Nama : Dian Rokhmawati Ardi
Off/No. Abs : B/08
NIM : 160211601825
Identitas Buku
1.
Judul : Hartini
2.
Penulis : Anang YB.
3.
Penerbit : Kompas
4.
Cetakan Pertama : 2016
5.
Tebal
Halaman : 200 Halaman
6.
ISBN : 978-602-412-012-2
Catatan
tentang kredibilitas buku
Buku ini ditulis oleh seorang yang ahli dibidangnya.
Anang YB adalah seorang penulis naskah buku sekaligus editor semenjak tahun 2008.
Buku “Hartini” ini adalah buku hasil karyanya ke-21. Buku ini juga diterbitkan
oleh kompas sehingga tidak perlu diragukan lagi kredibilitasnya.
Ikhtisar
Buku
ini mengisahkan perjuangan hidup dari seorang perempuan yang mengidap penyakit
HIV bernama Hartini. Hartini yang sehari-hari hanya menjadi seorang ibu rumah
tangga tidak pernah menyangka bahwa dirinya bisa menderita penyakit HIV.
Penyakit ini mulai terdeteksi di dalam tubuhnya setelah kematian Nandito, putranya
dengan Leo. Hartini mengalami gejala sakit yang sama seperti yang diderita oleh
Nandito sewaktu masih hidup dulu.
Hartini
tidak tahu dari mana asal penyakit tersebut. Ia selalu percaya kepada suaminya
Leo. Namun, Leo memiliki sikap yang kasar dan selalu main tangan saat Hartini melakukan
kegiatan yang membuatnya marah. Akhirnya Hartini memutuskan untuk berpisah dari
Leo. Hartini semakin hancur karena ia tidak menceritakan sakitnya ini kepada
keluarganya, ia memendamnya sendiri. Namun, Hartini akhirnya bercerita tentang
penyakitnya ini dan keluarganya pun memberikan dukungan penuh untuk
kesembuhannya.
Hartini
tidak berputus asa dengan penyakitnya ini. Ia selalu berobat secara rutin dan teratur
minum obat karena putri sulungnya, Iyya, dari suaminya yang pertama selalu
mengingatkannya. Hartini memang mengidap HIV, namun tidak mengidap AIDS.
Hartini sadar bahwa selain dirinya, di dunia ini banyak ibu rumh tangga yang
selalu setia pada suaminya namun tetap terkena penyakit HIV AIDS ini.
Hartini
kini menjadi pengurus IPPI, sebuah organisasi nirlaba yang memberikan
pengetahuan kepada masyarakat bahwa ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) tidak
seharusnya dijauhi, seharusnya mereka ditolong dan diberi semangat untuk terus
hidup. Selang beberapa waktu, ia akhirnya menikah dengan Tarmono, seorang yang
mengidap positif HIV sama seperti dirinya, namun pernikahan ini juga akhirnya
harus berakhir karena Hartini sadar menikah dengan sesama penderita positif HIV
sangat tidak mudah.
Untuk
kesekian kalinya, kini Hartini menikah dengan Firman yang mau menerimanya
sebagai seorang yang positif HIV dan seorang janda. Hartini kini sudah
dinyatakan negatif mengidap HIV. Mereka pun menikah dan dikarunia seorang putri
cantik bernama Nacita yang negatif mengidap HIV.
Nilai-Nilai
Buku
yang berjudul “Hartini” ini sangat menginspirasi. Buku ini mengandung banyak
inspirasi dan hikmah bagi kehidupan. Hal ini dapat dilihat dari kisah
perjuangan hartini saat berusaha untyuk sembuh, berusaha tetap tegar di tengah
sakitnya dan tidak mudah putus asa. Oleh karena itu, kita hendaknya selalu
menjaga kesehatan kita dan tidak mudah putus asa jika dilanda suatu penyakit,
tetap tegar dan terus berusaha.
Buku
ini juga memberikan kita fakta dan pengetahuan yang benar mengenai HIV/Aids,
bukan mewariskan mitos-mitos dangkal dan tak terpercaya. Buku ini memberikan
kita informasi bahwa HIV dan Aids itu berbeda, orang yang positif HIV belum
tentu terkena Aids, serta memberikan gambaran kepada masyarakat jika
mengidentikkan ODHA hanya pekerja seks dan pecandu narkoba perlu diubah. Ibu
rumah tangga juga rentan terkena HIV.
Lewat
buku ini, pembaca akan lebih tahu mengenai HIV dan AIDS sehingga tidak terjebak
dalam stigma negatif terkait ODHA. Hartini juga selalu berusaha memotivasi
orang lain yang menderita sakit sepertinya, bahwa harapan untuk hidup dan
sembuh itu tetap ada jika kita mau berusaha.
Refleksi
Buku
yang berjudul hartini ini memberikan banyak inspirasi kepada para pembaca
terutama bagi para penderita ODHA (orang dengan HIV AIDS) di mana pun mereka
berada, bahwa mereka layak untuk tetap hidup dan sehat, jika mereka mau
berusaha dan terus berobat. Buku ini juga menggaungkan bahwa HIV bukanlah
penyakit yang mudah menular, penyakit ini susah untuk menular kecuali jika
melakukan hubungan seksual dan melalui darah. Buku ini juga membuktikan bahwa
seseorang yang menderita HIV masih tetap bisa menikah, mengandung, dan
melahirkan bayi yang sehat, namun harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan
dokter. Hal ini berbeda dari kebanyakan omongan orang bahwa orang yang terkena
HIV tidak boleh mengandung dan punya anak.
