Tugas
1
TEKS
MULTIMODA
Identitas Buku :
Judul : Steal Like an Artist
Penulis : Austin Kleon
Tahun Terbit : 2012
Penerbit : Publishing Company,
Inc., New York
Cetakan : kelima 2015
Penerbit Terjemahan : Naura Books
Kota : Jakarta
ISBN : 978-602-1606-81-0
ISBN : 978-602-1606-81-0
Catatan tentang
Kredibilitas Buku :
Buku ini ditulis oleh orang yang ahli
di bidang seni. Austin Kleon
adalah seniman terkenal dan penulis buku ternama di New York. Karya-karyanya
banyak dipasarkan di dunia, salah satunya di Indonesia. Bukunya yang sempat
menjadi best seller buku motivasi adalah buku Steal Like an Artist dan Show
your work. Buku ini diterbitkan oleh Publishing Company, Inc., New York dan
diterjemahkan Naura
Books sehinnga tidak perlu diragukan lagi.
Ikhtisar :
Buku ini merupakan buku motivasi yang didalamnya menceritakan tentang
cara-cara bagaimana kita menumbuhkan jiwa kreatif dalam diri kita. Cara-cara
tersebut diadaptasi dari kisah real penulis buku tersebut yaitu Austin Kleon.
Ia mengisahkan perjalanannya dalam menghasilkan sebuah karya seni telah ia pelajari selama kurang lebih satu
dekade lamanya. Selama satu dekade tersebut ia berusaha mencari cara yang benar
untuk membuat sebuah karya seni.
Buku ini merupakan buku yang dapat mengubah cara pandang kita mengenai
makna kreatif yang sesungguhnya. Austin kleon berpandangan bahwa sesungguhnya
kretifitas itu berasal dari plagiasi. Plagiasi yang seperti apa? Tentunya
dengan cara yang benar. Cara plagiasi yang ia temukan sendiri kemudian ia
bagikan melalui buku ini yang kemudian menjadi buku motivasi best seller di New
York saat itu.
Buku ini menurut saya mengangkat beberapa hal penting yang patut untuk
dipertimbangkan. Yaitu bab pertama, dengan judul “Mencuri Seperti Seniman” dan
kedua “Untuk Memulai Tak Perlu Menunggu Sampai Kau Temukan Jati Dirimu.
Pada bab pertama dari buku ini kita diajak merefleksi diri bahwa setiap
karya sesugguhnya berasal dari plagiasi
terhadap karya-karya yang sudah ada. Bagaimana tidak, Bukankah setiap orang
yang akan membuat sebuah karya pasti mencari referensi untuk mencari ide?
Kleon menyertakan kata-kata dari William Ralph Inge yang telah
membuatnya terinspirasi, yaitu “Apakah orisinalitas itu? Plagiarisme yang tidak
terdeteksi”. Hal ini pastilah menimbulkan pertanyaan besar di benak pembacanya.
Mengapa harus plagiarisme? Apakah setiap kali ingin membuat karya maka
seseorang harus mencuri ide dari orang lain?
Pada bab pertama ini penulis menjelaskan apa maksudnya. Ia berusaha
membuat pembaca menjadi lebih jujur terhadap dirinya sendiri dan menyadari
bahwa ide karya mereka adalah hasil curian dan tidak dapat dipungkiri lagi.
Karena semakin seseorang memungkiri kenyataan tersebut maka ia akan memnutup
diri dari karya-karya orang lain dan memaksa untuk menjadi berbeda dari mereka.
Ia juga memberikan gambaran konkrit melalui hal yang disebut dengan
silsilah ide. Bahwa sesungguhnya ide itu berasal dari ide banyak orang yang
kemudian kita adaptasi menjadi ide yang baru. Kita harus menyadarinya, memahaminya,
dan menerimanya.
Dalam bab 1 terdapat sub bab yang berjudul “Panjat Pohon Keluargamu”.
Pada bagian ini penulis berbagi bahwa sebagai seorang seniman baik dalam
menulis, melukis, dan mematung kita harus memiliki panutan kemudian
mengenalnya. Bagaimana cara mengenalnya? Yaitu dengan mencari tahu
sebanyak-banyaknya tentang panutan kita. Setelah memahaminya, maka harus
mengenal sumber inspirasi panutan kita. Terus seperti itu hingga terbentuklah
pohon panutan kita sendiri.
Bagian dari bab ke-2 yang paling menarik adalah sub bab dengan judul
“Pura-Puralah Sampai Berhasil”. Kleon mengutarakan maksud dari judul ini bahwa
ia pernah mencoa menjadi seniman sebelum benar-benar menjadi seninam. Kemudian
ia menyadari bahwa untuk memulai sesuatu kita hanya membutuhkan keyakinan hati
untuk apa yang dimaui. Tak perlu menunggumu siap, karena siap adalah proses.
Berpura-puralah menjadi seseorang yang kau impikan hingga kau benar-benar
berhasil.
Sub bab selanjutnya adalah “Mulai Meniru” tahap selanjutnya setelah anda
berpura-pura adalah memulai. Kita tiak perlu takut akan identik dengan
seseorang karena pada hakikatnya tangan manusia tidak akan meniru sama persis.
Kleon menceritakan mengenai seorang pemain basket yang bernama Conan O’Brien
yang dahulu sebelum menjadi pemain profesional ia selalu meniru gerakan pemain
basket yang ia gemari. Sayangnya, dalam proses tersebut tinggi Conan dan
idolanya tidak sama sehingga ia harus berusaha untuk membuat gerakan dan
tekniknya sendiri dengan berbekal pengetahuan tersebut
Di bukunya Kleon memberikan arahan
mengenai cara meniru dengan baik, yaitu dengan mencari bahan tiruan yang pantas
ditiru kemudian menghubungkan ide-ide tersebut. Menurutnya, curian bagus adalah cara mencuri yang terhormat, memahami, curi dari banyak, cantumkan
sumber, ubah, dan padukan. Sedangkan curian buruk
adalah curian dengan cara tanpa
etika, tahu sepintas, curi
dari satu, plagiat, contek, ambil mentah-mentah.
Masih banyak metode yang dituangkan oleh seniman Kleon dalam bukunya
tetapi dua tema tersebutlah yang paling menarik dan meyadarkan kita bahwa
plagiasi itu penting seperti kata-kata yang ia tulis bahwa “Mulailah meniru
yang kamu suka. Tiru, tiru, tiru, hingga suatu saat kau akan menemukan dirimu
sendiri”.
Nilai-nilai
Buku ini terbilang sangat inspiratif karena sempat menjadi best seller
di tempat ia terbit. Namun, sebagai pembaca yang masih awam mungkin akan
menimbulkan pro dan kontra jika belum menyelesaikan membaca buku ini. Karena
sekilas, buku ini seolah mendukung plagiasi pada bagian awalnya dan seolah
memberikan tuntunan supaya semua orang mencuri sebelum membuat suatu karya.
Namun, apabila kita pahami secara menyeluruh, ternyata Kleon hanya
memberikan gambaran bagaimana cara menumbuhkan jiwa kreatif untuk semua orang.
Tentu ada banyak nilai di dalam buku ini. Yaitu nilai kejujuran, nilai
keberanian, kepercayaan diri, kesabaran, kedisiplinan, serta rasa tanggung
jawab yang tinggi.
Artikel
Tema : Tanggung Jawab
Bagian dari Beberapa Potong
Terlahir dalam sebuah perkumpulan
masyarakat kecil, apalagi masyarakat desa memanglah bukan hal yang mudah. Pola
pikir orang desa memang lebih merapat pada adat serta lebih mengerat pada
kemasyarakatan. Satu saja titik hitam yang kita gores pada wajah akan menjadi
pergunjingan selama beberapa dasawarsa. Bukan hanya itu, mungkin orang dewasa
sepanjang jalan akan mendekatkan mulut ke telinga orang di dekatnya sekedar
untuk menebar racun dari satu kuping ke kuping lain. Akhirnya, matilah
segalanya.
Tumbuh di tempat ini memang aneh,
Pakde dan Bude selalu memberi wejangan agar aku selalu menjaga amanah orang
tua. Bahkan sedari aku masih dalam pelukan ibu, digendong ayah setiap malam,
dan diajarkan berjalan oleh eyang hingga sampai dalam umurku yang hampir dewasa
aku masih saja belum pernah dibonceng pria apa lagi keluar bersama.
Biasanya aku menggerutu, sebab ayah
dan ibu terlalu posesif padaku. Di umur yang dua tahun lagi duduk di kepala dua
aku masih saja belum sempat membawa pria ke rumah. Saya pun sangat jarang pergi
kemana-mana karena mas mewajibkanku untuk diantar. Bukannya aku tidak ingin
diantar, tetapi ada kala mataku mulai memberat dan tertutup akibat malu. Hanya
ada beberapa acara kelas maupun sekolah yang pernah aku hadiri.
Tetapi semakin dewasa, saat tinggiku
sudah 150 cm, tersadarlah bawa apapun itu adalah terbaik bagiku. Amarahku
tenyata salah, karena ketika aku merantau jadi mahasiswa di tengah kota
kebiasaanku memberikan perlindungan tersendiri. Terkadang aku juga mengingat,
hidup dari keluarga yang dahulunya bukan orang punya, mungkin itulah yang
menjadi alasan ayahku melarangku ini dan itu. Hanya tidak ingin ada satupun
cibiran yang perlu masuk ke gendang telingaku. Sesalku adalah mengapa baru
sekarang aku menyadarinya.
Sekarang aku kuliah di fakultas yang
sama dengan temanku SMA tapi ia mengambil jurusan Sastra Asing, setiap kali aku
menemuinya aku teringat pada adikku. Selain memiliki seorang kakak aku juga
memiliki dua orang adik yang masih kecil. Ade, adalah adik laki-lakiku yang
paling cerdas dan duduk di bangku SD saat ini. Sedangkan Hafizha adalah adik
perempuanku yang paling manja di rumah. Temanku itu, mengingtakanku pada Hafiz.
Entah mengapa, bayang-bayang buruk selalu terrefleksi saat aku melihatnya dari
kejauhan.
Teringat benar aku, tiga tahun lalu ibunya meninggal dan baru saja
tahun lalu ayahnya menyusul. Dia adalah anak terakhir dari tiga bersaudara.
Karena ditinggal kedua orang tuanya ia hidup sendirian di rumahnya. Karena
memang kedua kakaknya telah berkeluarga.
