Jumat, 12 Mei 2017

Intan Listyaning P



Tugas Akhir Menulis Teks Reflektif





Judul Buku           : Amerika & Eropa
Penulis                  : Myrna Ratna
Cetakan Pertama  : September 2013
Jumlah Halaman   : 250 hlm
Penerbit                : Kompas Media Nusantara, Jakarta

Catatan tentang kredibilitas buku
Buku ini ditulis oleh Myrna Ratna, seorang mantan editor Kompas di bidang politik dan hukum, bidang internasional, dan kini menjadi editor di Kompas Minggu. Ia memiliki hobi jalan-jalan dan sebelumnya ia telah menulis buku berjudul Asia dan Australia, yang juga berisi kisah perjalanannya. Diterbitkan oleh penerbit Kompas Media Nusantara, penerbit yang telah menerbitkan ratusan buku dan kredibilitasnya tidak diragukan lagi.

Ikhtisar
Buku ini berisi tentang catatan perjalanan penulis di benua Amerika dan Eropa, khususnya pada tempat-tempat yang memiliki sejarahnya sendiri.
Catatan perjalanan dimulai dari benua Amerika, di kota yang paling layak huni di dunia, Vancouver. Lalu menuju kota dengan jejak-jejak Inggris yang masih begitu terlihat pada bangunannya, Victoria. Beralih ke kota New York, yang memiliki banyak museum-museum, mulai dari karya seni hingga sejarah, seperti Metropolitan Museum of Art dan Museum Solomon. Kemudian kota Foz do Iguacu, dimana terdapat air terjun Iguacu yang berada di perbatasan Brasil-Argentina, tingginya sekitar 75 meter dan panjangnya sekitar 3 km. Terakhir, perjalanan di benua Amerika ditutup dengan cerita penulis di Confeitaria Colombo, sebuah restoran penuh sejarah di kawasan lama di Rio de Jenairo, Brazil.
Selain itu, diceritakan pula sekilas tentang tragedi 11 September 2001 di Pentagon, Amerika Serikat, yang merenggut 184 korban jiwa, meninggalkan kesedihan yang mendalam. Namun ternyata, kini bekas-bekas kerusakan tidak nampak sama sekali.
Kemudian dilanjutkan catatan perjalanan penulis di benua Eropa, dimulai dengan wilayah Belgia, tepatnya di kota Brussels yang terkenal akan komik-komiknya. Lalu ke kota Brugge yang menyuguhkan suasana abad pertengahan dengan bangunan bergaya romansque, gothic, rumah-rumah berdinding khas segitiga (gabled), dan kanal-kanal yang membelah kota. Kemudian menuju jalan Friedrichstrasse yang terjaga 24 jam. Bersimpangan dengan jalan tersebut, terdapat jalan raya utama yang menjadi ikon kota Berlin, Unter den Linden. Lalu menuju Montmartre, wilayah yang paling cantik di Paris. Selanjutnya adalah wilayah Loire, wilayah yang dikaruniai bentuk geografis yang strategis dengan dipagari sungai yang lebar dan berarus deras, serta dataran tinggi, ditambah dengan kastil-kastil yang mendekati angka seratus. Kemudian beranjak ke kota Epernay, wilayah yang terkenal akan champagne yang mereka buat. Lalu perjalanan penulis dilanjutkan ke kota Segovia, Barcelona, Toledo, Venesia, dan Cezanne. Kisah perjalanan ini berakhir di kota kecil bernama kota Marathon (Marathonas), kota yang melahirkan kata mendunia ‘lari maraton’.

Nilai-Nilai
Buku berjudul Amerika & Eropa ini berisi tentang catatan perjalanan penulis di benua Amerika dan benua Eropa. Setiap bab menceritakan tentang keindahan setiap kota yang penulis kunjungi di benua tersebut. Pemilihan kata dan kalimat yang baik membuat pembaca seakan dapat menikmati keindahan secara tidak langsung.
Buku ini menceritakan tentang betapa indahnya keindahan alam dan lingkungan di benua tersebut apabila kita mau memberanikan diri untuk menelusurinya. Diceritakan pula tentang sejarah-sejarah yang terjadi di tempat tersebut, dan bagaimana pembaharuan yang terjadi. Dapat diambil nilai, bahwa orang-orang disana sangat cepat memperbaiki kerusakan-kerusakan tentang sejarah yang terjadi, namun mereka tidak melupakannya.
Buku ini mengajarkan nilai keberanian, bahwa kita harus berani menjelajah berbagai tempat di bumi ini dan mengetahui kejadian yang terjadi. Buku ini juga mengajarkan kita untuk menghargai sejarah, karena Indonesia sebenarnya memiliki sejarah yang lebih banyak daripada negara lain, namun masyarakatnya sendiri menganggap sepele. Bila dibandingkan dengan negara-negara yang diceritakan penulis, dapat terlihat betapa bedanya perlakuan orang-orang tersebut terhadap sejarah di tempat mereka.

