Jumat, 12 Mei 2017

Linda Ayu M

Tugas 1



Identitas Buku



Judul Buku                              : Basoeki Abdullah Sang Hanoman Kaloyong
Pengarang                               : Agus Dermawan T
Penerbit                                   : Gramedia
Tahun                                      : 2015
Tebal halaman                         : 280 halaman
ISBN                                       : 978-979-91-0904-0


Buku ini ditulis oleh ahli bidangnya. Agus Dermawan merupakan seorang kritikus dan kurator seni. Sejak tahun 1974, lebih dari 1000 judul tulisannya telah dipublikasikan di Kompas, Sinar Harapan, Suara Pembaharuan, Media Indonesia, Tempo, Gatra, Femina, Editor, Horison, Republika, dan banyak lainnya.
Buku ini mengkisahkan seorang pelukis Indonesia yang sangat terkenal hingga kancah internasional, beliau adalah Basoeki Abdullah. Beliau memiliki pemikiran-pemikiran yang berbeda dengan orang lain. Disaat orang lain tidak berani mengambil keputusan besar dalam hidupnya ia memberanikan diri untuk melakukannya meskipun menurut orang lain  merupakan sesuatu keputusan yang salah dan menyimpang dari ajaran Islam.
Hampir seluruh hidupnya dihabiskan untuk mengembara dan berkarya diluar negeri. Beliau juga diangkat menjadi Pelukis Istana di lima negara. Ia mempunyai sebutan untuk dirinya sendiri yaitu Hanoman Kaloyong yang artinya Hanoman yang berjalan kemana-mana dan ada dimana-mana.
Disisi lain Basoeki Abdullah juga memiliki cerita tentang keagamaan beliau. Dia memiliki keyakinan yang berbeda dengan saudara-saudaranya yang mayoritas beragama Islam. Basoeki memilih agamanya sendiri karena dia merasa nyaman dan tenteram ketika melukiskan Bunda Maria dan Yesus, ketika sakit ia melukis Bunda Maria dan Yesus, maka sakit itupun hilang. Dengan demikian ia mengganggap dirinya lebih cocok memeluk agama Katholik. Namun hal ini tidak lepas juga dari peran sekolahnya yang memang berbau Katholik tersebut.

Nilai-nilai
Buku yang berjudul Basoeki Abdullah Sang Hanoman Kaloyong ini menceritakan tentang perjalan hidup sang seniman Basoeki Abdulah yang sangat menginspirasi. Setiap bab menceritakan kahidupan Basoeki Abdullah secara detail, mulai dari ia melukis pertama kali waktu usia 7 tahun hingga ia menjadi seorang pelukis kancah internasional
Dalam buku ini menceritakan secara detail tentang kehidupan pribadi  Basoeki Abdullah. Mulai dari pendidikannya yang berbau agama Katolik dan akhirnya Basoeki Abdullah terbiasa dengan lingkungan sekolahnya meskipun beliau Islam. Sisi positif yang dapat kita petik dari kalimat sebelumnya ialah, dimanapun kita berpijak maka seharusnya kita dapat menyesuaikan diri, dan tidak harus kita mengikuti keyakinan mereka.
Dalam buku ini dikisahkan bahwa Basoeki Abdullah mulai senang melukis semenjak ia masih duduk di bangku sd dan usianya saat itu sekitar 7 tahun. Dari situlah ia mulai tekun dalam bidang melukis. Tak jarang nilai-nilai akademiknya yang turun, seperti matematika, ipa dan sebagainya.
Dalam buku ini mengajarkan bahwa hendaknya kita menjadi diri kita sendiri, benar tidak harus sama orang lain. Janganlah kita mengecap seseorang hanya karena ia tidak sepemahan dan sekeyakinan dengan kita. Jangan pula mengecap seseorang dengan kepandaiannya dalam bidang akademik saja. Terkadang seseorang yang tidak pandai akademiknya malah bisa mencapai kesuksesan terlebih dahulu. Beranilah melangkajh menuju perubahan yang sesungguhnya. Karena setiap orang pastilah memiliki kelebihan yang berbeda-beda.

