Tugas Akhir Menulis Teks Reflektif
Judul Buku : Amerika & Eropa
Penulis : Myrna Ratna
Cetakan Pertama : September 2013
Jumlah Halaman : 250 hlm
Penerbit : Kompas Media Nusantara, Jakarta
Catatan tentang kredibilitas buku
Buku
ini ditulis oleh Myrna Ratna, seorang mantan editor Kompas di bidang politik
dan hukum, bidang internasional, dan kini menjadi editor di Kompas Minggu. Ia
memiliki hobi jalan-jalan dan sebelumnya ia telah menulis buku berjudul Asia
dan Australia, yang juga berisi kisah perjalanannya. Diterbitkan oleh penerbit
Kompas Media Nusantara, penerbit yang telah menerbitkan ratusan buku dan
kredibilitasnya tidak diragukan lagi.
Ikhtisar
Buku
ini berisi tentang catatan perjalanan penulis di benua Amerika dan Eropa,
khususnya pada tempat-tempat yang memiliki sejarahnya sendiri.
Catatan
perjalanan dimulai dari benua Amerika, di kota yang paling layak huni di dunia,
Vancouver. Lalu menuju kota dengan jejak-jejak Inggris yang masih begitu
terlihat pada bangunannya, Victoria. Beralih ke kota New York, yang memiliki
banyak museum-museum, mulai dari karya seni hingga sejarah, seperti
Metropolitan Museum of Art dan Museum Solomon. Kemudian kota Foz do Iguacu,
dimana terdapat air terjun Iguacu yang berada di perbatasan Brasil-Argentina,
tingginya sekitar 75 meter dan panjangnya sekitar 3 km. Terakhir, perjalanan di
benua Amerika ditutup dengan cerita penulis di Confeitaria Colombo, sebuah
restoran penuh sejarah di kawasan lama di Rio de Jenairo, Brazil.
Selain
itu, diceritakan pula sekilas tentang tragedi 11 September 2001 di Pentagon,
Amerika Serikat, yang merenggut 184 korban jiwa, meninggalkan kesedihan yang
mendalam. Namun ternyata, kini bekas-bekas kerusakan tidak nampak sama sekali.
Kemudian
dilanjutkan catatan perjalanan penulis di benua Eropa, dimulai dengan wilayah
Belgia, tepatnya di kota Brussels yang terkenal akan komik-komiknya. Lalu ke
kota Brugge yang menyuguhkan suasana abad pertengahan dengan bangunan bergaya romansque, gothic, rumah-rumah berdinding khas segitiga (gabled), dan kanal-kanal yang membelah kota. Kemudian menuju jalan Friedrichstrasse
yang terjaga 24 jam. Bersimpangan dengan jalan tersebut, terdapat jalan raya
utama yang menjadi ikon kota Berlin, Unter den Linden. Lalu menuju Montmartre,
wilayah yang paling cantik di Paris. Selanjutnya adalah wilayah Loire, wilayah
yang dikaruniai bentuk geografis yang strategis dengan dipagari sungai yang
lebar dan berarus deras, serta dataran tinggi, ditambah dengan kastil-kastil
yang mendekati angka seratus. Kemudian beranjak ke kota Epernay, wilayah yang
terkenal akan champagne yang mereka
buat. Lalu perjalanan penulis dilanjutkan ke kota Segovia, Barcelona, Toledo,
Venesia, dan Cezanne. Kisah perjalanan ini berakhir di kota kecil bernama kota
Marathon (Marathonas), kota yang
melahirkan kata mendunia ‘lari maraton’.
Nilai-Nilai
Buku
berjudul Amerika & Eropa ini berisi tentang catatan perjalanan penulis di
benua Amerika dan benua Eropa. Setiap bab menceritakan tentang keindahan setiap
kota yang penulis kunjungi di benua tersebut. Pemilihan kata dan kalimat yang
baik membuat pembaca seakan dapat menikmati keindahan secara tidak langsung.
Buku
ini menceritakan tentang betapa indahnya keindahan alam dan lingkungan di benua
tersebut apabila kita mau memberanikan diri untuk menelusurinya. Diceritakan
pula tentang sejarah-sejarah yang terjadi di tempat tersebut, dan bagaimana pembaharuan
yang terjadi. Dapat diambil nilai, bahwa orang-orang disana sangat cepat
memperbaiki kerusakan-kerusakan tentang sejarah yang terjadi, namun mereka
tidak melupakannya.
Buku
ini mengajarkan nilai keberanian, bahwa kita harus berani menjelajah berbagai
tempat di bumi ini dan mengetahui kejadian yang terjadi. Buku ini juga
mengajarkan kita untuk menghargai sejarah, karena Indonesia sebenarnya memiliki
sejarah yang lebih banyak daripada negara lain, namun masyarakatnya sendiri
menganggap sepele. Bila dibandingkan dengan negara-negara yang diceritakan
penulis, dapat terlihat betapa bedanya perlakuan orang-orang tersebut terhadap
sejarah di tempat mereka.
Refleksi
Buku
yang berjudul Amerika dan Eropa ini memberikan banyak inspirasi bagi pembaca,
terutama tentang keberanian untuk mencoba suatu hal dan menghargai sejarah.
Sejarah adalah sesuatu yang menjadi acuan untuk lebih maju, namun bukan berarti
kita harus melupakannya.