Refleksi
Buku yang berjudul Amerika dan Eropa ini memberikan banyak inspirasi bagi pembaca, terutama tentang keberanian untuk mencoba suatu hal dan menghargai sejarah. Sejarah adalah sesuatu yang menjadi acuan untuk lebih maju, namun bukan berarti kita harus melupakannya.
Setelah membaca buku ini saya merasa betapa kayanya bumi ini, betapa besar ciptaan Tuhan. Buku ini mengajarkan bahwa apabila kita mau keluar dari tempat kita berada dan memberanikan diri untuk menjelajah wilayah yang ada, sesungguhnya kita baru akan merasakan betapa indahnya alam buatan-Nya. Selain itu, saya juga merasa malu dan prihatin kepada bangsa ini. Dimana saya sering melihat peninggalan-peninggalan sejarah yang sudah tidak utuh tetap dibiarkan dengan alasan bahwa memperbaiki akan merusak sejarah, padahal bukan begitu caranya untuk menghargai sejarah yang ada.

Artikel Reflektif
Menghargai Akar Bangsa
            Indonesia adalah negara dengan sejuta sejarah. Penjajahan-penjajahan yang terjadi di negara ini, membuat Indonesia melimpah dengan sejarah yang ada. Bau-bau Portugis, Belanda, Inggris, Jepang, Hindu, Budha, Islam, sangat kental di berbagai wilayah Indonesia. Mulai dari candi-candi, stupa, relief peninggalan Hindu dan Budha, arsitektur bangunan-bangunan yang berwarna Inggris, hingga berbagai kata dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Belanda maupun Jepang. Indonesia kaya akan hal tersebut.
Pada 17 Agustus 1945, Indonesia merdeka, Indonesia sudah bebas dari jajahan negara-negara lain. Pembangunan mandiri dilanjutkan, masyarakat dapat hidup damai tanpa ancaman. Namun, kebebasan tersebut kini makin diartikan kepada jalan yang salah. Masyarakat yang mulai tenang dan hidup bebas, menjadi menganggap sepele sejarah yang pernah terjadi di Indonesia. Pemerintah sebenarnya telah memberi solusi dengan adanya pelajaran sejarah di jenjang pendidikan di Indonesia, namun ternyata hal tersebut kurang efektif. Dapat dilihat buktinya dalam kehidupan sehari-hari saat ini, berapa persen dari masyarakat Indonesia yang masih ingat tanggal berapa hari Sumpah Pemuda? Kapan dasar-dasar negara Indonesia dirumuskan? Apa nama kerajaan Islam di Indonesia? Bagaimana asal usul candi Prambanan?
Miris memang, melihat begitu banyak sejarah-sejarah yang ada di negeri ini perlahan lenyap ditelah masa. Ditambah lagi bila dibandingkan dengan negara-negara di luar negeri, yang bahkan mungkin memiliki sejarah yang lebih sedikit dari bangsa Indonesia, seperti negara-negara di benua Eropa dan Amerika. Negara-negara di benua tersebut kebanyakan merupakan penjajah yang menjajah negara lain, termasuk Indonesia. Mereka justru meninggalkan sejarah di negara-negara jajahannya tersebut, dan sejarah yang ada di negara mereka sendiri mungkin lebih sedikit. Namun apa yang terjadi? Sejarah di tempat tersebut sangat dijunjung tinggi. Bangunan-bangunan saksi kejadian sejarah, hingga kini masih ada dan dirawat dengan baik. Peninggalan-peninggalan jaman dahulu yang ditemukan, kini disimpan dengan rapi di museum yang ada. Tahukah anda? Tidak sedikit bekas-bekas sejarah bangsa Indonesia yang hingga kini masih tersimpan baik di museum-museum di Belanda, dan hingga kini pula Indonesia berusaha untuk mengambilnya kembali. Ingatkah anda dengan kejadian 11 September 2001 di Pentagon, Amerika Serikat? Memang kini lokasi kejadian tersebut telah diperbaiki tanpa meninggalkan bekas sedikitpun, namun masyarakat disana masih merekam kejadian itu dalam ingatannya, pemerintah pun juga mengenangnya dengan membangun sebuah monumen disana.
Hal tersebut membuktikan satu hal, masyarakat disana sangat menghargai sejarah. Mungkin memang sejarah yang terjadi sangat menyayat hati, namun itu tidak menjadi alasan untuk melupakannya begitu saja. Memperbaiki fasilitas bekas sejarah tersebut juga tidak menjadi alasan bahwa kita melupakannya. Kita memang harus memandang ke depan, namun tidak harus menghapus yang ada sebelumnya. Sejarah adalah hal berharga yang harus diwariskan kepada penerus bangsa. Bagaimana anak cucu kita dapat menikmati sejarah yang ada apabila kita, generasi masa kini, terus berusaha untuk melupakannya?