Mengingatnya aku jadi teringat pada kedua adikku. Meski aku selalu berdoa
semoga orang tua kami akan merasakan kesuksesan keempat anaknya tetapi melihat
adik terkecilku yang masih berumur tiga tahun aku jadi merasa ketakutan tak
beralasan. Hanya mampu aku berharap tidak akan terjadi hal yang sama pada adik
perempuanku itu.
Tiap kali aku melihat temanku dari kejauhan aku menyadari bahwa diriku
bukan hanya bagian dari masyarakat desa yang karenanya harus bersikap baik.
Tetapi aku juga potongan dari sebuah keluarga kecil. Akulah harapan bagi
adik-adikku. Masih ada yang harus aku lindungi. Memang, ini bukan hanya sekedar
tanggung jawab, ini adalah bagian dari diriku. Menjadi sosok sempurna sebagai
seorang putri, adik yang baik bagi kakak laki-laki, juga panutan bagi kedua
saudara kecilku.
Puisi
Jangan-Jangan Kau Takut
Oleh : Ike Karunia
Ku jemput dirimu
dengan galak
Jangan jangan
Kau takut?
Tapi janganlah jangan
Kau takut pada apiku
Menyentak itu nadaku
Mengoyak itu caraku
Jangankan merah jambu
Aku seperti senja kesumba
Memerah bak gincu
Anak perawan raja Kalingga
Jangan-jangan kau
ingin meniru?
Merupa aku yang
menerjang hadang
Tak putus-putus jua
doa juang
Aku bergoyang
beriringan oleh ilalang
Aku menderu sewaktu
derai hujan
Aku berhempas senafas
ombak terjang
Kamu?
Jangan-jangan kau takut?
Pada sajak padu yang memuntahkan
rentetan mimpiku semalam
Pada udara yang menerbangkan nyanyianku
Pada nestapa orang yang mengagungkanku
Haha, tapi jangan
TUGAS 2
Menganalisis
Struktur Isi dan Ciri Bahasa Teks
Teks
1 : LHO
Sapi
Sapi digolongkan sebagai
hewan mamalia atau hewan yang menyusui. Sapi atau yang bernama Latin Bos Taurus
mendapatkan tempat di Kingdom Animalia. Sapi Pemakan Tumbuhan(Rerumputan).
Sapi yang baru lahir
beratnya mencapai 25-45 Kg. Tetapi saat dewasa, Beratnya bisa mencapai
rata-rata 1,090 Kg. Beratnya ini pun tergantung jenis atau Ras nya. Umurnya
rata-rata mencapai 15 tahun. Tahun Lalu, Presiden kita berkurban dengan sapi
jenis Ongole Kualitas Terbaik.
Daging sapi (Bahasa
Inggris: beef) adalah daging yang diperoleh dari sapi yang biasa dan umum
digunakan untuk keperluan konsumsi makanan. Di setiap daerah, penggunaan daging
ini berbeda-beda tergantung dari cara pengolahannya. Sebagai contoh has luar,
daging iga dan T-Bone sangat umum digunakan di Eropa dan di Amerika Serikat
sebagai bahan pembuatan steak sehingga bagian sapi ini sangat banyak
diperdagangkan. Akan tetapi seperti di Indonesia dan di berbagai negara Asia
lainnya daging ini banyak digunakan untuk makanan berbumbu dan bersantan
seperti sup konro dan rending.
Sapi atau lembu adalah hewan ternak
anggota suku Bovidae dan anak suku Bovinae. Sapi dipelihara terutama untuk
dimanfaatkan susu dan dagingnya sebagai pangan manusia. Hasil sampingan,
seperti kulit, jeroan, dan tanduknya juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan
manusia. Di sejumlah tempat, sapi juga dipakai sebagai penggerak alat
transportasi, pengolahan lahan tanam (bajak), dan alat industri lain (seperti
peremas tebu). Karena banyak kegunaan ini, sapi telah menjadi bagian dari
berbagai kebudayaan manusia sejak lama.
Struktur Teks LHO
1.
Definisi Umum (Pembukaan)
Bagian ini memberi penjelasan kepada
pembaca mengenai konsep dan definisi umum terkait objek observasi sehingga
pembaca paham terkait apa yang akan dibahas pada teks tersebut. Selayaknya
sebuah teks, maka pembukaan merupakan bagian penting yang menjadi pengantar ke
bagian berikutnya. Namun, sebagai catatan, penjelasan yang diberikan pada
bagian pembukaan tidaklah mendetail seperti pada bagian selanjutnya. Sebagai
contoh, pada observasi mengenai minuman kemasan, maka dalam definisi umum
(pembukaan) penulis perlu menjabarkan definisi dari minuman kemasan tersebut.
2. Deskripsi Bagian
Pada bagian ini, disajikan penjelasan lebih detail mengenai
objek observasi. Untuk contoh objek observasi yaitu minuman kemasan, penulis
dapat mencantumkan jenis-jenis minuman kemasan yang beredar di Indonesia,
kandungan dari masing-masing minuman, serta pengetahuan tentang manfaat dan
bahaya dari zat-zat tersebut.
3. Deskripsi Manfaat
Pada bagian ini, penulis diberi ruang untuk menjelaskan
manfaat dari objek observasi ataupun hasil observasi yang dilakukan bagi
pembaca. Dalam contoh observasi mengenai minuman kemasan, pembaca dapat
mengambil manfaat berupa pengetahuan terkait minuman kemasan untuk kemudian
menentukan apakah itu bermanfaat atau justru berbahaya.
|
Sapi
digolongkan sebagai hewan mamalia atau hewan yang menyusui. Sapi atau yang
bernama Latin Bos Taurus mendapatkan tempat di Kingdom Animalia. Sapi Pemakan
Tumbuhan(Rerumputan).
|
Definisi
Umum (Pembukaan)
|
|
Sapi yang baru Lahir beratnya mencapai 25-45 Kg. Tetapi
saat dewasa, Beratnya bisa mencapai rata-rata 1,090 Kg. Beratnya ini pun
tergantung jenis atau Ras nya. Umurnya rata-rata mencapai 15 tahun. Tahun
Lalu, Presiden kita berkurban dengan sapi jenis Ongole Kualitas Terbaik.
Daging sapi (Bahasa Inggris: beef) adalah daging yang
diperoleh dari sapi yang biasa dan umum digunakan untuk keperluan konsumsi
makanan. Di setiap daerah, penggunaan daging ini berbeda-beda tergantung dari
cara pengolahannya. Sebagai contoh has luar, daging iga dan T-Bone sangat
umum digunakan di Eropa dan di Amerika Serikat sebagai bahan pembuatan steak
sehingga bagian sapi ini sangat banyak diperdagangkan. Akan tetapi seperti di
Indonesia dan di berbagai negara Asia lainnya daging ini banyak digunakan
untuk makanan berbumbu dan bersantan seperti sup konro dan rending.
|
Deskripsi
bagian
|
|
Sapi
atau lembu adalah hewan ternak anggota suku Bovidae dan anak suku Bovinae.
Sapi dipelihara terutama untuk dimanfaatkan susu dan dagingnya sebagai pangan
manusia. Hasil sampingan, seperti kulit, jeroan, dan tanduknya juga dimanfaatkan
untuk berbagai keperluan manusia. Di sejumlah tempat, sapi juga dipakai
sebagai penggerak alat transportasi, pengolahan lahan tanam (bajak), dan alat
industri lain (seperti peremas tebu). Karena banyak kegunaan ini, sapi telah
menjadi bagian dari berbagai kebudayaan manusia sejak lama.
|
Deskripsi
Manfaat
|
Analisis
Unsur Kebahasaan
1.
Menggunakan kata benda penjenis dan kata benda pendeskripsi.
• Kata penjenis adalah kata yang
menentukan jenis atau klasifikasi benda yang diikuti.
Contoh :
Sapi yang baru lahir
• Kata pendeskripsi adalah kata yang
mendeskripsikan/ menjelaskan kata benda yang dimaksud oleh kata penjenis.
Contoh : beratnya
mencapai 25-45 Kg
2.
Menggunakan kata kerja yang dapat digunakan untuk menjelaskan ciri teks, misal
menggolongkan, mengklasifikasikan, memilah, dan sebagainya. Dalam teks hasil
observasi dikelompokkan beberapa jenis benda sesuai dengan sifat, bentuk, rasa,
dan ketentuan lainnya.
Contoh : …..
has luar, daging iga dan T-Bone sangat umum digunakan di Eropa dan di Amerika
Serikat sebagai bahan pembuatan steak sehingga bagian sapi ini sangat banyak
diperdagangkan.
3.
Menggunakan kata kerja dalam menjelaskan prilaku/ sifat.
4.
Menggunakan pernyataan fakta.
Teks laporan hasil observasi
merupakan hasil pengamatan, artinya apa yang diamati dan diperoleh dari
pengamatan maka itulah yang menjadi bahan penyusunan laporan. Temuan yang
didapat itu merupakan fakta yang terjadi di lapangan.
Teks 2 : Cerita Imajinatif
ARCANE
OF ENCHANTED AND MAGIC ADVENTURE
Pada
suatu hari di tahun 2026 terdapat 7 anak yang pintar di sekolahnya, sekolah
tersebut bernama “Sekolah Menengah Pertama Negeri 21 Jakarta”. 7 anak tersebut
duduk di kelas 3 SMPN 21 Jakarta. Mereka terdiri dari 4 laki-laki dan 3
perempuan. Mereka bernama Alfred, Steve, Todd, Justin, Lisa, Yelena,
Nala. Mereka semua suka berkumpul, membahas pr, belajar bersama, dan
sebagainya, tetapi pada hari itu mungkin akan mengubah hidup mereka. Pada malam
hari itu di kamar mereka masing-masing mereka bermimpi menaiki perahu masing-masing,
tiba-tiba mereka dihantam oleh ombak yang besar sampai mereka tenggelam. Mereka
pun langsung terbangun dari mimpi mereka yang menegangkan tersebut dan melihat
bahwa mereka tidak lagi berada di kamar mereka masing-masing. Mereka melihat,
mereka berada di sebuah daratan tepat di atas pasir, terdapat tumbuhan dan
hutan, dan berada di tepi laut.
