Tugas 1:
Menulis Teks Refleksi Multimoda
Judul
buku : Menjadi Guru Tangguh
Berhati Cahaya
Penulis : Wijaya Kusumah, S.Pd,M.Pd
Cetakan : Cetakan
pertama 2012
Jumlah
Halaman
: 235 halaman
Penerbit : PT Indeks. Jakarta
ISBN : 979-062-340-2
Catatan tentang Kredibilitas
Buku
Buku ini ditulis oleh orang yang ahli di bidangnya. Wijaya
Kusumah adalah Teacher, Trainer, Writer, Motivator, Blogger, Fotografer,
Father, Pembicara Seminar, Simposium, Workshop PTK dan TIK, Edupreneurship,
Pendidikan Karakter Bangsa, Konsultan manajemen pendidikan, serta Praktisi ICT.
Sering diundang di berbagai Seminar, Simposium, dan Workshop sebagai
Pembicara/Narasumber di tingkat Nasional. Dirinya telah berkeliling hampir
penjuru nusantara, karena menulis. sehingga
tidak perlu diragukan lagi kredibilitasnya.
Ikhitsar
Buku ini mengisahkan Guru yang harus selalu mempunyai semangat tinggi,
motivasi kuat untuk selalu berubah ke arah yang lebih baik, berinovasi
mengembangkan kreatifitas tanpa batas, dan memiliki keterampilan yang dapat
menunjang profesinya. Salah satunya adalah melalui pengembangan media belajar
melalui internet. Guru harus mampu menciptakan informasi di internet, sehingga
orientasi paradigma pembelajaran guru harus diubah dari konsumen informasi
menjadi produsen informasi. Dengan demikian peserta didik pun akan merasakan
manfaat positif dari teknologi komunikas atau yang sering dikenal dengan ICT
(Information Communication Technology). Pembelajaran melalui pendekatan “ICT
based” bisa melalui blog, tujuannya agar meningkatkan kreatifitas menulis pada
guru, dan meningkatkan minat baca bagi peserta didik kita.
Buku
Menjadi Guru Tangguh Berhati Cahaya ini bisa dijadikan bahan renungan juga
untuk meningkatkan kemampuan kita sehingga senantiasa akan menjadi guru yang
tangguh berhati cahaya, guru yang kuat, namun juga memiliki kelembutan hati,
mempunyai sense of humanity dalam memperbaiki kehidupan ke arah yang
lebih baik ini. Sebagaimana dalam satu judul di akhir buku ini, ada tulisan
yang berjudul “Peran Guru dalam Memberantas Korupsi, Kemiskinan, dan Kekerasan
Pelajar di Indonesia”. Jelas sekali bahwa guru bukan hanya mengajar, melainkan
mendidik, melalui character building yang dapat membuat peserta didik
memiliki karakter anti korupsi, kaya, dan lemah lembut. Dengan demikian,
problematika seperti korupsi, kemiskinan dan kekerasan tidak lagi menjadi
resistensi bagi keberlangsungan proses pendidikan di Indonesia.
Kisah Guru tangguh berhati cahaya
bagaikan mata air di pegunungan yang terus menerus mengeluarkan airnya. Guru
tangguh berhati cahaya juga seperti matahari yang menyinari dunia. Konsisten
dan komitmen di jalurnya. Terbit di timur dan terbenam di barat. Guru yang
tangguh berhati cahaya mampu menghilangkan rasa haus dan dahaga para peserta
didiknya. Dia menerangi peserta didiknya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang berlandaskan pada keimanan dan ketakwaan. Iptek dan imtak akan seiring sejalan dalam pembelajarannya.
Nilai-nilai
Buku yang berjudul Menjadi
Guru Tangguh Berhati Cahaya Menyampaikan realita kehidupan seorang guru
yang sederhana namun dengan kompleksitas tanggungjawab yang tidak sederhana
sama sekali. Beruntunglah sebagian guru yang mempunyai pendapat sama dengan Om
Jay, karena buku ini mewakili mereka. Seandainya penulis sekali-kali mendatangi
sekolah-sekolah lain yang belum terjangkau perkembangan lebih banyak lagi, maka
corat marut pendidikan akan lebih gamblang lagi diceritakan. .Pada kenyataan,
masih banyak guru yang belum humanis. Pembelajaran di kelaspun masih
didominasi teacher center. Tidak sedikit guru yang belum melek ICT,
dan masih banyak guru yang belum berani melakukan penelitian dalam pengembangan
profesionalismenya.