Setelah membaca buku ini, saya dapat
mengetahui bahwa orang yang positif menderita HIV belum tentu positif menderita
AIDS juga. Dengan membaca buku ini juga, saya mengetahui bahwa ODHA tidak perlu
dijauhi tetapi mereka haruslah ditolong dan diberi semngat untuk terus
melanjutkan kehidupannya karena belum tentu ODHA adalah korban pergaulan bebas,
bisa saja mereka adalah ibu-ibu rumah tangga yang setia hanya kepada suaminya,
seperti yang dialami oleh Hartini.
Artikel Reflektif
Raih Harimu dengan Tubuh Sehatmu
Oleh: Dian Rokhmawati Ardi
Oleh: Dian Rokhmawati Ardi
Di dunia ini tidak ada satu orang
pun yang memiliki keinginan untuk sakit. Oleh sebab itu, menjaga kesehatan
tubuh adalah hal yang sangat penting. Jika tubuh kita dalam keadaan sakit,
pastinya kita tidak akan bisa menikmati hari dengan indah. Kesehatan tubuh kita
adalah modal utama untuk menjalani hari dan meraih kesuksesan. Kesuksesan ini
akan terasa lebih lengkap jika kita dalam kondisi ynag sehat.
Banyak orang yang kurang memperhatikan
kondisi kesehatan tubuhnya, sehingga pada saat orang tersebut sakit, maka
mereka akan bertekad dan berniat menerapkan gaya hidup sehat untuk menjaga kesehatan
tubuh mereka. Namun, saat mereka sudah sehat, justru mereka lalai dalam menjaga
kesehatan tubuh mereka dengan berbagai alasan. Mulai dari alasan kegiatan yang
terlalu padat, tugas yang menumpuk, serta pola makan dan pola tidur yang tidak
teratur, akibatnya tubuh akan merasa lelah dan akhirnya sakit.
Pada saat libur panjang sekolah,
dimana saat semua orang berbondong-bondong memanfaatkan waktu untuk berlibur
bersama keluarga dan menghabiskan waktu bersama. Namun, di saat seperti ini
saya justru melihat teman saya tergolek lemas di tempat tidurnya. Ia tidak
memperhatikan kesehatan tubuhnya dan terlalu banyak beraktivitas, akhirnya ia
jatuh sakit. Dari situ, barulah saya memikirkan kesehatan tubuh saya yang
selama ini seringkali saya abaikan dan saya merasa menyesal karena selama saya
sehat, saya kurang memperhatikan kondisi tubuh saya.
Kini saya sadar bahwa kesehatan
tubuh saya adalah hal yang penting, terutama saat saya berada jauh dari rumah
dan keluarga saya. Saya sadar bahwa tubuh kita membutuhkan asupan nutrisi yang
cukup dan penting untuk beristirahat dengan cukup demi menjaga kesehatan tubuh.
Ingatlah bahwa kesehatan adalah kunci penunjang kesuksesan kita. Jika kita
sehat, bahagia, dan mau bekerja keras, maka kesuksesan itu bisa kita gapai. Maka
dari itu, hargailah kesehatanmu, jaga kondisi tubuhmu, jangan memaksakan
tubuhmu untuk melakukan hal-hal yang dirasa menyakiti dirimu, jaga pola makanmu,
istirahat yang cukup, dan jangan pernah takut untuk mengeluarkan uang demi
menjaga kesehatan tubuhmu.
Puisi
Reflektif
Perjalanan Hidup
Oleh: Dian Rokhmawati Ardi
Oleh: Dian Rokhmawati Ardi
Pahitnya
dunia telah aku jajaki dengan sepasang kaki
Aku
tertatih dalam ujian hidup ini
Badanku
mulai gontai menapahi duri
Menyisakan
luka yang berbekas dalam hati
Kini
aku sadar
Hidup
tak seindah dalam angan
Tak
semanis ucapan orang
Tak
semudah merajut kenangan
Tapi
aku sadar
Hidup
tak selamanya pahit
Hitam
tak selamanya kelam
Kesengsaraan
tak selamanya abadi
Percayalah sinar mentari selalu
menerangi
Menyambut
hari dengan semangat pagi
Percayalah
setelah kekecewaan pasti ada harapan
Dan
yakinlah setelah tangisan pasti ada senyum kebahagiaan
Tugas 2
Teks Persuasif
HINDARILAH ROKOK MESKIPUN SEBATANG
Rokok
mengandung bahan dan zat kimia yang berbahaya bagi sistem pernafasan. Tar dan
nikotin merupakan salah satu zat kimia yang berbahaya yang ada dalam sebatang
rokok. Rokok mengandung lebih dari 4000 bahan kimia dimana 200 di antaranya
beracun.
Semakin besar isi kandungan tar dan nikotin dalam sebatang rokok, maka semakin besar dampak negatif yang diterima oleh tubuh kita. Dampak negatif bagi perokok aktif dan pasif di antaranya adalah penyakit jantung, kanker, serta impoten. Selain itu, gangguan kehamilan dan janin merupakan dampak negatif bagi wanita yang menjadi perokok aktif.
Karena dampak negatifnya begitu besar maka hindarilah rokok, jika kita telah menghindari diri dari rokok maka kita telah membuat tubuh kita sehat dan mengurangi pencemaran polusi udara, selain itu juga, kita tidak merugikan orang lain.