Mereka
saling melihat sesama dari jarak jauh dan berkumpul. Mereka saling bertanya
tentang apa yang terjadi. Tetapi setiap pertanyaan yang dipertanyakan masing-masing,
semuanya hanya menggelengkan kepala dan menjawab tidak tahu. Todd kemudian
bertanya kepada teman-temannya apa yang terjadi sebelum terdampar di sebuah
daratan ini. Ternyata jawaban mereka sama yaitu menaiki kapal tiba-tiba
dihantam oleh ombak yang besar sampai tenggelam. Nala menyarankan untuk menyari
informasi segera. Akhirnya Alfred mengajak untuk berpencar dan mencari
informasi di area sekitar dan tidak masuk ke hutan tersebut.
Tidak
lama kemudian Justin berteriak, “Semuanya….. di sini…!” semuanya langsung
menuju ke arah Justin dan mengharapkan ada petunjuk. Setelah Alfred, Steve,
Todd, Lisa, Yelena, Nala sampai di Justin mereka melihat ternyata ada sebuah
tanda bertulis “Starter Island” yang artinya Pulau Pemula dengan tulisan yang
agak tidak jelas.
Alfred
berkata, “Ini tidak cukup, mungkin kita harus mencari informasi yang lebih
dalam.” “Tapi bagaimana caranya?” tanya Yelena. Akhirnya Alfred menemukan
caranya tetapi akan beresiko tinggi untuk semua, yaitu memasuki hutan tersebut
yang berada dekat dari sini.
Alfred,
Steve, Todd, Justin, Lisa, Yelena, Nala akhirnya memasuki hutan tersebut,
Alfred menyarankan untuk tetap berhati-hati dan waspada karena tidak tahu
bahaya apa yang akan dihadapi atau menghadapi
Petualangan
yang misteri ini dilanjutkan, sejauh ini belum ada yang terjadi pada Alfred,
Steve, Todd, Justin, Lisa, Yelena, maupun Nala. Sejauh ini yang terjadi
hanyalah mereka melihat ada makhluk sesuatu yang aneh dan bergerak dengan
melompat-lompat. Tidak lama kemudian terdengar suara “Sssrrtt,” “Jjepp,”
“Aaaaaaa…..” “Suara apa itu?”, semua pada bertanya. “Di mana Steve?”
tanya Todd. Akhirnya Alfred, Todd, Justin, Lisa, Yelena, dan Nala mencari Steve
sambil berteriak memanggil nama Steve.
Setelah
3 kali teriakan memanggil Steve terdengar suara “Sssrrt,” “Tolooongg!!!”.
“Jangan khawatir Steve,” bilang Todd. Semuanya masih penasaran di mana Steve.
Tidak
sengaja Yelena melihat ke atas dan ternyata melihat Steve yang sedang
terperangkap di sebuah jaring yang terbuat dari benda yang lengket. Saat
mencoba membebaskan Steve dari terperangkap Nala berteriak, “Semuanya….lihat di
situ…!!” teriakan tersebut sempat membuat yang lainnya kaget dan membuat Steve
jatuh dan bebas dari perangkap tersebut. Alfred bertanya, “Ada apa?” “Di situ
ada terdapat cahaya,” jawab Nala.
Alfred
mengajak Steve, Todd, Justin, Lisa, Yelena, dan Nala untuk memeriksa sumber
cahaya tersebut. Kemudian Alfred berlari menuju sumber cahaya tersebut diikuti
dengan 6 temannya. Sesampai di sana mereka melihat bahwa sumber cahaya tersebut
adalah api unggun berwarna biru, dengan dilapisi seperti gelombang Aurora
berwarna hijau. Di situ juga terdapat kakek-kakek yang tampan duduk bersila dan
melayang, juga terdapat tongkat yang terdapat semacam batu jimat misterius yang
berada di atas tongkat tersebut. Alfred menyarankan untuk tetap berhati-hati
dan waspada.
Lisa mendekati kakek tersebut,
menyapa dan memperkenalkan diri. Kakek tersebut berdiri kembali ke tanah,
menyapa kembali dengan ramah dan memperkenalkan dirinya sendiri juga. Setelah
memperkenalkan diri semuanya mengetahui bahwa nama kakek tersebut adalah
Leonardo Stanford Cals, bisa dipanggil Leo. Kemudian Lisa bertanya kepada Kakek
Leo bagaimana cara keluar dari pulau ini dan kembali ke tempat kami.
Kakek itu hanya menggelengkan kepala
dengan perlahan dan berkata, “Aku tidak tahu tentang itu aku hanya tahu bahwa
lautan di sekitar pulau ini dapat melenyapkan kapal dan mengembalikan ke pulau
ini, tetapi mungkin desa terdekat tahu bagaimana caranya.”
Lisa beterima kasih kepada kakek
tersebut dan memberitahukan kepada yang lainnya. Alfred berpikir dan
mempertimbangkan, akhirnya memutuskan untuk pergi ke desa terdekat tersebut.
Tetapi sebelum berangkat kakek tersebut memberikan sebuah pedang kayu kepada
masing-masing, pedang kayu tersebut dilapisi seperti gelombang berwarna ungu
dan bergerak. Katanya gelombang tersebut adalah sebuah sihir yang bisa membantu
meningkatkan kekuatan pedang kayu tersebut. Ada juga yang diberi oleh kakek
tersebut yaitu sebuah permata pada masing-masing anak permata tersebut bernama
“Ender Pearl” kakek tersebut juga menunjukan di mana letak desa terdekat
tersebut. Mereka ber-7 berterima kasih dan melanjutkan pejalanan mereka dengan
membawa barang yang di beri oleh Kakek Leo.
Mereka
melanjutkan perjalanan untuk mengetahui bagaimana caranya untuk kembali ke
tempat mereka. Waktu di pulau ini berputar dengan cepat akhirnya mereka sampai
di depan gerbang desa pada malam hari. Di situ terdapat tanda yang merupakan
nama desa tersebut setelah dilihat ternyata nama desa tersebut adalah “Magic
Village” yang artinya Desa Ajaib. Setelah itu mereka masuk ke desa tersebut
untuk mencari penginapan, dipertengahan jalan mereka melihat banyak orang
mengeluarkan sihir mereka untuk kebaikan. Sihir untuk kebaikan tersebut seperti:
sihir untuk membangkitkan tanaman, mengendalikan air, membuat monster tanah
atau yang sering disebut golem tanah, sihir kekuatan listrik untuk keperluan
mesin, dan masih banyak lagi. Akhirnya mereka menemukan sebuah penginapan untuk
menginap, tetapi mereka menyuruh membayar dengan sesuatu akhirnya Justin
mengorbankan satu buah Ender Pearl-nya untuk membayar biaya penginapan
tersebut. Untungnya bapak tersebut baik kepada anak-anak yang tidak di kenal
bapak tersebut. Mereka menginap satu malam dan paginya mereka keliling dan
mencari informasi, mereka menanyakan pada setiap orang tetapi mereka tetap
tidak tahu dan menyarankan untuk menanyakan kepada kepala desa di sini.
Akhirnya Alfred, Steve, Todd, Justin, Lisa, Yelena, dan Nala pergi ke
rumah kepala desa tersebut. Sesampai di rumah Kepala Desa Ajaib di depan
terdapat 2 penjaga yang terlihat sangat megah dan memegang sebuah tombak yang
bentuknya unik dan terdapat sihir di dalam tombak tersebut. Tetapi penjaga
tersebut tidak membiarkan mereka masuk ke dalam rumah Kepala Desa Ajaib.
Akhirnya
terjadi keributan di depan rumah Kepala Desa Ajaib. Karena keributan tersebut
Kepala Desa Ajaib melihat keluar untuk mengetahui penyebab keributan di
depan rumahnya. Setelah melihat keluar kepala desa tersebut terkejut melihat 7
anak yang berada di depan rumahnya. Kepala desa tersebut membolehkan 7 anak
tersebut masuk. Alfred dan yang lainnya lega karena dapat masuk ke dalam rumah
Kepala Desa Ajaib.
Setelah mereka masuk ke dalam rumah
kepala desa, kepala desa menanyakan kepada mereka, “Kalian tahu mengapa kalian
saya perbolehkan masuk?” semua pada bingung dan hati mereka merasa berdebar
karena tidak tahu apa yang akan dilakukan kepada mereka. Ternyata kepala desa
tersebut menjawab, “Kalian saya perbolehkan masuk karena saya akan memberi tahu
sesuai yang akan di takdirkan dari bola kristal ini.” semuanya kaget dan hati
mereka lega karena tidak ada yang akan dilakukan pada mereka.
Kepala desa tersebut memperjelas
bahwa selama ini dia melihat takdir mereka dari bola Kristal ini. “Lalu apa
yang akan terjadi selanjutnya?” tanya Todd. Kepala desa tersebut kemudian
mengecek dengan melihat bola Kristal tersebut dengan dibantu sihirnya.
Setelah melihat dari Kristal bolanya
kepala desa berkata, “Yang dari saya lihat kalian harus ke gunung yang berada
dekat dari sini, gunung itu bernama “Nightmare Mountain” yang artinya Gunung
Mimpi Buruk, kalian harus ke gunung tersebut untuk kembali ke tempat kalian.”
Setelah Alfred, Steve, Todd, Justin,
Lisa, Yelena, dan Nala bercakap-cakap dengan Kepala Desa Ajaib mereka berterima
kasih kepada kepala desa kemudian melanjutkan perjalanan mereka untuk kembali
ke tempat mereka. Akhirnya mereka sampai di depan gerbang pemisah antara
gunung mimpi buruk dan desa ajaib. Tiba-tiba mereka mendengar suara
“Hhhhooooaaarrrgg,” terdengar suara suatu makhluk ajaib yang berteriak marah,
kemudian munculah makhluk buas yang besar seperti ular dan mempunyai sayap,
makhluk tersebut berwarna biru. Makhluk tersebut juga mengeluarkan asap. Alfred
mengatakan untuk berhati-hati dan keluarkan pedang masing-masing untuk
berjaga-jaga jika makhluk tersebut menyerang.
Tiba-tiba
makhluk tersebut mengeluarkan asap pada mereka dan menuju pada mereka dengan
kecepatan seperti kilat, dan terdengar suara “Ssseeeppp”, “Aaaaaaaaaahh..”
Kemudian Nala bertanya, “Di mana Lisa?”
Ternyata Lisa
tertangkap oleh makhluk tersebut, Alfred berkata, “Aku dapat melakukan ini.”