Refleksi
Buku yang berjudul Basoeki Abdullah Sang Hanoman Kaloyong ini menceritakan tentang perjalan hidup sang seniman Basoeki Abdulah yang sangat menginspirasi bagi para pembacanya, terutama kepada seseorang yang menyukai seni melukis. Termasuk  yang jarang mendapatkan nilai bagus dalam bidang akademik. Banyak pelajaran yang dapat kita petik setelah membaca buku.
Setelah saya membaca buku ini saya merasa bahwa terkadang saya menyepelekan seseorang karena ia tak begitu pandai dalm bidang akademik. Ssya merasa bahwa mereka sama sekali tidak berguna, dan selama ini saya tidak pernah melihat ternyata didalam diri mereka pastilah memiliki kelebihan yang berbeda-beda. Setelah saya selasai membaca buku itu barulah saya menyadari semua yang saya pikirkan adalah salah. Saya sekarang bisa lebih menghargai mereka yang tidak begitu menguasai materi akademik dan lebih bisa berpikiran positif tentang mereka.

Artikel Reflektif
Berani Memilih Jalan Yang Berbeda
Oleh Linda Ayu Margyareta

Dalam artikel ini saya akan membahas mengenai potensi manusia. Potensi merupakan sebuah kemampuan atau keahlian yang dimiliki oleh seseorang semenjak ia lahir maupun yang diperoleh karena belajar dan berusaha. Pastilah seseorang diciptakan Tuhan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hal ini bertujuan agar manusia saling melengkapi satu sama lain.
Dengan berbagai macam kemampuan yang berbeda-beda ini sering sekali menimbulkan sebuah pemikiran bahwa menjadi benar adalah menurut ukuran dirinya sendiri, tanpa melihat orang lain. Terkadang seseorang yang diperlakukan seperti itu atau bahkan melihat seseorang yang bertindak sedemikian rupa menjadi benci dan ilfil.
Dahulu ketika saya masih duduk dibangku SMA sangat sering sekali berfikiran bahwa yang paling benar adalah saya, sehingga membuat teman-teman saya menghindari saya beberapa minggu. Namun saya tetap tidak merasa, hingga ada seorang sahabat yang mengingatkan saya dengan perlahan sehingga saya tahu yang saya lakukan adalah perbuatan yang salah.
Mulai dari situ sedikit demi sedikit saya mengalami perubahan sikap. Saya mulai menghargai teman-teman saya yang dapat dikatakan tertinggal dalam segi akademik. Saya melihat mereka dengan sisi positif yang lain dan ternyata memang benar apa yang diujarkan oleh salah satu sahabat saya bahwa mereka yang terlihat tidak memiliki kemampuan ternyata mempunyai potensi tersendiri yang selama ini jarang diketahui oleh orang lain. Dari situ baru saya mengerti, janganlah melihat buku dari tampilan luarnya saja, terkadang kita juga perlu membacanya agar dapat mengetahui isinya. Sama halnya dengan memahami seseorang, kita juga perlu untuk mengenalnya lebih dalam.
Puisi Reflektif

Samudera Kehidupan
Oleh Linda Ayu Margyareta

Berlayarlah dalam arungan samudera yang damai
Tersenyum menengadahkan tangan kemudian mendongak
Kehidupan bukanlah sesuatu yang congkak
Mungkin bir ataupun arak
Satu-satunya yang dapat ia hindari
Tidak dengan kehidupan yang membuat tersedak

Berlayarlah dalam arungan samudera yang tenang
Arus biru pikuk dalam liku kehidupan
Jangan jadikan sebuah halangan dalam suatu tantangan
Mengubah takdir menjadi karir

Berlayarlah dalam arungan samudera luas nan membentang
Dalam kesekian doa yang terpanjat
Satu yang selalu dipinta
Perjalanan yang menyisakan akhir kebahagian
Bukan perjalan yang menyisakan penderitaan

Berjalanlah... berjalanlah... berjalanlah
Hingga kau temui garis pantai yang membawamu dalam keheningan
Bahkan dalam keheningan engkau masih mengingat perjalananmu mengarungi samudera kehidupanmu

Malang, 3 Mei 2017

Tugas 2

 