Dalam buku ini pengarang mengajak
guru membimbing anak dalam keterlibatannya dengan teknologi. Setidaknya,
dengan melek internet guru bisa memantau apa saja yang dilakukan siswa. Guru
bisa mengarahkan anak belajar menggunakan ICT. Dengan blog misalnya. mereka
bisa berekspresi di berbagai mata pelajaran. Hal ini menjadi salah satu
cara juga bagi guru untuk memperkecil presentase siswa membuka situs-situs lain
. Bisa juga guru jadi mampu mengalihkan waktu siswa yang biasanya habis dalam
untuk social media seperti facebook atau twitter untuk hal-hal yang lebih
kreatif. Internet menjadi bagian penting bagi
guru menghadapi anak-anak digital native dewasa ini. Jika kita lahir di
zaman yang serba tradisional, anak-anak sekarang terlahir dengan tekhnologi,
maka sudah seharusnya kita menyesuaikan diri. Jika guru tidak membuka diri
untuk berubah, maka profesi guru tidak akan dibutuhkan lagi oleh peserta didik.
Buku ini mengajarkan tentang nilai tentang
perjuangan guru dengan segala tugas tambahan yang ternyata lebih berat dari
sekedar kegiatan mengajar itu sendiri. Mulai dari gajinya yang bahkan di
beberapa daerah di Indonesia ini masih lebih rendah dibandingkan gaji
buruh, pekerjaan administrasi pembelajaran yang menyita waktu, sampai UN
yang jadi ajang pertaruhan kejujuran guru itu sendiri. Menurut Penulis,
Ujian Nasional harus dilaksanakan dengan tidak melupakan unsur keadilan.Dengan
banyaknya musibah di tanah air, tentu pelaksanaan UN tak bisa disamaratakan di
seluruh provinsi di Indonesia.
Buku yang berjudul Menjadi
Guru Tangguh berhati Cahaya berkisah tentang sebuah pengalaman selama menjadi guru yang tangguh dan pantang mengeluh.
Di buku ini mengisahkan suka duka
mereka ketika melaksanakan tugas menjadi guru.
Meskipun banyak yang mendapat rintangan tetapi mereka tetap setia menjalani
profesi guru. Setiap guru memiliki karakter
yang berbeda-beda dan memiliki semangat yang tinggi dalam menjalani tugasnya.
Buku ini mengajarkan tentang nilai
keberanian seorang guru untuk berhijrah ke cara-cara yang membuat dirinya menjadi guru yang
menyinari dunia dan seperti mata air yang tak pernah ada habisnya. Buku ini
mengajarkan kita calon guru yang memiliki tujuan untuk memperbaiki kinerja
seorang guru dan bukan semata-mata untuk kenaikan pangkat.
Refleksi
Buku
yang berjudul Menjadi Guru Tangguh Berhati Cahaya memberikan banyak inspirasi kepada
para pembaca terutama tentang mempunyai semangat tinggi, motivasi kuat untuk
selalu berubah ke arah yang lebih baik, berinovasi mengembangkan kreatifitas
tanpa batas, dan memiliki keterampilan yang dapat menunjang profesinya.
Setelah membaca
buku ini, saya merasa bangga menjadi calon guru karena dapat merubah
kebiasaan peserta didik yang tidak bisa menghargai gurunya. Saya ingin membuat
anak Indonesia ini menjadi peserta didik yang kreatif.
Artikel Reflektif
‘GURU HUMANIS UNTUK MASA DEPAN’
Oleh: Tri Asri Rahma Jayanti
Pendidik yang humanis
mampu mengajar dengan hati yang percaya diri dan pantang mengeluh. Pendidik
humanis harus memiliki nilai keberanian untuk
berhijrah ke cara-cara yang membuat dirinya menjadi guru yang menyinari dunia
dan seperti mata air yang tak pernah ada habisnya.
Pendidik yang suka
humor dan senantiasa tersenyum di depan para peserta didiknya dan selalu
dirindukan oleh semua peserta didiknya. Menjadi seorang guru yang humanis itu
tidak sulit karena kita sebagai pendidik yang memiliki semangat dan motivasi
luar biasa saat mendidik, mampu menguasai cara mengajar yang menyenangkan, maka
peserta didik akan senantiasa merindukan kehadiran kita.
