi izin untuk sekolah di sana dari orang tua dan pihak Pemerintah Belanda. Melalui buku ini kita bisa belajar secara singkat dan lebih mendalam tentang kehidupan Kartini. perdebatan atau pun penjelasan tentang kepahlawan seorang Kartini. Pemikiran kritis di usia muda pun menjadi nilai lebih dari seorang Kartini. Sebuah contoh yang patut diteladani oleh generasi penerusnyaa. Buku ini sangat menginspirasi generasi muda zaman sekarang. Yang dapat kita ambil dari buku ini adalah, sekalipun kita kalah dengan adat, kita kalah dengan keadaan namun kita harus masih terus berusaha memikirkan bagaimana kedepannya. Merenungkan langkah apa yang selanjutnya ditempuh untuk bebas dari kekalahan yang kita alami saat ini. Buku ini memiliki beberapa keunggulan diantaranya sampul cover yang menarik dan bukunya yang terkesan mewah. Berdasarkan isi tentu saja banyak keunggulan karena kisah yang diceritakan membuat pembaca menggambarkan pada masa itu dan buku ini menjadi menarik karena di dalamnya juga terdapat gambar-gambar yang berkaitan dengan isi cerita. Kekurangan dari buku ini sedikit kurang rinci saat menjelaskan peristiwa yang terjadi. Selain itu antara bab satu dengan yang lain kurang nyambung.
Berdasarkah kisah di atas dapat disimpulkan bahwa Pahlawan adalah seseorang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran karena sejatinya pahlawan tetap akan terkenang meski melewati perubahan zaman seperti halnya pahlawan kita yang satu ini, Raden Ajeng Kartini. Untuk kalian calon wanita-wanita sukses di masa depan, apabila kalian ingin menjunjung tinggi emansipasi wanita, maka ikuti cara Kartini. Jadilah Kartini masa kini yang tidak melupakan sejarah. Bagaimana caranya? Salah satu caranya adalah dengan membaca buku ini, maka untuk selanjutnya biarkan hatimu yang mengantarkanmu untuk beremansipasi modern di era globalisasi ini. 

                       

                                                                                                                                    MENGOMENTARI MILIK TEMAN (FATROTUL JANNAH)

Nama                           : Fatrotul Jannah
NIM                            : 160211601803
Judul buku                  : Belajar MC
Penulis                         : Oneng Sugiarta
Cetakan Pertama         : Juli 2016
Cetakan Kedua           : September 2016
Jumlah Halaman          : 147 hlm
Penerbit                       : Media Nusa Creative

            Pada resensi milik Fatrotul ini, judul resensi sudah berbeda dengan judul buku, juga sudah menggunakan kata emotif dan membuat ketertarikan pada pembaca. Namun pada pembuka resensi belum ada pengenalan buku dan kepopuleran buku, hanya ada pengenalan mengenai pengarang buku. Sinopsis yang dituliskan sudah sangat rinci dan mencerminkan keseluruhan isi buku sehingga saya sebagai pembaca sudah merasa cukup tahu isi buku tersebut dengan membaca sinopsis yang dibuat oleh Fatrotul. Sayangnya dalam resensi tidak mencantumkan kelebihan dan kekurangan dari buku, sehingga pembaca tidak bisa membayangkan atau mengangan-angan bagaimana buku ini. Namun Fatrotul telah berhasi mengemas isi buku ini dengan sangat menarik, menggunakan gaya pengungkapan yang khas sehingga meski hany membaca resensinya saja, pembaca sudah dapat menggambarkan isi bukunya.