Analisis struktur teks persuasif
No.
|
Struktur Isi
|
Kalimat dalam Teks
|
1.
|
Alinea Pembuka
(Tesis)
|
Rokok mengandung bahan dan zat
kimia yang berbahaya bagi sistem pernafasan. Tar dan nikotin merupakan salah
satu zat kimia yang berbahaya yang ada dalam sebatang rokok. Rokok mengandung
lebih dari 4000 bahan kimia dimana 200 di antaranya beracun.
|
2.
|
Alinea Penjelas
(Argumen/Opini)
|
Semakin besar isi kandungan tar
dan nikotin dalam sebatang rokok, maka semakin besar dampak negatif yang
diterima oleh tubuh kita. Dampak negatif bagi perokok aktif dan pasif di
antaranya adalah penyakit jantung, kanker, serta impoten. Selain itu,
gangguan kehamilan dan janin merupakan dampak negatif bagi wanita yang
menjadi perokok aktif.
|
3.
|
Alinea Penutup
(Ajakan)
|
Karena dampak negatifnya begitu besar maka hindarilah rokok, jika kita telah
menghindari diri dari rokok maka kita telah membuat tubuh kita sehat dan
mengurangi pencemaran polusi udara, selain itu juga, kita tidak merugikan
orang lain.
|
Ciri kebahasaan teks persuasif
No.
|
Ciri Bahasa
|
Kalimat
|
1.
|
Kalimat
Ajakan
|
Karena dampak negatifnya begitu
besar maka hindarilah rokok, jika kita telah menghindari diri dari rokok maka
kita telah membuat tubuh kita sehat dan mengurangi pencemaran polusi udara,
selain itu juga, kita tidak merugikan orang lain.
|
2.
|
Sebab-Akibat
|
Semakin besar isi kandungan tar
dan nikotin dalam sebatang rokok, maka semakin besar dampak negatif yang
diterima oleh tubuh kita. Dampak negatif bagi perokok aktif dan pasif di
antaranya adalah penyakit jantung, kanker, serta impoten. Selain itu,
gangguan kehamilan dan janin merupakan dampak negatif bagi wanita yang
menjadi perokok aktif.
|
Teks Deskriptif
Pantai Lampung Nan Eksotis
Lampung merupakan salah satu provinsi
di Indonesia yang letaknya di bagian paling timur Pulau Sumatera, tepatnya
berbatasan langsung dengan Selat Sunda yang menghubungkan antara Pulau Sumatera
dan Pulau Jawa. Lampung memiliki potensi wisata pantai yang sangat bagus. Banyak
sekali pantai yang ada di Provinsi Lampung dan semuanya merupakan pantai wisata
eksotis nan indah sehingga wajar saja bila para wisatawan banyak yang
mengunjungi Lampung hanya untuk melihat keindahan pantainya. Saat ini, promosi
yang dilakukan pemerintah dan masyarakat untuk menarik wisatawan asing maupun
lokal sudah mulai membuahkan hasil karena setiap tahunnya jumlah wisatawan yang
hadir semakin meningkat.
Lampung memiliki berbagai jenis
pantai dari yang sekedar untuk berlibur santai bersama keluarga hingga pantai
yang memiliki ombak besar untuk olahraga ekstrim seperti surfing, diving, dan
snorkling untuk melihat keindahan bawah lautnya. Pantai yang hanya untuk
berlibur dan bersantai bersama keluarga sangat banyak sekali, seperti Pantai
Kalianda Resort, Pantai Pasir Puting, Pantai Pasir Timbul, Pantai Mutun, dan
masih banyak lagi. Disana pengunjung dapat merasakan suasana pantai yang tenang
dengan ditemani deburan ombak dan sepoi-sepoi angin pantai. Anak-anak juga
dapat bermain air di pinggir pantai karena pantai ini tidak terlalu berbahaya
karena ombaknya tak terlalu besar. Pengunjung juga dapat menginap di pantai
dengan cara menyewa tempat penginapan berupa cottage yang harganya cukup terjangkau dari Rp. 300.000 hingga
Rp.700.000 per malamnya.
Di Lampung juga terdapat wisata
pantai untuk olahraga ekstrim seperti surfing yang tepatnya berada di daerah
Krui, Lampung Barat. Disana terdapat banyak pantai yang menawarkan ombak yang
menantang di antaranya yang paling terkenal adalah Pantai Tanjung Setia dan
Pantai Labuhan Jukung. Kedua pantai tersebut merupakan pantai yang paling
banyak dikunjungi wisatawan asing dari berbagai belahan dunia. Bahkan, banyak
wisatawan asing yang menyatakan bahwa Pantai Krui memiliki ombak yang lebih
baik dari Pantai Kuta, Bali. Pantai Krui juga belum terlalu kotor karena memang
belum banyak orang yang berkunjung kesana. Selain itu disana pengunjung dapat menyaksikan
sunset dan sunrise dengan sangat jelas.
Ada wisata pantai yang sangat unik
dan sangat jarang dimiliki oleh pantai manapun yaitu Pantai Teluk Kiluan,
Lampung Selatan. Keunikannya karena pengunjung dapat melihat lumba-lumba
disana. Namun, akses untuk melihat lumba-lumba harus menggunakan perahu yang
dapat disewa dengan membayar biaya sewa yang tak terlalu mahal jika
dibandingkan dengan pengalaman yang didapat. Di Pantai Teluk Kiluan pengunjung
dapat bersantai dan menikmati hamparan pasir pantai yang putih serta menikmati
warna laut yang biru jernih.