Setelah
membaca buku ini saya merasa betapa kayanya bumi ini, betapa besar ciptaan
Tuhan. Buku ini mengajarkan bahwa apabila kita mau keluar dari tempat kita
berada dan memberanikan diri untuk menjelajah wilayah yang ada, sesungguhnya
kita baru akan merasakan betapa indahnya alam buatan-Nya. Selain itu, saya juga
merasa malu dan prihatin kepada bangsa ini. Dimana saya sering melihat
peninggalan-peninggalan sejarah yang sudah tidak utuh tetap dibiarkan dengan
alasan bahwa memperbaiki akan merusak sejarah, padahal bukan begitu caranya
untuk menghargai sejarah yang ada.
Artikel Reflektif
Menghargai Akar Bangsa
Indonesia adalah negara dengan
sejuta sejarah. Penjajahan-penjajahan yang terjadi di negara ini, membuat
Indonesia melimpah dengan sejarah yang ada. Bau-bau Portugis, Belanda, Inggris,
Jepang, Hindu, Budha, Islam, sangat kental di berbagai wilayah Indonesia. Mulai
dari candi-candi, stupa, relief peninggalan Hindu dan Budha, arsitektur bangunan-bangunan
yang berwarna Inggris, hingga berbagai kata dalam bahasa Indonesia yang berasal
dari bahasa Belanda maupun Jepang. Indonesia kaya akan hal tersebut.
Pada
17 Agustus 1945, Indonesia merdeka, Indonesia sudah bebas dari jajahan
negara-negara lain. Pembangunan mandiri dilanjutkan, masyarakat dapat hidup
damai tanpa ancaman. Namun, kebebasan tersebut kini makin diartikan kepada
jalan yang salah. Masyarakat yang mulai tenang dan hidup bebas, menjadi
menganggap sepele sejarah yang pernah terjadi di Indonesia. Pemerintah
sebenarnya telah memberi solusi dengan adanya pelajaran sejarah di jenjang
pendidikan di Indonesia, namun ternyata hal tersebut kurang efektif. Dapat
dilihat buktinya dalam kehidupan sehari-hari saat ini, berapa persen dari
masyarakat Indonesia yang masih ingat tanggal berapa hari Sumpah Pemuda? Kapan
dasar-dasar negara Indonesia dirumuskan? Apa nama kerajaan Islam di Indonesia?
Bagaimana asal usul candi Prambanan?
Miris
memang, melihat begitu banyak sejarah-sejarah yang ada di negeri ini perlahan
lenyap ditelah masa. Ditambah lagi bila dibandingkan dengan negara-negara di
luar negeri, yang bahkan mungkin memiliki sejarah yang lebih sedikit dari
bangsa Indonesia, seperti negara-negara di benua Eropa dan Amerika.
Negara-negara di benua tersebut kebanyakan merupakan penjajah yang menjajah
negara lain, termasuk Indonesia. Mereka justru meninggalkan sejarah di
negara-negara jajahannya tersebut, dan sejarah yang ada di negara mereka
sendiri mungkin lebih sedikit. Namun apa yang terjadi? Sejarah di tempat
tersebut sangat dijunjung tinggi. Bangunan-bangunan saksi kejadian sejarah,
hingga kini masih ada dan dirawat dengan baik. Peninggalan-peninggalan jaman
dahulu yang ditemukan, kini disimpan dengan rapi di museum yang ada. Tahukah
anda? Tidak sedikit bekas-bekas sejarah bangsa Indonesia yang hingga kini masih
tersimpan baik di museum-museum di Belanda, dan hingga kini pula Indonesia
berusaha untuk mengambilnya kembali. Ingatkah anda dengan kejadian 11 September
2001 di Pentagon, Amerika Serikat? Memang kini lokasi kejadian tersebut telah
diperbaiki tanpa meninggalkan bekas sedikitpun, namun masyarakat disana masih
merekam kejadian itu dalam ingatannya, pemerintah pun juga mengenangnya dengan
membangun sebuah monumen disana.
Hal
tersebut membuktikan satu hal, masyarakat disana sangat menghargai sejarah.
Mungkin memang sejarah yang terjadi sangat menyayat hati, namun itu tidak
menjadi alasan untuk melupakannya begitu saja. Memperbaiki fasilitas bekas
sejarah tersebut juga tidak menjadi alasan bahwa kita melupakannya. Kita memang
harus memandang ke depan, namun tidak harus menghapus yang ada sebelumnya.
Sejarah adalah hal berharga yang harus diwariskan kepada penerus bangsa.
Bagaimana anak cucu kita dapat menikmati sejarah yang ada apabila kita, generasi
masa kini, terus berusaha untuk melupakannya?
Puisi Reflektif
Hai
Anak Bangsa!
Kuangkat kepala,
senjata
Kurelakan segala yang berharga
Kutaruhkan nyawa di lapang medan
pertempuran
penuh warna merah
Kuseret badan ini
yang tak ada tenaga tuk berdiri
Berbaris rapi disamping yang bernasib
sama dengan diri
tak sempurna, tak apa selama kumasih
dapat melihat sang saka
Berkibar
penuh keagungan di atas sana
Ku telah bersatu dengan tanah
Selesai
misi membebaskan negeri ini
Hai anak bangsa!