Kita berharap di
Indonesia pemerintah dan lembaga pendidik mampu memberikan pelatihan kepada
calon guru untuk menjadi guru yang humanis. Kita sebagai calon guru perlu
menanamkan nilai-nilai multikultural dan kebersamaan kepada para siwa didiknya.
Menjadi guru yang humanis sangatlah menyenangkan karena bisa lebih dekat dengan
peserta didiknya.
Menanamkan pendidikan
yang humanis kepada para peserta didik di Indonesia dengan membangun karakter
siswa dengan baik, membangkitkan semangat para peserta didik untuk selalu
berprestasi dalam semua hal. Guru humanis mempunyai modal utama untuk mengajar
para peserta didiknya yaitu dengan hati, seorang guru memliki hati nurani yang
senantiasa muncul dari dasar nuraninya. Guru humanis penuh kasih sayang
disetiap kegiatan belajar mengajar terhadap peserta didiknya.
Puisi Reflektif
GURU BERHATI CAHAYA
Guru
Kaulah harapanku
Kaulah yang mempunyai hati seperti cahaya
Kau tak pernah lelah mendidik kami
Kau yang membimbing daku belajar
Kau pengganti orang tua ku saat disekolah
Kau yang mempunyai kreatifitas dalam mendidik kami
Tanpa kau kami akan jadi apa?
Kau guruku berhati cahaya
Gempitakanlah selalu jiwa mu
Hinggalah melayangkan di birunya langit
Kau guru paling baik yang pernah ada
Pengorbananmu sangatlah besar buat kami
Wahai pejuang pendidikan Indonesia
Terimakasih guruku semangatmu seperti cahaya matahari
3 Mei
2017- Karya Tri Asri Rahma Jayanti
Tugas 2:
Menganalisis Struktur Isi dan Ciri Bahasa Teks
Teks Persuasif
Ayo Terapkan 3 R
Perlu kita sadari bahwa lingkungan adalah
tempat tinggal bagi semua makhluk hidup di dunia ini. Selain itu peran
lingkungan sangatlah penting bagi kehidupan manusia karena keadaan lingkungan
akan ikut mempengaruhi keadaan makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Apabila
kondisi suatu lingkungan baik, maka makhluk hidup di dalamnya pula akan menjad
baik, dan begitu pula sebaliknya.
Sampah memang menjadi masalah yang tidak akan
ada habisnya. Hal ini dikarenakan sampah terus dihasilkan setiap saat. Cara
mengatasinya adalah dengan memanfaatkan sampah – sampah tersebut dengan sistem
3R (Reuse Reduce Recycle). Sistem 3R adalah cara yang bisa dilakukan untuk
mengelola sampah yang terdiri dari reuse, reduce, dan recycle. Reuse adalah
pemanfaatan atau menggunakan kembali sampah – sampah yang masih bisa digunakan
untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Contohnya, kita bisa menggunakan
botol – botol plastik sebagai wadah ataupun dibuat kerajinan tangan. Reduce
adalah mengurangi segala sesuatu yang dapat mengakibatkan sampah. Contohnya,
kita bisa menggunakan keranjang daripada kantong plastik saat berbelanja.
Sedangkan Recycle adalah mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang –
barang baru yang lebih bermanfaat. Contohnya, kita bisa mengelola sampah
menjadi pupuk. Apabila kita telah melakukan 3R ini, maka jumlah sampah akan
berkurang. Akibatnya, lingkungan menjadi bersih.
Oleh
karena itu, marilah kita melasanakan sistem 3R untuk mengatasi permasalahan
sampah karena cara ini mudah dilakukan oleh siapa saja.
Analisis
struktur dan kaidah kebahasaan
|
STRUKTUR
TEKS
|
KALIMAT
DALAM TEKS
|
|
Alenia Pembuka (tesis)
|
Perlu kita sadari bahwa lingkungan adalah tempat tinggal
bagi semua makhluk hidup di dunia ini. Selain itu peran lingkungan sangatlah
penting bagi kehidupan manusia karena keadaan lingkungan akan ikut
mempengaruhi keadaan makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Apabila kondisi
suatu lingkungan baik, maka makhluk hidup di dalamnya pula akan menjad baik,
dan begitu pula sebaliknya.
