Minggu, 14 Mei 2017

Tri Asri R J



Tugas 1:
Menulis Teks Refleksi Multimoda

 
 Judul buku            : Menjadi Guru Tangguh Berhati Cahaya
Penulis                   : Wijaya Kusumah, S.Pd,M.Pd
Cetakan                                : Cetakan pertama 2012
Jumlah Halaman                : 235 halaman
Penerbit                 : PT Indeks. Jakarta
ISBN                      : 979-062-340-2

Catatan tentang Kredibilitas Buku
Buku ini ditulis oleh orang yang ahli di bidangnya. Wijaya Kusumah adalah Teacher, Trainer, Writer, Motivator, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, Simposium, Workshop PTK dan TIK, Edupreneurship, Pendidikan Karakter Bangsa, Konsultan manajemen pendidikan, serta Praktisi ICT. Sering diundang di berbagai Seminar, Simposium, dan Workshop sebagai Pembicara/Narasumber di tingkat Nasional. Dirinya telah berkeliling hampir penjuru nusantara, karena menulis. sehingga tidak perlu diragukan lagi kredibilitasnya.

Ikhitsar           
          Buku ini mengisahkan Guru yang harus selalu mempunyai semangat tinggi, motivasi kuat untuk selalu berubah ke arah yang lebih baik, berinovasi mengembangkan kreatifitas tanpa batas, dan memiliki keterampilan yang dapat menunjang profesinya. Salah satunya adalah melalui pengembangan media belajar melalui internet. Guru harus mampu menciptakan informasi di internet, sehingga orientasi paradigma pembelajaran guru harus diubah dari konsumen informasi menjadi produsen informasi. Dengan demikian peserta didik pun akan merasakan manfaat positif dari teknologi komunikas atau yang sering dikenal dengan ICT (Information Communication Technology). Pembelajaran melalui pendekatan “ICT based” bisa melalui blog, tujuannya agar meningkatkan kreatifitas menulis pada guru, dan meningkatkan minat baca bagi peserta didik kita.
Buku Menjadi Guru Tangguh Berhati Cahaya ini bisa dijadikan bahan renungan juga untuk meningkatkan kemampuan kita sehingga senantiasa akan menjadi guru yang tangguh berhati cahaya, guru yang kuat, namun juga memiliki kelembutan hati, mempunyai sense of humanity dalam memperbaiki kehidupan ke arah yang lebih baik ini. Sebagaimana dalam satu judul di akhir buku ini, ada tulisan yang berjudul “Peran Guru dalam Memberantas Korupsi, Kemiskinan, dan Kekerasan Pelajar di Indonesia”. Jelas sekali bahwa guru bukan hanya mengajar, melainkan mendidik, melalui character building yang dapat membuat peserta didik memiliki karakter anti korupsi, kaya, dan lemah lembut. Dengan demikian, problematika seperti korupsi, kemiskinan dan kekerasan tidak lagi menjadi resistensi bagi keberlangsungan proses pendidikan di Indonesia.
Kisah Guru tangguh berhati cahaya bagaikan mata air di pegunungan yang terus menerus mengeluarkan airnya. Guru tangguh berhati cahaya juga seperti matahari yang menyinari dunia. Konsisten dan komitmen di jalurnya. Terbit di timur dan terbenam di barat. Guru yang tangguh berhati cahaya mampu menghilangkan rasa haus dan dahaga para peserta didiknya. Dia menerangi peserta didiknya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlandaskan pada keimanan dan ketakwaan. Iptek dan imtak akan  seiring sejalan dalam pembelajarannya.