Kulihat kau terlena
nikmatnya
bebas yang dulu kuambil dengan tebas peluru di badan
Hai anak bangsa!
Tengoklah ke belakang
Ke
arah kami yang kini tak diberi makna
Ingatlah..
kami yang hingga kini masih memegang
teguh janji
pada ibu pertiwi
Menganalisis Struktur Isi dan Ciri
Bahasa Teks LHO
Teks LHO 1
1.
Membaca Teks
Laporan Hasil Observasi (LHO)
Narkoba Menyerang Generasi Bangsa
Narkoba
merupakan bahan berbahaya yang jika disalah gunakan akan mengakibatkan
ketergantungan pada pemakainya dan pada akhirnya akan membawa pada kematian
jika dikonsumsi secara terus menerus. Latar belakang pengguna narkoba saat ini
sangat banyak sekali, mulai untuk menghilangkan masalah, pergaulan, serta banyak
hal lain yang melatar belakangi para pengguna narkoba.
Saat ini
target para pengedar adalah kalangan remaja antara 15 - 25 tahun yang masih
sangat mudah untuk ikut-ikutan karena kejiwaannya masih labil dan massih mudah
terpengaruh teman-teman pergaulannya. Kita semua tahu bahwa anak-anak remaja
pada usia tersebut adalah bunga bangsa yang baru merekah yang sangat
dinanti-nantikan untuk meneruskan bangsa Indonesia kelak untuk menjadi negara
yang lebih sejahtera lagi. Saat ini terdapat 4 juta orang di Indonesia yang
menggunakan atau menyalah gunakan narkoba dan dari jumlah tersebut, sebanyak 22
% adalah remaja dalam rentang usia tersebut.
Pada umumnya
pengguna narkoba yang berusia remaja banyak yang mengkonsumsi ganja dan psikotropika
seperti Sedatin (Pil BK), Rohypnol, dan Megadon. Semua barang haram tersebut
sangat berbahaya jika dikonsumsi secara terus menerus karena akan mengakibatkan
ketergantungan. Apa lagi jika pengkonsumsi narkoba adalah kalangan menengah
kebawah yang kondisi ekonominya sulit karena jika sudah tak mempunyai uang maka
pengguna akan melakukan tindak kriminal demi mendapatkan uang untuk mendapatkan
barang tersebut. Hal ini sungguh memprihatinkan sekali.
Berdasarkan
survei BNN tahun lalu menyatakan bahwa, perkembangan pengguna dan pengedar
gelap narkoba pada pelajar dan mahasiswa. Hasil penelitian pada 17 propinsi di
Indonesia, ditemukan 2,6 persen siswa SLTP pernah menggunakan narkoba, dan 4,7
persen pelajar SMA tercatat pernah menggunakan barang haram itu. Sementara
untuk perguruan tinggi terdapat 7,7 persen yang pernah menggunakan narkoba.
Namun mulai tahun lalu pemerintah bersama instansi-instansi terkait bertekad
menekan angka penggunaan narkoba pada pelajar hingga ke angka 0 %. Namun upaya
tersebut pasti membutuhkan kerja keras. Saat ini saja pemerintah telah
menggandeng 59 kampus di Jakarta untuk melakukan pengawasan pada pengedar dan
penyalahguna narkotika. Namun peran keluarga juga sangat dibutuhkan demi
menangkal serangan narkoba pada anak-anak remaja. Pendidikan agama serta kedekatan
anak dengan orang tua dirasa mampu untuk mengurangi resiko anak terkena teror
narkoba ini.
2.
Struktur
Isi Teks Laporan Hasil Observasi (LHO)
Analisis
Teks Laporan Hasil Observasi (LHO)
|
1.
|
Judul
|
Narkoba Menyerang
Generasi Bangsa
|
|
2.
|
Definisi
Umum
|
Narkoba merupakan bahan berbahaya
yang jika disalah gunakan akan mengakibatkan ketergantungan pada pemakainya
dan pada akhirnya akan membawa pada kematian jika dikonsumsi secara terus
menerus. Latar belakang pengguna narkoba saat ini sangat banyak sekali, mulai
untuk menghilangkan masalah, pergaulan, serta banyak hal lain yang melatar
belakangi para pengguna narkoba.
|
|
3.
|
Deskripsi
Lebih Lanjut
|
Saat ini
target para pengedar adalah kalangan remaja antara 15 - 25 tahun yang masih
sangat mudah untuk ikut-ikutan karena kejiwaannya masih labil dan massih
mudah terpengaruh teman-teman pergaulannya. Kita semua tahu bahwa anak-anak
remaja pada usia tersebut adalah bunga bangsa yang baru merekah yang sangat
dinanti-nantikan untuk meneruskan bangsa Indonesia kelak untuk menjadi negara
yang lebih sejahtera lagi. Saat ini terdapat 4 juta orang di Indonesia yang
menggunakan atau menyalah gunakan narkoba dan dari jumlah tersebut, sebanyak
22 % adalah remaja dalam rentang usia tersebut.