|
|
Alenia penjelas
(argumen/opini)
|
Sampah memang menjadi masalah yang tidak akan ada
habisnya. Hal ini dikarenakan sampah terus dihasilkan setiap saat. Cara
mengatasinya adalah dengan memanfaatkan sampah – sampah tersebut dengan
sistem 3R (Reuse Reduce Recycle). Sistem 3R adalah cara yang bisa dilakukan
untuk mengelola sampah yang terdiri dari reuse, reduce, dan recycle. Reuse
adalah pemanfaatan atau menggunakan kembali sampah – sampah yang masih bisa
digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Contohnya, kita bisa
menggunakan botol – botol plastik sebagai wadah ataupun dibuat kerajinan
tangan. Reduce adalah mengurangi segala sesuatu yang dapat mengakibatkan
sampah. Contohnya, kita bisa menggunakan keranjang daripada kantong plastik
saat berbelanja. Sedangkan Recycle adalah mengolah kembali (daur ulang)
sampah menjadi barang – barang baru yang lebih bermanfaat. Contohnya, kita
bisa mengelola sampah menjadi pupuk. Apabila kita telah melakukan 3R ini,
maka jumlah sampah akan berkurang. Akibatnya, lingkungan menjadi bersih
|
|
Alenia
penutup (ajakan)
|
Oleh karena itu, marilah kita melasanakan sistem 3R untuk
mengatasi permasalahan sampah karena cara ini mudah dilakukan oleh siapa saja.
|
Kaidah
kebahasaan
|
No.
|
Ciri bahasa
|
Kalimat
|
|
1
|
Pernyataan umum (x)
|
Perlu kita sadari bahwa lingkungan adalah tempat
tinggal bagi semua makhluk hidup di dunia ini. Sampah memang menjadi masalah yang
tidak akan ada habisnya. Hal ini dikarenakan sampah terus dihasilkan setiap
saat. Cara mengatasinya adalah dengan memanfaatkan sampah – sampah tersebut
dengan sistem 3R (Reuse Reduce Recycle).
|
|
2
|
Kalimat ajakan
|
Marilah kita melasanakan sistem 3R
untuk mengatasi permasalahan sampah karena cara ini mudah dilakukan oleh siapa
saja.
|
|
3
|
Sebab-akibat
|
Lingkungan sangatlah penting bagi kehidupan manusia karena
keadaan lingkungan akan ikut mempengaruhi keadaan makhluk hidup yang tinggal
di dalamnya. Apabila kondisi suatu lingkungan baik, maka makhluk hidup di
dalamnya pula akan menjad baik, dan begitu pula sebaliknya.
|
|
4
|
Kalimat penjelas (x)
|
Apabila kita telah melakukan 3R ini, maka jumlah
sampah akan berkurang. Akibatnya, lingkungan menjadi bersih.
|
Teks Laporan Hasil Observasi
Kelinci
Kelinci merupakan hewan mamalia dari
Family Leporidae , yang bisa ditemukan di banyak bagian bumi. Dulunya kelinci
adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa. Pada
perkembangannya (tahun 1912) kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha .
Ordo ini dibedakan menjadi 2 keluarga,
yaitu Ochtonidae (jenis pika yang pandai bersiul) dan Leporidae (termasuk di
dalamnya jenis kelinci dan terwelu). Secara umum, kelinci dibagi menjadi 2
jenis yaitu kelinci bebas dan kelinci peliharaan.
Yang termasuk dalam kategori kelinci
bebas adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus
cuniculus).
Dilihat dari jenis bulunya, kelinci
ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan warna yang agak
kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah menjadi kelabu.
Menurut rasnya, kelinci terbagi
menjadi beberapa jenis, di antaranya Angora, English Spot, Himalayan, Lyon,
American Chinchilla, Dutch, dan lainnya.
Khusus Lyon sebetulnya adalah hasil
dari persilangan luar antara Angora dengan ras lainnya. Tetapi di kalangan
peternak kelinci hias, hasil persilangan itu disebut sebagai Lyon atau Angora
jadi-jadian.
Kelinci mempunyai banyak manfaat
seperti dagingnya yang empuk dan lezat. Menurut penelitian para ahli, selain
empuk dan rendah kolesterol, dagingnya bisa dijadikan obat dan dimasak dalam
beranekaragam cara salah satunya yaitu sate kelinci.
Daging kelinci dipercaya bisa
digunakan sebagai obat yang bisa menyembuhkan atau meredakan penyakit asma,
liver, infeksi tenggorokan, dan asam urat.
