NAMA :
APRILLIA KARTIKA C. D. P.
NIM : 160211601901
Refleksi Multimoda
JUDUL BUKU : SHOLAT DALAM KONDISI SULIT
PENULIS : M. SYAFI’I MASYKUR
PENERBIT : CITRA RISALAH
TAHUN TERBIT : 2011
CETAKAN : CETAKAN PERTAMA
TEBAL BUKU : 149 HALAMAN
CATATAN TENTANG
KREADIBILITAS BUKU
Buku ini ditulis oleh
orang yang ahli di bidangnya. M. Syafi’i Masykur lahir pada tanggal 7 Januari
1976. Setelah lulus dari Madrasah beliau melanjutkan pendidikannya di IAIN
Sunan Kalijaga mengambil Fakultas Adab Jurusan Bahasa dan Sastra Arab. Setelah
mendapatkan gelar sarjana lalu beliau melanjutkan sekolah lagi di Pascasarjana
UGM mengambil Fakultas Sastra. Buku-Buku yang telah diterbitkan sangat banyak
dan bekerjasama dengan penerbit-penerbit terkenal seperti Pustaka Fahima, Mitra
Pustaka, Yayasan Pustakan Nusatama, dll.
IKHTISAR BUKU
Islam
adalah agama yang mudah, tidak menyulitkan dan tidak memberatkan pemeluknya.
Didalam buku ini dijelaskan segala solusi yang memudahkan dalam mengerjakan
sholat didalam keadaan apapun. Mulai dari cara bersuci hingga pelaksaannya juga
sudah dijelaskan dengan cukup baik. Dari sholat dalam keadaan sakit, lalu
ketika berpergian, ketika kita mendapatkan musibah yang besar, ketika kita
sedang mengalami ketakutan yang sangat hebat, dan baik lainnya. Kesulitan
berarti juga keadaan yang menghimpit kehidupan. Misalnya, sulit dalam pekerjaan,
sulit mecapai keinginan, sulit dalam hal penghidupan ekonomi, dan
kesulitan-kesulitan lainnya.
Pada
hakikatnya sholat bukan sekedar ucapan dengan lidah dan bibir serta gerakan
anggota badan tetapi sholat juga merupakan ibadah hati. Ketika lidah dan bibir
membaca “ Allahu akbar”, hati membenarkan keagungan Allah. Pada hakikatnya
ucapan dan gerakan sholat bagaikan sebuah bejana, sedangkan dzikir adalah
isinya. Sholat yang dikerjakan tanpa adanya mengingat Allah dalam hatinya maka
bagaikan bejana yang kosong. Manusia adalah makhluk yang lemah yang tidak bisa
untuk tidak meminta pertolongan dari Allah. Apapun yang menjadi keluh kesahnya
ia keluhkan kepada Allah. Sholat adalah ibadah yang bisa mencegah dan
menjauhkan kita dari perbuatan yang keji dan mungkar. Sudah jelas bahwa pada
dasarnya sholat merupakan tonggak kedamaian hidup. Segala sesuatu yang bisa
mmbuat hati kita nyaman dan tenang anya pada sholat. Apabila kita
mengerjakannya dengan khusyu’ dan sungguh-sungguh insyaAllah kita akan
mendapatkan kedamaian yang selama ini selalu diimpikan setiap umat manusia.
Setiap
ibadah memiliki keistimewaan masing-masingyang tidak dimiliki ibadah lain.
Begitu pula halnya dengan sholat. Sholat memiliki keistimewaan dibandingkan
dengan ibadah yang lain antaranya yaitu sholat diperintahkan langsung oleh
Allah, sholat adalah ibadah yang menjauhkan dari perbuatan yang jahat, sholat
sebagai penguat iman. Sholat juga memilki hikmah yang besar yaitu sholat
melatih seseorang untuk menjaga kebersihannya dan kesuciannya, sholat melatih
seseorang untuk hidup disiplin, sholat yang dilakukan berjamaah melatih
seseorang untuk bermasyarakat dan bersosialisasi dengan orang lain, sholat
mendatangkan ketentraman dan kedamaian jiwa bagi siapapun yang menjalankannya,
rangkaian gerakan pada sholat dapat digunakan untuk menjaga kesehatan karena
pada hakikatnya sholat melakukan banyak gerakan dan secara tidak sadar kita
sudah berolahraga setiap harinya.
Saat
kita sedang menjalankan ibadah sholat ini kita harus melakukannya dengat
khusyu’ dan hikmat. Cara membuat sholat menjadi khusyu’ yaitu dengan
melakukakannya dengan senang hati, memperiapkan diri secara maksimal dan
sempurna ketika hendak melakukan sholat, selesaikan segala urusan terlebih
dahulu agar ketika sholat kita benar-benar teringat oleh Allah, lakukan sholat
dengan tenang, hadapkan hati dan jiwamu kepada Allah dan berserah dirilah,
ketika sholat jangan pernah lupa untuk meminta pertolongan dijauhkan dari
godaan setan, berusaha merenungkan makna atau arti dari ayat-ayat yang kita baca,
janganlah kita melakukan perbuatan yang sia-sia dalam sholat yang mengakibatkan
sholat kita menjadi terganggu, melakukan segala gerakan sholat dengan benar
seperti pedoman yang sudah ada, ketika sholat diusahakan untuk menahan kantuk,
bersin, batuk dan segala aktifitas diluar gerakan dan aturan pada sholat,
selalu ingat pada kematian karena dengan begitu apapun yang sedang kita
jalankan akan teringat lagi pada sang Pencipta, dan tak lupa untuk selalu
berdoa sesudah menjalankan sholat, dan terakhir sholatlah ditempat yang
kondusif artinya sholatlah pada tempat yang nyaman dan pantas untuk melakukan
ibadah ini.
NILAI-NILAI
Buku
ini bersampul warna putih dengan dihiasi gambar masjid di lapangan yang luas
dengan judul Shalat saat kondisi sulit. Penulisnya adalah M. Syafi’i Masykur
dan penerbitnya dalah Citra Risalah. Buku ini diterbitkan pada tahun 2011 pada
cetakan pertama. Buku ini menjukkan cara sholat dalam perjalan, ketika sakit,
ketikata dalam keadaan takut, dan ketika mendapatkan musibah yang besar. Dijelaskan
juga dalam buku ini tentang menghilangkapn masalah dunia dan akhirat dan
disertai doa-doa pelepas kesulitan pada hidup. Buku ini sangat bagus dan
menginspirasi agar umat islam lebih taat beribadah dan mengerjakan
kewajibannya. Buku ini dibuat untuk memotivasi manusia agar tidak pernah
meninggalkan sholat dalam keadaan sesulit apapun. Dan dalam buku ini juga di
sebutan bawasannya Allah tidak akan pernah meninggalkan umatNya walaupun
umatnya telah melupakanNya.