Pada umumnya pengguna narkoba yang berusia remaja
banyak yang mengkonsumsi ganja dan prikotropika seperti Sedatin (Pil BK),
Rohypnol, dan Megadon. Semua barang haram tersebut sangat berbahaya jika
dikonsumsi secara terus menerus karena akan mengakibatkan ketergantungan. Apa
lagi jika pengkonsumsi narkoba adalah kalangan menengah kebawah yang kondisi
ekonominya sulit karena jika sudah tak mempunyai uang maka pengguna akan
melakukan tindak kriminal demi mendapatkan uang untuk mendapatkan barang
tersebut. Hal ini sungguh memprihatinkan sekali.
|
|
4.
|
Penutup
|
Berdasarkan survei BNN tahun lalu
menyatakan bahwa, perkembangan pengguna dan pengedar gelap narkoba pada
pelajar dan mahasiswa. Hasil penelitian pada 17 propinsi di Indonesia,
ditemukan 2,6 persen siswa SLTP pernah menggunakan narkoba, dan 4,7 persen pelajar
SMA tercatat pernah menggunakan barang haram itu. Sementara untuk perguruan
tinggi terdapat 7,7 persen yang pernah menggunakan narkoba. Namun mulai tahun
lalu pemerintah bersama instansi-instansi terkait bertekad menekan angka
penggunaan narkoba pada pelajar hingga ke angka 0 %. Namun upaya tersebut
pasti membutuhkan kerja keras. Saat ini saja pemerintah telah menggandeng 59
kampus di Jakarta untuk melakukan pengawasan pada pengedar dan penyalahguna
narkotika. Namun peran keluarga juga sangat dibutuhkan demi menangkal
serangan narkoba pada anak-anak remaja. Pendidikan agama serta kedekatan anak
dengan orang tua dirasa mampu untuk mengurangi resiko anak terkena teror
narkoba ini.
|
3.
Ciri
Bahasa Teks Laporan Hasil Observasi (LHO)
|
No.
|
Ciri
|
Contoh
|
|
|
1.
|
Perinciannya
diurutkan dengan pembagian paragraf
|
Narkoba merupakan bahan berbahaya yang jika disalah
gunakan akan mengakibatkan ketergantungan pada pemakainya dan pada akhirnya
akan membawa pada kematian jika dikonsumsi secara terus menerus. Latar
belakang pengguna narkoba saat ini sangat banyak sekali, mulai untuk
menghilangkan masalah, pergaulan, serta banyak hal lain yang melatar
belakangi para pengguna narkoba.
Saat ini target para pengedar adalah kalangan remaja
antara 15 - 25 tahun yang masih sangat mudah untuk ikut-ikutan karena
kejiwaannya masih labil dan massih mudah terpengaruh teman-teman
pergaulannya. Kita semua tahu bahwa anak-anak remaja pada usia tersebut
adalah bunga bangsa yang baru merekah yang sangat dinanti-nantikan untuk
meneruskan bangsa Indonesia kelak untuk menjadi negara yang lebih sejahtera
lagi. Saat ini terdapat 4 juta orang di Indonesia yang menggunakan atau
menyalah gunakan narkoba dan dari jumlah tersebut, sebanyak 22 % adalah
remaja dalam rentang usia tersebut.
Pada umumnya pengguna narkoba yang berusia remaja
banyak yang mengkonsumsi ganja dan prikotropika seperti Sedatin (Pil BK),
Rohypnol, dan Megadon. Semua barang haram tersebut sangat berbahaya jika
dikonsumsi secara terus menerus karena akan mengakibatkan ketergantungan. Apa
lagi jika pengkonsumsi narkoba adalah kalangan menengah kebawah yang kondisi
ekonominya sulit karena jika sudah tak mempunyai uang maka pengguna akan
melakukan tindak kriminal demi mendapatkan uang untuk mendapatkan barang
tersebut. Hal ini sungguh memprihatinkan sekali.
Berdasarkan
survei BNN tahun lalu menyatakan bahwa, perkembangan pengguna dan pengedar
gelap narkoba pada pelajar dan mahasiswa. Hasil penelitian pada 17 propinsi
di Indonesia, ditemukan 2,6 persen siswa SLTP pernah menggunakan narkoba, dan
4,7 persen pelajar SMA tercatat pernah menggunakan barang haram itu.
Sementara untuk perguruan tinggi terdapat 7,7 persen yang pernah menggunakan
narkoba. Namun mulai tahun lalu pemerintah bersama instansi-instansi terkait
bertekad menekan angka penggunaan narkoba pada pelajar hingga ke angka 0 %.
Namun upaya tersebut pasti membutuhkan kerja keras. Saat ini saja pemerintah
telah menggandeng 59 kampus di Jakarta untuk melakukan pengawasan pada
pengedar dan penyalahguna narkotika. Namun peran keluarga juga sangat
dibutuhkan demi menangkal serangan narkoba pada anak-anak remaja. Pendidikan
agama serta kedekatan anak dengan orang tua dirasa mampu untuk mengurangi
resiko anak terkena teror narkoba ini.
|
P1
P2
P3
P3
P4
|
|
2.
|
Menggunakan
istilah-istilah asing.
|
·
Psikotropika
·
Sedatin
·
Rohypnol
·
Megadon
|
·
|
|
3
|
Menggunakan konjungsi
|
Adiktif :
·
Dan
Disjungtif
·
Atau
Kausal
·
Karena
|
|
Teks LHO 2
1.