1.      Teks  Laporan Hasil Observasi
Pohon Pisang
Pohon pisang (musa paradisiaca) adalah tanaman berbentuk terna raksasa dengan batang semu yang permukaannya terlihat bkas pelepah daun. Tinggi pohon ini dapat mencapai 3 meter. Tanaman ini dapat tumbuh di tanah yang cukup air pada daerah dengan ketinggian sampai 2000 meter di atas permukaan laut. Pisang adalah  sebutan dari buah yang dihasilkan oleh tanaman ini.
Tumbuhan ini dimanfaatkan semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serbaguna. Tumbuha ini asli berasal dari Asia Tenggara. Bagian-bagian dari tumbuhan ini adalah bonggol pisang, batang pisang, daun pisang, bunga pisang, dan buah pisang.
Buah pisang kaya manfaat disamping sebagai sumber vitamin, mineral, karbohidrat bagi tubuh,. Pisang juga memiliki manfaat lain yaitu hamper di seluruh tanamn oisang dapat dimanfaatkan.
Buah dapat dimakan langsung tetapijuga dapat dijadikan kripik, sale pisang, dan tepung pisang,
Daun yang masih menggulung dapat dijadikan obat dan daunnya yang sudah tua dapat digunakan untuk membungkus makanan. Batang ketika ditebang akan mengeluarkan getah, getah tersebut dapat dijadikan sebagai obat diare, obat disentri, dan saluran kencing. Bunga yang berwarna ungu dapat dijadikan sebagai olahan sayuran.

ANALISIS TEKS LHO
Analisis Struktur Isi Teks Laporan Hasil Observasi
a.      Judul
Pohon Pisang
b.      Definisi umum
Pohon pisang (musa paradisiaca) adalah tanaman berbentuk terna raksasa dengan batang semu yang permukaannya terlihat bekas pelepah daun.Tinggi pohom ini dapat mencapai 3 meter.Tanaman ini dapat tumbuh di tanah di tanah yang cukup air pada daerah yang ketinggian sampai 2000 meter di atas permukaan laut.
Pisang adalah sebutan dari nama buah yang dihasilkan tumbuhan ini.
c.       Deskripsi bagian
Tumbuhan ini dimanfaatkan semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serbaguna.Tumbuhan ini asli berasal dari Asia Tenggara. Bagian-bagian dari tumbuhan ini adalah bonggol pisang, batang pisang, daun pisang, bunga pisang, dan buah pisang.
d.      Deskripsi manfaat
Buah pisang kaya manfaat disamping sebagai sumber vitamin,mineral,karbohidrat bagi tubuh.Pisang juha memiliki manfaat lain yaitu hampir diseluruh tanaman pisang dapat dimanfaatkan. Buah dapat dimakan langsung tetapi juga dapat dijadikan bahan olahan seperti keripik, sale pisang, dan tepung pisang. Daun yang masih menggulung dapat dijadikan obat dan daunnya yang sudah tua dapat untuk membungkus makanan. Batang ketika ditebang akan mengeluarkan getah, getah itu dapat dijadikan obat diare, obat sentri, dan saluran kencing. Bunga yang berwarna unggu dapat dijadikan sebagai olahan sayuran.

Ciri Bahasa Teks  Laporan Hasil Observasi
No.
Ciri
Contoh
1.       
Menggunakan kata benda penjenis dan kata benda pendeskripsi.
  1. Pohon pisang (musa paradisiaca) adalah tanaman berbentuk terna raksasa dengan batang semu yang permukaannya terlihat bekas pelepah daun.
  2. Tinggi pohom ini dapat mencapai 3 meter.Tanaman ini dapat tumbuh di tanah di tanah yang cukup ait pada daerah yang ketinggian sampai 2000 meter di atas permukaan laut.Pisang adalah sebutan dari nama buah yang dihasilkan tumbuhan ini.
2.       
Menggunakan kata kerja yang dapat digunakan untuk menjelaskan ciri teks, misal menggolongkan,
Mengklasifikasikan, memilah, dan sebagainya.
Pohon pisang (musa paradisiaca) adalah tanaman berbentuk terna raksasa dengan batang semu yang permukaannya terlihat bekas pelepah daun.Tinggi pohom ini dapat mencapai 3 meter.Tanaman ini dapat tumbuh di tanah di tanah yang cukup ait pada daerah yang ketinggian sampai 2000 meter di atas permukaan laut.Pisang adalah sebutan dari nama buah yang dihasilkan tumbuhan ini.