Kemudian Alfred mengeluarkan Ender Pearl-nya dan melemparkan Ender Pearl
tersebut. Tiba-tiba Alfred berteleportasi saat Ender Pearl tersebut pecah dan
terdengar suara “nnppfff,” serta terdapat partikel-partikel ungu saat Alfred
berteleportasi.
Alfred
menusuk mata makhluk tersebut dengan pedangnya dan menyelamatkan Lisa dan
berpegangan pada makhluk tersebut. Akhirnya Alfred, Lisa, serta makhluk buas
tersebut jatuh di daratan. Teman-teman yang lain mencari tempat jatuhnya
makhluk buas tersebut, saat mereka sampai di tempat jatuhnya makhluk buas
tersebut mereka melihat Alfred dan Lisa selamat dan makhluk buas tersebut mati.
Mereka juga terkejut karena mereka sudah di depan pintu masuk untuk memasuki
Gunung Mimpi Buruk. Tetapi pintu masuk tersebut berada di atas mereka dan
ketinggiannya sangat tinggi.
Akhirnya
mereka berpikir-pikir bagaimana cara mereka masuk ke pintu yang ketinggiannya
sangat tinggi, kemudian Justin berkata, “Aku punya ide bagaimana kita
menggunakan Ender Pearl kita, yang tidak punya berpegangan pada yang lain.”
Mereka setuju dengan pendapat Justin, kemudian mereka saling berpegangan dan
melemparkan Ender Pearl-nya masing-masing secara bersamaan. “3…2…1…,”
“nnppfff,” terdengar saat mereka berteleportasi dan terdapat partikel-partikel
kecil berwarna ungu saat mereka berteleportasi.
Akhirnya dari sekian
petualangan mereka sampai juga untuk mereka kembali ke tempat mereka. Tetapi
sesampai mereka di pintu mereka melihat dari jauh ternyata jalan buntu.
Mereka mendekat pada jalan buntu
tersebut, Lisa bertanya, “Mengapa ini jalan buntu?” Lisa bertanya dengan marah.
“Tidak apa-apa yang menting kita masih tetap bersatu dan tak ada yang akan
menghalangi jika persahabatan kita kuat,” jawab Steve. Mereka menyetujui
perkataan Steve.
Tiba-tiba
gunung tersebut bergoncang semua pada takut dan berpegangan erat satu sama
lain, kemudian munculah seorang pria dan gunung tersebut berhenti
bergoncang.
Yelena
bertanya kepada pria yang misterius tersebut dengan sedikit gagap,
“Si…si…si..siapa.. anda?” Pria itu menjawab dengan ramah “Akulah penjaga gunung
ini dan saya menjaga sebuah harta karun di sini dan namaku adalah Sloth Steven
Path bisa dipanggil Sloth, aku juga akan memberikan harta karun tersebut jika
kalian menjawab pertanyaanku dengan benar.”
“Okeee…
Sloth apa pertanyaanmu?” tanya Afred kepada Sloth. Jawab Sloth dengan
pertanyaan “Apa yang kalian pelajari dari petualangan kalian tersebut?” “Kami
mempelajari bahwa tak akan yang menghalangi kami jika persahabatan kami kuat,”
jawab Steve.
“Kami
harus pantang menyerah walupun sesulit apapun,” sambung Nala. “Peduli satu sama
yang lain,” jawab Justin.
“Selalu
sopan pada orang yang lebih tua,” jawab Yelena. “Dan yang penting selalu
bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa,” jawab Alfred dengan mantap.
Tiba-tiba
terdapat cahaya yang memancar dari langit turun ke bawah sampai membentuk
sebuah meja dari batu. Sambil cahaya itu memancar Sloth bertepuk tangan dan
berkata, “Bagus….bagus….bagus…semuanya, kalian telah memahami pelajaran yang
kalian terima dari petualangan kalian.”
Cahaya yang memancar
dari langit berhenti dan terdapat 7 batu yang berwarna-warni di atas meja batu.
Sloth berkata, “Baiklah karena kalian telah menjawab pertanyaan saya dengan
benar maka saya akan mengasih kalian 7 batu ini dan pililah sesuka
kalian.”
Alfred,
Steve, Justin, Todd, Lisa, Yelena, dan Nala mengambil 7 batu tersebut mengambil
sesuai kesukaan warna mereka masing-masing. Alfred mengambil warna merah, Steve
warna biru muda, Justin warna coklat tua, Todd warna hitam, Lisa warna kuning,
Yelena warna biru tua, dan Nala warna putih. Batu tersebut mereka kalungkan.
Mereka belum tahu apa yang dilakukan pada 7 batu tersebut tetapi tiba-tiba
pedang yang mereka bawa keluar dan mengumpul pada pedang yang lain di atas
mereka, dan batu yang mereka kalungkan terbelah menjadi dua. Batu yang setengah
menempel pada pedang mereka masing-masing dan munculah cahaya pada yang terang
sekali menerangi gua yang redup. Saat muncul cahaya dari pedang juga terdapat
pada pedang tersebut partikel-partikel kecil berbentuk pixel dan dari bawah
pedang masing-masing berubah bentuk yang unik dan seusai dengan elemen pada
batu tersebut. Ternyata elemen-elemen tersebut adalah: batu merah = elemen api,
batu biru muda = listrik, batu coklat tua = batu, batu hitam = bayangan, batu
kuning = cahaya, batu biru tua = air, dan batu putih = angin. Setelah selesai
perubahan, pedang tersebut kembali ke tangan pemiliknya. Mereka semua berterima
kasih pada Sloth atas hadiah yang diberi pada mereka.
Tiba-tiba
tanah bergoyang dan retak semua pada hancur dan terdapat angin tornado yang
besar menghantam mereka ber-7 sampai mereka tidak bisa bernapas dan pingsan. Dan
mereka langsung bangun dari tidur mereka dan berada di kamar mereka
masing-masing. Dikira mereka itu adalah mimpi, ternyata saat mereka melihat di
samping tidur mereka. Mereka melihat bahwa terdapat pedang yang sesuai berada
dalam mimpi mereka tersebut dan juga terdapat batu yang dikalungkan pada leher
mereka masing-masing persis yang berada di dalam mimpi mereka. Untungnya mereka
bangun pada pagi hari, kemudian mereka bersiap-siap dan berangkat ke sekolah
sambil membawa pedang mereka masing- masing di sembunyikan pada tas mereka
masing-masing. Pada pulang sekolah mereka berkumpul di tempat yang agak
tersembunyi dan bercakap-cakap.
Alfred
berkata pada yang lain saat berkumpul, “Apakah kalian mengalami mimpi yang
sama?” Semua pada mengangguk-angguk. “Apakah kalian mempunyai pedang dan batu
yang diberikan oleh Sloth?” Semua pada menunjukan pedang dan batu elemen mereka
masing-masing.
Dari
setelah beberapa percakapan mereka masih heran tentang kejadian yang dialami
pada mereka. Mereka bertanya-tanya, apakah benar terdapat Pulau Pemula?
Dan apa yang terjadi pada pulau tersebut? Tetapi yang pasti pengalaman itu
masih misteri yang dialami mereka ber-7.
2. Bertanya
Tahukah Kalian?
Bagaimanakah struktur isi teks cerita imajinatif?
Berikut dipaparkan struktur isi teks cerita imajinatif.
·
Abstrak merupakan opsional atau boleh
ada maupun tidak ada, bagian ini menjadi inti dari sebuah teks cerita fiksi.
·
Orientasi merupakan berisi tentang
pengenalan tema, latar belakang tema serta tokoh-tokoh didalam cerita, terletak
pada bagian awal dan menjadi penjelasan dari teks cerita fiksi dalam cerita.
·
Komplikasi merupakan klimaks dari teks
cerita fikasi karena pada bagian ini mulai muncul berbagai permasalahan,
biasanya komplikasi disebuah cerita menjadi daya tarik tersendiri bagi pembaca.
·
Evaluasi merupakan bagian dalam teks
naskah novel yang berisi munculnya pembahasan pemecahan atau pun penyelesaian
masalah.
·
Resolusi merupakan bagian yang berisi
inti pemecahan masalah dari masalah-masalah yang dialami tokoh utama.
·
Koda (reorientasi) berisi amanat dan juga pesan
moral positif yang bisa dipetik dari sebuah naskah teks cerita fiksi.
Analisis Struktur Isi Teks 1
|
1.
|
Abstrak
|
Abstrak
|
||
|
2.
|
Orientasi
Pada suatu hari di tahun 2026 terdapat 7 anak
yang pintar di sekolahnya, sekolah tersebut bernama “Sekolah Menengah Pertama
Negeri 21 Jakarta”. 7 anak tersebut duduk di kelas 3 SMPN 21 Jakarta. Mereka
terdiri dari 4 laki-laki dan 3 perempuan. Mereka bernama Alfred, Steve,
Todd, Justin, Lisa, Yelena, Nala. Mereka semua suka berkumpul, membahas pr,
belajar bersama, dan sebagainya, tetapi pada hari itu mungkin akan mengubah
hidup mereka. Pada malam hari itu di kamar mereka masing-masing mereka
bermimpi menaiki perahu masing-masing, tiba-tiba mereka dihantam oleh ombak
yang besar sampai mereka tenggelam. Mereka pun langsung terbangun dari mimpi
mereka yang menegangkan tersebut dan melihat bahwa mereka tidak lagi berada
di kamar mereka masing-masing. Mereka melihat, mereka berada di sebuah
daratan tepat di atas pasir, terdapat tumbuhan dan hutan, dan berada di tepi
laut.
|
Orientasi
|
||
|
3.
|
Komplikasi
Mereka saling melihat sesama dari jarak jauh
dan berkumpul. Mereka saling bertanya tentang apa yang terjadi. Tetapi setiap
pertanyaan yang dipertanyakan masing-masing, semuanya hanya menggelengkan
kepala dan menjawab tidak tahu. Todd kemudian bertanya kepada teman-temannya
apa yang terjadi sebelum terdampar di sebuah daratan ini. Ternyata jawaban
mereka sama yaitu menaiki kapal tiba-tiba dihantam oleh ombak yang besar
sampai tenggelam. Nala menyarankan untuk menyari informasi segera. Akhirnya
Alfred mengajak untuk berpencar dan mencari informasi di area sekitar dan
tidak masuk ke hutan tersebut.