Buku
ini sangat bagus karena mengajarkan kita untuk lebih rajin dalam beribadah
dalam hal ini sholat. Buku ini menjelaskan bahwa ketika kita sholat apapun
masalah dalam hidup kita akan terkurangi sedikit dei sedkit karena Allah tidak
akan pernah lupa pada umatNya. Buku ini mengajarkan langkah-lagkah sholat yang
benar mulai dari awal hingga akhir. Dituliskan juga doa-doa yang bermanfaat
pada saat kita sedang mengalami kesulitan. Buku ini sangat menginspirasi karena
didalamnya juga terdapat kata-kata motivasi agar kita selalu semangat dan selalu
menjalankan ibadah dengan khusyu’ dan sempurna.
REFLEKSI
Buku
yang berjudul Sholat dalam Kondisi Sulit
ini sangat menginsipirasi para pembaca terutama tentang kesungguhan
dalam menjalankan ibadah Sholat disaat kita benar-benar dalam kondisi yang
sangat terpuruk. Kesungguhan adalah dimana kita benar-benar tekun untuk
menjalankan sesuatu yang sangat penting untuk kita.
Setelah
membaca buku ini, saya merasa sangat menyesal karena selama ini saya lupa
bawasannya saya masih memilikiNya disaat semua orang pergi ketika kondisi saya
sangat terpuruk dan jatuh. Kini setelah saya membaca buku ini saya banyak
bersyukur karena disaat kondisi yang sangat sulit di hidup saya , saya masih
diberi kesempatan untuk menangis dan bercerita apapun tentang keluh kesah saya
kepadaNya yang selalu mendengarkan cerita saya.
ARTIKEL
REFLEKTIF
Hati yang Suci
Oleh : Aprillia Kartika
Candra
Seorang
shahabat pernah mencela shahabatnya yang lain namun Nabi shallallahu alaihi wa
sallam tidak mendengarnya dan tidak memperhatikan gossip yang disebarkannya
bahkan beliau memberikannya nasehat dan mengarahkan kepada etika yang agung,
seperti yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Turmudzi dari Ibnu Mas’ud:
Janganlah salah seorang memberitahukan kepadaku tentang keburukan shahabatku, sebab
aku sangat suka jika aku keluar menemui kalian dengan hati yang bersih”.
Maksudnya adalah aku tidak memiliki rasa dengki, hasad, iri, marah, murka dan benci kepada salah seorang shahabat. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berupaya agar hati beliau diliputi oleh rasa cinta, kasih sayang dan solidaritas. Itulah bentuk kasih sayang yang telah dianugrahkan oleh Allah Yang Maha Pengasih kepada Nabi Muhammad. Allah Ta’ala berfirman:
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya. QS. Ali Imron: 159.
Marilah kita bersama mengamalkan kebenaran yang nyata ini, mengamalkan petunjuk serta arahan yang agung ini, yang mendorong kita untuk membersihkan jama’ah dari orang-orang yang suka menyebarkan isu, namimah dan orang-orang yang menggunjing orang lain serta orang-orang yang dengki.
Di antara manusia ada orang yang kita dapatkan berperangai buruk dan lemah iman yang bergabung bersama orang-orang yang nakal, meraka memiliki sikap buruk yang sama kemudian mereka bekerja menghancurkan hubungan silaturrahmi dan menghancurkan ikatan jama’ah dan memecah belah indifidu masyarakat dan kelompok. Mereka berupaya memecah antara seorang saudara dengan saudaranya yang lain, antara anak dengan bapaknya, dan antara seorang suami dengan istrinya, mereka bekerja dengan telaten dan kemampuan yang menyamai kemampuan iblis. Mereka lebih berbahaya dari iblis terhadap manusia.
Maksudnya adalah aku tidak memiliki rasa dengki, hasad, iri, marah, murka dan benci kepada salah seorang shahabat. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berupaya agar hati beliau diliputi oleh rasa cinta, kasih sayang dan solidaritas. Itulah bentuk kasih sayang yang telah dianugrahkan oleh Allah Yang Maha Pengasih kepada Nabi Muhammad. Allah Ta’ala berfirman:
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya. QS. Ali Imron: 159.
Marilah kita bersama mengamalkan kebenaran yang nyata ini, mengamalkan petunjuk serta arahan yang agung ini, yang mendorong kita untuk membersihkan jama’ah dari orang-orang yang suka menyebarkan isu, namimah dan orang-orang yang menggunjing orang lain serta orang-orang yang dengki.
Di antara manusia ada orang yang kita dapatkan berperangai buruk dan lemah iman yang bergabung bersama orang-orang yang nakal, meraka memiliki sikap buruk yang sama kemudian mereka bekerja menghancurkan hubungan silaturrahmi dan menghancurkan ikatan jama’ah dan memecah belah indifidu masyarakat dan kelompok. Mereka berupaya memecah antara seorang saudara dengan saudaranya yang lain, antara anak dengan bapaknya, dan antara seorang suami dengan istrinya, mereka bekerja dengan telaten dan kemampuan yang menyamai kemampuan iblis. Mereka lebih berbahaya dari iblis terhadap manusia.
Orang-orang
yang melakukan ibadah batin, ada tanda-tandanya. Tanda-tanda ini tidak dapat
dilihat oleh mata lahir kita, sebab ia tersembunyi di dalam hati. Ia hanya
dapat dilihat oleh orang yang memiliki diri yaitu dengan merasai gerak dan arah
perjalanan hati kita. Hati yang sudah melakukan ibadah adalah berbeza dengan
hati yang masih derhaka. Untuk mengetahui perbezaan ini dan supaya dapat
mengenal hati kita, apakah sudah taat atau masih derhaka, diperturunkan
tanda-tanda atau sifat-sifat hati yang tinggi yang dimiliki oleh orang-orang
yang melakukan ibadah batin. Orang yang kuat beribadah batin pasti akan kuat
(lebat) pula ibadah lahirnya (syariat). Tetapi (perlu diingat) orang yang kuat
syariat sahaja belum tentu kuat ibadah batinnya. Sebabnya begini: Pada diri
kita, hati (jasad batin) kita adalah pengarah manakala anggota-anggota lain
(jasad lahir) sebagai pekerja. Kita makan ialah kerana hati kita suruh makan.
Kaki dan tangan pun bekerja untuk mencari makanan. Kita hendak ke masjid pun
adalah amalan hati kita. Kaki kita hanya menurut sahaja. Tetapi kalau hati
tidak mahu pergi walau masjid di sebelah rumah pun, kaki tidak akan melangkah
pergi. Begitu besarnya kuasa dan peranan hati dalam menentukan corak hidup
kita. Sebab itu kalau hati sudah baik, taat menghambakan diri pada Allah, hati
itu akan mengarahkan anggota lahir semuanya tunduk menyembah Allah. Semua
suruhan Allah akan ditaati tanpa soal jawab. Maka dari itu orang yang memiliki
hati yang suci adalah orang yang memiliki jiwa yang besar dan kesungguhan dalam
beribadah dan tidak perna mengumbar-ngumbar kesungguhannya itu, cukuplah Allah
yang mengetahui kesungguhanku padamu. dan aku yakin Dia adalah sebaik-baiknya
penyampai pesan. kau mungkin tak bisa melihatnya. tapi Dia maha melihat. aku
cukup berdoa padanya. jika kamu ingn tahu kesungguhanku, tanyakan saja padaNya.
karena aku tak mau terlihat seperti seseorang yang sedang pamer dalam
menunjukan sesuatu. aku bukan tipe yang seperti itu.