Daging kelinci juga mengandung suatu
zat yang disebut senyawa kitotefin. Senyawa tersebut apabila digabungkan dengan
senyawa lain seperti lemak omega 3 dan 9 disinyalir bisa sebagai penyembuh
asma.
Analisis Struktur Isi Teks 1
|
1.
|
Judul
Judul teks LHO
(Laporan Hasil Observasi)
Kelinci
|
Judul
|
|
2.
|
Pernyataan Umum
Pernyataan
umum berisi informasi tentang klasifikasi Kelinci.
Contoh
Kelinci
merupakan hewan mamalia dari Family Leporidae , yang bisa ditemukan di banyak
bagian bumi. Dulunya kelinci adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke
daratan Eropa. Pada perkembangannya (tahun 1912) kelinci diklasifikasikan
dalam ordo Lagomorpha .
|
Definisi
umum (pembukaan)
|
|
3.
|
Ordo ini dibedakan menjadi
2 keluarga, yaitu Ochtonidae (jenis pika yang pandai bersiul) dan Leporidae
(termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu). Secara umum, kelinci dibagi
menjadi 2 jenis yaitu kelinci bebas dan kelinci peliharaan.
Yang termasuk dalam
kategori kelinci bebas adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar
(Oryctolagus cuniculus).
Dilihat dari jenis
bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan
warna yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah
menjadi kelabu.
Menurut rasnya, kelinci
terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya Angora, English Spot, Himalayan,
Lyon, American Chinchilla, Dutch, dan lainnya.
Khusus Lyon sebetulnya
adalah hasil dari persilangan luar antara Angora dengan ras lainnya. Tetapi
di kalangan peternak kelinci hias, hasil persilangan itu disebut sebagai Lyon
atau Angora jadi-jadian.
|
Deskripsi bagian |
|
3.
|
Kelinci mempunyai banyak
manfaat seperti dagingnya yang empuk dan lezat. Menurut penelitian para ahli,
selain empuk dan rendah kolesterol, dagingnya bisa dijadikan obat dan dimasak
dalam beranekaragam cara salah satunya yaitu sate kelinci.
Daging kelinci dipercaya
bisa digunakan sebagai obat yang bisa menyembuhkan atau meredakan penyakit
asma, liver, infeksi tenggorokan, dan asam urat.
Daging kelinci juga mengandung suatu zat yang
disebut senyawa kitotefin. Senyawa tersebut apabila digabungkan dengan
senyawa lain seperti lemak omega 3 dan 9 disinyalir bisa sebagai penyembuh
asma.
|
Deskripsi
Manfaat
|
Ciri bahasa
Teks 3
|
No.
|
Ciri
|
Contoh
|
|
1.
|
Perinciannya diurutkan
diurutkan dengan paragraf
|
Kelinci merupakan hewan
mamalia dari Family Leporidae , yang bisa ditemukan di banyak bagian bumi.
Dulunya kelinci adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan
Eropa. Pada perkembangannya (tahun 1912) kelinci diklasifikasikan dalam ordo
Lagomorpha . [P.1]
Ordo ini dibedakan menjadi
2 keluarga, yaitu Ochtonidae (jenis pika yang pandai bersiul) dan Leporidae
(termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu). Secara umum, kelinci dibagi
menjadi 2 jenis yaitu kelinci bebas dan kelinci peliharaan. [P.2]
Yang termasuk dalam
kategori kelinci bebas adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus
cuniculus). [P.3]
Dilihat dari jenis
bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan
warna yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah
menjadi kelabu. [P.4]
Menurut rasnya, kelinci
terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya Angora, English Spot, Himalayan,
Lyon, American Chinchilla, Dutch, dan lainnya.
[P.5]
Khusus Lyon sebetulnya
adalah hasil dari persilangan luar antara Angora dengan ras lainnya. Tetapi
di kalangan peternak kelinci hias, hasil persilangan itu disebut sebagai Lyon
atau Angora jadi-jadian. [P.6]
|
|
2.
|
Menggunakan
istilah-istilah latin
|
·
ordo Lagomorpha
·
Ochtonidae
·
Leporidae
·
Oryctolagus cuniculus
|
|
3.