Analisis struktur teks deskriptif
No.
|
Analisis Kalimat
|
Struktur
|
1.
|
Lampung merupakan salah satu
provinsi di Indonesia yang letaknya di bagian paling timur Pulau Sumatera,
tepatnya berbatasan langsung dengan Selat Sunda yang menghubungkan antara
Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Lampung memiliki potensi wisata pantai yang
sangat bagus. Banyak sekali pantai yang ada di Provinsi Lampung dan semuanya
merupakan pantai wisata eksotis nan indah sehingga wajar saja bila para
wisatawan banyak yang mengunjungi Lampung hanya untuk melihat keindahan
pantainya. Saat ini, promosi yang dilakukan pemerintah dan masyarakat untuk
menarik wisatawan asing maupun lokal sudah mulai membuahkan hasil karena
setiap tahunnya jumlah wisatawan yang hadir semakin meningkat.
|
Judul
|
2.
|
Lampung memiliki berbagai jenis
pantai dari yang sekedar untuk berlibur santai bersama keluarga hingga pantai
yang memiliki ombak besar untuk olahraga ekstrim seperti surfing, diving dan
snorkling untuk melihat keindahan bawah lautnya. Pantai yang hanya untuk
berlibur dan bersantai bersama keluarga sangat banyak sekali seperti Pantai
Kalianda Resort, Pantai Pasir Puting, Pantai Pasir Timbul, Pantai Mutun dan
masih banyak lagi. Disana pengunjung dapat merasakan suasana pantai yang
tenang dengan ditemani deburan ombak dan sepoi-sepoi angin pantai. Anak-anak
juga dapat bermain air di pinggir pantai karena pantai tidak terlalu
berbahaya karena ombaknya tak terlalu besar. Pengunjung juga dapat menginap
di pantai dengan cara menyewa tempat penginapan berupa Cottage yang harganya
cukup terjangkau dari Rp.300.000 hingga Rp.700.000 per malamnya.
Di
Lampung juga terdapat wisata pantai untuk olahraga ekstrim seperti surfing
yang tepatnya berada di daerah Krui, Lampung Barat. Disana terdapat banyak
pantai yang menawarkan ombak yang menantang diantaranya yang paling terkenal
adalah Pantai Tanjung Setia dan Pantai Labuhan Jukung. Kedua pantai tersebut
merupakan pantai yang paling banyak dikunjungi wisatawan asing dari berbagai
belahan dunia. Bahkan banyak wisatawan asing yang menyatakan bahwa Pantai
Krui memiliki ombak yang lebih baik dari Pantai Kuta, Bali. Pantai Krui juga
belum terlalu kotor kerena memang belum banyak orang yang berkunjung kesana.
Selain itu disana pengunjung dapat menyaksikan sunset dan sunrise dengan
sangat jelas.
|
Identifikasi
Umum
|
3.
|
Ada wisata pantai yang sangat unik
dan sangat jarang dimiliki oleh pantai manapun yaitu Pantai Teluk Kiluan,
Lampung Selatan. Keunikannya karena pengunjung dapat melihat lumba-lumba
disana. Namun, akses untuk melihat lumba-lumba harus menggunakan perahu yang
dapat disewa dengan membayar biaya sewa yang tak terlalu mahal jika
dibandingkan dengan pengalaman yang didapat. Di Pantai Teluk Kiluan
pengunjung dapat bersantai dan menikmati hamparan pasir pantai yang putih
serta menikmati warna laut yang biru jernih.
|
Deskripsi Bagian
|
Ciri kebahasaan teks deskriptif
No.
|
Ciri
|
Contoh
|
1.
|
Menggunakan kata benda sesuai topik yang ingin
dideskripsikan
|
Pantai Lampung
|
2.
|
Menggunakan frase yang mengandung kata benda
|
Lampung memiliki potensi wisata
pantai yang sangat bagus.
|
3.
|
Mengandung kata sifat yang bersifat menggambarkan
|
Lampung memiliki potensi wisata
pantai yang sangat bagus, semuanya merupakan pantai wisata eksotis nan indah,
melihat keindahan pantainya, keindahan bawah lautnya, ombak yang menantang,
suasana pantai yang tenang.
|
4.
|
Mengandung kata kerja transitif untuk memberikan informasi
subjek
|
Pengunjung juga dapat menginap di
pantai dengan cara menyewa tempat penginapan berupa cottage yang harganya cukup terjangkau dari Rp.300.000 hingga
Rp.700.000 per malamnya, akses untuk melihat lumba-lumba harus menggunakan
perahu yang dapat disewa dengan membayar biaya sewa yang tak terlalu mahal.
|
5.
|
Mengandung kata kerja (perasaan, pendapat) untuk mengungkapkan
pandangan pribadi penulis mengenai subjek
|
Banyak sekali pantai yang ada di
Propinsi Lampung dan semuanya merupakan pantai wisata eksotis nan indah
sehingga wajar saja bila para wisatawan banyak yang mengunjungi Lampung hanya
untuk melihat keindahan pantainya, Pantai Krui juga belum terlalu kotor
karena memang belum banyak orang yang berkunjung kesana, pantai ini tidak
terlalu berbahaya karena ombaknya tak terlalu besar.
|
6.
|
Mengandung kata keterangan untuk memberikan informasi tambahan
tentang objek
|
Lampung memiliki berbagai jenis
pantai dari yang sekedar untuk berlibur santai bersama keluarga hingga pantai
yang memiliki ombak besar untuk olahraga ekstrim seperti surfing, diving, dan
snorkling untuk melihat keindahan bawah lautnya, anak-anak juga dapat bermain
air di pinggir pantai karena pantai tidak terlalu berbahaya karena ombaknya
tak terlalu besar, ada wisata pantai yang sangat unik dan sangat jarang
dimiliki oleh pantai manapun yaitu Pantai Teluk Kiluan, Lampung Selatan.
|
Tugas 3
Resensi
Judul : When Breath Becomes Air
Apa yang Membuat Hidup Layak Dijalani?