PUISI REFLEKTIF
Dalam sujudku
KepadaMu sang pemilik hati
KepadaMu sang pemberi suci
Dalam diam ku bersujud
Do’a
Kalbu ini menyentuh hati
Menyeruak kedalam jiwa
Cahayanya masuk dan menusuk relung jiwa
Tetesan itu keluar
Dari mata
Menyentuh pipi
Membasahi kulit
Perlahan ia masuk
Lebih dalam, lebih dalam
Menyentuh hati yang kering dan kusam
Memberikan kesejukan
Membangkitkan jiwa yang mati
Do’a
Dalam sujudku dia ku ucap
Membentangkan sayapnya
Membangkitkan ku
Pada roda kehidupan
Yang kelam
Do’a
Dalam sujud dia ku ucap
TEKS LHO UAS
Tari Saman
Tari Saman tercatat di UNESCO pada Daftar
Representatif Budaya Takbenda Warisan
Manusia. Penetapan itu dilaksanakan pada Sidang ke-6 Komite Antar- Pemerintah
untuk Pelindungan Warisan Budaya Takbenda UNESCO di Bali, pada 24 November 2011. Pada awalnya Tari
Saman merupakan salah satu media untuk menyampaikan pesan (dakwah) dan
ditarikan oleh laki-laki. Tari Saman
mengandung pendidikan keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan,
dan kebersamaan.
Penari Saman berjumlah ganjil. Mereka menyanyikan syair lagu berbahasa Gayo bercampur dengan bahasa Arab saat menari. Nyanyian dalam Tari Saman dibagi dalam lima macam. Regnum adalah nyanyian berupa suara auman. Dering adalah suara auman yang dilakukan oleh semua penari. Redet adalah lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari. Sek adalah lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak. Saur yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo. Selain nyanyian, gerakan penari Saman diiringi alat musik berupa gendang, suara teriakan penari, tepuk tangan penari, tepuk dada penari, dan tepuk paha penari. Gerak dalam tari itu disebut guncang, kirep, lingang, dan surang-saring (semua nama gerak ini adalah bahasa Gayo).
Penari Saman berjumlah ganjil. Mereka menyanyikan syair lagu berbahasa Gayo bercampur dengan bahasa Arab saat menari. Nyanyian dalam Tari Saman dibagi dalam lima macam. Regnum adalah nyanyian berupa suara auman. Dering adalah suara auman yang dilakukan oleh semua penari. Redet adalah lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari. Sek adalah lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak. Saur yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo. Selain nyanyian, gerakan penari Saman diiringi alat musik berupa gendang, suara teriakan penari, tepuk tangan penari, tepuk dada penari, dan tepuk paha penari. Gerak dalam tari itu disebut guncang, kirep, lingang, dan surang-saring (semua nama gerak ini adalah bahasa Gayo).
Kostum atau busana khusus Tari Saman terbagi tiga bagian. Pada kepala dipakai bulang teleng dan sunting kepies. Bulang teleng, yaitu kain berdasar hitam berbentuk empat persegi panjang. Sunting kepies atau tajuk bunga digunakan di bagian kanan kepala. Pada badan dipakai baju kantong, celana, dan kain sarung. Baju kantong disebut juga baju kerawang yaitu baju bertangan pendek berwarna hitam disulam benang putih, hijau, dan merah. Pada tangan dipakai topong gelang dan sapu tangan. Penggunaan warna pada kostum penari sangat penting menurut tradisi karena warna mengandung nilai-nilai yang menunjukkan identitas, kekompakan, kebijakan, keperkasaan, keberanian, dan keharmonisan para pemakainya.
Diolah dari sumber Tari Saman (2010), karya
Ridhwan Abd. Salam, Tangerang: Wahana Bina Prestasi
1. Untuk menguji pemahamanmu terhadap teks deskripsi
“Tari Saman”, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
2. Apakah nama kostum yang dipakai di kepala penari Saman?
3. Kostum Tari saman terbagi dalam berapa bagian?
4. Apa ciri gerak Tari Saman?
5. Pada mulanya Tari Saman ditarikan untu apa?
6. Mengapa penggunaan warna penting pada kostum penari Saman?
7. Menurut UNESCO, Tari Saman tercatat dalam daftar apa?
8. Pada paragraf berapa deskripsi umum dan deskripsi bagian dijelaskan?
9. Pada paragraf ke berapa gambaran perincian kostum Tari Saman?
10. Apa yang disampaikan penulis pada paragraf terakhir?
Pembahasan:
1. Nama kostum yang dipakai di kepala penari Saman
disebut Bulang Teleng dan Sunting Kepies.
2.
Kostum Tari saman terbagi dalam tiga bagian.
3. Ciri gerak Tari Saman adalah gerakan penari Saman
diiringi alat musik berupa gendang, suara teriakan penari, tepuk tangan penari, tepuk dada penari, dan
tepuk paha penari.
4.
Pada mulanya Tari Saman ditarikan untuk
menyampaikan pesan (dakwah)
5.
Penggunaan warna penting pada kostum penari Saman
karena mengandung nilai-nilai yang menunjukkan identitas, kekompakan,
kebijakan, keperkasaan, keberanian, dan keharmonisan para pemakainya.
6.
Menurut UNESCO, Tari Saman tercatat dalam Daftar
Representatif Budaya Takbenda Warisan
Manusia.
7.
Deskripsi umum dijelaskan pada paragraf pertama dan
deskripsi bagian dijelaskan pada paragraf kedua dan ketiga.
8.
Gambaran perincian kostum Tari Saman terdapat pada
paragraf ketiga.
9.
Berikut ini gambaran perincian kostum Tari Saman:
Kostum atau busana khusus Tari
Saman terbagi tiga bagian. Pada kepala dipakai bulang teleng dan sunting
kepies. Bulang teleng, yaitu kain berdasar hitam berbentuk empat persegi
panjang. Sunting kepies atau tajuk bunga digunakan di bagian kanan kepala. Pada
badan dipakai baju kantong, celana, dan kain sarung. Baju kantong disebut juga
baju kerawang yaitu baju bertangan pendek berwarna hitam disulam benang putih,
hijau, dan merah. Pada tangan dipakai topong gelang dan sapu tangan.
10. Pada paragraf terakhir, penulis menggambarkan
tentang bagian-bagian pada kostum penari Tari Saman. (Agt)
STRUKTUR TEKS DESKRIPSI
Teks deskripsi tersusun atas beberapa struktur yaitu:
1. Deskripsi umum
Pada bagan deskripsi umum dijelaskan tentang
definisi/identitas objek yang dideskrpsikan). Deskripsi umum dalam teks
deskripsi "Tari Saman" terdapat pada paragraf ke-1.