Nilai-nilai
Buku yang berjudul Menjadi Guru Tangguh Berhati Cahaya  Menyampaikan realita kehidupan seorang guru yang sederhana namun dengan kompleksitas tanggungjawab yang tidak sederhana sama sekali. Beruntunglah sebagian guru yang mempunyai pendapat sama dengan Om Jay, karena buku ini mewakili mereka.  Seandainya penulis sekali-kali mendatangi sekolah-sekolah lain yang belum terjangkau perkembangan lebih banyak lagi, maka corat marut pendidikan akan lebih gamblang lagi diceritakan. .Pada kenyataan, masih banyak guru yang  belum humanis. Pembelajaran di kelaspun masih didominasi teacher center. Tidak sedikit guru yang belum melek ICT, dan masih banyak guru yang belum berani melakukan penelitian dalam pengembangan profesionalismenya.
          Dalam buku ini pengarang mengajak guru membimbing anak dalam keterlibatannya dengan teknologi.  Setidaknya, dengan melek internet guru bisa memantau apa saja yang dilakukan siswa. Guru bisa mengarahkan anak belajar menggunakan ICT. Dengan blog misalnya. mereka bisa berekspresi di berbagai mata pelajaran.  Hal ini menjadi salah satu cara juga bagi guru untuk memperkecil presentase siswa membuka situs-situs lain . Bisa juga guru jadi mampu mengalihkan waktu siswa yang biasanya habis dalam untuk social media seperti facebook atau twitter untuk hal-hal yang lebih kreatif. Internet menjadi bagian penting bagi guru menghadapi anak-anak digital native dewasa ini. Jika kita lahir di zaman yang serba tradisional, anak-anak sekarang terlahir dengan tekhnologi, maka sudah seharusnya kita menyesuaikan diri. Jika guru tidak membuka diri untuk berubah, maka profesi guru tidak akan dibutuhkan lagi oleh peserta didik.
            Buku ini mengajarkan tentang nilai tentang perjuangan guru dengan segala tugas tambahan yang ternyata lebih berat dari sekedar kegiatan mengajar itu sendiri. Mulai dari gajinya yang bahkan di beberapa daerah di Indonesia ini masih lebih rendah dibandingkan  gaji buruh, pekerjaan administrasi pembelajaran yang menyita waktu, sampai  UN yang jadi ajang pertaruhan kejujuran guru itu sendiri.  Menurut Penulis, Ujian Nasional  harus dilaksanakan dengan tidak melupakan unsur keadilan.Dengan banyaknya musibah di tanah air, tentu pelaksanaan UN tak bisa disamaratakan di seluruh provinsi di Indonesia.
Buku yang berjudul Menjadi Guru Tangguh berhati Cahaya berkisah tentang sebuah pengalaman selama menjadi guru yang tangguh dan pantang mengeluh. Di buku ini mengisahkan suka duka mereka ketika melaksanakan tugas menjadi guru. Meskipun banyak yang mendapat rintangan tetapi mereka tetap setia menjalani profesi guru. Setiap guru memiliki karakter yang berbeda-beda dan memiliki semangat yang tinggi dalam menjalani tugasnya.
            Buku ini mengajarkan tentang nilai keberanian seorang guru untuk berhijrah ke cara-cara yang membuat dirinya menjadi guru yang menyinari dunia dan seperti mata air yang tak pernah ada habisnya. Buku ini mengajarkan kita calon guru yang memiliki tujuan untuk memperbaiki kinerja seorang guru dan bukan semata-mata untuk kenaikan pangkat.

Refleksi
            Buku yang berjudul Menjadi Guru Tangguh Berhati Cahaya memberikan banyak inspirasi kepada para pembaca terutama tentang mempunyai semangat tinggi, motivasi kuat untuk selalu berubah ke arah yang lebih baik, berinovasi mengembangkan kreatifitas tanpa batas, dan memiliki keterampilan yang dapat menunjang profesinya.
Setelah membaca buku ini, saya merasa bangga menjadi calon guru karena dapat merubah kebiasaan peserta didik yang tidak bisa menghargai gurunya. Saya ingin membuat anak Indonesia ini menjadi peserta didik yang kreatif.