Tidak lama kemudian Justin berteriak,
“Semuanya….. di sini…!” semuanya langsung menuju ke arah Justin dan
mengharapkan ada petunjuk. Setelah Alfred, Steve, Todd, Lisa, Yelena, Nala
sampai di Justin mereka melihat ternyata ada sebuah tanda bertulis “Starter
Island” yang artinya Pulau Pemula dengan tulisan yang agak tidak jelas.
Alfred berkata, “Ini tidak cukup, mungkin kita
harus mencari informasi yang lebih dalam.” “Tapi bagaimana caranya?” tanya
Yelena. Akhirnya Alfred menemukan caranya tetapi akan beresiko tinggi untuk
semua, yaitu memasuki hutan tersebut yang berada dekat dari sini.
Alfred, Steve, Todd, Justin, Lisa, Yelena, Nala
akhirnya memasuki hutan tersebut, Alfred menyarankan untuk tetap berhati-hati
dan waspada karena tidak tahu bahaya apa yang akan dihadapi atau menghadapi
Petualangan yang misteri ini dilanjutkan,
sejauh ini belum ada yang terjadi pada Alfred, Steve, Todd, Justin, Lisa,
Yelena, maupun Nala. Sejauh ini yang terjadi hanyalah mereka melihat ada
makhluk sesuatu yang aneh dan bergerak dengan melompat-lompat. Tidak lama
kemudian terdengar suara “Sssrrtt,” “Jjepp,” “Aaaaaaa…..” “Suara apa itu?”,
semua pada bertanya. “Di mana Steve?” tanya Todd. Akhirnya Alfred,
Todd, Justin, Lisa, Yelena, dan Nala mencari Steve sambil berteriak memanggil
nama Steve.
Setelah 3 kali teriakan memanggil Steve
terdengar suara “Sssrrt,” “Tolooongg!!!”. “Jangan khawatir Steve,” bilang
Todd. Semuanya masih penasaran di mana Steve.
Tidak sengaja Yelena melihat ke atas dan
ternyata melihat Steve yang sedang terperangkap di sebuah jaring yang terbuat
dari benda yang lengket. Saat mencoba membebaskan Steve dari terperangkap
Nala berteriak, “Semuanya….lihat di situ…!!” teriakan tersebut sempat membuat
yang lainnya kaget dan membuat Steve jatuh dan bebas dari perangkap tersebut.
Alfred bertanya, “Ada apa?” “Di situ ada terdapat cahaya,” jawab Nala.
Alfred mengajak Steve, Todd, Justin, Lisa,
Yelena, dan Nala untuk memeriksa sumber cahaya tersebut. Kemudian Alfred
berlari menuju sumber cahaya tersebut diikuti dengan 6 temannya. Sesampai di
sana mereka melihat bahwa sumber cahaya tersebut adalah api unggun berwarna
biru, dengan dilapisi seperti gelombang Aurora berwarna hijau. Di situ juga
terdapat kakek-kakek yang tampan duduk bersila dan melayang, juga terdapat
tongkat yang terdapat semacam batu jimat misterius yang berada di atas
tongkat tersebut. Alfred menyarankan untuk tetap berhati-hati dan waspada.
Lisa mendekati kakek
tersebut, menyapa dan memperkenalkan diri. Kakek tersebut berdiri kembali ke
tanah, menyapa kembali dengan ramah dan memperkenalkan dirinya sendiri juga.
Setelah memperkenalkan diri semuanya mengetahui bahwa nama kakek tersebut
adalah Leonardo Stanford Cals, bisa dipanggil Leo. Kemudian Lisa bertanya
kepada Kakek Leo bagaimana cara keluar dari pulau ini dan kembali ke tempat
kami.Kakek itu hanya menggelengkan kepala dengan perlahan dan berkata, “Aku tidak tahu tentang itu aku hanya tahu bahwa lautan di sekitar pulau ini dapat melenyapkan kapal dan mengembalikan ke pulau ini, tetapi mungkin desa terdekat tahu bagaimana caranya.” Lisa beterima kasih kepada kakek tersebut dan memberitahukan kepada yang lainnya. Alfred berpikir dan mempertimbangkan, akhirnya memutuskan untuk pergi ke desa terdekat tersebut. Tetapi sebelum berangkat kakek tersebut memberikan sebuah pedang kayu kepada masing-masing, pedang kayu tersebut dilapisi seperti gelombang berwarna ungu dan bergerak. Katanya gelombang tersebut adalah sebuah sihir yang bisa membantu meningkatkan kekuatan pedang kayu tersebut. Ada juga yang diberi oleh kakek tersebut yaitu sebuah permata pada masing-masing anak permata tersebut bernama “Ender Pearl” kakek tersebut juga menunjukan di mana letak desa terdekat tersebut. Mereka ber-7 berterima kasih dan melanjutkan pejalanan mereka dengan membawa barang yang di beri oleh Kakek Leo.
Mereka melanjutkan perjalanan untuk mengetahui
bagaimana caranya untuk kembali ke tempat mereka. Waktu di pulau ini berputar
dengan cepat akhirnya mereka sampai di depan gerbang desa pada malam hari. Di
situ terdapat tanda yang merupakan nama desa tersebut setelah dilihat
ternyata nama desa tersebut adalah “Magic Village” yang artinya Desa Ajaib. Setelah
itu mereka masuk ke desa tersebut untuk mencari penginapan, dipertengahan
jalan mereka melihat banyak orang mengeluarkan sihir mereka untuk kebaikan.
Sihir untuk kebaikan tersebut seperti: sihir untuk membangkitkan tanaman,
mengendalikan air, membuat monster tanah atau yang sering disebut golem
tanah, sihir kekuatan listrik untuk keperluan mesin, dan masih banyak lagi.
Akhirnya mereka menemukan sebuah penginapan untuk menginap, tetapi mereka
menyuruh membayar dengan sesuatu akhirnya Justin mengorbankan satu buah Ender
Pearl-nya untuk membayar biaya penginapan tersebut. Untungnya bapak tersebut
baik kepada anak-anak yang tidak di kenal bapak tersebut. Mereka menginap
satu malam dan paginya mereka keliling dan mencari informasi, mereka
menanyakan pada setiap orang tetapi mereka tetap tidak tahu dan menyarankan
untuk menanyakan kepada kepala desa di sini. Akhirnya Alfred, Steve,
Todd, Justin, Lisa, Yelena, dan Nala pergi ke rumah kepala desa tersebut.
Sesampai di rumah Kepala Desa Ajaib di depan terdapat 2 penjaga yang terlihat
sangat megah dan memegang sebuah tombak yang bentuknya unik dan terdapat
sihir di dalam tombak tersebut. Tetapi penjaga tersebut tidak membiarkan
mereka masuk ke dalam rumah Kepala Desa Ajaib.
Akhirnya terjadi keributan di depan rumah
Kepala Desa Ajaib. Karena keributan tersebut Kepala Desa Ajaib melihat
keluar untuk mengetahui penyebab keributan di depan rumahnya. Setelah melihat
keluar kepala desa tersebut terkejut melihat 7 anak yang berada di depan
rumahnya. Kepala desa tersebut membolehkan 7 anak tersebut masuk. Alfred dan
yang lainnya lega karena dapat masuk ke dalam rumah Kepala Desa Ajaib.
Setelah mereka masuk
ke dalam rumah kepala desa, kepala desa menanyakan kepada mereka, “Kalian
tahu mengapa kalian saya perbolehkan masuk?” semua pada bingung dan hati
mereka merasa berdebar karena tidak tahu apa yang akan dilakukan kepada
mereka. Ternyata kepala desa tersebut menjawab, “Kalian saya perbolehkan
masuk karena saya akan memberi tahu sesuai yang akan di takdirkan dari bola kristal
ini.” semuanya kaget dan hati mereka lega karena tidak ada yang akan
dilakukan pada mereka.Kepala desa tersebut memperjelas bahwa selama ini dia melihat takdir mereka dari bola Kristal ini. “Lalu apa yang akan terjadi selanjutnya?” tanya Todd. Kepala desa tersebut kemudian mengecek dengan melihat bola Kristal tersebut dengan dibantu sihirnya. Setelah melihat dari Kristal bolanya kepala desa berkata, “Yang dari saya lihat kalian harus ke gunung yang berada dekat dari sini, gunung itu bernama “Nightmare Mountain” yang artinya Gunung Mimpi Buruk, kalian harus ke gunung tersebut untuk kembali ke tempat kalian.” Setelah Alfred, Steve, Todd, Justin, Lisa, Yelena, dan Nala bercakap-cakap dengan Kepala Desa Ajaib mereka berterima kasih kepada kepala desa kemudian melanjutkan perjalanan mereka untuk kembali ke tempat mereka. Akhirnya mereka sampai di depan gerbang pemisah antara gunung mimpi buruk dan desa ajaib. Tiba-tiba mereka mendengar suara “Hhhhooooaaarrrgg,” terdengar suara suatu makhluk ajaib yang berteriak marah, kemudian munculah makhluk buas yang besar seperti ular dan mempunyai sayap, makhluk tersebut berwarna biru. Makhluk tersebut juga mengeluarkan asap. Alfred mengatakan untuk berhati-hati dan keluarkan pedang masing-masing untuk berjaga-jaga jika makhluk tersebut menyerang.
Tiba-tiba makhluk tersebut mengeluarkan asap
pada mereka dan menuju pada mereka dengan kecepatan seperti kilat, dan
terdengar suara “Ssseeeppp”, “Aaaaaaaaaahh..” Kemudian Nala bertanya, “Di
mana Lisa?”
Ternyata Lisa tertangkap oleh makhluk tersebut, Alfred berkata, “Aku
dapat melakukan ini.” Kemudian Alfred mengeluarkan Ender Pearl-nya dan
melemparkan Ender Pearl tersebut. Tiba-tiba Alfred berteleportasi saat Ender
Pearl tersebut pecah dan terdengar suara “nnppfff,” serta terdapat
partikel-partikel ungu saat Alfred berteleportasi.
Alfred menusuk mata makhluk tersebut dengan
pedangnya dan menyelamatkan Lisa dan berpegangan pada makhluk tersebut.