Puisi Reflektif
Hai Anak Bangsa!
Kuangkat kepala,
senjata
Kurelakan segala yang berharga
Kutaruhkan nyawa di lapang medan
pertempuran penuh warna merah
Kuseret badan ini
yang tak ada tenaga tuk berdiri
Berbaris rapi disamping yang bernasib sama dengan diri
tak sempurna, tak apa selama kumasih dapat melihat sang saka
Berkibar penuh keagungan di atas sana
Ku telah bersatu dengan tanah
Selesai misi membebaskan negeri ini
Hai anak bangsa!
Kulihat kau terlena
nikmatnya bebas yang dulu kuambil dengan tebas peluru di badan
Hai anak bangsa!
Tengoklah ke belakang
Ke arah kami yang kini tak diberi makna
Ingatlah..
kami yang hingga kini masih memegang teguh janji
pada ibu pertiwi






Menganalisis Struktur Isi dan Ciri Bahasa Teks LHO

Teks LHO 1

1.        Membaca Teks Laporan Hasil Observasi (LHO)
Narkoba Menyerang Generasi Bangsa
Narkoba merupakan bahan berbahaya yang jika disalah gunakan akan mengakibatkan ketergantungan pada pemakainya dan pada akhirnya akan membawa pada kematian jika dikonsumsi secara terus menerus. Latar belakang pengguna narkoba saat ini sangat banyak sekali, mulai untuk menghilangkan masalah, pergaulan, serta banyak hal lain yang melatar belakangi para pengguna narkoba. 
Saat ini target para pengedar adalah kalangan remaja antara 15 - 25 tahun yang masih sangat mudah untuk ikut-ikutan karena kejiwaannya masih labil dan massih mudah terpengaruh teman-teman pergaulannya. Kita semua tahu bahwa anak-anak remaja pada usia tersebut adalah bunga bangsa yang baru merekah yang sangat dinanti-nantikan untuk meneruskan bangsa Indonesia kelak untuk menjadi negara yang lebih sejahtera lagi. Saat ini terdapat 4 juta orang di Indonesia yang menggunakan atau menyalah gunakan narkoba dan dari jumlah tersebut, sebanyak 22 % adalah remaja dalam rentang usia tersebut.
Pada umumnya pengguna narkoba yang berusia remaja banyak yang mengkonsumsi ganja dan psikotropika seperti Sedatin (Pil BK), Rohypnol, dan Megadon. Semua barang haram tersebut sangat berbahaya jika dikonsumsi secara terus menerus karena akan mengakibatkan ketergantungan. Apa lagi jika pengkonsumsi narkoba adalah kalangan menengah kebawah yang kondisi ekonominya sulit karena jika sudah tak mempunyai uang maka pengguna akan melakukan tindak kriminal demi mendapatkan uang untuk mendapatkan barang tersebut. Hal ini sungguh memprihatinkan sekali. 
Berdasarkan survei BNN tahun lalu menyatakan bahwa, perkembangan pengguna dan pengedar gelap narkoba pada pelajar dan mahasiswa. Hasil penelitian pada 17 propinsi di Indonesia, ditemukan 2,6 persen siswa SLTP pernah menggunakan narkoba, dan 4,7 persen pelajar SMA tercatat pernah menggunakan barang haram itu. Sementara untuk perguruan tinggi terdapat 7,7 persen yang pernah menggunakan narkoba. Namun mulai tahun lalu pemerintah bersama instansi-instansi terkait bertekad menekan angka penggunaan narkoba pada pelajar hingga ke angka 0 %. Namun upaya tersebut pasti membutuhkan kerja keras. Saat ini saja pemerintah telah menggandeng 59 kampus di Jakarta untuk melakukan pengawasan pada pengedar dan penyalahguna narkotika. Namun peran keluarga juga sangat dibutuhkan demi menangkal serangan narkoba pada anak-anak remaja. Pendidikan agama serta kedekatan anak dengan orang tua dirasa mampu untuk mengurangi resiko anak terkena teror narkoba ini.

2.        Struktur Isi Teks Laporan Hasil Observasi (LHO)
Analisis Teks Laporan Hasil Observasi (LHO)
1.     
Judul
Narkoba Menyerang Generasi Bangsa
2.     
Definisi Umum
Narkoba merupakan bahan berbahaya yang jika disalah gunakan akan mengakibatkan ketergantungan pada pemakainya dan pada akhirnya akan membawa pada kematian jika dikonsumsi secara terus menerus. Latar belakang pengguna narkoba saat ini sangat banyak sekali, mulai untuk menghilangkan masalah, pergaulan, serta banyak hal lain yang melatar belakangi para pengguna narkoba.
3.
Deskripsi Lebih Lanjut
Saat ini target para pengedar adalah kalangan remaja antara 15 - 25 tahun yang masih sangat mudah untuk ikut-ikutan karena kejiwaannya masih labil dan massih mudah terpengaruh teman-teman pergaulannya. Kita semua tahu bahwa anak-anak remaja pada usia tersebut adalah bunga bangsa yang baru merekah yang sangat dinanti-nantikan untuk meneruskan bangsa Indonesia kelak untuk menjadi negara yang lebih sejahtera lagi. Saat ini terdapat 4 juta orang di Indonesia yang menggunakan atau menyalah gunakan narkoba dan dari jumlah tersebut, sebanyak 22 % adalah remaja dalam rentang usia tersebut.