3.       
Menggunakan kata kerja dalam menjelaskan prilaku/ sifat.
·         Daun yang masih menggulung dapat dijadikan obat dan daunnya yang sudah tua dapat untuk membungkus makanan.
·         Batang ketika ditebang akan mengeluarkan getah, getah itu dapat dijadikan obat diare, obat sentri, dan saluran kencing.
4.       
Menggunakan pernyataan fakta.
·         Pisang adalah sebutan dari nama buah yang dihasilkan tumbuhan ini.
·         Bagian-bagian dari tumbuhan ini adalah bonggol pisang, batang pisang, daun pisang, bunga pisang, dan buah pisang.
5.       
Menggunakan istilah teknis/ ilmiah.
·         musa paradisiaca
·         terna raksasa


2.      Teks Editorial
Perlukah Ujian Nasional Online Diadakan?
Beberapa bulan lagi ujian nasional akan dilaksanakan di tingkat SD hingga SMA. Nah Kemendikbud menambahkan aturan baru yaitu pelaksanaan ujian nasional secara online di beberapa sekolah.

Dilihat dari keadaan dan situasi lapangan saat ini, rencana ini belum tepat dan perlu dipertimbangkan kembali karena permasalahan seperti infrastruktur yang belum merata dan kurangnya pengetahuan dari tenaga ahli di beberapa sekolah.

Padahal hal ini sangatlah baik. Jika pelaksanaan ujian nasional online tetap dilaksanakan, maka beberapa sekolah akan kesulitan karena tidak adanya infrastruktur yang memadai seperti komputer, akses internet, dan listrik.

Coba bayangkan ketika ada sebuah sekolah yang mempunyai 250 siswa yang akan mengikuti ujian nasional, maka berapa jumlah komputer yang dibutuhkan oleh pihak sekolah untuk melaksanaan ujian nasional ini.

Tentunya membutuhkan komputer yang banyak. Dan apabila tetap dipaksakan maka salah satunya yaitu dengan menggunakan komputer secara bergiliran. Tetapi hal ini rentan akan timbulnya kecurangan dalam ujian nasional.

Selain itu kurangnya tenaga ahli di beberapa sekolah juga menjadi masalah, karena pasti beberapa sekolah akan bingung dalam pelaksanaan karena tidak mengerti bagaimana melaksanakannya.

Sudah semestinya jika pemerintah ingin melaksanakan ujian nasional secara online, pemerintah harus menjamin ketersediaan infrastruktur yang mendukung serta tidak terburu-buru dalam melaksanakannya.

Pemerintah juga harus melakukan sosialisasi langsung ke sekolah-sekolah yang jauh sebelum ujian nasional agar tidak menimbulkan masalah seperti yang telah diuraikan diatas.

Analisis Struktur Isi Teks Editorial 
1.      Judul: Perlukah Ujian Nasional Online Diadakan?
2.      Pernyataan pendapat (Thesis)
Dilihat dari keadaan dan situasi lapangan saat ini, rencana ini belum tepat dan perlu dipertimbangkan kembali karena permasalahan seperti infrastruktur yang belum merata dan kurangnya pengetahuan dari tenaga ahli di beberapa sekolah.
3.      Argumentasi
Coba bayangkan ketika ada sebuah sekolah yang mempunyai 250 siswa yang akan mengikuti ujian nasional, maka berapa jumlah komputer yang dibutuhkan oleh pihak sekolah untuk melaksanaan ujian nasional ini.
Sebab Akibat
Kemendikbud menambahkan aturan baru yaitu pelaksanaan ujian nasional secara online di beberapa sekolah. Dan apabila tetap dipaksakan maka salah satunya yaitu dengan menggunakan komputer secara bergiliran. Tetapi hal ini rentan akan timbulnya kecurangan dalam ujian nasional.
Solusi
Sudah semestinya jika pemerintah ingin melaksanakan ujian nasional secara online, pemerintah harus menjamin ketersediaan infrastruktur yang mendukung serta tidak terburu-buru dalam melaksanakannya. Pemerintah juga harus melakukan sosialisasi langsung ke sekolah-sekolah yang jauh sebelum ujian nasional agar tidak menimbulkan masalah seperti yang telah diuraikan diatas.
4.      Pernyataan/penegasan ulang pendapat (Reiteration)
Akan mengalami kesulitan karena tidak adanya infrastruktur yang memadai seperti komputer, akses internet, dan listrik serta kurangnya tenaga ahli dibeberapa sekolah juga menjadi salah satu masalahnya.