Penulis : Paul Kalanithi
Penerbit : Random House
Cetakan : Pertama 2016
Tebal : 224 Halaman
Menyelami Makna
Kehidupan
Stop!!!!!
Jangan baca buku ini! Buat yang masih nekat baca buku ini, awas tempat tidurnya
banjir air mata…. Hiks…hiks…
Buku ini
ditulis berdasarkan kisah hidup dari Paul Kalanithi, seorang dokter bedah saraf
dan seorang neurologis yang handal dan kompeten.
Melihat dan membaca awal dari buku ini pasti banyak yang
berpikir bahwa penulisnya adalah seorang pengarang yang handal, namun Anda
salah! Justru yang menulis cerita buku ini adalah seorang dokter bedah saraf
yang terkesan dingin dan angkuh. Namun, setiap kalimat dalam buku ini mampu
menyihir dan menghipnotis para pembacanya untuk terus menggali makna yang
tersembunyi didalamnya. Buku ini merupakan memoar dari Paul Kalanithi selaku
penulis buku dan seorang dokter ahli bedah saraf. Buku ini diterbitkan pada
Januari 2016 di New York dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia pada
Agustus 2016. Buku ini menduduki 21 minggu di puncak New York times best seller
dan telah terbit dalam 31 edisi.
Buku ini mengangkat tema arti penting suatu kehidupan. Buku ini
sangat menggugah dan menghujam orang-orang yang ingin mengerti arti dari suatu
kehidupan secara utuh. Memoar ini ditulis pada saat Paul Kalanithi
berjuang melawan kankernya. When Breath Becomes Air adalah kisah
tentang hidup yang dijalani dengan bayang-bayang kematian di saat segala mimpi
tentang kehidupan dan masa depan berada di depan mata. Paul Kalanithi adalah seorang
dokter bedah saraf yang sangat konsisten dan berdedikasi tinggi terhadap
pekerjaannya. Namun, saat berusia tiga puluh enam tahun, Paul didiagnosa
mengidap kanker paru-paru stadium IV. Perubahan dari seorang dokter yang
membantu pasien menjadi pasien itu sendiri, memberikan sebuah kontemplasi
mendalam baginya tentang makna kehidupan.
Ia merasa badai kehancuran datang dalam
kariernya dan masa depan yang diidamkannya bersama sang istri beserta anaknya
tiba-tiba lenyap ditelan sang waktu. Di tengah kondisinya yang sedang sekarat
ini, ia tetap berjuang untuk hidup. Perenungan yang begitu mengesankan dan menyentuh
mengenai arti dan pilihan yang membuat hidup layak dijalani, bahkan saat
kematian berada di depan mata. Namun, di saat harapan itu mulai datang, yaitu
ketika putrinya, Cady berumur 8 bulan, kondisi Paul semakin menurun dan
akhirnya meninggal.
Buku
ini mengandung nilai-nilai positif yang dapat kita teladani yaitu sikap pantang
menyerah, dedikasi dan tanggung jawab terhadap pasien-pasiennya selama
berprofesi sebagai dokter bedah saraf, dan pengabdian yang tulus dan iklas dari
seorang Paul Kalanithi. Pelajaran yang dapat kita ambil setelah membaca buku
ini yaitu lebih memaknai arti sebuah kehidupan dengan tulus dan ikhlas dalam
menjalaninya.
Kelebihan
dari buku ini yaitu membuktikan bahwa mereka yang sedang sekaratlah yang paling
bisa mengajari kita tentang arti sebuah kehidupan. Buku ini mendorong
pembacanya untuk mengerti alasan mengapa hidup layak untuk dijalani dan lebih
memaknai kehidupan mereka. Kelebihan lain buku ini yaitu sebagai investasi
emosional yang mendalam dan menggugah para pembacanya. Kelemahan buku ini yaitu
kisah hidup penulisnya berakhir terlalu cepat dan banyak menggunakan bahasa
atau istilah medis yang sulit untuk dimengerti, misalnya saja inseminasi
intrauterin, aneurisme aorta, dll. Hal ini membuat pembacanya, terutama yang
bukan dari bidang medis atau kedokteran menjadi kebingungan dan sulit memahami
arti dari kata tersebut.
Kekhasan
buku ini yaitu banyak menggunakan kata-kata kiasan serta cerita di dalam buku
ini berdasarkan kehidupan nyata dari seorang Paul Kalanithi. Sehingga
dibutuhkan kepekaan dan keterbukaan pemikiran untuk memahaminya. Buku ini juga
memaparkan kegiatan yang dilakukan oleh Paul Kalanithi selama menjadi seorang
dokter bedah saraf mulai dari menggergaji tengkorak manusia sampai membelah
dada dan mengambil jantung pasiennya.
Dibandingkan
dengan buku-buku lain yang pernah saya baca, misalnya saja pada buku yang
berjudul “Aku Sadar Aku Gila” karya Bahril Hidayat Lubis dengan buku berjudul “When Breath Becomes Air” ini terdapat perbedaan
yang menonjol di antara keduanya meskipun sama-sama termasuk memoar yaitu
mengenai isi buku. Buku berjudul “When Breath
Becomes Air” ini ingin mengulas seputar arti penting sebuah kehidupan dimana
Paul Kalanithi yang seorang dokter bedah saraf menderita kanker paru-paru dan
berusaha untuk tetap hidup, namun akhirnya ia meninggal dikalahlah sang waktu.