Membaca Teks
Laporan Hasil Observasi (LHO)
Gajah di Provinsi Lampung
Gajah adalah
hewan berbadan besar yang hidut di daratan. Meskipun berbadan besar, namun
gajah pandai berenang. Ia bisa menempuh jarak hingga 50 km. Gajah adalah hewan
yang cerdas. Ia memiliki otak yang besar dan ia memiliki ingatan yang baik
sehingga ia tidak lupa apabila diberi perintah atau diajarii sesuatu. Gajah
termasuk hewan herbivora. Makanannya seperti rumput, buah, daun-daunan, dan
lain-lain. Gajah juga merupakan hewan mammalian yang melahirkan dan menyusui
anaknya. Di dunia terdapat sekitar 550 spesies gajah, namun hanya ada dua yang
masih ada, yaitu Gajah Asia elephas maximus dan Gajah Afrika loxodonta
africana. Ciri khas gajah Asia yaitu memiliki telingan yang lebih kecil
daripada gajah Afrika. Ciri khas lain dari gajah adalah ia memiliki gading yang
kuat. Bagian tubuh gajah inilah yang sering kali membuat manusia memburunya.
Sering kita dengar gajah diburu dan dibunuh lalu diambil gadingnya.
Bicara
mengenai hewan gajah yang cerdas ini, di provinsi Lampung masih terdapat banyak
gajah. Bahkan, hewan bertubuh besar ini dijadikan ikon provinsi tersebut dan
banyak orang yang apabila mendengar kata Lampung, langsung akan mengingat gajah
pula. Di provinsi Lampung terdapat tempat pelestarian, perlindungan, dan
pelatihan hewan gajah yang dikenal dengan Taman Nasional Way Kambas. Tepatnya,
taman nasional ini berlokasi di kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur, yang
berada di ujung selatan Pulau Sumatera. Jaraknya sekitar 110 km dari pusat Kota
Bandar Lampung. Luas lahan Way Kambas sekitar 1.300 km² yang berupa dataran
rendah di sekitar kawasan Sungai Way Kambas, pantai timur Lampung.
Taman nasional ini telah didirikan sejak
tahun 1985 dan menjadi sekolah gajah pertama di Indonesia. Pusat konservasi
gajah ini telah melatih lebih dari 300 ekor gajah yang kemudian disebar ke
seluruh penjuru Indonesia. Bahkan, tempat ini juga menampung hewan-hewan lain
seperti spesies badak yang terancam punah. Ada juga harimau sumatera, mentok
imba, buaya sepit.
2.
Struktur
Isi Teks Laporan Hasil Observasi (LHO)
Analisis
Teks Laporan Hasil Observasi (LHO)
|
3.
|
Judul
|
Gajah di Provinsi
Lampung
|
|
4.
|
Definisi
Umum
|
Gajah
adalah hewan berbadan besar yang hidut di daratan. Meskipun berbadan besar,
namun gajah pandai berenang. Ia bisa menempuh jarak hingga 50 km. Gajah
adalah hewan yang cerdas. Ia memiliki otak yang besar dan ia memiliki ingatan
yang baik sehingga ia tidak lupa apabila diberi perintah atau diajarii
sesuatu. Gajah termasuk hewan herbivora. Makanannya seperti rumput, buah,
daun-daunan, dan lain-lain. Gajah juga merupakan hewan mammalian yang
melahirkan dan menyusui anaknya. Di dunia terdapat sekitar 550 spesies gajah,
namun hanya ada dua yang masih ada, yaitu Gajah Asia elephas maximus dan
Gajah Afrika loxodonta africana. Ciri khas gajah Asia yaitu memiliki telingan
yang lebih kecil daripada gajah Afrika. Ciri khas lain dari gajah adalah ia
memiliki gading yang kuat. Bagian tubuh gajah inilah yang sering kali membuat
manusia memburunya. Sering kita dengar gajah diburu dan dibunuh lalu diambil
gadingnya.
|
|
3.
|
Deskripsi
Lebih Lanjut
|
Bicara
mengenai hewan gajah yang cerdas ini, di provinsi Lampung masih terdapat
banyak gajah. Bahkan, hewan bertubuh besar ini dijadikan ikon provinsi
tersebut dan banyak orang yang apabila mendengar kata Lampung, langsung akan
mengingat gajah pula. Di provinsi Lampung terdapat tempat pelestarian,
perlindungan, dan pelatihan hewan gajah yang dikenal dengan Taman Nasional
Way Kambas. Tepatnya, taman nasional ini berlokasi di kecamatan Labuhan Ratu
Lampung Timur, yang berada di ujung selatan Pulau Sumatera. Jaraknya sekitar
110 km dari pusat Kota Bandar Lampung. Luas lahan Way Kambas sekitar 1.300
km² yang berupa dataran rendah di sekitar kawasan Sungai Way Kambas, pantai
timur Lampung.
|
|
4.
|
Penutup
|
Taman
nasional ini telah didirikan sejak tahun 1985 dan menjadi sekolah gajah
pertama di Indonesia. Pusat konservasi gajah ini telah melatih lebih dari 300
ekor gajah yang kemudian disebar ke seluruh penjuru Indonesia. Bahkan, tempat
ini juga menampung hewan-hewan lain seperti spesies badak yang terancam
punah. Ada juga harimau sumatera, mentok imba, buaya sepit.
|
3.