Ciri bahasa teks  Editorial
No.
Ciri
Contoh
1.
Adverbia
Beberapa bulan lagi ujian nasional akan dilaksanakan di tingkat SD hingga SMA.
2.
Konjungsi
Padahal .....
Selain itu...
Tentunya...
Sudah semestinya...
3.
Verba Material
Pemerintah juga harus melakukan sosialisasi langsung ke sekolah-sekolah yang jauh sebelum ujian nasional agar tidak menimbulkan masalah seperti yang telah diuraikan diatas.
4.
Verba mental
Coba bayangkan....
Dilihat.......


Tugas 3



Judul Buku      : Memungut Remah-Remah Kehidupan
Penulis             : Jannus T.H Siahaan
Penerbit           : Yayasan Pustaka Obor
Tahun              : 2015
Tebal               : 278 halaman

Meneladani Keberhasilan Tokoh Nasional Maupun Internasional
Jannus T.H Sahaan merupakan seorang pengamat sosial yang sangat cerdas, salah satu karyanya yang dapat menginspirasi saya ialah Memungut Remah-remah kehidupan, dalam buku ini banyak ditulidkan tentang keberhasilan-keberhasilan tokoh nasional maupun internasional dalam menyelesaikan permasalahan sosial, baik itu yang bertingkat rendah hingga tingkat teratas atau dapat dikatakan sulit. Beliau juga mengatakan bahwa tidak dapat dipungkiri bahwa samua manusia membutuhkan doa sebagai ibadah luhur yang diajarkan Tuhan kepada para hamba-Nya. Manusia tak dapat menyelesaikan seluruh perkara dengan kekuatan sendiri. Pada titik ini Tuhan menunggu hamba-Nya meminta dan memohon kepada-Nya. Doa adalah sumber energi, tanpa doa umat akan kehilangan daya. Dalam doa juga dibutuhkan bahasa. Bahasa dalam kehidupan sehari-hari mengambil peran yang sangat signifikan dalam menghubungkan satu peristiwa dengan peristiwa lain. Berbahasa yang baik maka akan menghasilkan manusia yang berkualitas.
Salah satu tokoh relegius dan juga jenius adalah KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Beliau pandai berbahasa dan juga tokoh pemuka agama. Setelah beliau menjadi Presiden, agama yang hak-hak sipil penganut diakui negara, bertambah dengan bergabungnya Konghucu. Ia melengkapi jumlah agama-agama yang sudah lebih awal diakui seperti Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha. Untuk memudahkan kategorisasi, maka menjadi keniscayaan jika lantas muncul ikhitisar mendekati agama dengan beragam alternatif. Inilah jalan-jalan yang ditempuh manusia untuk mencapai tujuan hidup mereka.
Lawatan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Timur Tengah dan Afrika, belum lama ini telah menorehkan harapan segar dalam konteks relasi AS dan dunia islam yang beberapa tahun ini mengalami ketidak harmonisan. Rancang ulang hubungan sangat dibutuhkan karena setelah peristiwa WTC pada 11 September 2001, interaksi AS dan negara-negara Islam diwarnai kecurigaan yang tebal. Obama berpidato di Universitas Kairo, Mesir mengajak negara-negara Islam diseluruh dunia untuk tetap melaksanakan tugas internasional dan juga bersanding dengan AS kembali. Hal ini sangat disambut baik oleh para petinggi negara Islam yang hadir disana.
Kisah-kisah lainnya dapat terlihat dari Presiden kita sendiri yaitu SBY, beliau juga pandai mengambil hati masyarakat dengan empatinya yang tanapa terkecuali. Semua dilakukan untuk keadilan rakyatnya. Dalam kepemimpinananya SBY sangat berbesar hati karena memang sudah terlatih selalu bisa menahan diri untuk tidak marah, tidak tergesa-gesa mengambil keputusan, tetap bersabar meski oleh para pembantunya sendiri. Dalam beberapa kurun waktu  kedepan kita tidak akan mudah untuk menemukan sosok pemimpin yang seperti ini.
Persatuan adalah tujuan mulia dari rakyat Indonesia dan telah disepakati sebagai salah satu diantara lima sila Pancasila. Karena persatuan adalah tujuan, maka setiap upaya yang akan mengganggu apalagi mengancam Pancasila diamankan oleh negara. Disini maka dilakasanakan urgensi pertemuan antara Joko Widodo dengan Prabowo Subianto sebelum menjelang pemilihan presiden RI yang ke 8 ini.