|
Menggunakan
konjungsi
|
Adiktif :
·
Dan
Disjungtif
·
Atau
Intensifikasi
·
Yakni
·
Yaitu
·
Bahkan
Konsesif
·
Seperti
Kausal
·
Karena
|
Tugas 3:
Menulis Resensi (Buku Terbaru)
Meningkatkan Karier dan Potensi
Guru Menulis
Judul Buku : Guru Cerdas
Penulis :
Sudaryanto
Penerbit :
Cv Adi Citra Cemerlang
Cetakan :
Pertama, Februari 2012
Jumlah Halaman : 156 Halaman
Buku karya Sudaryanto dengan judulnya “Guru Cerdas”, sangat luar biasa sekali
dan merupakan pegangan wajib setiap guru untuk menguak motivasi dan potensi
guru dalam menulis. Hal itu sejalan dengan satu poin dalam kode etik guru
Indonesia, yakni guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan mutu dan
martabat profesinya. Satu diantara cara atau strategi agar guru secara pribadi
dan bersama-sama mampu mengembangkan dan meningkatkan mutu serta martabat
profesinya ialah dengan cara menulis.
Melalui satu
diantara poin dalam kode Etik Guru itu dan kini melalui peraturan Mentri PAN
No. 16/2009 tentang jabatan fungsional guru serta bagian Reformasi pemerintah
menuntut agar para guru mau dan mampu menulis. Dengan demikian, bisa kita
katakan bahwa menulis menjadi sebuah tuntutan profesi guru. Pertanyaanya,
apakah para guru kita sanggup memenuhi tuntutan itu? Jujur kita akui, kegiatan
menulis sampai saat ini masih merupakan kegiatan yang sulit bagi sebagian besar
guru kita. Mereka umumnya menganggap menulis itu sebagai beban. Mau tidak mau,
para guru harus terampil menulis demi pengembangan potensi dirinya selaku
pengajar. Karenannya, anda para guru perlu menganggap bahwa kegiatan menulis
sebagai satu kebutuhan, dan bukan beban.
Guru harus cerdas, karena guru merupakan kunci utama dalam
sebuah pendidikan. Guru menjadi sebuah ketergantungan bagi keberhasilan sebuah
pendidikan. Pendidikan pada sebuah negara itu bisa maju jika didukung dengan
tenaga pengajar atau guru yang berkualitas dan profesional. Sejarah telah membuktikan
urgensi dan sentralitas guru dalam keberhasilan pendidikan.
Sudaryanto dalam bukunya ini mengemukakan beberapa cara guna mengatasi hal
tersebut di atas, kiranya langkah-langkah berikut ini bisa dilakukan. Pertama,
pemberian reward and punishment oleh
pihak sekolah kepada guru yang suka menulis misalnya sebuah buku atau
sertifikan dan tidak suka menulis. Kedua, membentuk forum atau kelompok
studi para guru yang mencintai budaya literasi (membaca, menulis, dan
berdiskusi). Ketiga, mengurangi jam mengajar guru, terutama bagi guru yang
memiliki komitmen tinggi terhadap menulis. Keempat, mengundang para penulis,
sesame guru untuk berbagi pengalaman menulisnya disekolah. Kelima, pengiriman
guru-guru untuk belajar dilembaga pendidikan keterampilan (LPK), khususnya di
bidang kepenulisan. Keenam. Peningkatan sarana dan prasarana (computer, buku-buku
diperpustakaan, langganan Koran dan majalah) di sekolah.
Dengan langkah-langkah di atas, sekiranya seorang guru akan merasa
terpanggil untuk menulis, karena menulis merupakan satu di antara bagian
profesionalisme guru. Bahkan tidak sedikit orang memiliki karier, ia optimis
dikarenkan dirinya rajin membaca dan menulis.
Dalam bukunya berjudul “Guru cerdas” memaparkan bagaimana
menguak motivasi, potensi, dan menyadarkan para guru menulis, karena menulis
merupakan sebuah tuntutan profesi guru. Dalam bukunya ini juga disertai dengan
cerita-cerita dari orang-orang yang sukses dalam menulis, tentunya kariernya
juga meningkat.
Buku ini juga membahas mengenai guru secara pribadi dan bersama-sama
mampu mengembangkan dan meningkatkan mutu serta martabat profesinya ialah
dengan cara menulis.
Kelebihan dari buku ini , pembaca mengetahui akan sadarnya
para guru menulis karena dalam buku ini terdapat banyak motivasi dan potensi
orang-orang sukses dalam menulis.