Ciri
Bahasa Teks Laporan Hasil Observasi (LHO)
|
No.
|
Ciri
|
Contoh
|
|
|
1.
|
Perinciannya
diurutkan dengan pembagian paragraf
|
Gajah
adalah hewan berbadan besar yang hidut di daratan. Meskipun berbadan besar,
namun gajah pandai berenang. Ia bisa menempuh jarak hingga 50 km. Gajah
adalah hewan yang cerdas. Ia memiliki otak yang besar dan ia memiliki ingatan
yang baik sehingga ia tidak lupa apabila diberi perintah atau diajarii
sesuatu. Gajah termasuk hewan herbivora. Makanannya seperti rumput, buah,
daun-daunan, dan lain-lain. Gajah juga merupakan hewan mammalian yang
melahirkan dan menyusui anaknya. Di dunia terdapat sekitar 550 spesies gajah,
namun hanya ada dua yang masih ada, yaitu Gajah Asia elephas maximus dan
Gajah Afrika loxodonta africana. Ciri khas gajah Asia yaitu memiliki telingan
yang lebih kecil daripada gajah Afrika. Ciri khas lain dari gajah adalah ia
memiliki gading yang kuat. Bagian tubuh gajah inilah yang sering kali membuat
manusia memburunya. Sering kita dengar gajah diburu dan dibunuh lalu diambil gadingnya.
Bicara mengenai hewan
gajah yang cerdas ini, di provinsi Lampung masih terdapat banyak gajah.
Bahkan, hewan bertubuh besar ini dijadikan ikon provinsi tersebut dan banyak
orang yang apabila mendengar kata Lampung, langsung akan mengingat gajah
pula. Di provinsi Lampung terdapat tempat pelestarian, perlindungan, dan
pelatihan hewan gajah yang dikenal dengan Taman Nasional Way Kambas.
Tepatnya, taman nasional ini berlokasi di kecamatan Labuhan Ratu Lampung
Timur, yang berada di ujung selatan Pulau Sumatera. Jaraknya sekitar 110 km
dari pusat Kota Bandar Lampung. Luas lahan Way Kambas sekitar 1.300 km² yang
berupa dataran rendah di sekitar kawasan Sungai Way Kambas, pantai timur
Lampung.
Taman
nasional ini telah didirikan sejak tahun 1985 dan menjadi sekolah gajah
pertama di Indonesia. Pusat konservasi gajah ini telah melatih lebih dari 300
ekor gajah yang kemudian disebar ke seluruh penjuru Indonesia. Bahkan, tempat
ini juga menampung hewan-hewan lain seperti spesies badak yang terancam
punah. Ada juga harimau sumatera, mentok imba, buaya sepit.
|
P1
P2
P3
|
|
2.
|
Menggunakan
istilah-istilah asing.
|
·
Herbivora
·
Mammalian
·
Elephas maximus
·
Loxodonta africana
|
·
|
|
3
|
Menggunakan konjungsi
|
Adiktif :
·
Dan
Disjungtif
·
Atau
Intensifikasi
·
Yaitu
|
|
RESENSI BUKU
Judul : 10 Karakter Yang Harus
Dimiliki Guru Yang Sangat Efektif
Penulis : Elaine
K McEwan
Penerjemah : Benyamin
Molan
Tahun terbit : 2014, Cetakan I
Penerbit : PT
Indeks, Jakarta Barat
Belajar dari Mengajar
Pernah suatu
kali Gagne ditanya, “Apakah mengajar adalah seni atau ilmu?”
Ia menjawab,
“Jawabannya adalah ya untuk keduanya.”
Secara garis besar, isi buku ini membahas tentang
apakah guru yang efektif itu dan tentang bagaimana cara menjadi guru yang
efektif.
Siapakah guru yang efektif itu?
Pada bab pertama dijelaskan pengertian guru-guru
efektif yang diambil dari penuturan para ahli tentang bagaimana sikap guru yang
hingga saat ini masih melekat dimemori mereka. Ternyata pengertian-pengertian
tersebut bermacam-macam, dari yang umum didengar hingga yang tidak pernah
disangka.
Guru yang efektif tidak selalu menyajikan diri
mereka sendiri dalam kemasan yang rapi dan dapat diramalkan. Mereka
membangkitkan perasaan yang kuat dan kadang-kadang negatif. Para guru yang
efektif tidak harus memiliki gaya yang flamboyan atau anekdot yang menghibur
untuk bisa dikenang dan berpengaruh. Kadang-kadang mereka hanya perlu menjadi
simpatik dan mendorong. Guru yang efektif sering keras dan tidak kenal
kompromi. Guru yang efektif menciptakan ikatan pribadi yang hangat yang
mengatasi waktu.
Banyak pertentangan tentang definisi-definisi apakah
guru yang efektif tersebut. Hal ini dikarenakan, apabila disuatu saat muncul
sebuah definisi yang dirasa cocok pada saat itu, beberapa tahun kemudian bila
diuji kembali, ditemukan bahwa definisi tersebut tidak cocok dan diganti dengan
definisi yang lain. Siklus seperti itu terjadi setiap saat.