Pada umumnya pengguna narkoba yang berusia remaja banyak yang mengkonsumsi ganja dan prikotropika seperti Sedatin (Pil BK), Rohypnol, dan Megadon. Semua barang haram tersebut sangat berbahaya jika dikonsumsi secara terus menerus karena akan mengakibatkan ketergantungan. Apa lagi jika pengkonsumsi narkoba adalah kalangan menengah kebawah yang kondisi ekonominya sulit karena jika sudah tak mempunyai uang maka pengguna akan melakukan tindak kriminal demi mendapatkan uang untuk mendapatkan barang tersebut. Hal ini sungguh memprihatinkan sekali.
4.
Penutup
Berdasarkan survei BNN tahun lalu menyatakan bahwa, perkembangan pengguna dan pengedar gelap narkoba pada pelajar dan mahasiswa. Hasil penelitian pada 17 propinsi di Indonesia, ditemukan 2,6 persen siswa SLTP pernah menggunakan narkoba, dan 4,7 persen pelajar SMA tercatat pernah menggunakan barang haram itu. Sementara untuk perguruan tinggi terdapat 7,7 persen yang pernah menggunakan narkoba. Namun mulai tahun lalu pemerintah bersama instansi-instansi terkait bertekad menekan angka penggunaan narkoba pada pelajar hingga ke angka 0 %. Namun upaya tersebut pasti membutuhkan kerja keras. Saat ini saja pemerintah telah menggandeng 59 kampus di Jakarta untuk melakukan pengawasan pada pengedar dan penyalahguna narkotika. Namun peran keluarga juga sangat dibutuhkan demi menangkal serangan narkoba pada anak-anak remaja. Pendidikan agama serta kedekatan anak dengan orang tua dirasa mampu untuk mengurangi resiko anak terkena teror narkoba ini.

3.        Ciri Bahasa Teks Laporan Hasil Observasi (LHO)
No.
Ciri
Contoh

1.
Perinciannya diurutkan dengan pembagian paragraf
Narkoba merupakan bahan berbahaya yang jika disalah gunakan akan mengakibatkan ketergantungan pada pemakainya dan pada akhirnya akan membawa pada kematian jika dikonsumsi secara terus menerus. Latar belakang pengguna narkoba saat ini sangat banyak sekali, mulai untuk menghilangkan masalah, pergaulan, serta banyak hal lain yang melatar belakangi para pengguna narkoba. 
Saat ini target para pengedar adalah kalangan remaja antara 15 - 25 tahun yang masih sangat mudah untuk ikut-ikutan karena kejiwaannya masih labil dan massih mudah terpengaruh teman-teman pergaulannya. Kita semua tahu bahwa anak-anak remaja pada usia tersebut adalah bunga bangsa yang baru merekah yang sangat dinanti-nantikan untuk meneruskan bangsa Indonesia kelak untuk menjadi negara yang lebih sejahtera lagi. Saat ini terdapat 4 juta orang di Indonesia yang menggunakan atau menyalah gunakan narkoba dan dari jumlah tersebut, sebanyak 22 % adalah remaja dalam rentang usia tersebut.
Pada umumnya pengguna narkoba yang berusia remaja banyak yang mengkonsumsi ganja dan prikotropika seperti Sedatin (Pil BK), Rohypnol, dan Megadon. Semua barang haram tersebut sangat berbahaya jika dikonsumsi secara terus menerus karena akan mengakibatkan ketergantungan. Apa lagi jika pengkonsumsi narkoba adalah kalangan menengah kebawah yang kondisi ekonominya sulit karena jika sudah tak mempunyai uang maka pengguna akan melakukan tindak kriminal demi mendapatkan uang untuk mendapatkan barang tersebut. Hal ini sungguh memprihatinkan sekali. 
Berdasarkan survei BNN tahun lalu menyatakan bahwa, perkembangan pengguna dan pengedar gelap narkoba pada pelajar dan mahasiswa. Hasil penelitian pada 17 propinsi di Indonesia, ditemukan 2,6 persen siswa SLTP pernah menggunakan narkoba, dan 4,7 persen pelajar SMA tercatat pernah menggunakan barang haram itu. Sementara untuk perguruan tinggi terdapat 7,7 persen yang pernah menggunakan narkoba. Namun mulai tahun lalu pemerintah bersama instansi-instansi terkait bertekad menekan angka penggunaan narkoba pada pelajar hingga ke angka 0 %. Namun upaya tersebut pasti membutuhkan kerja keras. Saat ini saja pemerintah telah menggandeng 59 kampus di Jakarta untuk melakukan pengawasan pada pengedar dan penyalahguna narkotika. Namun peran keluarga juga sangat dibutuhkan demi menangkal serangan narkoba pada anak-anak remaja. Pendidikan agama serta kedekatan anak dengan orang tua dirasa mampu untuk mengurangi resiko anak terkena teror narkoba ini.