Tugas 4



Artikel Reflektif Tentang Mata Kuliah

            Awal semester dua, ketika harus mengisi data KRS secara online, saya membaca jadwal saya. Saya tidak tertarik sama sekali dengan judul mata kuliah “Membaca Teks Non Ilmiah/Informatif”. Sampai pertemuan awalpun berlangsung. Materi yang kami dapat pertama kali ialah apa pengertian dari teks ilmiah? Apa saja perbedaan antara teks ilmiah dengan teks ilmiah? Pada mulanya yang saya ketahui tentang teks ilmiah adalah teks yang berbau penelitian dan menggunakan bahasa yang baku, sedangkan teks non ilmiah adalah teks yang bahasanya bebas dan bukan merupakan penelitian. Namun ternyata teks ilmiah adalah teks yang bermula dengan teori, menjelaskan teori, dan kesimpulan menghasilkan sebuah teori. Dengan kata lain, teks ilmiah adalah teks yang bermula dengan teori dan berakhir dengan teori. Sedangkan teks nonilmiah adalah teks yang mulanya bisa berupa teori namun didalam teori terdapat definisi, konsep, dan preposisi dimana ketiga unsur tersebut saling berkaitan untuk menjelaskan suatu fenomena.
            Setelah paham mengenai konsep teks ilmiah dan non ilmiah, kami ditugasi untuk membaca 10 buku informatif/nonilmiah selama satu semester ini. Awalnya satu minggu membaca satu buku, membuat ikhtisar dari buku dan merefleksi buku adalah suatu hal yang memberatkan saya. Saya tidak hobi membaca buku selain buku fiksi atau buku sastra. Saya sedikit mengeluh karena yang diminta adalah buku informatif/ilmiah yang sedikit sulit dicari. Namun, 3 minggu berjalan tepatnya selang 3 kali membaca buku, saya merasa membaca itu ternyata menyenangkan. Secara tidak langsung membuat saya lebih berimajinasi, lebih mengetahui suatu fenomena dan tentunya lebih bertambah pengetahuannya. Saya semakin rajin ke perpustakaan dan semakin terbiasa membaca buku seminggu satu buku.
            Seiring berjalannya program seminggu satu buku, dalam pertemuan kami diberi beberapa teks cerita dan diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada. Bagi saya pertanyaannya sangat mudah, namun sayangnya jawabannya sangat sulit. Ternyata membaca juga harus dipahami dan teliti agar bisa mengingat apa yang pernah dibaca supaya bisa menjawab pertanyaan. Awalnya saya banyak kesalahan saat menjawab, tapi seiring berjalannya waktu saya bisa paham dan memang ada triknya agar bisa menjawab pertanyaan baik yang tersirat maupun tersurat.
            Selanjutnya beralih ke tugas menulis resensi. Menulis ringkasan atau sinopsis sudah biasa, namun menulis resensi ini luar biasa. Dalam menulis resensi ini kami sebagai pembaca harus mampu membuat resensi menggambarkan keseluruhan isi buku, baik dari unsur-unsur ekstrinsiknya sampai unsur-unsur ekstrinsiknya harus padat dan jelas. Tujuan dibuatnya resensi adalah untuk membuat si pembaca resensi bisa membayangkan gambaran isi buku secara lengkap. Awalnya sangat sulit bagi saya untuk menyusun resensi, namun sekarang karena sering dilakukan semua jadi terbiasa dan menyenangkan.
            Setelah meresensi buku, tugas selanjutnya  adalah menganalisis struktur isi dan ciri dari beragam teks. Ini yang paling berkesan, karena ternyata masing-masing teks memiliki ciri yang berbeda-beda yang beragam dan meski mirip tapi tidak sama. Disini yang saya dapatkan adalah bagaimana macam-macam teks dan strukturnya, kami diminta untuk mencari sebuah teks yang berbeda dengan teman dan menganalisis bagaimana ciri-cirinya.
            Selanjutnya kami diberi tugas yang menurut saya istimewa saat perkuliahan, tugas yang sangat saya sukai, yakni tugas menulis refleksi buku dari 10 buku yang sudah dibaca. Refleksi ini berbentuk artikel dan puisi. Kebetulan saya memilih buku yang paling saya suka sehingga saat membuat artikel dan puisi saya membuatnya dari hati dan perasaan yang paling dalam.
            Tugas terakhir, yakni tugas menulis jurnal refleksi perkuliahan. Pada tugas terakhir ini adalah kesempatan saya berterima kasih dan meminta maaf. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Endah atas semua ilmu yang diberikan. Semua materi yang diberikan sangat bermanfaat dan benar-benar membuktikan bahwa membaca itu harus kritis. Bukan sekedar membaca, namun juga harus paham  bagaimana isi yang dibaca. Saya juga meminta maaf, apabila selama satu semester mungkin pernah melakukan kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Seperti mahasiswa pada umumnya, tentunya saya berharap bisa mendapat nilai A untuk mata kuliah ini. Saya tidak pernah telat mengerjakan tugas, selalu mengerjakan tugas (meski terkadang harus revisi), dan selalu hadir saat mata kuliah ini kecuali sedang sakit. Saya berharap Ibu Endah dapat mempertimbangkan hal itu. Terima kasih sekali lagi saya ucapkan untuk satu semester ini. Semoga Ibu panjang umur dan bisa bertemu dengan kami lagi.



2 komentar:

  1. Judul resensi di atas merupakan simpulan dari isi buku. Judul resensi berbeda dengan judul buku, dimana judul buku asli adalah “Gelap Terang Hidup Kartini” menjadi “Pendekar Hawa”. Isi dari resensi ini pun menggunakan kata-kata emotif hingga membuat ketertarikan pembaca untuk segera membaca buku tersebut. Dalam pembuka resensi belum memperkenalkan judul, pengarang, kepopuleran buku dan belum ada penilaian kualitas buku. Namun, klasifikasi buku sudah dijelaskan disini. Selain itu gaya pengungkapannya sudah cukup unik hingga membuat ketertarikan pembaca. Dalam sinopsisnya sudah mencerminkan isi buku, informasi yang dipaparkan sudah detail. Bahasa yang digunakan sangat ringkas, padat dan penuh makna karena menggunakan pilihan-pilihan kata emotif. Peniliaian kelebihan buku sudah ada yang diungkapkan dengan gaya khas dan pilihan kata emotif. Namun penilaian kekhasan buku dan perbandingan dengan buku lain belum dipaparkan. Penutup resensi ini sudah memuat kesan, simpulan dan rekomendari untuk pembaca yang menggunakan pillihan kata emotif.

    BalasHapus
  2. Komentar karya teman jangan diposting di sini ya.

    Tulisan bagus,mengalir-enak dibaca. Teruslah membaca dan berkarya ya.

    BalasHapus