2. Deskripsi bagian
Pada bagian deskripsi bagian dijelaskan
pengklasifikasian objek yang dideskripsikan. Pengklasifikasian dijelaskan
secara lebih rinci dengna memberikan gambaran-gambaran yang jelas. Deskripsi
bagian terdapat pada paragraf ke-2 dan ke-3.
UNSUR
KEBAHASAAN
Unsur kebahasaan yang dipelajari dalam teks deskripsi ini yaitu:
-rujukan kata
-kata berimbuhan
-konjungsi
-kelompok kata (frasa)
-Kata baku dan tidak baku
-penggunaan huruf kapital dan tanda baca
Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan
setelah berakhirnya suatu proses. Sampah dapat bersumber dari alam, manusia,
konsumsi, nuklir, industri, dan pertambangan. Sampah di bumi akan terus bertambah
selama masih ada kegiatan yang dilakukan oleh baik alam maupun manusia. Sampah
yang dihasilkan di Indonesia mencapai 11.330 ton per hari. Sampah dapat
dibedakan berdasarkan sifat dan bentuknya. Berdasarkan sifatnya, sampah bibagi
menjadi dua, yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik merupakan
sampah yang dapat diuraikan atau degradable
Contoh sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah menjadi kompos. Sedangkan sampah anorganik merupakan sampah yang tidak mudah diuraikan atau
undegradable
Contoh sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik, kayu, kaca, kaleng, dan sebagainya. Sampah anorganik didaur ulang oleh home industry untuk mengurangi jumlah sampah serta dijadikan sebagai peluang usaha. Berdasarkan bentuknya, sampah dapat dibedakan menjadi sampah padat, cair, alam, konsumsi, manusia dan radioaktif.
Sampah padat adalah sampah yang berwujud padat. Sampah padat dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Sampah organik dan anorganik termasuk sampah padat. Sampah ini dapat dibedakan berdasarkan kemampuan diurai oleh alam atau biodegrability menjadi sampah padat biodegradable (sampah yang dapat diuraikan oleh proses biologi) dan sampah padat non-biodegradable (tidak dapat diuraikan oleh suatu proses biologi. Sampah padat non-biodegradable ada dua jenis yaitu recyclable (dapat diolah kembali) dan non-recyclable (tidak dapat diolah kembali).
Sampah Cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan lagi seperti limbah. Limbah adalah sampah cair yang dihasikan dari aktivitas industri. Limbah dapat dibagi menjadi dua yaitu limbah hitam dan limbah rumah tangga. Limbah hitan adalah sampah cair yang mengandung patogen berbahaya yang berasal dari toilet, sedangkan limbah rumah tangga adalah sampah cair yang dihasiklan dari dapur, kamar mandi, dan tempat cucian.
Sampah alam merupakan sampah yang diproduksi oleh alam dan diuraikan melalui proses daur ulang alami. Contoh dari sampah alam adalah daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Sampah manusia adalah istilah yang digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia karena dapat dikatakan sebagai sarana perkembangan penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri.
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh kegiatan konsumsi manusia dan dibuang ke tempat sampah. Jumlah sampah konsumsi sampai sekarang tidak melebihi jumlah sampah industri. Limbah radioaktif adalah sampah nuklir yang merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium. Limbah radioaktif berbahaya bagi lingkungan dan kehidupan manusia karena menghasilkan radiasi yang berdampak buruk terhadap kesehatan manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi.
Contoh sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah menjadi kompos. Sedangkan sampah anorganik merupakan sampah yang tidak mudah diuraikan atau
undegradable
Contoh sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik, kayu, kaca, kaleng, dan sebagainya. Sampah anorganik didaur ulang oleh home industry untuk mengurangi jumlah sampah serta dijadikan sebagai peluang usaha. Berdasarkan bentuknya, sampah dapat dibedakan menjadi sampah padat, cair, alam, konsumsi, manusia dan radioaktif.
Sampah padat adalah sampah yang berwujud padat. Sampah padat dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Sampah organik dan anorganik termasuk sampah padat. Sampah ini dapat dibedakan berdasarkan kemampuan diurai oleh alam atau biodegrability menjadi sampah padat biodegradable (sampah yang dapat diuraikan oleh proses biologi) dan sampah padat non-biodegradable (tidak dapat diuraikan oleh suatu proses biologi. Sampah padat non-biodegradable ada dua jenis yaitu recyclable (dapat diolah kembali) dan non-recyclable (tidak dapat diolah kembali).
Sampah Cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan lagi seperti limbah. Limbah adalah sampah cair yang dihasikan dari aktivitas industri. Limbah dapat dibagi menjadi dua yaitu limbah hitam dan limbah rumah tangga. Limbah hitan adalah sampah cair yang mengandung patogen berbahaya yang berasal dari toilet, sedangkan limbah rumah tangga adalah sampah cair yang dihasiklan dari dapur, kamar mandi, dan tempat cucian.
Sampah alam merupakan sampah yang diproduksi oleh alam dan diuraikan melalui proses daur ulang alami. Contoh dari sampah alam adalah daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Sampah manusia adalah istilah yang digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia karena dapat dikatakan sebagai sarana perkembangan penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri.
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh kegiatan konsumsi manusia dan dibuang ke tempat sampah. Jumlah sampah konsumsi sampai sekarang tidak melebihi jumlah sampah industri. Limbah radioaktif adalah sampah nuklir yang merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium. Limbah radioaktif berbahaya bagi lingkungan dan kehidupan manusia karena menghasilkan radiasi yang berdampak buruk terhadap kesehatan manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi.
Tugas Resensi Buku
Resensi Buku
: Gus Dur Menjawab Perubahan Zaman - Warisan Pemikiran K.H. Abdurrahman Wahid
Editor :Frans M. Parera dan T. Jakob
Koekerits
Penerbit :BukuKompas
Tebal :xviii+182
Tebal :xviii+182
IKHTISAR BUKU
Berbicara tentang Gus Dur adalah juga berbicara tentang perjalanan bangsa ini menuju babak baru reformasi yang kini tampak tak jelas arahnya. Namun Gus Dur ternyata sudah jauh-jauh hari mengkhawatirkan ketidakjelasan arah reformasi saat babak baru itu memulai lembaran awalnya.
Berbicara tentang Gus Dur adalah juga berbicara tentang pluralisme bangsa ini. Meski tumbuh dalam keluarga santri yang sangat kental keislamannya namun ia tak pernah antipati pada kelompok keyakinan yang berbeda dengannya.
Gus Dur sepertinya tak pernah kehabisan topik. Kemampuan pikirnya sangat luas jangkauannya. Ia juga merupakan penulis yang produktif bahkan di saat periode Orde Baru dimana mengemukakan pendapat masih memiliki banyak keterbatasan dan belenggu. Topik tulisan Gus Dur juga beragam tak melulu soal politik dan agama, tapi ia juga sangat piawai dalam menulis ulasan soal sepakbola. Dan buku ini merupakan kumpulan tulisan Gus Dur yang pernah dimuat dalam harian Kompas. Dibagi dalam empat bagian yang mengupas soal Agama Islam Dan Negara di bagian pertama, kepemimpinan politik di bagian kedua. Sementara di bagian ketiga berisi kumpulan tulisan Gus Dur mengenai kepemimpinan moral spiritual terhadap Romo Mangunwijaya, Gus Miek, Kiai Achmad Shiddiq dan Tuan Guru Faisal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Terakhir, di bagian keempat merupakan tulisan-tulisan Gus Dur mengenai politik dan demokrasi.