P1








P2












P3








P3















P4
2.
Menggunakan istilah-istilah asing.
·      Psikotropika
·      Sedatin
·      Rohypnol
·      Megadon
·       
3
Menggunakan konjungsi
Adiktif :
·         Dan
Disjungtif
·         Atau
Kausal
·         Karena



Teks LHO 2

1.        Membaca Teks Laporan Hasil Observasi (LHO)
Gajah di Provinsi Lampung
Gajah adalah hewan berbadan besar yang hidut di daratan. Meskipun berbadan besar, namun gajah pandai berenang. Ia bisa menempuh jarak hingga 50 km. Gajah adalah hewan yang cerdas. Ia memiliki otak yang besar dan ia memiliki ingatan yang baik sehingga ia tidak lupa apabila diberi perintah atau diajarii sesuatu. Gajah termasuk hewan herbivora. Makanannya seperti rumput, buah, daun-daunan, dan lain-lain. Gajah juga merupakan hewan mammalian yang melahirkan dan menyusui anaknya. Di dunia terdapat sekitar 550 spesies gajah, namun hanya ada dua yang masih ada, yaitu Gajah Asia elephas maximus dan Gajah Afrika loxodonta africana. Ciri khas gajah Asia yaitu memiliki telingan yang lebih kecil daripada gajah Afrika. Ciri khas lain dari gajah adalah ia memiliki gading yang kuat. Bagian tubuh gajah inilah yang sering kali membuat manusia memburunya. Sering kita dengar gajah diburu dan dibunuh lalu diambil gadingnya.
Bicara mengenai hewan gajah yang cerdas ini, di provinsi Lampung masih terdapat banyak gajah. Bahkan, hewan bertubuh besar ini dijadikan ikon provinsi tersebut dan banyak orang yang apabila mendengar kata Lampung, langsung akan mengingat gajah pula. Di provinsi Lampung terdapat tempat pelestarian, perlindungan, dan pelatihan hewan gajah yang dikenal dengan Taman Nasional Way Kambas. Tepatnya, taman nasional ini berlokasi di kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur, yang berada di ujung selatan Pulau Sumatera. Jaraknya sekitar 110 km dari pusat Kota Bandar Lampung. Luas lahan Way Kambas sekitar 1.300 km² yang berupa dataran rendah di sekitar kawasan Sungai Way Kambas, pantai timur Lampung.
Taman nasional ini telah didirikan sejak tahun 1985 dan menjadi sekolah gajah pertama di Indonesia. Pusat konservasi gajah ini telah melatih lebih dari 300 ekor gajah yang kemudian disebar ke seluruh penjuru Indonesia. Bahkan, tempat ini juga menampung hewan-hewan lain seperti spesies badak yang terancam punah. Ada juga harimau sumatera, mentok imba, buaya sepit.


2.        Struktur Isi Teks Laporan Hasil Observasi (LHO)
Analisis Teks Laporan Hasil Observasi (LHO)
3.     
Judul
Gajah di Provinsi Lampung
4.     
Definisi Umum
Gajah adalah hewan berbadan besar yang hidut di daratan. Meskipun berbadan besar, namun gajah pandai berenang. Ia bisa menempuh jarak hingga 50 km. Gajah adalah hewan yang cerdas. Ia memiliki otak yang besar dan ia memiliki ingatan yang baik sehingga ia tidak lupa apabila diberi perintah atau diajarii sesuatu. Gajah termasuk hewan herbivora. Makanannya seperti rumput, buah, daun-daunan, dan lain-lain. Gajah juga merupakan hewan mammalian yang melahirkan dan menyusui anaknya. Di dunia terdapat sekitar 550 spesies gajah, namun hanya ada dua yang masih ada, yaitu Gajah Asia elephas maximus dan Gajah Afrika loxodonta africana. Ciri khas gajah Asia yaitu memiliki telingan yang lebih kecil daripada gajah Afrika. Ciri khas lain dari gajah adalah ia memiliki gading yang kuat. Bagian tubuh gajah inilah yang sering kali membuat manusia memburunya. Sering kita dengar gajah diburu dan dibunuh lalu diambil gadingnya.
3.
Deskripsi Lebih Lanjut
Bicara mengenai hewan gajah yang cerdas ini, di provinsi Lampung masih terdapat banyak gajah. Bahkan, hewan bertubuh besar ini dijadikan ikon provinsi tersebut dan banyak orang yang apabila mendengar kata Lampung, langsung akan mengingat gajah pula. Di provinsi Lampung terdapat tempat pelestarian, perlindungan, dan pelatihan hewan gajah yang dikenal dengan Taman Nasional Way Kambas. Tepatnya, taman nasional ini berlokasi di kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur, yang berada di ujung selatan Pulau Sumatera. Jaraknya sekitar 110 km dari pusat Kota Bandar Lampung. Luas lahan Way Kambas sekitar 1.300 km² yang berupa dataran rendah di sekitar kawasan Sungai Way Kambas, pantai timur Lampung.
4.
Penutup
Taman nasional ini telah didirikan sejak tahun 1985 dan menjadi sekolah gajah pertama di Indonesia. Pusat konservasi gajah ini telah melatih lebih dari 300 ekor gajah yang kemudian disebar ke seluruh penjuru Indonesia. Bahkan, tempat ini juga menampung hewan-hewan lain seperti spesies badak yang terancam punah. Ada juga harimau sumatera, mentok imba, buaya sepit.