Akhirnya Alfred, Lisa, serta makhluk buas tersebut jatuh di daratan. Teman-teman
yang lain mencari tempat jatuhnya makhluk buas tersebut, saat mereka sampai
di tempat jatuhnya makhluk buas tersebut mereka melihat Alfred dan Lisa
selamat dan makhluk buas tersebut mati. Mereka juga terkejut karena mereka
sudah di depan pintu masuk untuk memasuki Gunung Mimpi Buruk. Tetapi pintu
masuk tersebut berada di atas mereka dan ketinggiannya sangat tinggi.
Akhirnya mereka berpikir-pikir bagaimana cara
mereka masuk ke pintu yang ketinggiannya sangat tinggi, kemudian Justin
berkata, “Aku punya ide bagaimana kita menggunakan Ender Pearl kita, yang
tidak punya berpegangan pada yang lain.” Mereka setuju dengan pendapat
Justin, kemudian mereka saling berpegangan dan melemparkan Ender Pearl-nya
masing-masing secara bersamaan. “3…2…1…,” “nnppfff,” terdengar saat mereka
berteleportasi dan terdapat partikel-partikel kecil berwarna ungu saat mereka
berteleportasi.
Akhirnya dari sekian petualangan mereka sampai juga untuk mereka kembali
ke tempat mereka. Tetapi sesampai mereka di pintu mereka melihat dari jauh
ternyata jalan buntu.Mereka mendekat pada jalan buntu tersebut, Lisa bertanya, “Mengapa ini jalan buntu?” Lisa bertanya dengan marah. “Tidak apa-apa yang menting kita masih tetap bersatu dan tak ada yang akan menghalangi jika persahabatan kita kuat,” jawab Steve. Mereka menyetujui perkataan Steve.
Tiba-tiba gunung tersebut bergoncang semua pada
takut dan berpegangan erat satu sama lain, kemudian munculah seorang pria dan
gunung tersebut berhenti bergoncang.
Yelena bertanya kepada pria yang misterius
tersebut dengan sedikit gagap, “Si…si…si..siapa.. anda?” Pria itu menjawab
dengan ramah “Akulah penjaga gunung ini dan saya menjaga sebuah harta karun
di sini dan namaku adalah Sloth Steven Path bisa dipanggil Sloth, aku juga
akan memberikan harta karun tersebut jika kalian menjawab pertanyaanku dengan
benar.”
“Okeee… Sloth apa pertanyaanmu?” tanya Afred
kepada Sloth. Jawab Sloth dengan pertanyaan “Apa yang kalian pelajari dari
petualangan kalian tersebut?” “Kami mempelajari bahwa tak akan yang menghalangi
kami jika persahabatan kami kuat,” jawab Steve.
“Kami harus pantang menyerah walupun sesulit
apapun,” sambung Nala. “Peduli satu sama yang lain,” jawab Justin.
“Selalu sopan pada orang yang lebih tua,” jawab
Yelena. “Dan yang penting selalu bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa,” jawab
Alfred dengan mantap.
Tiba-tiba terdapat cahaya yang memancar dari
langit turun ke bawah sampai membentuk sebuah meja dari batu. Sambil cahaya
itu memancar Sloth bertepuk tangan dan berkata,
“Bagus….bagus….bagus…semuanya, kalian telah memahami pelajaran yang kalian
terima dari petualangan kalian.”
|
Komplikasi
|
||
|
3.
|
Evaluasi
|
|
||
|
4.
|
Resolusi
Alfred, Steve, Justin, Todd, Lisa, Yelena, dan
Nala mengambil 7 batu tersebut mengambil sesuai kesukaan warna mereka
masing-masing. Alfred mengambil warna merah, Steve warna biru muda, Justin
warna coklat tua, Todd warna hitam, Lisa warna kuning, Yelena warna biru tua,
dan Nala warna putih. Batu tersebut mereka kalungkan. Mereka belum tahu apa
yang dilakukan pada 7 batu tersebut tetapi tiba-tiba pedang yang mereka bawa
keluar dan mengumpul pada pedang yang lain di atas mereka, dan batu yang
mereka kalungkan terbelah menjadi dua. Batu yang setengah menempel pada
pedang mereka masing-masing dan munculah cahaya pada yang terang sekali
menerangi gua yang redup. Saat muncul cahaya dari pedang juga terdapat pada
pedang tersebut partikel-partikel kecil berbentuk pixel dan dari bawah pedang
masing-masing berubah bentuk yang unik dan seusai dengan elemen pada batu
tersebut. Ternyata elemen-elemen tersebut adalah: batu merah = elemen api,
batu biru muda = listrik, batu coklat tua = batu, batu hitam = bayangan, batu
kuning = cahaya, batu biru tua = air, dan batu putih = angin. Setelah selesai
perubahan, pedang tersebut kembali ke tangan pemiliknya. Mereka semua
berterima kasih pada Sloth atas hadiah yang diberi pada mereka.
Tiba-tiba tanah bergoyang dan retak semua pada
hancur dan terdapat angin tornado yang besar menghantam mereka ber-7 sampai
mereka tidak bisa bernapas dan pingsan. Dan mereka langsung bangun dari tidur
mereka dan berada di kamar mereka masing-masing. Dikira mereka itu adalah
mimpi, ternyata saat mereka melihat di samping tidur mereka. Mereka melihat
bahwa terdapat pedang yang sesuai berada dalam mimpi mereka tersebut dan juga
terdapat batu yang dikalungkan pada leher mereka masing-masing persis yang
berada di dalam mimpi mereka. Untungnya mereka bangun pada pagi hari,
kemudian mereka bersiap-siap dan berangkat ke sekolah sambil membawa pedang
mereka masing- masing di sembunyikan pada tas mereka masing-masing. Pada
pulang sekolah mereka berkumpul di tempat yang agak tersembunyi dan
bercakap-cakap.
Alfred berkata pada yang lain saat berkumpul,
“Apakah kalian mengalami mimpi yang sama?” Semua pada mengangguk-angguk.
“Apakah kalian mempunyai pedang dan batu yang diberikan oleh Sloth?” Semua
pada menunjukan pedang dan batu elemen mereka masing-masing.
Dari setelah beberapa percakapan mereka masih
heran tentang kejadian yang dialami pada mereka. Mereka bertanya-tanya,
apakah benar terdapat Pulau Pemula? Dan apa yang terjadi pada pulau tersebut?
Tetapi yang pasti pengalaman itu masih misteri yang dialami mereka ber-7.
|
|
Ciri bahasa
teks cerita imajinatif?
1.
Simile
(persamaan),
digunakan sebagai perbanding yang bersifat eksplisit dengan maksud menyatakan
sesuatu hal dengan hal lainnya. Misalnya: seumpama, selayaknya, laksana.
2.
Metonimia, merupakan gaya bahasa yang
digunakan, kata-kata tertentu dipakai sebagai pengganti kata yang sebenarnya,
namun penggunaan nya hanya pada kata yang memiliki pertalian yang begitu dekat.
3.
Metafora merupakan perumpamaan yang sering digunakan
untuk membandingkan sebuah benda atau menggambarkan secara langsung atas dasar
sifat yang sama.
TUGAS 3
Menulis Resensi (Buku Terbaru)
Menulis Komentar (Buku Terbaru)
RESENSI
BUKU TERBARU
Identitas
Buku :
Judul buku: Rudy - Kisah
Masa Muda Sang Visioner
Penulis: Gina S. Noer
Redaksi Plot Point:
Amelya Oktavia
Tim riset: Amelya
Oktavia & Diva Apresya
Penyunting: Arief Ash
Shiddiq, Amelya Oktavia, & Zen R.S
Perancang sampul: Teguh
Pandirian
Penerbit: Bentang
Pustaka dan THC Mandiri
Tahun terbit: September
2015
Tebal buku: 266 halaman
ISBN : 978-602-291-111-1
JADILAH
SEPERTI MATA AIR
“Jadilah seperti mata air. Jika air yang keluar
dari sana jernih, maka semuanya akan ikut jernih. Jika yang keluar dari sana kotor,
maka semuanya jadi kotor.”
-Ayah Habibie
Rudy adalah kisah yang disusun dari
cerita-cerita B.J. Habibie yang belum diceritakan sebelumnya. Ini adalah kisah
tentang perjalanan tumbuh dewasa seorang anak laki-laki dan Indonesia yang
masih belia.
Buku ini adalah buku karangan Gina S. Noer yang
termasuk ke dalam kategori buku biografi. Meski demikian buku ini sangat
menyenangkan ketika dibaca karena dikemas dengan tutur bahasa bercerita
layaknya novel tidak berbentuk ujaran formal layaknya buku biografi pada
umumnya.
Tak banyak yang tahu bahwa cita-cita membangun
industri pesawat terbang untuk Indonesia justru berawal dari ketakutan Rudy
akan pesawat pada masa Perang Dunia Kedua. Tak banyak juga yang tahu kisah
cinta tersembunyi Rudy sebelum akhirnya ia bertemu Ainun, cinta sejatinya, dan
fakta bahwa Rudy tak terlalu suka kata "mimpi" sebagai kata ganti apa
yang sangat ia inginkan. Baginya, "cita-cita" adalah kata yang lebih
menjejak nyata.
Dalam buku ini kita akan temukan alasan kenapa
Rudy jengah bila dipanggil genius, tapi lebih senang bila disebut sebagai
pekerja keras yang setia. Setia pada cita-citanya. Setia pada cintanya. Kita
akan mengikuti perjalanan bagaimana B.J. Habibie yang kita kenal datang dari
bentukan visi besar orangtuanya, pengorbanan keluarganya, dukungan para
sahabatnya, dan inspirasi terbesarnya: Indonesia.
Buku ini memang kisah tentang masa kecil dan
masa muda B.J. Habibie atau yang biasa dipanggil Rudy. Kisah Rudy yang penuh
rasa ingin tahu. Berbeda dengan anak kebanyakan yang senang bermain, Rudy lebih
senang berpikir dan mencari jawaban akan rasa ingin tahunya. Selalu ada
pertanyaan di benak Rudy, dan jika ia tidak bisa mendapatkan jawabannya dari
Papi (Alwi Abdul Jalil Habibie) atau dari buku-buku yang dibawakan Papi, Rudy
akan melakukan eksperimen sendiri untuk mendapatkan jawabannya.
Prolog merupakan potongan kisah ketika Rudy
diantar keluarga dan kerabat di bandara untuk berangkat ke Jerman. Ada harapan
dan keraguan yang saling melintas di benak Rudy saat harus menaiki pesawat yang
akan membawanya jauh dari rumah. Sebuah perjalanan yang akan mengubah hidupnya
selamanya.