Sub judul buku ini, Warisan Pemikiran K.H. Abdurrahman Wahid, agaknya sangatlah tepat, karena Gus Dur dan segala pemikirannya merupakan warisan bagi negara ini yang tengah berada dalam kebimbangan di tengah alur reformasi yang kehilangan arahnya. Buku ini sendiri saat cetakan pertamanya pada Oktober 1999 adalah saat ketika Gus Dur ditetapkan sebagai Presiden ke-4 republik ini. Pada cetakan ketiganya di Januari 2010, satu dasawarsa kemudian, buku ini tetap layak menjadi refleksi perjalanan bangsa ini.
Membaca buku ini sebenarnya tak terlalu sampai harus membuat kening berkerut, walau pada beberapa tulisan yang ditulis pada masa Orde Baru di mana ada pengekangan dalam menyatakan pendapat sehingga kalimat yang digunakan tak terlalu gamblang tersurat, namun Gus Dur tetap lugas dalam menyatakan opininya. Secara pribadi, aku paling suka membaca mengenai pandangan Gus Dur soal politik negeri Jiran yang tercantum dalam dua bagian. Di bagian pertama, bab 5 dengan judul: Anwar, UMNO, Dan Islam di Malaysia, Gus Dur membahas pandangannya soal Anwar Ibrahim yang semula merupakan "putra mahkota" Mahathir Mohamad, sangat islami karena pernah aktif sebagai ketua ABIM namun kemudian ia masuk ke lembaga kepemudaan UMNO yang membuatnya sangat melayu tapi juga tak meninggalkan keislamannya, sangat cocok seperti Mahathir Mohamad yang juga sangat Islam dan sekaligus sangat melayu, sehingga tak heran bila ia digadang-gadang akan menggantikan Mahathir sebagai Perdana Menteri Malaysia, tapi apa mau dikata, sejarah kemudian berkata lain. Anwar Ibrahim malah kemudian menjadi musuh Mahathir dan didakwa dalam kasus sodomi dan korupsi.
Sementara dalam bagian kedua di bab 10 dengan judul: Anwar, Mahathir, Dan Kita di Indonesia, Gus Dur menuliskan bagaimanapun kasusnya, ia tak ingin terjebak dalam politik negeri Jiran tersebut. Ia tak ingin terjebak dalam dukung-mendukung soal mana yang benar. Namun saat diminta turut mendukung surat protes atas penangkapan Anwar Ibrahim oleh Pemerintah Malaysia yang diajukan Adnan Buyung Nasution, Gus Dur bersedia setelah dalam surat tersebut dicantumkan kalimat "Anwar Ibrahim, mantan Wakil Perdana Menteri dan mantan Menteri Keuangan" karena menurut Gus Dur dengan pencantuman kalimat tersebut ia tidak berpihak kepada siapapun dalam sengketa antara Anwar Ibrahim dan Mahathir Mohamad.
Di bab ketiga yang membahas sosok kepemimpinan moral spiritual tampak jelas kesahajaan Gus Dur dalam menerima bahkan yang mungkin tak sepaham dengannya. Gus Dur sebagai tokoh nasional sangat terbuka atas berbagai pandangan walau keislamannya tak perlu disangsikan lagi. Tak heran walau sempat tak sependapat dengan Tuan Guru Faisal, pemimpin besar NU di Lombok, Nusa Tenggara Barat, dengan jelas Tuan Guru Faisal menyatakan pada keluarganya bahwa jika ia meninggal maka orang pertama di Jakarta yang harus di beritahu adalah K.H. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dan bukan PBNU-nya.
Bagian yang juga menarik dari buku ini adalah ketika Gus Dur yang berani mengemukakan pandangan yang pastinya ia sadari, kontroversial, seperti ketika ia mengemukakan pandangan secara konstitusional bahwa nonmuslim bisa saja menjadi presiden negeri ini. Tentu saja pernyataannya menjadi kontroversial, karena secara tak tertulis ada janji di antara tokoh awal bangsa yang salah satunya adalah kakek dari Gus Dur sendiri mengenai syarat menjadi presiden tapi Gus Dur walau mengetahui hal ini tapi ia lebih berpegang pada apa yang tertulis, dan ini sahih juga, bahwa dalam konstitusi dalam hal ini Undang Undang Dasar tak ada aturan soal syarat agama keyakinan tertentu untuk menjadi presiden. Gus Dur juga mengingatkan jika ingin murni berdemokrasi maka bangsa ini harus pula siap pada wacana yang tertulis secara konstitusional soal ini.
Juga menarik adalah penjelasan Gus Dur soal dwifungsi ABRI yang sangat berjaya di masa Orde Baru. Pula menarik disimak soal Pertemuan Ciganjur, di masa-masa awal reformasi yang mana salah satu tokoh yang hadir dalam pertemuan itu adalah Gus Dur sendiri. Penjelasan Gus Dur soal Dialog Nasional yang direncakannya dengan mempertemukan mantan Presiden Soeharto dengan Presiden (saat itu) B.J. Habibie dan Menhankam/Pangab (saat itu) Wiranto untuk kejelasan arah bangsa agar tak menuju pada apa yang ditakuti semua pihak sebagai perang saudara, tapi sayangnya rencananya ini gagal. Dari tulisan ini tampak jelas betapa Gus Dur adalah tokoh sejati yang dibutuhkan negeri ini. Tokoh yang bisa mengatasi kepentingan pribadinya untuk sebuah kepentingan yang jauh lebih besar. Kepentingan bangsa. Tapi sayangnya pemikirannya ini tak selalu dipahami sehingga ia mendapat pertentangan keras. Setelah membaca buku ini tercenung dalam hati, masih adakah sosok negarawan sejati seperti Gus Dur yang benar-benar berpikir dan bertindak sebenar-benarnya bagi negara dan bukan nafsu pribadi akan kekuasaan?
Berbicara tentang Gus Dur adalah juga berbicara tentang perjalanan bangsa ini menuju babak baru reformasi yang kini tampak tak jelas arahnya. Namun Gus Dur ternyata sudah jauh-jauh hari mengkhawatirkan ketidakjelasan arah reformasi saat babak baru itu memulai lembaran awalnya.
Berbicara tentang Gus Dur adalah juga berbicara tentang pluralisme bangsa ini. Meski tumbuh dalam keluarga santri yang sangat kental keislamannya namun ia tak pernah antipati pada kelompok keyakinan yang berbeda dengannya.