3.        Ciri Bahasa Teks Laporan Hasil Observasi (LHO)
No.
Ciri
Contoh

1.
Perinciannya diurutkan dengan pembagian paragraf
Gajah adalah hewan berbadan besar yang hidut di daratan. Meskipun berbadan besar, namun gajah pandai berenang. Ia bisa menempuh jarak hingga 50 km. Gajah adalah hewan yang cerdas. Ia memiliki otak yang besar dan ia memiliki ingatan yang baik sehingga ia tidak lupa apabila diberi perintah atau diajarii sesuatu. Gajah termasuk hewan herbivora. Makanannya seperti rumput, buah, daun-daunan, dan lain-lain. Gajah juga merupakan hewan mammalian yang melahirkan dan menyusui anaknya. Di dunia terdapat sekitar 550 spesies gajah, namun hanya ada dua yang masih ada, yaitu Gajah Asia elephas maximus dan Gajah Afrika loxodonta africana. Ciri khas gajah Asia yaitu memiliki telingan yang lebih kecil daripada gajah Afrika. Ciri khas lain dari gajah adalah ia memiliki gading yang kuat. Bagian tubuh gajah inilah yang sering kali membuat manusia memburunya. Sering kita dengar gajah diburu dan dibunuh lalu diambil gadingnya.

Bicara mengenai hewan gajah yang cerdas ini, di provinsi Lampung masih terdapat banyak gajah. Bahkan, hewan bertubuh besar ini dijadikan ikon provinsi tersebut dan banyak orang yang apabila mendengar kata Lampung, langsung akan mengingat gajah pula. Di provinsi Lampung terdapat tempat pelestarian, perlindungan, dan pelatihan hewan gajah yang dikenal dengan Taman Nasional Way Kambas. Tepatnya, taman nasional ini berlokasi di kecamatan Labuhan Ratu Lampung Timur, yang berada di ujung selatan Pulau Sumatera. Jaraknya sekitar 110 km dari pusat Kota Bandar Lampung. Luas lahan Way Kambas sekitar 1.300 km² yang berupa dataran rendah di sekitar kawasan Sungai Way Kambas, pantai timur Lampung.
Taman nasional ini telah didirikan sejak tahun 1985 dan menjadi sekolah gajah pertama di Indonesia. Pusat konservasi gajah ini telah melatih lebih dari 300 ekor gajah yang kemudian disebar ke seluruh penjuru Indonesia. Bahkan, tempat ini juga menampung hewan-hewan lain seperti spesies badak yang terancam punah. Ada juga harimau sumatera, mentok imba, buaya sepit.














P1




















P2













P3
2.
Menggunakan istilah-istilah asing.
·      Herbivora
·      Mammalian
·      Elephas maximus
·      Loxodonta africana
·       
3
Menggunakan konjungsi
Adiktif :
·         Dan
Disjungtif
·         Atau
Intensifikasi
·         Yaitu






RESENSI BUKU


Judul                      :      10 Karakter Yang Harus Dimiliki Guru Yang  Sangat Efektif
Penulis                   :      Elaine K McEwan
Penerjemah            :      Benyamin Molan
Tahun terbit           :      2014, Cetakan I
Penerbit                  :      PT Indeks, Jakarta Barat