Sedangkan, buku yang berjudul “Aku Sadar Aku Gila” ini ingin mengupas
seputar seorang penderita psikosis yang sembuh melalui mimpi dan surat
Ar-Rahman.
Buku
ini layak dan cocok dibaca oleh remaja dan dewasa karena didalamnya mengandung
pelajaran penting agar kita lebih menghargai arti suatu kehidupan, dimana tak
semua orang mendapatkan kesempatan tersebut. Jadi, mulailah harimu dengan tekad
dan semangat baru karena hidup tak cukup dijalankan dengan satu skenario saja.
Jangan hanya berkutat di beceknya lumpur, tapi teruslah melangkah dengan
mantap. Pesan utama dari buku ini yaitu hargailah hidupmu karena setiap
kehidupan layak untuk dijalani, jangan sia-siakan waktumu dan hidupmu untuk
hal-hal yang tidak berguna.
1. Judul :
Susianty Kawira
2.
Penulis : Susianty Kawira, Suradi, Msi.
3.
Penerbit : Swastisvarna
4.
Cetakan : Pertama November 2015
5.
Tebal :312 Halaman
6. ISBN : 602728790X, 9786027287907
Nama : Khoirotul Amaliyah
No/off : 19/B
Nim : 160211600142
Wanita Penakhluk
Dunia
Hidup ini tidaklah seburuk yang kita khawatirkan dan tidaklah seindah yang
kita impikan.
Buku ini merupakan tulisan dari seorang wanita yang berasal dari masyarakat
etnis Tionghoa, Pontianak yang menulis
buku tersebut berdasarkan pengalaman hidup yang ia jalani sendiri.
Dalam buku ini
menceritakan tentang sosok seorang Susianty Kawira. Buku tersebut menceritakan
sebuah rangkaian riwayat kisah perjuangan hidup yang apa adanya, inspiratif dan
menarik. Kisah kehidupan yang diangkat sangat kaya dengan kisah suka duka
dimulai dari Singkawang dan mengalir mengikuti kisah perjuangan Susianty
keliling dunia. Susianty adalah sosok yang tidak saja ulet tetapi selalu
membawa ketidak beruntungan bukan sebagai malapetaka yang diikuti dengan upaya
mengakhiri segalanya, tetapi dipergunakan sebagai landasan dan tantangan baru
yang mendorong semangat untuk membangun aktifitas baru yang lebih menjanjikan.
Buku ini merupakan buku motivasi dan inspirasi dari
Susianti Kawira selaku penulis buku dan seorang pebisnis yang sukses. Buku ini diterbitkan pada Nopember 2015 di Jakarta. Buku
ini baru saja
diterbitkan oleh Swastivana yaitu yayasan peduli lansia (lanjut usia) yang di
dirikan oleh Susianty Kawira.
Susianty merupakan
wanita yang sangat terbuka. Dengan sikap terbuka inilah, ia merasa semua beban
hidup dari kecil hingga saat ini bisa terbagi. Lewat keterbukaan itu pula, ia
banyak menjalin hubungan dengan orang dari berbagai kalangan dan profesi.
Susianty terlahir dari tumbuh dalam keluarga yang broken home, kurang kasih sayang, bahkan ia harus bekerja ekstra
keras untuk dapat mencukupi kebutuhan hidupnya yang luar biasa sulit. Ia lahir
di Pontianak, Kalimantan Barat, pada tanggal 11 November 1957.
Masa awal Susianty ini
merupakan modal baginya untuk menempuh hidup yang penuh keragaman, diselingi,
dan diwarnai oleh berbagai penderitaan, kesusahan, bercampur dengan kebagiaan.
Berbagai macam kehidupan dijalaninya mulai dari operator mesin fotokopi,
menjual kue, mengurus masalah keadministrasian, bertindak sebagai “inang” yang
beroperasi dari Jakarta ke Singapura. Berbagai usaha dan dagang telah
dijalaninya dengan diwarnai pelbagai masalah, kebahagiaan, dan diselingi oleh
kerugian dan kekecewaan. Bahkan kebakaran yang menghabiskan semua modal yang
ditanamkannya dalam bisnisnya di Batam. Semua pengalamannya ia akhirnya
mengantarkan ia menjadi seorang perempuan pebisnis yang sukses. Bidang usahanya
yang dimulai dari bisnis kecil-kecilan telah menjelma menjadi kegiatan impir
dan ekspor. Hasil jerih payahnya telah membawa sukses, ia bisa keliling dunia,
menyekolahkan anak-anaknya di New Zealand, Amerika Serikat, dan Kanada serta
membantu sanak keluarganya yang semasa dia mengalami kesukaran hidup dulu
justru pernah memandang dan memperlakukannya dengan sinis. Susianty ini adalah
seorang figur yang memberi contoh sekaligus bukti bahwa ditengah himpitan hidup
sesulit apapun, jika ada kemauan untuk bangkit dan maju, semua itu akan menemui
jalan keberhasilan
Dalam buku ini terdapat nilai-nilai positif
yang dapat diambil dari cerita pengalaman hidup seorang Susianty Kawira bahwa
sesulit apapun dalam menjalani hidup, jika ada kemauan untuk bangkit dan maju,
semua itu akan menemui jalan untuk menuju keberhasilan. Walaupun
saudara-saudara tirinya dan ayahya sudah menghianati cinta ibunya ia tetap
mempunyai sikap cinta terhadap sesama manusia yang disebut dengan prinsip ren atau welas asih dari delapan kebajikan. Sikap hormat pada kedua orang
tuanya dan keluarganya sangat ia jaga, bahkan ayah kandung yang telah
meninggalkannya ketika ia berusia hanya beberapa bulan, tetap ia hormati.