Gus Dur sepertinya tak pernah kehabisan topik. Kemampuan pikirnya sangat luas jangkauannya. Ia juga merupakan penulis yang produktif bahkan di saat periode Orde Baru dimana mengemukakan pendapat masih memiliki banyak keterbatasan dan belenggu. Topik tulisan Gus Dur juga beragam tak melulu soal politik dan agama, tapi ia juga sangat piawai dalam menulis ulasan soal sepakbola. Dan buku ini merupakan kumpulan tulisan Gus Dur yang pernah dimuat dalam harian Kompas. Dibagi dalam empat bagian yang mengupas soal Agama Islam Dan Negara di bagian pertama, kepemimpinan politik di bagian kedua. Sementara di bagian ketiga berisi kumpulan tulisan Gus Dur mengenai kepemimpinan moral spiritual terhadap Romo Mangunwijaya, Gus Miek, Kiai Achmad Shiddiq dan Tuan Guru Faisal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Terakhir, di bagian keempat merupakan tulisan-tulisan Gus Dur mengenai politik dan demokrasi.
Sub judul buku ini, Warisan Pemikiran K.H. Abdurrahman Wahid, agaknya sangatlah tepat, karena Gus Dur dan segala pemikirannya merupakan warisan bagi negara ini yang tengah berada dalam kebimbangan di tengah alur reformasi yang kehilangan arahnya. Buku ini sendiri saat cetakan pertamanya pada Oktober 1999 adalah saat ketika Gus Dur ditetapkan sebagai Presiden ke-4 republik ini. Pada cetakan ketiganya di Januari 2010, satu dasawarsa kemudian, buku ini tetap layak menjadi refleksi perjalanan bangsa ini.
Membaca buku ini sebenarnya tak terlalu sampai harus membuat kening berkerut, walau pada beberapa tulisan yang ditulis pada masa Orde Baru di mana ada pengekangan dalam menyatakan pendapat sehingga kalimat yang digunakan tak terlalu gamblang tersurat, namun Gus Dur tetap lugas dalam menyatakan opininya. Secara pribadi, aku paling suka membaca mengenai pandangan Gus Dur soal politik negeri Jiran yang tercantum dalam dua bagian. Di bagian pertama, bab 5 dengan judul: Anwar, UMNO, Dan Islam di Malaysia, Gus Dur membahas pandangannya soal Anwar Ibrahim yang semula merupakan "putra mahkota" Mahathir Mohamad, sangat islami karena pernah aktif sebagai ketua ABIM namun kemudian ia masuk ke lembaga kepemudaan UMNO yang membuatnya sangat melayu tapi juga tak meninggalkan keislamannya, sangat cocok seperti Mahathir Mohamad yang juga sangat Islam dan sekaligus sangat melayu, sehingga tak heran bila ia digadang-gadang akan menggantikan Mahathir sebagai Perdana Menteri Malaysia, tapi apa mau dikata, sejarah kemudian berkata lain. Anwar Ibrahim malah kemudian menjadi musuh Mahathir dan didakwa dalam kasus sodomi dan korupsi.
Sementara dalam bagian kedua di bab 10 dengan judul: Anwar, Mahathir, Dan Kita di Indonesia, Gus Dur menuliskan bagaimanapun kasusnya, ia tak ingin terjebak dalam politik negeri Jiran tersebut. Ia tak ingin terjebak dalam dukung-mendukung soal mana yang benar. Namun saat diminta turut mendukung surat protes atas penangkapan Anwar Ibrahim oleh Pemerintah Malaysia yang diajukan Adnan Buyung Nasution, Gus Dur bersedia setelah dalam surat tersebut dicantumkan kalimat "Anwar Ibrahim, mantan Wakil Perdana Menteri dan mantan Menteri Keuangan" karena menurut Gus Dur dengan pencantuman kalimat tersebut ia tidak berpihak kepada siapapun dalam sengketa antara Anwar Ibrahim dan Mahathir Mohamad.
Di bab ketiga yang membahas sosok kepemimpinan moral spiritual tampak jelas kesahajaan Gus Dur dalam menerima bahkan yang mungkin tak sepaham dengannya. Gus Dur sebagai tokoh nasional sangat terbuka atas berbagai pandangan walau keislamannya tak perlu disangsikan lagi. Tak heran walau sempat tak sependapat dengan Tuan Guru Faisal, pemimpin besar NU di Lombok, Nusa Tenggara Barat, dengan jelas Tuan Guru Faisal menyatakan pada keluarganya bahwa jika ia meninggal maka orang pertama di Jakarta yang harus di beritahu adalah K.H. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dan bukan PBNU-nya.
Bagian yang juga menarik dari buku ini adalah ketika Gus Dur yang berani mengemukakan pandangan yang pastinya ia sadari, kontroversial, seperti ketika ia mengemukakan pandangan secara konstitusional bahwa nonmuslim bisa saja menjadi presiden negeri ini. Tentu saja pernyataannya menjadi kontroversial, karena secara tak tertulis ada janji di antara tokoh awal bangsa yang salah satunya adalah kakek dari Gus Dur sendiri mengenai syarat menjadi presiden tapi Gus Dur walau mengetahui hal ini tapi ia lebih berpegang pada apa yang tertulis, dan ini sahih juga, bahwa dalam konstitusi dalam hal ini Undang Undang Dasar tak ada aturan soal syarat agama keyakinan tertentu untuk menjadi presiden. Gus Dur juga mengingatkan jika ingin murni berdemokrasi maka bangsa ini harus pula siap pada wacana yang tertulis secara konstitusional soal ini.
Juga menarik adalah penjelasan Gus Dur soal dwifungsi ABRI yang sangat berjaya di masa Orde Baru. Pula menarik disimak soal Pertemuan Ciganjur, di masa-masa awal reformasi yang mana salah satu tokoh yang hadir dalam pertemuan itu adalah Gus Dur sendiri. Penjelasan Gus Dur soal Dialog Nasional yang direncakannya dengan mempertemukan mantan Presiden Soeharto dengan Presiden (saat itu) B.J. Habibie dan Menhankam/Pangab (saat itu) Wiranto untuk kejelasan arah bangsa agar tak menuju pada apa yang ditakuti semua pihak sebagai perang saudara, tapi sayangnya rencananya ini gagal. Dari tulisan ini tampak jelas betapa Gus Dur adalah tokoh sejati yang dibutuhkan negeri ini. Tokoh yang bisa mengatasi kepentingan pribadinya untuk sebuah kepentingan yang jauh lebih besar. Kepentingan bangsa. Tapi sayangnya pemikirannya ini tak selalu dipahami sehingga ia mendapat pertentangan keras. Setelah membaca buku ini tercenung dalam hati, masih adakah sosok negarawan sejati seperti Gus Dur yang benar-benar berpikir dan bertindak sebenar-benarnya bagi negara dan bukan nafsu pribadi akan kekuasaan?