Komentar
Buku yang berjudul Memungut Remah-Remah Kehidupan ini memiliki tebal 278 halaman. Dalam buku yang dibahas ialah berbagai tokoh yang pernah menjadi orang terkemuka di negara maupun tokoh-tokoh dunia. Banyak mengupas tentang keberhasiulan-keberhasilannya, namun juga banyak membicarakan tentang berbagai masalah yang diakibatkan oleh mereka ataupu masalah yang tak dapat mereka selesaikan.
Kualitas buku sangat cocok untuk orang-orang dengan pendidikan menengah apabila saya bandingkan dengan buku-buku yang mempunyai tema hampir sama buku karya jannus T.H Siahaan bahasa  yang digunakan sedikit susah untuk dipahami bagi orang awam. Sebaiknya jika memilih kata, haruslah yang dimengerti sehingga tidak membingungkan pembaca. Namun untuk generasi muda maka sebaiknya banyak-banyak membaca buku yang seperti ini, karena akan menumbuhkan semangat menuju hidup yang lebih baik dan dapat membawa perubahan baik didalam dirinya sendiri maupun untuk orang lain.



Komentar resensi milik Rika Andriani.
Menurut saya buku yang diresensi oleh Rika Andriani sudah sesuai dengan prosedur resensi. Buku yang dipilih juga sangat menarik, karena membahas tentang kepemimpinan seorang wanita. Selain itu buku yang dipilih Rika juga berdasarkan realitas yang ada sehingga tidak ada unsur penambahan.