Kita dapat mengambil pelajaran setelah
membaca buku ini bahwa seorang anak harus menghormati dan menjaga kedua orang
tua, walaupun orang tua kita meninggalkan kita waktu masih kecil, ia tetap
orang tua yang sudah melahirkan kita. Kita juga bisa mengambil pelajaran bahwa
sesulit apapun dalam menjalani kehidupan, jika ada kemauan untuk bengkit dan
maju, semua akan menuai jalan untuk menuju keberhasilan dan kesuksesan.
Buku
ini memiliki kelemahan yaitu bahasanya terlalu bertele-tele. Buku ini juga
memiliki kelebihan yakni terdapat foto-foto Susianty Kawira yang memudahkan
pembaca memahami isi dari buku tersebut. Buku ini juga
terdapat kesan, pesan keluarga, tokoh, kolega, dan sahabat dari penulis tentang
Susianty Kawira.
Kekhasan
buku ini yaitu banyak sekali
motivasi-motivasi, inspirasi dan hikmah kehidupan. Cerita
di dalam buku ini berdasarkan kehidupan nyata dari seorang Susianty Kawira. Buku ini juga
memaparkan perjuangan hidup
yang dilakukan
oleh Susianty Kawira
selama menjadi seorang pebisnis yang
sukses. Bidang usahanya yang
dimulai dari bisnis kecil-kecilan telah menjelma menjadi kegiatan impir dan
ekspor. Hasil jerih payahnya telah membawa sukses
dan bisa keliling dunia
Dibandingkan
dengan buku-buku lain yang pernah saya baca, misalnya saja pada buku yang
berjudul “Menjadi Pribadi Inovatif, Kreatif, dan Mandiri yang
Berspiritualisasi” dengan buku berjudul “ Susanty Kawira, Sang Penakluk Romantisme dan Pejuang Hidup ” ini
terdapat perbedaan yang menonjol di antara keduanya meskipun sama-sama termasuk
motivasi yaitu mengenai isi buku. Buku
berjudul “Susanty Kawira, Sang Penakluk Romantisme dan Pejuang Hidup” ini mengulas tentang kisah perjuangan hidup seorang
Susianty Kawira yang apa adanya, inspiratif dan menarik. Sedangkan, buku yang berjudul “Menjadi Pribadi Inovatif, Kreatif, dan Mandiri yang
Berspiritualisasi” buku yang di dalamnya mengajarkan dan sekaligus memberi
pelajaran untuk melakukan harmonisasi kesadaran, pemikiran dengan realitas
fakta kehidupan. Nalar dengan nurani penyeimbangan
kecerdasan emosi dan spiritual.
Buku ini layak untuk dibaca oleh kaum wanita
dan generasi muda dan mereka yang masih menanti masa depan yang gemilang. Dalam buku tersebut juga
banyak sekali inspirasi dan hikmah kehidupan. Karena
Susianty ini adalah
seorang figur yang memberi contoh sekaligus bukti bahwa ditengah himpitan hidup
sesulit apapun, jika ada kemauan untuk bangkit dan maju, semua itu akan menemui
jalan keberhasilan. Pengalaman Susianty mengajarkan banyak hal pada kita semua, terutama generasi
muda, dan lebih utamanya kaum wanita. Keluarga yang berantakan dan kondisi
ekonomi yang pas-pasan harus menjadi pelecut untuk maju dan sukses. Bukan
sebaliknya menyerah pada keadaan, lalu melangkah dan akhirnya kita diligas oleh
waktu dan zaman.
KOMENTAR :
Resensi
buku berjudul “Susianty Kawira”, diawali dengan judul resensi yang
berbeda dengan isi buku. Judul resensi tersebut sesuai dengan isi resensi.
Kemudian terdapat kutipan yang mencerminkan isi buku. Kutipan tersebut membuat
para pembaca menjadi tertarik dengan isi buku. Mulai dari pembukaan isi resensi
sudah baik yaitu penulis mengenalkan judul, pengarang, dan
kepopuleran buku, terdapat
juga klasifikasi jenis buku. Pada sinopsis dan detil atau informasi tambahan mencerminkan keseluruhan isi buku yang ditulis
ringkas, padat makna dan menggunakan pilihan-pilihan kata emotif, sehingga
pembaca menjadi tertarik untuk membaca. Pada penilaian kelebihan buku terdapat kata-kata emotif,
pada penilaian kekurangan buku menggunakan gaya
pengungkapan yang khas atau unik, dan juga terdapat perbandingan dengan buku lain.
Nama
pengomentar: Dian Rokhmawati Ardi
Tugas 4
JURNAL REFLEKSI PERKULIAHAN
Pada
semester ini, saya mendapatkan mata
kuliah membaca teks nonilmiah atau membaca informatif. Saya mendapatkan banyak
sekali ilmu yang belum saya dapatkan sebelumnya, dalam mengikuti mata kuliah
yang dibimbing oleh Ibu Endah Tri Priyatni ini, saya mendapatkan banyak ilmu
dan pengetahuan. Awal perkuliahan,
kami diperkenalkan cara membedakan konsep teks ilmiah dengan teks nonilmiah.
Dari situ,
kami mulai memahami bagaimana konsep membaca nonilmiah yang sebenarnya.
Kami
juga diberikan tugas untuk
membaca 10 buku nonilmiah untuk
dijadikan laporan membaca selama
10 kali pertemuan.
Tugas ini membuat
saya merasa selama ini banyak
yang belum saya pelajari.