TUGAS
AKHIR 2 TEKS RESENSI BUKU TERBARU
PRITA INTAN SARI
OFFERING B
160211600125
RESENSI
Identitas Buku
Judul
Buku : Rudy Kisah Masa Muda Sang Visioner
Penerbit : Bentang Pustaka dan THC Mandiri
Tahun
Terbit : September 2015
Cetakan : Pertama
Cetakan : Pertama
Penulis : Gina S. Noer
Tebal Buku : 266 halaman
Tebal Buku : 266 halaman
Sang Visioner
Perombak Indonesia
Indonesia adalah Negara yang sangat kaya. Indonesia memiliki
keindahan alam serta kekayaan alam yang melimpah dan begitu menakjubkan. Hal
itulah yang membuat Indonesia selalu rawan menjadi incaran bangsa asing. Suatu
bangsa yang kaya akan menjadi bangsa yang maju apabila didukung oleh sumber
daya manusia yang memadai dan memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi hingga
bersedia mengabdikan segala hidup dan kemampuannya untuk memajukan bangsanya.
Dengan sumber daya manusia yang maju dan berjiwa nasionalisme tinggilah bangsa
Indonesia bisa menjadi bangsa yang memiliki kekuatan dan maju. Hal inilah yang
ingin ditanamkan Bacharuddin
Jusuf Habibie, sang visioner pertama yang dimiliki Indonesia kepada seluruh
generasi muda bangsa Indonesia. Melalui sosok Bachruddin Jusuf Habibie inilah
seharusnya generasi bangsa dapat lebih meningkatkan rasa nasionalismenya.
Dari sudut pandang inilah, melalui bukunya yang
berjudul “: Rudy Kisah
Masa Muda Sang Visioner”, Gina S. Noer berusaha mengemas
biografi dan sejarah sang visioner jenius yang pernah dimiliki Indonesia
sepanjang masa ini, agar kisah perjuangan sang visioner Rudy habibie mampu
menggugah semangat perjuangan dan nasionalisme generasi bangsa untuk memajukan
bangsa Indonesia tercinta ini. Berbeda dengan buku yang ditulis oleh
Bacharuddin Jusuf Habibie sendiri yang berjudul “Habibie dan Ainun” yang lebih
menekankan pada kisah cintanya bersama Ainun, bukan pada perjalanan serta
perjuangan hidup B.J Habibie sendiri.
Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang akrab dipanggil Rudy adalah seorang anak yang terlahir di Pare-Pare Sulawesi Selatan pada 25 Juni 1936. Rudy adalah anak keempat dari pasangan Raden Ayu Toeti Saptomarini dan Alwi Abdul Djalil Habibie. Sedari kecil, sesorang Rudy Habibie merupakan anak yang sangat cerdas serta berkemauan keras. Tidak seperti kebanyakan anak-anak lain yang menghabiskan waktunya untuk bermain, Rudy justru sibuk dengan bacaan-bacaan bukunya demi mencari tahu apa jawaban dari setiap pertanyaan yang selalu memenuhi fikirannya.
Rudy yang terlahir pada masa praproklamasi dulunya adalah seorang anak yang membeci pesawat terbang karena menganggap bahwa pesawat terbang adalah benda yang jahat. Namun, berkat kata-kata ayahnya yang ia panggil dengan sebutan papi, meyakinkan Rudy bahwa tidak semua pesawat itu jahat, dari sinilah sang Rudy kecil bermimpi dan menanggalkan cita-citanya untuk membuat pesawat untuk Indonesia. Sosok ayah bagi Rudy adalah sosok yang luar biasa. Ada satu kalimat yang selalu Rudy ingat dari sang ayah yakni, “Rudy, jadilah seperti mata air yang akan membawa kebaikan bagi sekitarnya”. Kalimat inilah yang menjadikan Rudy seorang yang pekerja keras dan ingin seperti mata air yang berguna bagi nusa dan bangsa.
Namun sayang, sosok ayah
yang menjadi inspirasinya serta begitu ia cintai ini berpulang ke haribaanNya
pada saat Rudy masih duduk di sekolah menengah pertama. Saat itulah Raden Ayu
Toeti Saptomarini, ibu Rudy bersumpah untuk meneruskan perjuangan suaminya
untuk menuntaskan pendidikan anak-anaknya. Akhirnya sang ibu mengirim Rudy untuk
menempuh pendidikan di Bandung. Akhirnya,
Rudypun pergi ke Bandung untuk menempuh pendidikan sampai akhirnya ia berhasil
masuk ke Universitas ternama di Bandung kala itu yakni “Institut Teknologi
Bandung” (ITB).
Dari sinilah
perjalanannya dimulai, setelah satu tahun menempuh pendidikan di ITB, Rudy
Habibie mendapat beasiswa untuk menempuh pendidikan di Jerman Barat. “Gelar
Insinyur Mesin dan Konstruksi pesawat terbang” diraihnya pada usia 21 Tahun.
Dengan bekal ilmu yang telah ia dapat selama menempuh pendidikan di Jerman,
Habibie mampu menjadi orang pertama di dunia yang mampu menunjukkan cara
menghitung urutan keretakan pesawat hingga tingkat atom-atomnya, yang
membuatnya menyandang julukan Mr. Crack yang diberikan oleh kalangan Scientist.
Selain segi riwayat
pendidikan sang visioner, buku ini juga mengisahkan kisah cinta Rudy dengan
gadis yang bernama Illona. Namun sayang, hubungan diantara keduanya harus
kandas lantaran tidak mendapat restu dari sang ibu karena, latar belakang
keyakinan yang berbeda. Dari sinilah akhirnya Rudy dipulangkan ke Indonesia
sebelum akhirnya bertemu dengan ibu ainun dan menikah pada 12 Mei 1962. Setelah
menikah dengan Ainun, Rudy kembali ke Jerman untuk melanjutkan mimpinya membuat
industri pesawat terbang untuk Indonesia.
Nama Rudy di Jerman sudah
banyak dikenal akibat dedikasi dan kecerdasan yang luar biasa. Maka, tak heran
jika banyak Negara tertarik untuk menawarkan kerjasama dengan Rudy untuk
mengembangkan industri pesawat di negara-negara mereka. Namun istimewanya, Rudy
lebih memilih untuk kembali ke Indonesia dan meninggalkan segala tawaran yang
menggiurkan tersebut demi mengabdikan diri dan dedikasinya untuk tanah
kelahiran yang sangat ia cintai yakni Tanah Air Indonesia.
Rudy kemudian pulang ke
Indonesia pada tahun 1974. Kemudian beliau membangun industri pesawat milik
Indonesia sendiri yang diberi nama “Industri Pesawat Terbang Nusantara” (IPTN)
dan berhasil menjadikan Indonesia masuk kedalam tujuh deretan Negara yang
membuat pesawatnya sendiri. Dengan hal itulah Rudy telah berhasil menggapai
mimpi serta menepati janjinya untuk mengabdikan dirinya kepada tanah air yang
sangat ia cintai yakni Tanah Air Indonesia.
Buku ini sangatlah menyentuh dan dapat membuka mata generasi muda bahwa dibalik sosok yang terkenal jenius terdapat perjuangan yang begitu luar biasa. Bahwa kesuksesan tidak pernah mulus dapat diraih begitu saja sejenius apapun orang itu. Buku ini mampu menjadi tauladan bagi para generasi muda untuk lebih mencintai tanah airnya. Babak-babak penceritaan dalam buku ini dikemas secara menarik dan berhasil membawa pembaca seakan-akan berada pada kisah buku ini.