Bahkan ada seorang guru yang berpikir akan menjadi
lebih mudah ketika menjalani kegiatan mengajar, namun ternyata tidak. Mengajar
tidak dapat dibandingkan dengan profesi dokter. Setelah pengalaman dua puluh
tahun, seorang dokter mengetahui adanya penyakit ketika ia hanya merasakannya,
tetapi rata-rata guru tidak mempunyai pegangan keterampilan menyeluruh seperti
itu karena terus menerus berubah dan guru tersebut juga harus berubah sesuai
dengan itu.
Terdapat sepuluh karakter guru yang sangat efektif,
yang dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu karakter personal, karakter
pengajaran, dan karakter intelektual.
Kelompok pertama adalah mengenai karakter personal,
yang melingkupi; bergairah dan terdorong misi, positif dan real, dan guru pemimpin. Ketiga hal tersebut juga masih dibagi
menjadi beberapa hal. Bergairah dan terdorong misi dibagi menjadi kegairahan
untuk membantu siswa belajar dan bertumbuh, dan merasakan panggilan untuk
belajar. Hal tersebut penting karena menjadi seorang pengajar, seseorang harus
memiliki niat yang kuat dan tidak hanya untuk mencari uang semata. Positif dan real dibagi empat hal, yaitu peduli,
berempati, adil, dan respek. Guru pemimpin dibagi menjadi tiga hal pokok, yaitu
memimpin siswa, memimpin orang tua, dan memimpin rekan kerja.
Kelompok kedua adalah karakter pengajaran, yang
melingkupi; keturut-sertaan, gaya, kepakaran motivasional, dan efektivitas
instruksional. Kesertaan dibagi menjadi tiga hal pokok, yaitu manajemen waktu,
keterlibatan siswa, dan organisasi ruang kelas dan manajemen. Gaya dibagi
menjadi tujuh hal utama, yaitu karismatik, dramatis, kreatif, humor, kebaruan,
antusias, dan hidup. Keahlian motivasional dibagi menjadi tiga hal pokok yaitu
mengharapkan yang terbaik dalam prestasi akademis, mengharapkan yang terbaik
dalam perilaku siswa, dan kemanjuran pengajaran personal. Efektivitas
instruksional dibagi menjadi lima hal pokok, yaitu kemampuan komunikasi,
perilaku mengajar berbasis riset, model dan pendekatan mengajar,
prinsip-prinsip pembelajaran, dan keterampilan mengajar yang hakiki.
Kelompok terakhir adalah karakter intelektual, yang
melingkupi; pemelajaran buku, cerdas lapangan, dan kehidupan mental.
Pemelajaran buku dibagi menjadi pengetahuan konten dan pengetahuan tentang outcome. Kecerdasan lapangan dibagi
menjadi siswa dan komunitas. Lalu terakhir, kehidupan mental dibagi menjadi
metakognitif, reflektif, strategis, komunikatif, dan respons.
Sebenarnya banyak poin-poin lain yang ada pada buku
ini, karena pada setiap poin selalu ada setidaknya dua cabang lagi. Hal
tersebut justru dapat membuah pembaca merasa bingung karena merasa bahwa itu
adalah hal yang diulang-ulang. Juga karena merupakan buku terjemahan, di
dalamnya masih cukup banyak kata-kata asing yang mungkin belum pernah didengar.
Buku ini mencampurkan unsur tips dan motivasi mengajar bagi guru yang sangat
lengkap. Contoh-contoh yang ada di dalam buku ini diambil dari orang-orang yang
terkenal karena bantuan gurunya.
Buku ini cocok bagi calon-calon guru ataupun guru
yang tengah mengajar. Buku ini dapat menjadi bahan acuan maupun motivasi untuk
mengajar peserta didik dari yang paling pintar hingga yang paling nakal, atau
yang kebanyakan orang bilang bodoh.
Komentar
Mengenai Resensi Buku Lain
Buku yang dikomentari: Pemantik Cahaya
Diresensi oleh: Mega Selviyah
Komentar:
Isi buku yang
diresensi cukup menarik, namun sayangnya tidak adanya kalimat atau bagian
pembuka yang menarik bagi pembaca. Ikhtisar yang ada juga sudah dapat membuat
pembaca untuk mengerti isi dari keseluruhan buku, ditambah dengan pencantuman
nama-nama tokoh dan hal-hal kecil lain yang cukup mendetail. Kekurangan lain
dari resensi ini adalah masih adanya beberapa kata yang salah ketik maupun
salah ejaaan, seperti kata televise
yang seharusnya televisi, dan hero yang seharusnya dimiringkan bila
berada di sebuah kalimat karena merupakan bahasa asing.
Jurnal Refleksi Perkuliahan Membaca
Teks Nonilmiah/Informatif
Membaca
merupakan salah satu keahlian yang penting yang harus dikuasai oleh peserta
didik. Dengan membaca, peserta didik dapat memperoleh pengetahuan dan informasi
yang lebih banyak dan lebih luas. Membaca dibagi menjadi berbagai jenis,
seperti membaca sastra, membaca non-sastra, membaca ilmiah, dan membaca
non-ilmiah.
Sebelumnya,
saya kira jenis-jenis membaca tersebut hampir sama dan mungkin hanya ada
beberapa ciri yang membedakan. Sehingga selama ini saya hanya beranggapan, yang
penting membaca. Namun sekarang saya harus berpikir lagi mengenai hal tersebut.
Buku yang paling saya suka adalah buku-buku sastra, seperti novel. Hal itu membuat
diri saya menyepelekan buku-buku non-sastra yang ada disekitar.