 
 Tugas 4



Kesan saya selama mengikuti perkuliahan Membaca Non Informatif yang diampu oleh ibu Endah ini sangat mengubah minat baca saya. Dengan tugas-tugas yang diberikan oleh beliau, mulai dari tugas pertama hingga tugas terakhir ini sangat membawa perubahan minat baca saya. Mengenai tugas pertama yang diberikan Ibu Endah mencari buku ilmiah dan juga non ilmiah membuat saya bisa menemukan perbedaanya. Perbedaan buku ilmiah dan non ilmiah ini terletak pada konsepnya. Buku ilmiah selalu berawalan dengan teori dan berakhir dengan teori, sedangkan buku non ilmiah tanpa menggunakan teori sedikitpun.
Banyak sekali buku yang saya kenal namun jarang sekali saya membaca hingga tuntas, karena banyak sekali halangannya misalnya saja terhalang oleh tugas yang menumpuk, kegiatan-kegiatan diluar kampus dan juga rasa malas yang sulit sekali untuk dihindari. Tugas yang diberikan Bu Endah sangat memberatkan ketika diawal pertemuan dan saya masih merasa terbebani hingga tugas membaca buku yang ke tiga. Selain itu dari tugas membaca 10 buku itu juga di suruh membuat ikhtisarnya. Sehingga saya memiliki wawasan baru mengenai ikhtisar buku.
Selain dari 10 buku yang diwajibkan untuk dibaca tadi, manfaat yang dapat dalam mengikuti mata kuliah ini ialah kejelian dalam membaca. Pada suatu ketika saat diberikan cerita kemudian disuruh untuk membaca dengan teliti, saya hanya mengabaikan dan berfikiran “apa susahnya baca teks seperti itu saja”. Setelah dibaca kemudian disuruh mengerjakan soal tersebut. Dengan percaya diri saya kerjakan soal itu dengan cepat sekali. Setelah dicocokan bersama akhirnya disinilah kelemahan saya yang suka meremehkan suatu teks. Ada beberapa jawaban saya yang salah dan letak kesalahan tersebut ternyata pada tingkat kejeliannya saja, dan setelah diberi tahu oleh Bu Endah bahwa itu merupakan soal anak SD kelas 4, rasanya benar-benar malu sekali. Nah beliau juga mengajarkan kami tentang kesabaran dan ketelitian. Sering sekali beliau mengatakan “dibaca lagi”, dan satu-satunya kalimat yang terlontar dengan sabar hanyalah itu ketika kami salah dalam menjawab soal yang beliau berikan. Dari situ saya mengambil hikmah bahwa kejelian dalam membaca itu sangat diperlukan sekali.
            Tugas selanjutnya ialah menuliskan resensi dari buku yang sudah dibaca. Dari tugas ini yang saya dapatkan ialah pengalaman menuliskan resensi dengan benar, karena dulu-dulu hanya disuruh untuk merangkum saja. Jadi dari tugas ini saya dapat membedakan mana resensi, ikhtisar dan rangkuman. Sebenarnya diawal-awal tugas ini terasa amat berat untuk dikerjakan namun setelah mempelajari tata caranya akhirnya terbiasa dan rasanya sudah seperti makanan sehari-hari.
            Selanjutnya ialah tugas menganalisis unsur teks Editorial, Imajinatif, LHO dsb. Kebetulan dibagi kelompok dan kelompok saya kebagian untuk menganalisis teks editorial. Pengalaman yang saya dapatkan ketika mengerjakna tugas ini ialah dapat mengatahui struktur dari teks editorial tersebut dan mengetahui gaya bahasa yang digunakan. Karena sebelum-sebelumnya belum pernah mendapatkan tugas semacam ini jadi perasaan saya sedikit was-was ketik pertama mengumpulkannya, saya tidak yakin itu benar ataupun salah. Setelah dicocokan ternyata benar apa yang saya takutkan terjadi. Saya salah dalam menganalisisnya, namun Ibu Endah berbaik hati memberikan waktu untuk memperbaikinya hingga akhirnya saya dapat mengerjakannya dengan benar.
            Tugas berikutnya ialah teks multimoda. Dalam tugas ini saya baru pertama kalinya mendengar apa itu multimoda. Ternyata setelah saya pahami tugas ini berisikan ringkasan dari salah satu buku dari 10 buku yang sudah dibaca kemudian membuat artikel reflektif dan puisi reflektif. Dari tugas tersebut saya dapat membuat artikel dan puisi yang masih berkaitan dan jujur saja itu pertama kalinya saya membuat artikel dan puisi yang berkaitan. Sebelumnya sendiri-sendiri tidak berkaitan.
            Untuk tugas yang terakhir ini memang sudah pernah saya lakukan pada sebelumnya di salah satu mata kuliah disemester lalu. Jadi saya tidak merasa aneh ketika disuruh untuk membuat jurnal reflektif ini. Hanya saja namanya saja yang berbeda, dan cara pengumpulannya saja. Kalau yang semester kemarin masih menggunakan cara lama yakni mengumpulkan langsung ke dosen berupa soft file namun untuk kali ini dikumpulkan dengan berbasis online jadi saya rasa semakin hari semakin baik. Kesan yang muncul dalam benak saya adalah senang karena pendidikan dijadikan lebih menyenangkan bila dikaitkan dengan teknologi.
Dalam pembelajaran ini saya sangat berharap untuk mendapatkan nilai A, karena saya rasa saya selalu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh Ibu Endah dengan sungguh-sungguh.





5 komentar:

  1. Judul yang digunakan sudah berbeda dari judul buku yang diresensi, dan menggunakan kata emotif yang menarik pembaca untuk membaca resensi tersebut, dari segi isi juga sudah menggunakan kata emotif serta sudah mewakili semua isi buku, namun ada beberapa penulisan yang salah dan peletakan tanda baca yang salah. Resensi belum menampilkan informasi tambahan dari buku tersebut dan belum terlalu mengenalkan pengarang serta kepopuleran buku, klasifikasi buku juga belum tercantum, dalam komentar sudah ada kesan dan simpulan atau rekomendasi namun masih kurang menarik.

    BalasHapus
  2. Ciri bahasa teks editorial coba dicek lagi. Kalau ciri seperti itu dimiliki oleh semua teks.

    Teruslah membaca n berkarya, tingkatkan kecermaan dalam ejaan dan penulisan tanda baca.

    BalasHapus
    Balasan
    1. baik ibu terimakasih atas saran dan masukannya. Saya akan meningjatkan kualitas artikel-artikel selanjutnya

      Hapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. penggunaan judul telah mencerminkan kreativitas sehingga mampu menciptakan rasa penasaran bagi pembaca sehingga mampu menarik minat pembaca. selain itu, judul yang digunakan juga sudah mencerminkan bahasan pokok yang ingin disampaikan oleh penulis buku. bahasa yang digunakan juga menggunakan bahasa yang sangat menarik serta mudah dipahami oleh pembaca sehingga memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari isi resensi tersebut.

    BalasHapus