Belajar dari Mengajar
Pernah suatu kali Gagne ditanya, “Apakah mengajar adalah seni atau ilmu?”
Ia menjawab, “Jawabannya adalah ya untuk keduanya.”
Secara garis besar, isi buku ini membahas tentang apakah guru yang efektif itu dan tentang bagaimana cara menjadi guru yang efektif.
Siapakah guru yang efektif itu?
Pada bab pertama dijelaskan pengertian guru-guru efektif yang diambil dari penuturan para ahli tentang bagaimana sikap guru yang hingga saat ini masih melekat dimemori mereka. Ternyata pengertian-pengertian tersebut bermacam-macam, dari yang umum didengar hingga yang tidak pernah disangka.
Guru yang efektif tidak selalu menyajikan diri mereka sendiri dalam kemasan yang rapi dan dapat diramalkan. Mereka membangkitkan perasaan yang kuat dan kadang-kadang negatif. Para guru yang efektif tidak harus memiliki gaya yang flamboyan atau anekdot yang menghibur untuk bisa dikenang dan berpengaruh. Kadang-kadang mereka hanya perlu menjadi simpatik dan mendorong. Guru yang efektif sering keras dan tidak kenal kompromi. Guru yang efektif menciptakan ikatan pribadi yang hangat yang mengatasi waktu.
Banyak pertentangan tentang definisi-definisi apakah guru yang efektif tersebut. Hal ini dikarenakan, apabila disuatu saat muncul sebuah definisi yang dirasa cocok pada saat itu, beberapa tahun kemudian bila diuji kembali, ditemukan bahwa definisi tersebut tidak cocok dan diganti dengan definisi yang lain. Siklus seperti itu terjadi setiap saat.
Bahkan ada seorang guru yang berpikir akan menjadi lebih mudah ketika menjalani kegiatan mengajar, namun ternyata tidak. Mengajar tidak dapat dibandingkan dengan profesi dokter. Setelah pengalaman dua puluh tahun, seorang dokter mengetahui adanya penyakit ketika ia hanya merasakannya, tetapi rata-rata guru tidak mempunyai pegangan keterampilan menyeluruh seperti itu karena terus menerus berubah dan guru tersebut juga harus berubah sesuai dengan itu.
Terdapat sepuluh karakter guru yang sangat efektif, yang dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu karakter personal, karakter pengajaran, dan karakter intelektual.
Kelompok pertama adalah mengenai karakter personal, yang melingkupi; bergairah dan terdorong misi, positif dan real, dan guru pemimpin. Ketiga hal tersebut juga masih dibagi menjadi beberapa hal. Bergairah dan terdorong misi dibagi menjadi kegairahan untuk membantu siswa belajar dan bertumbuh, dan merasakan panggilan untuk belajar. Hal tersebut penting karena menjadi seorang pengajar, seseorang harus memiliki niat yang kuat dan tidak hanya untuk mencari uang semata. Positif dan real dibagi empat hal, yaitu peduli, berempati, adil, dan respek. Guru pemimpin dibagi menjadi tiga hal pokok, yaitu memimpin siswa, memimpin orang tua, dan memimpin rekan kerja.
Kelompok kedua adalah karakter pengajaran, yang melingkupi; keturut-sertaan, gaya, kepakaran motivasional, dan efektivitas instruksional. Kesertaan dibagi menjadi tiga hal pokok, yaitu manajemen waktu, keterlibatan siswa, dan organisasi ruang kelas dan manajemen. Gaya dibagi menjadi tujuh hal utama, yaitu karismatik, dramatis, kreatif, humor, kebaruan, antusias, dan hidup. Keahlian motivasional dibagi menjadi tiga hal pokok yaitu mengharapkan yang terbaik dalam prestasi akademis, mengharapkan yang terbaik dalam perilaku siswa, dan kemanjuran pengajaran personal. Efektivitas instruksional dibagi menjadi lima hal pokok, yaitu kemampuan komunikasi, perilaku mengajar berbasis riset, model dan pendekatan mengajar, prinsip-prinsip pembelajaran, dan keterampilan mengajar yang hakiki.
Kelompok terakhir adalah karakter intelektual, yang melingkupi; pemelajaran buku, cerdas lapangan, dan kehidupan mental. Pemelajaran buku dibagi menjadi pengetahuan konten dan pengetahuan tentang outcome. Kecerdasan lapangan dibagi menjadi siswa dan komunitas. Lalu terakhir, kehidupan mental dibagi menjadi metakognitif, reflektif, strategis, komunikatif, dan respons.
Sebenarnya banyak poin-poin lain yang ada pada buku ini, karena pada setiap poin selalu ada setidaknya dua cabang lagi. Hal tersebut justru dapat membuah pembaca merasa bingung karena merasa bahwa itu adalah hal yang diulang-ulang. Juga karena merupakan buku terjemahan, di dalamnya masih cukup banyak kata-kata asing yang mungkin belum pernah didengar. Buku ini mencampurkan unsur tips dan motivasi mengajar bagi guru yang sangat lengkap. Contoh-contoh yang ada di dalam buku ini diambil dari orang-orang yang terkenal karena bantuan gurunya.
Buku ini cocok bagi calon-calon guru ataupun guru yang tengah mengajar. Buku ini dapat menjadi bahan acuan maupun motivasi untuk mengajar peserta didik dari yang paling pintar hingga yang paling nakal, atau yang kebanyakan orang bilang bodoh.


Komentar Mengenai Resensi Buku Lain

Buku yang dikomentari: Pemantik Cahaya
Diresensi oleh: Mega Selviyah
Komentar:

Isi buku yang diresensi cukup menarik, namun sayangnya tidak adanya kalimat atau bagian pembuka yang menarik bagi pembaca. Ikhtisar yang ada juga sudah dapat membuat pembaca untuk mengerti isi dari keseluruhan buku, ditambah dengan pencantuman nama-nama tokoh dan hal-hal kecil lain yang cukup mendetail. Kekurangan lain dari resensi ini adalah masih adanya beberapa kata yang salah ketik maupun salah ejaaan, seperti kata televise yang seharusnya televisi, dan hero yang seharusnya dimiringkan bila berada di sebuah kalimat karena merupakan bahasa asing.