Babak 1 adalah babak dengan rentang kisah masa
kecil Rudy hingga ia kuliah di Bandung. Bukan hanya berisi kisah masa kecil
yang penuh kenakalan dan kelucuan tapi juga masa kelam saat harus mengungsi
karena perang dan masa duka karena Papi meninggal. Dalam babak ini diungkap
bagaimana cara Papi dan Mami mendidik putra-putrinya.
Di babak 2 terdapat kisah-kisah Rudy setelah
tiba di Jerman dan memulai kuliahnya. Kehidupan yang penuh kerja keras bukan
hanya dalam hal pendidikan tapi juga dalam hal bertahan hidup. Rudy yang tak
pintar bergaul dan tak sabaran harus beradaptasi dengan lingkungan, hingga ia
bisa menemukan sahabat sejati. Dalam babak ini juga terlihat jelas bahwa Rudy
memang tak pernah tertarik dengan politik sejak awal. Ia bahkan berani
menentang kehendak Presiden Soekarno dan tetap mempertahankan
prinsip-prinsipnya.
Bukan
hanya Rudy saja yang berjuang di negeri orang dengan kiriman uang yang tak
pasti datangnya. Di sisi lain ada perjuangan Mami dan saudari Rudy yang
berjuang mengumpulkan uang untuk dikirim ke Jerman. Yang paling menarik
tentunya adalah Babak 3 yang bercerita bagaimana Rudy diseret pulang dan
dipaksa bertemu Ainun.
Membaca buku ini memberi banyak pengalaman
berharga bagi saya. Bahwa setiap orangtua tak pernah sengaja bersikap pilih
kasih tapi orangtua yang baik tahu bagaimana membuat skala prioritas, mana yang
harus diutamakan. Selain itu keluarga
adalah penyokong, tak boleh saling iri, semua berdiri sama tinggi dengan
kapasitas masing-masing.
Penyajian buku ini sangat baik dan di dalamnya
berisi motivasi yang baik untuk dikonsumsi oleh semua kalangan. Kualitas buku
ini juga sangat baik sehingga beberawa waktu setelah buku ini terbit, buku ini
kemudian difilmkan. Buku ini memiliki kualitas nilai-nilai sejarah yang tinggi
serta memiliki muatan nilai moral dan cinta tanah air kuat sehingga tidak lagi
dapat dipungkiri jika buku ini sangat berkualitas.
Dibandingkan dengan buku biografi lain, buku ini
jauh lebih menarik karena disajikan seolah-olah sebuat novel. Ada yang menggolongkan
buku ini sebagai sebuah buku biografi namun, ada pula yang menggolongkan buku
ini sebagai novel biografi. Namun, menurut saya pribadi, buku ini merupakan
buku biografi karena kisahnya merupakan kisah nyata, bukan fiksi.
KOMENTAR
TERHADAP RESENSI
MILIK :
NAMA : NINDYA MEIPINGKAN
NIM : 160211601829
OFF/NU : B/26
Judul
: Kisah Kaneko
Penulis : Kaneko Ikeda
Penerbit : Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Cetakan : Pertama Desember 2015
Tebal : 246 halaman
Berjumpa dengan Takdir
Buku ini akan menjadi mata air yang
jernih yang memberikan inspirasi yang menyejukkan bagi siapa saja yang
membacanya.
Buku ini merupakan tulisan dari
wanita Jepang Kaneko Ikeda yang menulis berdasarkan pengalaman hidupnya
sendiri.
Cuplikan kalimat yang menghiasi awal dan akhir buku ini
sudah menunjukkan bahwa buku ini merupakan buku dari seorang penulis yang
menginspirasi bagi pembacanya. Buku ini merupakan kisah pengalaman hidup
penulis, yakni seorang wanita Jepang Kineko Ikeda yang merupakan isteri dari
Presiden Soka Gakkai. Bahkan isteri presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yakni
Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid telah membacanya, ia menganggap buku ini
memberikan inspirasi yang menyejukkan di tengah kegersangan hati dan jiwa
manusia. Buku ini diterbitkan pertama kali pada tahun 2005 di Jepang yang
kemudian diterjemahan ke dalam bahasa Indonesia pada tahun 2015 di Indonesia.
Tema yang diangkat dalam buku ini sangat menarik para
pembaca khususnya para kalangan wanita yakni menanti takdir. Pengarang
mengambil cerita dari pengalamannya sendiri mulai dari kisah masa kecilnya
dahulu yang tengah hidup di zaman perang dunia kedua. Kaneko dan sekeluarga mengalami krisis
ekonomi. Adanya perang
di Tokyo, terpaksa tempat
bekerja ayah Kaneko harus diberhentikan. Pada saat itulah keluarga Kaneko
mengalami masa-masa tersulit dalam hidup mereka. Mereka kemudian meninggalkan
Tokyo ke tengah pegunungan Prefektur Gifu.
Kaneko
bertemu dengan suaminya ketika bergabung dengan organisasi Soka Gakkai.
Disitulah awal pertemuan mereka hingga akhirnya menikah. Ketika menjadi seorang
istri sekaligus menjadi seorang ibu. Kaneko memiliki perilaku seperti ibunya. Ibunya yang menginspirasinya menjadi
seseorang yang teguh, disiplin dan menghormati suaminya. Suami Kaneko sekarang
menjabat sebagai presiden di Sokka Gakkai. Meskipun begitu Kaneko tetap rendah
hati. Ia tetap menjadi istri yang mengurus ketiga anaknya sendirian sekaligus
memberi ketiga anaknya itu rasa kehadiran seorang ayah. Suami Kaneko tentu saja
selalu sibuk, tetapi rasa sayangnya kepada anak-anak selalu tampak jelas. Bila
Kaneko berbicara tentang anak-anak, ekspresi keras diwajah suaminya akan
melembut, dan dia akan menyunggingkan senyum bahagia. Suaminya tidak pernah
marah kepada anak-anaknya. Dia membiarkan mereka sebebas mungkin, namun dengan
sikap kedisiplinan dan tanggung jawab.
Buku
ini terdapat nilai-nilai yang dapat diambil dalam cerita pengalaman hidup
Kaneko Ikeda. Bahwa Kaneko mengajarkan anak-anaknya ketika dewasa nanti untuk
hidup dengan integritas dan ketulusan. Agar mereka menjalankan hidup dengan
didasari prinsip-prinsip yang mendalam dan mengambil jalan lurus dan menjalani
hidup yang penuh bermakna. Kata kaneoka dan suaminya Daisaku Ikeda, mereka
nengidentifikasikan tiga harta yang paling dihargai dalam hidup mereka. Yang
pertama adalah harta memiliki guru yang hebat, yang kedua adalah harta
teman-teman seperjuangan kami diseluruh dunia, dan yang ketiga adalah harta
adanya penerus yang berkemampuan.
Kita
dapat mengambil pelajaran bahwa seorang anak harus menghormati kedua orang tua,
tidak pernah mengeluh meskipun dapat ujian dihidupnya. Belajar disiplin dari
ibunya membuat Kaneki Ikeda menirunya dan membawanya sampai dikehidupan
keluarganya.
Buku
ini memiliki kelebihan yakni sangat menginspirasi pada para pembaca, karena
berisi tentang kisah perjalanan hidup yang sangat menginspirasi dalam keluarga
Kaneko Ikeda. Buku ini memberikan sajian seperti pesan-pesan moral yang
terkandung di dalamnya. Buku ini juga menyajikan foto-foto Kaneko Ikeda dari
semasa kecilnya hingga ia menikah dan memiliki tiga putra. Buku ini layak
dibaca oleh para wanita maupun pria yang ingin membina sebuah keluarga yang
harmonis sekaligus belajar tentang bagaimana mendidik seorang anak dan
bagaimana sikap seorang isteri terhadap suaminya. Topic-topik yang
menginspirasi yang di dapat dari buku tersebut adalah keberanian dalam
mengatasi ujian hidup, menghormati peran ibu dalam keluarga masa kini dan
tentang perdamaian dan kebahagiaan.
KOMENTAR
TERHADAP RESENSI
Menurut
saya resensi ini sudah baik. Judul resensi merupakan kesan/penilaian terhadap
isi buku, judul resensi tidak sama dengan judul bukunya. Penulis memperkenalkan
buku, identitas buku yang meliputi judul, pengarang, kepopuleran buku dan lain
sebagainya. Kualitas isi buku juga dipaparkan dengan cukup jelas,
Ada
klasifikasi jenis buku, pengklasifikasiannya didasarkan pada bukti yang jelas.
Isi resensi menggambarkan keseluruhan isi buku dengan runtut dan mudah dipahami.
Bahasa yang digunakan dapat diterima akal sehat dan dapat memberikan gambaran
konkrit mengenai isi buku tersebut.
Selain
hal itu ada informasi tambahan, misalnya hal yang menarik dari buku dan
beberapa kalimat motivasi. Penulis menganalisis buku dengan ringkas dan jelas.
Hany dua halama lengkap dengan keseluruhan isi buku.
Penilaian
kelebihan buku juga dijelaskan dengan sangat baik, hal-hal yang khas diulas
walau hanya sedikit. Selain hal-hal itu terdapat pendapat pembaca mengenai
kesan setelah membaca buku. Hal ini sangat penting untuk diulas karena akan
menarik perhatian si pembaca dan merupakan unsur persuasife. Kesimpulan, saran,
dan rekomendasi disusun secara sistematis. Bahasa yang digunakan merupakan
bahasa persuasif dan emotif.
TUGAS
4
MENULIS
JURNAL REFLEKSI
Guru
terbaik dalam hidup ini adalah pengalaman. Begitu berharganya sebuah pengalaman
hingga Paulo Coelho mengatakan bahwa “Be
brave, take risks. Nothing can substitute
experience”
yang memiliki makna beranilah
mengambil resiko, tidak ada yang bisa menggantikan sebuah pengalaman. Pengalaman bisa datang dari mana saja dan dimana
saja. Bahkan dari hal-hal kecil yang kita lakukan sehari-hari dan tak luput
juga dari kegiatan perkuliahan.