Artikel Reflektif
‘GURU HUMANIS UNTUK MASA DEPAN’
Oleh: Tri Asri Rahma Jayanti
            Pendidik yang humanis mampu mengajar dengan hati yang percaya diri dan pantang mengeluh. Pendidik humanis harus memiliki nilai keberanian untuk berhijrah ke cara-cara yang membuat dirinya menjadi guru yang menyinari dunia dan seperti mata air yang tak pernah ada habisnya.
            Pendidik yang suka humor dan senantiasa tersenyum di depan para peserta didiknya dan selalu dirindukan oleh semua peserta didiknya. Menjadi seorang guru yang humanis itu tidak sulit karena kita sebagai pendidik yang memiliki semangat dan motivasi luar biasa saat mendidik, mampu menguasai cara mengajar yang menyenangkan, maka peserta didik akan senantiasa merindukan kehadiran kita.
            Kita berharap di Indonesia pemerintah dan lembaga pendidik mampu memberikan pelatihan kepada calon guru untuk menjadi guru yang humanis. Kita sebagai calon guru perlu menanamkan nilai-nilai multikultural dan kebersamaan kepada para siwa didiknya. Menjadi guru yang humanis sangatlah menyenangkan karena bisa lebih dekat dengan peserta didiknya.
            Menanamkan pendidikan yang humanis kepada para peserta didik di Indonesia dengan membangun karakter siswa dengan baik, membangkitkan semangat para peserta didik untuk selalu berprestasi dalam semua hal. Guru humanis mempunyai modal utama untuk mengajar para peserta didiknya yaitu dengan hati, seorang guru memliki hati nurani yang senantiasa muncul dari dasar nuraninya. Guru humanis penuh kasih sayang disetiap kegiatan belajar mengajar terhadap peserta didiknya.

Puisi Reflektif
GURU BERHATI CAHAYA
Guru
Kaulah harapanku
Kaulah yang mempunyai hati seperti cahaya
Kau tak pernah lelah mendidik kami
Kau yang membimbing daku belajar
Kau pengganti orang tua ku saat disekolah
Kau yang mempunyai kreatifitas dalam mendidik kami
Tanpa kau kami akan jadi apa?
Kau guruku berhati cahaya
Gempitakanlah selalu jiwa mu
Hinggalah melayangkan di birunya langit
Kau guru paling baik yang pernah ada
Pengorbananmu sangatlah besar buat kami
Wahai pejuang pendidikan Indonesia
Terimakasih guruku semangatmu seperti cahaya matahari
3 Mei 2017- Karya Tri Asri Rahma Jayanti


 

Tugas 2:

Menganalisis Struktur Isi dan Ciri Bahasa Teks


Teks Persuasif

Ayo Terapkan 3 R

Perlu kita sadari bahwa lingkungan adalah tempat tinggal bagi semua makhluk hidup di dunia ini. Selain itu peran lingkungan sangatlah penting bagi kehidupan manusia karena keadaan lingkungan akan ikut mempengaruhi keadaan makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Apabila kondisi suatu lingkungan baik, maka makhluk hidup di dalamnya pula akan menjad baik, dan begitu pula sebaliknya.
Sampah memang menjadi masalah yang tidak akan ada habisnya. Hal ini dikarenakan sampah terus dihasilkan setiap saat. Cara mengatasinya adalah dengan memanfaatkan sampah – sampah tersebut dengan sistem 3R (Reuse Reduce Recycle). Sistem 3R adalah cara yang bisa dilakukan untuk mengelola sampah yang terdiri dari reuse, reduce, dan recycle. Reuse adalah pemanfaatan atau menggunakan kembali sampah – sampah yang masih bisa digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Contohnya, kita bisa menggunakan botol – botol plastik sebagai wadah ataupun dibuat kerajinan tangan. Reduce adalah mengurangi segala sesuatu yang dapat mengakibatkan sampah. Contohnya, kita bisa menggunakan keranjang daripada kantong plastik saat berbelanja. Sedangkan Recycle adalah mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang – barang baru yang lebih bermanfaat. Contohnya, kita bisa mengelola sampah menjadi pupuk. Apabila kita telah melakukan 3R ini, maka jumlah sampah akan berkurang. Akibatnya, lingkungan menjadi bersih.
 Oleh karena itu, marilah kita melasanakan sistem 3R untuk mengatasi permasalahan sampah karena cara ini mudah dilakukan oleh siapa saja.