Jurnal Refleksi Perkuliahan Membaca Teks Nonilmiah/Informatif

     Membaca merupakan salah satu keahlian yang penting yang harus dikuasai oleh peserta didik. Dengan membaca, peserta didik dapat memperoleh pengetahuan dan informasi yang lebih banyak dan lebih luas. Membaca dibagi menjadi berbagai jenis, seperti membaca sastra, membaca non-sastra, membaca ilmiah, dan membaca non-ilmiah.
     Sebelumnya, saya kira jenis-jenis membaca tersebut hampir sama dan mungkin hanya ada beberapa ciri yang membedakan. Sehingga selama ini saya hanya beranggapan, yang penting membaca. Namun sekarang saya harus berpikir lagi mengenai hal tersebut. Buku yang paling saya suka adalah buku-buku sastra, seperti novel. Hal itu membuat diri saya menyepelekan buku-buku non-sastra yang ada disekitar.
     Seperti yang telah diketahui, buku non-sastra dibagi atas buku ilmiah dan non-ilmiah. Saya, atau bahkan kebanyakan pelajar maupun mahasiswa, tidak terlalu asing dengan buku-buku ilmiah dikarenakan kegiatan pembelajaran yang ada saat ini menuntut kami untuk mencari sumber-sumber atau referensi buku yang lain untuk menunjang. Hal tersebut membuat kami, mau tidak mau harus terbiasa membaca buku-buku ilmiah dengan berbagai teori yang ada di dalamnya.
     Mungkin sepele, ketika saya dahulu sering melewati buku-buku non-ilmiah yang ada di rak-rak di toko buku maupun di rumah. Saya sering beranggapan bahwa buku-buku non-ilmiah, seperti buku motivasi, buku tips, biografi, hingga catatan perjalanan, merupakan buku yang tidak penting untuk dibaca. Namun melalui mata kuliah Membaca Informatif ini, pikiran saya perlahan berubah. Karena tugas mingguan yang diberikan, saya mulai membaca buku-buku non-ilmiah atau buku informatif yang menurut saya dahulu tidak begitu bermanfaat.
     Setiap minggu saya membaca buku-buku informatif yang menurut saya menarik. Bahkan ketika pertama kali mencari buku-buku tersebut di perpustakaan, saya merasa agak minder. Sambil melirik ke arah mahasiswa lain yang meminjam buku, saya berpikiran, ‘Mahasiswa lain meminjam buku-buku materi yang dapat digunakan untuk belajar, kenapa saya meminjam buku seperti ini?’
     Namun, lagi, pikiran saya perlahan mulai berubah seiring makin seringnya saya untuk meminjam dan membaca buku-buku informatif tersebut. Isi di dalam buku informatif ternyata sangat berbeda dengan apa yang saya pikirkan dahulu.
     Contohnya adalah buku biografi. Mungkin banyak yang menganggap buku tersebut tidak terlalu berguna karena mereka menganggap dapat menemukan segala informasi tersebut dari internet. Pemikiran tersebut tidak sepenuhnya salah dan tidak sepenuhnya benar. Memang kita dapat mendapat informasi tentang biografi seseorang melalui internet, namun kita bisa mendapatkan informasi yang lebih detail melalui buku biografi. Hal tersebut karena penulis-penulis buku tersebut pastilah melakukan observasi atau pengamatan, sehingga buku-buku biografi tulisannya pantas untuk terbit dan meluas ke masyarakat. Selain itu, tidak semua biografi seseorang tersedia di internet. Saya misalnya yang pernah membaca buku tentang Goethe, seorang sastrawan dari Jerman yang mungkin orang awam jarang mengetahui.
     Banyak manfaat dan ilmu yang saya dapatkan dari mata kuliah Membaca Informatif. Tugas membaca buku mingguan yang diberikan, membuat saya terbiasa membaca buku-buku motivasi, tips, biografi, hingga catatan perjalanan. Semakin sering saya membaca buku-buku tersebut, perasaan senang muncul karena tulisan-tulisan yang saya baca membuat saya seakan terinspirasi, termotivasi, dan merasa saya sendiri yang mengalami apa yang terjadi dalam buku tersebut.
Selain tugas mingguan, tugas yang diberikan ketika mata kuliah berlangsung juga membuat pengetahuan saya semakin luas. Tugas-tugas membaca yang sesekali dilakukan di ruang kelas melatih saya untuk berpikir secara kritis, karena ternyata ada lebih banyak informasi yang didapatkan dari suatu teks apabila pembacanya tidak hanya membaca sekilas, namun juga mau berpikir kritis.
Sistem pembelajaran yang terjadi di kelas juga membuat saya merasa tidak terbebani. Dengan diijinkannya kami, para mahasiswa, membuka laptop untuk proses pembelajaran, membuat kami lebih mudah untuk mencari segala informasi yang dibutuhkan. Hal itu juga membuat suasana kelas menjadi nyaman, karena kami merasa diberi kepercayaan untuk melatih diri kami sendiri.
Namun, saya merasa bahwa selama satu semester ini, jenis tugas yang diberikan hanya ada dua macam. Hal tersebut sangat disayangkan, karena mungkin ada variasi tugas-tugas yang lain yang membuat kami dapat memperdalam ilmu tentang membaca informatif, namun tetap membuat kami merasa tidak terbebani.
Kesimpulan yang saya dapatkan satu semester ini, adalah bahwa membaca informatif ternyata sangat penting. Buku-buku informatif yang ada, memberikan informasi yang lebih banyak dan lebih detail, apabila dibandingkan dengan informasi yang dapat kita dapatkan dari internet. Kendala kurangnya kemampuan membaca informatif, mungkin karena minat dan pemikiran yang hingga kini menganggap bahwa membaca informatif itu suatu hal yang tidak terlalu penting, dan hal tersebut harus mulai dirubah sejak kini.









1 komentar:

  1. Tulis lancar-mengalir-enak dibaca.

    Struktur isi dan ciri bahasa teks LHo perlu dicek ulang dan dipahami lagi ya.

    BalasHapus