Salah
satu pengalaman yang banyak merubahku adalah matakuliah Membaca TEks non Ilmiah
(Membaca Informatif). Apabila mereview kembali kegiatan perkuliahan selama satu
semester, tepatnya kegiatan perkuliahan membaca informatif maka tentu ada
banyak hal yang terekam dalam benak mahasiswanya. Saya pun juga merasa ada
banyak hal yang saya dapat dalam kegiatan tersebut. Kegiatan pertemuan pertama
hingga terakhir memberikan kesan positif di benak saya. Awalnya terasa berat
karena saya harus sering-sering membaca buku yang pada hakekatnya bukanlah hobi
saya.
Awal perkuliahan yang harus dimulai dengan menemukan
perbedaan konsep teks ilmiah dan nonilmiah,
membaca 10 buku nonilmiah/informatif kemudian membuat ikhitisar dari
buku yang dibaca dan menuliskan refleksi isi buku tersebut, menjawab pertanyaan-pertanyaan, menulis resensi dari
buku-buku yang dibaca, menganalisis
strukur isi dan ciri teks bergam teks,
menulis refleksi isi buku multimoda (berbentuk artkel
dan puisi), hingga menulis
jurnal refleksi perkuliahan sudah
dijalani dengan penuh beban. Hal yang tidak bisa dipungkiri adalah keinginan
mahasiswa untuk lepas dari setiap
tekanan tugas yang bertambah hari bertambah menggunung, begitupun dengan
saya, membuat saya merasa jenuh dengan tugas-tugas tersebut.
“Pengalaman
bukanlah apa yang terjadi pada seseorang akan tetapi, pengalaman adalah apa
yang seseorang lakukan dengan apa yang terjadi padanya.”
(Aldous Leonard Huxley) adalah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan saya saat ini terhadap apa yang saya lalui satu semester belakangan. Setiap paksaan tugas tersebut membuat saya mau tidak mau bertindak untuk menjalaninya. Akibatnya, banyak perubahan yang terjadi dalam hidup saya.
(Aldous Leonard Huxley) adalah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan saya saat ini terhadap apa yang saya lalui satu semester belakangan. Setiap paksaan tugas tersebut membuat saya mau tidak mau bertindak untuk menjalaninya. Akibatnya, banyak perubahan yang terjadi dalam hidup saya.
Berawal
dari mahasiswa yang tidak terlalu rajin, saya mulai mampu memperkirakan waktu
untuk mengerjakan tugas-tugas saya. Mengapa? Karena saya tidak bisa membaca
satu buku sekaligus, sering kali hal itu terasa membosankan. Alhasil, saya
selalu menjadwal setiap tugas dan mencicil membaca buku minimal tiga hari
sebelum tugas reflektif dikumpulkan. Hal tersebut membuat saya semakin mampu memanage waktu dan menambah banyak
wawasan.
Apabila
diingat-ingat kembali sebelum perkuliahan ini banyak hal yang belum saya
ketahui, bahkan membedakan mana teks ilmiah dan teks non ilmiah saja tidak
tahu. Maklum, saya adalah lulusan SMA jurusan MIA (sebutan IPA kurikulum 2013).
Sejauh yang saya tahu, selain teks ilmiah hanya ada teks sastra dan pendapat
tersebut seketika dipatahkan ketika saya mendapatkan matakuliah membaca sastra
dan membaca teks non ilmiah. “Bukannya keduanya sama?” begitu pikir saya.
Namun, setelah saya mengikuti perkuliahan pertama saya sudah mampu membedakan
teks ilmiah dan non ilmiah, yakni dari segi teorinya bukan dari struktur
teksnya.
Setelah
lega dan bahagia mendapatkan ilmu baru di pertemuan pertama, pertemuan keduapun
saya ikuti dengan senang. Namun yang mengejutkan adalah saya harus dihadapkan
dengan buku-buku yang wajib disikat habis minimal satu setiap minggu. Belum
apa-apa saya sudah mengeluh. Karena selain harus membacanya kami juga harus
menuliskan resensi dan refleksi. Kegeraman saya meningkat ketika itu mengingat
saya belum pernah sekalipun membuat resensi buku. Namun, bagaimanapun juga ini
adaah sebuah tugas yang haram untuk tidak ditunaikan.
Dengan
berbagai cara saya membuat resensi tersebut, bertanya kesana kemari, melihat
resensi teman, hingga bertanya kepada mesin penjawab kegalauan umat manusia
yakni “Google”. Saat tugas itu selesai saya kerjakan timbul perasaan lega dan
bangga karena saya sudah mampu melaksanakan apa yang masih baru saya pelajari
meskipun hasilnya kurang begitu memuaskan menurut saya.
Dari
hal ini kemudian saya memahami bagaimana caranya menghargai diri dan kerja
keras. Karena kerja keras bukan dinilai dari hasilnya melainkan dari usahanya.
Hal ini juga mengajarkan saya untuk selalu menghargai karya orang lain karena
setiap karya pasti dibuat dengan usaha, dan usaha tidak bisa dibeli atau
diminta.
Kegiatan ketiga
setelah dua kegiatan menyebalkan namun bermakna itu ada kegiatan menjawab
pertanyaan-pertanyaan. Nah, dalam
kegiatan ini awalnya saya lebih percaya diri karena saya sudah terbiasa
mengerjakan soal-soal di SMA dan mengerjakan soal-soal IPA yang menurut saya
membutuhkan ketelitian dan kecermatan dibandingkan yang lainnya. Namun, hal
lain yang saya pelajari adalah tidak ada ilmu yang mudah jika tidak dipelajari
dengan sungguh-sungguh. Karena pada kenyataannya masih ada saja kesalahan
setiap kali mengerjakan soal-soal semacam itu.
Menulis resensi dari buku-buku yang
dibaca adalah salah satu tugas dalam kegiatan perkuliahan
ini. Kegiatan ini memberikan wawasan khusus mengenai apa itu resensi dan
bagaimana cara membuatnya. Selain itu, menganalisis
strukur isi dan ciri teks bergam teks juga
merupakan kegiatan yang menarik karena ternyata di dalam kegiatan sehari-hari
terdapat banyak jenis teks dan memiliki kemiripan sehingga diperlukan wawasan
lebih untuk membedakannya.
Menulis refleksi isi buku multimoda
(berbentuk artkel dan puisi) adalah
kegiatan akhir perkuliahan sebelum UAS. Awalnya saya bingung, apakah multimoda
itu? Mengapa jenis teks ini sangat asing untuk saya? Ternyata ini merupakan
teks dimana sebuah teks dapat diubah menjadi berbagai bentuk teks dengan
sedemikian rupa. Awalnya kami diminta membuat resensi sebuah buku, namun saya
tidak menyangka bahwa hal tersebut dapat dikembangkan ke dalam berbagai teks
misalnya artikel dan puisi. Sekarang saya mengerti bagaimana cara mendapatkan
ide untuk membuat karya sastra apabila sedang tidak memiliki inspirasi.
Selain intu
dalam proses menulis refleksi menurut saya banyak sekali buku yang membuat saya
bertindak positif dan berpikir realistis. Buku-buku terebut benar-benar membuat
warna baru bagi hidup saya. Tidak terkeculi buku Steal Like An Artist yang
berisikan cara untuk menjadi orang yang sukses adalah berpura-pura menjadi
sukses. Kemudian karena saya ingin menjadi seorang penulis maka saya hrus
berpura pura menjadi seorang penulis. Hal ini menyeret saya untuk kembali
bloging dan membuat blog baru dengan judul I’m Like An Artist dengan postingan
pertama adalah resensi dari buku ini. Selain itu saya juga berkecimpung di UKM
Penulis kemudian tanpa ragu dan peduli asal saya dari sastra saya masuk ke
bidang ilmiah. Kemudian khirnya bisa meloloskan PKM saya menjadi peringkat ke-2
Jurusan pada bulan selanjutnya. Saat ini saya sedang membuat dua PKM baru untuk
didaftarkan mengikuti Pimnas dengan dua tim yang berbeda. Semoga nanti akan
lolos keduanya.
Menulis jurnal refleksi perkuliahan
hal terakhir yang sangat berkesan bagi saya adalah
menulis jurnal ini. Dengan menulis jurnal ini saya diminta untuk engingat
kembali hal-hal apa saja yang saya dapat selama satu semester. Mungkin apabila
tidak diminta untuk membuat jurnal seperti ini kita sebagai mahasiswa tidak
akan menyadari betapa besarnya dan luasnya ilmu yang didapat selama
perkuliahan. Selain itu kita menjadi lebih mampu untuk menjadi orang kritis
terhadap perkembangan diri kita sendiri.
Saya berharap
dengan semua yang sudah saya pelajari, nanti akan bermanfaat. Kemudian jurnal
ini akan menginspirasi pembaca bahwa seungguhnya tujuan dan inspirator hidup
bisa berasal dari mana saja. Kini, saya membuktikan bahwa pengalaman dapat
merubah hidup kita. Jadi, jangan takut terhadap risiko. Seperti yang pernah
diungkapkan oleh Deddy Corbuzier di
acara televisinya, bahwa dalam hidup ini hanya 10% saja reaksi kehidupan
terhadap kita, yang dapat mengusik kita. Namun 90% bagian hidup ini adalah
reaksi kita terhadap permasalahan hidup. Jadi selama kita percaya dan yakin
terhadap hal ini maka sebenarnya hidup kita berada di tangan kita sendiri. Di
akhir semester nanti saya berharap akan mendapatkan nilai yang baik, semoga A,
dan saya pun berharap PKM saya akan lolos nanti.



Teruslah membaca dan berkarya-saya tunggu karya-karya terbaiknya!!!
BalasHapusResensi buku berjudul Rudy - Kisah Masa Muda Sang Visioner ini sudah baik, diawali dengan judul resensi yang berbeda dengan judul isi buku. Judul resensi tersebut sudah sesuai dengan isi resensi. Kemudian diikuti dengan kutipan yang mencerminkan isi buku. Kutipan tersebut membuat para pembaca menjadi tertarik dengan isi buku. Dari pembukaan isi resensi sudah baik penulis resensi mengenalkan judul, pengarang, kepopuleran buku dengan menggunakan gaya bahasa yang unik. Pada Sinopsis dan detil/informasi tambahan mencerminkan keseluruhan isi buku ditulis ringkas, padat makna dan menggunakan pilihan-pilihan kata emotif sehingga pembaca menjadi tertarik untuk membaca. Penilaian kelebihan buku sudah ada dengan gaya pengungkapan yang khas unik. Ada perbandingan dengan buku biografi lain. Di bagian penutup ada kesan,simpulan, atau rekomendasi.
BalasHapus