Sebelum adanya tugas ini, saya sangat malas untuk membaca, terutama membaca buku-buku
selain novel atau cerpen. Namun, dengan adanya tugas ini, membuat saya harus
membiasakan diri untuk membaca
buku yang sebelumnya tidak saya sukai selama 10 kali pertemuan. Mata
kuliah ini membuat saya sadar bahwa
selain novel atau cerpen, ada juga buku-buku lain yang menarik untuk dibaca,
selain itu, saya juga dapat mengambil pelajaran dan amanat yang terkandung di
dalam setiap buku yang sudah saya baca tersebut.
Setiap
kali pertemuan, mahasiswa diberikan sebuah pertanyaan mengenai buku apa
saja yang telah dibaca setiap minggunya. Mulai dari judul, isi buku, apa yang dapat kita petik dari buku, dan lain-lain. Dari sini, saya mulai belajar
untuk mengingat kembali apa yang sudah saya
pelajari
atau yang sudah saya baca dari
buku setiap minggunya. Tugas selanjutnya
adalah menulis resensi dari buku yang telah
dibaca. Awalnya memang saya merasa
kesulitan untuk membuat resensi, karena ternyata
membuat resensi tidak sama seperti membuat sinopsis pada umumnya. Dari sinilah,
saya dapat mengetahui perbedaan antara resensi dengan sinopsis berdasarkan contoh yang sudah diberikan.
Di
pertengahan perkuliahan, kami
juga diperkenalkan dengan
jenis-jenis teks seperti teks LHO, persuasif,
deskriptif, editorial, dan lain-lain. Ketika mempelajarinya memang mudah, namun
ketika dikoreksi dan dibahas bersama-sama, ternyata banyak sekali kesalahan
pada struktur teks dan ciri bahasa teks. Saya diajarkan untuk mengenali
berbagai macam teks dan ternyata banyak sekali pelajaran tentang teks yang
belum saya ketahui sebelumnya.
Menjelang akhir pertemuan, kami ditugaskan untuk menuliskan refleksi isi buku multimoda
(berbentuk artikel dan puisi). Awalnya saya
tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan refleksi isi buku multimoda itu. Saya
merasa bingung dan kesulitan saat mengerjakannya. Namun, saya mencoba membuat
refleksi isi buku multimoda tersebut berdasarkan contoh yang diberikan oleh
dosen. Meskipun awalnya terasa sulit, tetapi, lama-kelamaan jika kita terbiasa
untuk membuat refleksi seperti ini, kita dapat mengerjakannya dengan mudah dan
cepat. Membuat refleksi isi buku multimoda ini, tidak hanya diharuskan membuat ikhtisar
dbuku, tetapi, kita juga membuat artikel refleksi dari buku tersebut, kemudian
kita membuat puisi juga berdasarkan ikhtisar buku yang sudah dibaca. Hal ini
membuat saya mengetahui bahwa membuat refleksi isi buku multimoda tidak hanya
berisikan ikhtisar, tetapi juga
berisikan artikel reflektif dan puisi reflektif.
Tugas terakhir mata kuliah ini yaitu menulis jurnal
refleksi perkuliahan. Tugas ini bisa kita sebut juga sebagai curhatan mengenai
apa yang sudah kita pelajari selama perkuliahan ini, apa yang kita rasakan
selama menjalankan perkuliahan membaca nonilmiah ini, dan apa yang dapat kita
petik setelah menempuh perkuliahan membaca nonilmiah ini.
Dengan
adanya matakuliah membaca informatif atau membaca nonilmiah ini, saya dapat
mengetahui pentingnya membaca buku. Hal ini dikarenakan saya tidak gemar membaca buku
kecuali jika ada tugas. Saya yang awalnya hanya membaca novel dan cerpen, kini
saya juga menyukai membaca buku motivasi, tips-tips, biografi, dan lain-lain.
Mata kuliah ini memberikan banyak sekali pelajaran dan manfaat yang dapat saya
rasakan terutama dalam hal membaca buku. Saya juga dapat mengetahui apa
saja yang termasuk buku nonilmiah
itu. Saya juga belajar bagaimana cara membedakan antara
resensi dengan sinopsis, membandingkan beberapa teks, menuliskan refleksi, dan membuat artikel refleksi dari buku yang sudah
dibaca. Matakuliah ini memberikan
banyak sekali ilmu dan pengetahuan yang belum saya dapatkan selama ini.



tulisan mengalir-enak dibaca.
BalasHapussaya tunggu karya-karya terbaik lainnya
Resensi buku berjudul “When Breath Becomes Air”, diawali dengan judul resensi yang berbeda dengan isi buku. Judul resensi tersebut sesuai dengan isi resensi. Kemudian terdapat kutipan yang mencerminkan isi buku. Kutipan tersebut membuat para pembaca menjadi tertarik dengan isi buku. Mulai dari pembukaan isi resensi sudah baik yaitu penulis mengenalkan judul, pengarang, dan kepopuleran buku, terdapat juga klasifikasi jenis buku. Pada sinopsis dan detil atau informasi tambahan mencerminkan keseluruhan isi buku yang ditulis ringkas, padat makna dan menggunakan pilihan-pilihan kata emotif, sehingga pembaca menjadi tertarik untuk membaca. Pada penilaian kelebihan buku terdapat kata-kata emotif, pada penilaian kekurangan buku menggunakan gaya pengungkapan yang khas atau unik, dan juga terdapat perbandingan dengan buku lain.
BalasHapussaya tunggu karya-karya terbaik selanjutnya :)
BalasHapus