Selain pengemasan yang menarik, buku ini juga dapat pula menjadi buku yang inspiratif karena didalamnya tersirat banyak pesan sreperti pantang menyerah, kesabaran, nilai religiulitas dan lain sebagainya. Buku ini sangat direkomendasikan untuk para pembaca terutama bagi generasi muda bangsa yang pada era modernisasi ini lebih terpengaruh budaya malas serta rasa nasionalisme yang mulai luntur. Namun yang disayangkan adalah dalam pengemasan bahasa yang digunakan dalam gaya penceritaan buku ini terkadang membuat pembaca sedikit merasa bosan. Terlebih dari hal itu, buku ini merupakan buku yang sangat dianjurkan untuk pembaca karena dapat menggugah semangat pembaca untuk terus berjuang dan berkarya untuk negeri ini.
KOMENTAR :
Dari teks yang diangkat, saudari Prita Intan Sari
mengangkat judul buku “Sang Visioner Perombak Indonesia” yang menceritakan
tentang kisah seorang tokoh “Rudy”. Disini lebih banyak mengangkat kisah
hidupnya selama dia berada di luar negeri, seharusnya juga dikisahkan bagaimana
perjalannya setelah itu. Buku ini memiliki amanat yang sangat bags untuk para
pembaca bawasannya kita sebagai manusia harus selalu bersungguh-sungguh dalam
mencapai suatu impian dan jangan pernah takut untuk gagal, karena kegagalan
adalah awal dari kesuksesan. Buku ini memiliki jalan cerita yang runtut dari
awal sampai akhir. Isinya pun sangat menginspirasi banyak orang dilihat dari
judulnya saja sudah sangat membuat pembaca penasaran akan isi dari buku ini.
JURNAL REFLEKSI
Kesan saya
selama mengikuti mata kuliah ini adalah sangat antusias. Pada mata kuliah ini
saya belajar untuk mengetahui bagaimana perbedaan anatara sastra yang ilmiah
dan nonilmiah. Dalam mata kuliah ini juga saya bisa belajar bagaimana cara
untuk menganalisis berbagai macam teks yang ada dan mengetahui macam-macam
jenis teks. Mata kuliah membaca informatif ini dapat membantu saya untuk
menemukan buku apa saja yang termasuk sastra nonilmiah karena dulu saya tidak
pernah tahu apa itu bedanya sastra ilmiah dan nonilmiah. Dengan adanya
matkuliah ini wawasan saya semakin meningkat dan saya dapat belajar banyak hal
dari mata kuliah ini. Dosennya pun sangat begitu memperhatikan muridnya, tidak
tergesa-gesa dalam mengajarkan mata kuliah ini. Lebih fokus pada apa yang akan
diserap oleh mahasiswa yang diajar dari penjelasan yang seang ia sampaikan.
Awalnya mata
kuliah ini begitu terasa sangat membosankan karena apa yang dijelaskan tidak
bisa saya cerna dengan baik di dalam otak saya, tetapi setelah pelan-pelan
dijelaskan kembali mata kuliah ini sangat banyak manfaatnya apalagi untuk saya
yang sedang menempuh kuliah di bidang sastra. Karya nonilmiah sangat bervariasi
topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan
nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif.
Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer,
walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis. Karya nonilmiah bersifat (1)
emotif: kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari
keuntungan dan sedikit informasi, (2) persuasif: penilaian fakta tanpa bukti.
Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan
cukup informative, (3) deskriptif: pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan
subjektif, dan (4) jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat
dicermati dari beberapa aspek. Pertama, karya ilmiah harus merupakan
pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah
adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus
dibuktikan dengan pengamatan atau empiri. Kedua, karya ilmiah
bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan
metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan
terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi. Ketiga,
dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan
kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah.
Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam
melakukan pengklasifikasian.
Maka
dari itu sangatlah penting matakuliah ini untuk diajarkan kepada mahasiswa agar
mahasiswa lebih mengerti apa perbedaan dari tek ilmiah dan nonilmiah. Mata kuliah ini sangat bermanfaat sekali untuk
saya dan dapat menambah wawasan saya tentang satra lebih banyak lagi.




Dalam resensi di atas, sudah terdapat judul namun, judul resensi tersebut sesuai dengan judul buku asli. Dalam hal ini, judul resensi di atas tidak mencerminkan sebuah kreatifitas serta tidak cukup menarik minat pembaca. Resensi ini sudah diawali dengan pembuka yang memuat informasi tentang identitas buku berupa judul buku, editor, tahun terbit, edisi, dan tebal buku namun, pembuka resensi di atas belum memuat informasi atau sorotan mengenai kepopuleran buku. Resensi di atas juga belum mencantumkan penjelasan mengenai klasifikasi buku. Selain itu, gaya pengungkapan yang digunakan oleh penulis redsensi juga menggunakan gaya pengungkapan yang baku sehingga kurang memunculkan kesan kreatifitas dan juga ketertarikan. Namun, yang membuat resensi ini cukup menarik adalah adanya sinopsis buku yang mencerminkan keselutruhan isi buku serta memuat beberapa informasi tambahan. selain itu, sinopsis pada teks resensi di atas juga cukup padat makna sehingga memudahkan pembaca dalam memahami isi buku secara garis besar. Selain itu, penulis resensi juga mencantumkan penilaian buku berupa penilaian kelebihan buku serta kekhasan yang dimiliki oleh buku yang berjudul Gus Dur Menjawab Perubahan Zaman - Warisan Pemikiran K.H. Abdurrahman Wahid” ini. Namun, yang disayangkan adalah penulis resensi tidak mencantumkan penilaian berupa perbandingan buku dengan buku laainnya. Di bagian penutup, penulis resensi telah memuat simpulan buku, kesan penulis terhadap buku tersebut dilengkapi dengan kalimat-kalimat yang bersifat rekomendasi kepada pembaca. Pada bagian penutup ini, penulis menggunakan gaya pengungkapan yang cukup emotif dan cukup menarik minat pembaca. Secara keseluruhan, resensi di atas cukup memberikan informasi yang menarik mengenai buku yang diresensikan yaitu, buku yang berjudul “Gus Dur Menjawab Perubahan Zaman - Warisan Pemikiran K.H. Abdurrahman Wahid”.
BalasHapusApril, artikel reflektifnya kok menggunakan bahasa Malaysia, memang itu bukan tulisan April ya? berbeza, perbezaan, diperturunkan--Bhs Malaysia?
BalasHapusEjaan, tanda baca banyak yang salah, kurang cermat.
Puisi reflektif bagus. Teks LHo benar, namun ciri kebahasaan teks LHO kurang tepat karena semua teks ya memiliki ciri ini:
ujukan kata
-kata berimbuhan
-konjungsi
-kelompok kata (frasa)
-Kata baku dan tidak baku
-penggunaan huruf kapital dan tanda baca