Kelemahan dari buku ini adalah bahasa yang digunakan tidak konsisiten
terkadang menggunakan bahasa formal dan terdapat pula bahasa yang tidak formal
sehingga pembaca merasa bahwa buku ini tidak memperhatikan penulisan bahasa.
Komentar resensi buku teman.
Identitas Buku
Judul
: Perempuan-Perempuan
Perkasa, di Jawa Abad XVIII-XIX
Penulis : Peter Carey dan Vincent Houben
Tebal
Buku : 120 hlm
Penerbit : Gramedia, Jakarta
Tahun
Terbit : 2016, Cetakan I
Sinopsis
Banyak orang
beranggapan bahwa perempuan memiliki derajat yang lebih rendah daripada
laki-laki di dunia ini. Namun ternyata, apabila ditelusuri pada sejarah jaman
dahulu, perempuan memiliki peran yang bahkan lebih penting daripada laki-laki.
Pada masa Hindia
Belanda, ternyata perempuan memiliki banyak pengaruh yang tidak disebutkan pada
peninggalan-peninggalan sejarah yang ada. Pada masa tersebut, perempuan Jawa
dikenal sebagai perempuan yang paling lembut, contohnya seperti Raden Ayu yang
digambarkan seperti sesosok boneka yang sering tersenyum. Namun, pada masa itu
adapula perempuan-perempuan yang terkenal akan perjuangannya, contohnya adalah
Raden Ajeng Kartini yang berjuang untuk menyetarakan derajat wanita untuk
menempuh pendidikan seperti laki-laki.
Pengaruh perempuan sangat kuat pada
pewayangan. Bahkan di dalam pewayangan, tokoh perempuan cenderung terlihat
lebih berpengaruh daripada laki-laki. Contohnya seperti Dewi Drupadi, istri
dari Yudistira, yang bersumpah tidak akan mengonde rambutnya sebelum mandi
dengan darah Dursosono dan Dewi Drupadi berhasil melakukannya. Ada juga
Srikandi, istri dari Arjuna, yang merupakan pemanah hebat. Ia menjadi salah
satu panglima dalam perang Bratayuda dan berhasil membunuh Bisma. Dalam
pewayangan, tokoh perempuan tidak selalu baik. Seperti Batari Durga, istri
Batara Guru, yang bisa menjelma menjadi Dewi Uma yang membawa kebaikan dan bisa
berubah menjadi Batari Durga yang membawa kehancuran.
Dalam masa kerajaan, para perempuan
memiliki tugas untuk mengatur sepenuhnya keuangan keluarga dan bahkan kerajaan.
Karena itulah, pihak Hindia Belanda mengatakan bahwa nasib sebuah keluarga atau
kerajaan sebenarnya terletak di atas tangan para perempuan. Dimana ketika
perempuan tersebut tidak berhasil mengelola keuangan, keluarga atau kerajaan
tersebut tidak akan dapat bertahan.
Terakhir, perempuan jaman dahulu
berperan penting dalam menjaga tradisi Jawa, pembimbing anak, penjujung agama,
pujangga, dan penggemar sastra. Hal ini karena perempuan biasanya menjadi
pemelihara adat keraton dan pendidik anak raja. Perempuan-perempuan perkasa
juga menjadi inspirasi bagi para sastrawan pada jaman itu.
Komentar resensi milik Nafisa Ekawati.
Menurut saya buku
yang diresensi oleh Nafisa Ekawati sudah sesuai dengan prosedur resensi. Buku yang
dipilih juga sangat menarik, karena membahas tentang perjuangan
seorang perempuan.
Selain itu buku yang dipilih Nafisa juga berdasarkan realitas yang ada sehingga tidak ada unsur
penambahan. Buku ini sangat mencerminkan bahwa perjuangan perempuan karena
perempuan saat ini dianggap rendah.
Tugas 4:
Jurnal Refleksi Perkuliahan Membaca Teks
Nonilmiah/Informatif
Mengenai tugas pertama yang diberikan Ibu Endah
mencari perbedaan buku
ilmiah dan juga non ilmiah. Perbedaan buku ilmiah dan non ilmiah ini terletak
pada konsepnya. Buku ilmiah selalu berawalan dengan teori dan berakhir dengan
teori, sedangkan buku non ilmiah tanpa menggunakan teori.
Selama 1
semester kali ini saya sangat senang dengan mata kuliah Membaca Non-ilmiah.