Seperti
yang telah diketahui, buku non-sastra dibagi atas buku ilmiah dan non-ilmiah.
Saya, atau bahkan kebanyakan pelajar maupun mahasiswa, tidak terlalu asing
dengan buku-buku ilmiah dikarenakan kegiatan pembelajaran yang ada saat ini
menuntut kami untuk mencari sumber-sumber atau referensi buku yang lain untuk
menunjang. Hal tersebut membuat kami, mau tidak mau harus terbiasa membaca
buku-buku ilmiah dengan berbagai teori yang ada di dalamnya.
Mungkin
sepele, ketika saya dahulu sering melewati buku-buku non-ilmiah yang ada di
rak-rak di toko buku maupun di rumah. Saya sering beranggapan bahwa buku-buku
non-ilmiah, seperti buku motivasi, buku tips, biografi, hingga catatan
perjalanan, merupakan buku yang tidak penting untuk dibaca. Namun melalui mata
kuliah Membaca Informatif ini, pikiran saya perlahan berubah. Karena tugas
mingguan yang diberikan, saya mulai membaca buku-buku non-ilmiah atau buku
informatif yang menurut saya dahulu tidak begitu bermanfaat.
Setiap
minggu saya membaca buku-buku informatif yang menurut saya menarik. Bahkan
ketika pertama kali mencari buku-buku tersebut di perpustakaan, saya merasa
agak minder. Sambil melirik ke arah mahasiswa lain yang meminjam buku, saya berpikiran,
‘Mahasiswa lain meminjam buku-buku materi yang dapat digunakan untuk belajar,
kenapa saya meminjam buku seperti ini?’
Namun,
lagi, pikiran saya perlahan mulai berubah seiring makin seringnya saya untuk
meminjam dan membaca buku-buku informatif tersebut. Isi di dalam buku
informatif ternyata sangat berbeda dengan apa yang saya pikirkan dahulu.
Contohnya
adalah buku biografi. Mungkin banyak yang menganggap buku tersebut tidak
terlalu berguna karena mereka menganggap dapat menemukan segala informasi
tersebut dari internet. Pemikiran tersebut tidak sepenuhnya salah dan tidak
sepenuhnya benar. Memang kita dapat mendapat informasi tentang biografi
seseorang melalui internet, namun kita bisa mendapatkan informasi yang lebih
detail melalui buku biografi. Hal tersebut karena penulis-penulis buku tersebut
pastilah melakukan observasi atau pengamatan, sehingga buku-buku biografi
tulisannya pantas untuk terbit dan meluas ke masyarakat. Selain itu, tidak
semua biografi seseorang tersedia di internet. Saya misalnya yang pernah
membaca buku tentang Goethe, seorang sastrawan dari Jerman yang mungkin orang
awam jarang mengetahui.
Banyak
manfaat dan ilmu yang saya dapatkan dari mata kuliah Membaca Informatif. Tugas
membaca buku mingguan yang diberikan, membuat saya terbiasa membaca buku-buku
motivasi, tips, biografi, hingga catatan perjalanan. Semakin sering saya
membaca buku-buku tersebut, perasaan senang muncul karena tulisan-tulisan yang
saya baca membuat saya seakan terinspirasi, termotivasi, dan merasa saya sendiri
yang mengalami apa yang terjadi dalam buku tersebut.
Selain tugas mingguan, tugas yang
diberikan ketika mata kuliah berlangsung juga membuat pengetahuan saya semakin
luas. Tugas-tugas membaca yang sesekali dilakukan di ruang kelas melatih saya
untuk berpikir secara kritis, karena ternyata ada lebih banyak informasi yang
didapatkan dari suatu teks apabila pembacanya tidak hanya membaca sekilas,
namun juga mau berpikir kritis.
Sistem pembelajaran yang terjadi di
kelas juga membuat saya merasa tidak terbebani. Dengan diijinkannya kami, para
mahasiswa, membuka laptop untuk proses pembelajaran, membuat kami lebih mudah
untuk mencari segala informasi yang dibutuhkan. Hal itu juga membuat suasana
kelas menjadi nyaman, karena kami merasa diberi kepercayaan untuk melatih diri
kami sendiri.
Namun, saya merasa bahwa selama satu
semester ini, jenis tugas yang diberikan hanya ada dua macam. Hal tersebut
sangat disayangkan, karena mungkin ada variasi tugas-tugas yang lain yang
membuat kami dapat memperdalam ilmu tentang membaca informatif, namun tetap
membuat kami merasa tidak terbebani.
Kesimpulan yang saya dapatkan satu
semester ini, adalah bahwa membaca informatif ternyata sangat penting.
Buku-buku informatif yang ada, memberikan informasi yang lebih banyak dan lebih
detail, apabila dibandingkan dengan informasi yang dapat kita dapatkan dari
internet. Kendala kurangnya kemampuan membaca informatif, mungkin karena minat
dan pemikiran yang hingga kini menganggap bahwa membaca informatif itu suatu
hal yang tidak terlalu penting, dan hal tersebut harus mulai dirubah sejak
kini.



Tulis lancar-mengalir-enak dibaca.
BalasHapusStruktur isi dan ciri bahasa teks LHo perlu dicek ulang dan dipahami lagi ya.