Karena setiap minggu saya dapat berbagai manfaat dari membaca 10 buku dengan
membaca 10 buku kali ini saya mendapatkan pengalaman pengalaman baru mengenai
sejarah-sejarah, mengetahui pentingnya perubahan dari seorang guru untuk menciptakan murid-murid yang kreatif.
Selama
membaca buku saya sangat tertarik dengan satu buku yang ditulis oleh Bapak
Wijaya Kusumah yang berjudul Menjadi Guru Tangguh Berhati Cahaya. Di dalam buku
ini saya mendapatkan pandangan akan perubahan/cara yang dapat merubah pandangan
seorang murid yang selalu menyepelekan seorang profesi guru.
Selain dari 10 buku yang diwajibkan untuk dibaca,
manfaat yang dapat dalam mengikuti mata kuliah ini ialah ketelitian dalam membaca. Nah beliau juga mengajarkan kami
tentang kesabaran dan ketelitian. Sering sekali beliau mengatakan “dibaca
lagi”, dan satu-satunya kalimat yang terlontar dengan sabar hanyalah itu ketika
kami salah dalam menjawab soal. Dari situ saya mengambil hikmah bahwa ketelitian dalam membaca itu sangat diperlukan sekali. Mulai saat ini saya akan menerapkan apa yang sudah saya dapat dari
perkuliahan kali ini.
Menuliskan resensi dari buku yang sudah dibaca. Dari tugas ini
yang saya dapatkan ialah pengalaman menuliskan resensi dengan benar, karena
dulu-dulu saya hanya
disuruh untuk merangkum saja. Jadi dari tugas ini saya dapat membedakan mana
resensi, ikhtisar dan rangkuman.
Selanjutnya
ialah tugas menganalisis unsur teks Editorial, Imajinatif, LHO dsb. Kebetulan
dibagi kelompok dan kelompok saya kebagian untuk menganalisis teks LHO. Pengalaman yang saya dapatkan ketika mengerjakan LHO ialah dapat mengatahui struktur dari teks LHO tersebut dan mengetahui ciri kebahasaan yang digunakan. Karena sebelum-sebelumnya belum pernah
mendapatkan tugas semacam ini.
Tugas
berikutnya ialah teks multimoda. Dalam tugas ini saya baru pertama kalinya
mendengar apa itu multimoda. Ternyata setelah saya pahami tugas ini berisikan resensi dari salah satu buku dari 10 buku terbaru yang sudah dibaca kemudian membuat artikel reflektif
dan puisi reflektif. Dari tugas tersebut saya dapat membuat artikel dan puisi
yang masih berkaitan.
Untuk tugas
yang terakhir ini pernah saya lakukan
pada sebelumnya akan tetapi tugas yang diberikan oleh dosen semester lalu
secara langsung tidak secara online. Jadi
saya rasa semakin hari semakin bertambah
pengalaman yang saya dapat. Karena
tugas dalam mata kuliah ini sangat-sangat bermanfaat bagi saya pribadi dan akan
saya terapkan di kemudian hari. Saya juga menjadi senang membaca buku sampai
habis, karena dulu sebelum ada perkuliahan ini saya merasa malas membaca buku
sampai tuntas. Dalam
pembelajaran ini saya sangat berharap untuk mendapatkan nilai A, karena saya
selalu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh Ibu Endah Tri Priyatni dengan sungguh-sungguh dan membuat
saya gemar membaca dengan tuntas.



Tulisan mengalir-lancar-bagus. Teruslah membaca dan berkarya ya!
BalasHapusLebih cermat lagi dalam hal ejaan. Contoh:
Disinilah...SEHARUSNYA di sinilah
Resensi yang telah ditulis Tri Asri telah memenuhi kaidah dalam tugas ini, dimana pada bagian menulis Teks Refleksi Multimoda menarik untuk dibaca, pasalnya buku tersebut mengisahkan guru yang harus selalu mempunyai semangat tinggi, motivasi kuat untuk selalu berubah ke arah yang lebih baik, berinovasi mengembangkan kreatifitas tanpa batas, dan memiliki keterampilan yang dapat menunjang profesinya. Buku ini sangat dianjurkan untuk dibaca calon guru maupun guru. Pada isi resensi sudah membahas keseluruhan isi buku dengan singkat namun sangat jelas. Di bagian penutup resensi juga sudah terdapat rekomendasi untuk membaca buku tersebut.
BalasHapus