Analisis struktur dan kaidah kebahasaan
STRUKTUR TEKS
KALIMAT DALAM TEKS
Alenia Pembuka (tesis)
Perlu kita sadari bahwa lingkungan adalah tempat tinggal bagi semua makhluk hidup di dunia ini. Selain itu peran lingkungan sangatlah penting bagi kehidupan manusia karena keadaan lingkungan akan ikut mempengaruhi keadaan makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Apabila kondisi suatu lingkungan baik, maka makhluk hidup di dalamnya pula akan menjad baik, dan begitu pula sebaliknya.
Alenia penjelas (argumen/opini)
Sampah memang menjadi masalah yang tidak akan ada habisnya. Hal ini dikarenakan sampah terus dihasilkan setiap saat. Cara mengatasinya adalah dengan memanfaatkan sampah – sampah tersebut dengan sistem 3R (Reuse Reduce Recycle). Sistem 3R adalah cara yang bisa dilakukan untuk mengelola sampah yang terdiri dari reuse, reduce, dan recycle. Reuse adalah pemanfaatan atau menggunakan kembali sampah – sampah yang masih bisa digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Contohnya, kita bisa menggunakan botol – botol plastik sebagai wadah ataupun dibuat kerajinan tangan. Reduce adalah mengurangi segala sesuatu yang dapat mengakibatkan sampah. Contohnya, kita bisa menggunakan keranjang daripada kantong plastik saat berbelanja. Sedangkan Recycle adalah mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang – barang baru yang lebih bermanfaat. Contohnya, kita bisa mengelola sampah menjadi pupuk. Apabila kita telah melakukan 3R ini, maka jumlah sampah akan berkurang. Akibatnya, lingkungan menjadi bersih
Alenia penutup (ajakan)
Oleh karena itu, marilah kita melasanakan sistem 3R untuk mengatasi permasalahan sampah karena cara ini mudah dilakukan oleh siapa saja.

Kaidah kebahasaan

No.
Ciri bahasa
Kalimat
1
Pernyataan umum (x)
Perlu kita sadari bahwa lingkungan adalah tempat tinggal bagi semua makhluk hidup di dunia ini. Sampah memang menjadi masalah yang tidak akan ada habisnya. Hal ini dikarenakan sampah terus dihasilkan setiap saat. Cara mengatasinya adalah dengan memanfaatkan sampah – sampah tersebut dengan sistem 3R (Reuse Reduce Recycle).
2
Kalimat ajakan
Marilah kita melasanakan sistem 3R untuk mengatasi permasalahan sampah karena cara ini mudah dilakukan oleh siapa saja.
3
Sebab-akibat
Lingkungan sangatlah penting bagi kehidupan manusia karena keadaan lingkungan akan ikut mempengaruhi keadaan makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Apabila kondisi suatu lingkungan baik, maka makhluk hidup di dalamnya pula akan menjad baik, dan begitu pula sebaliknya.
4

Kalimat penjelas (x)
Apabila kita telah melakukan 3R ini, maka jumlah sampah akan berkurang. Akibatnya, lingkungan menjadi bersih.

Teks Laporan Hasil Observasi
Kelinci

Kelinci merupakan hewan mamalia dari Family Leporidae , yang bisa ditemukan di banyak bagian bumi. Dulunya kelinci adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa. Pada perkembangannya (tahun 1912) kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha .
Ordo ini dibedakan menjadi 2 keluarga, yaitu Ochtonidae (jenis pika yang pandai bersiul) dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu). Secara umum, kelinci dibagi menjadi 2 jenis yaitu kelinci bebas dan kelinci peliharaan.
Yang termasuk dalam kategori kelinci bebas adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus).
Dilihat dari jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan warna yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah menjadi kelabu.
Menurut rasnya, kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya Angora, English Spot, Himalayan, Lyon, American Chinchilla, Dutch, dan lainnya.
Khusus Lyon sebetulnya adalah hasil dari persilangan luar antara Angora dengan ras lainnya. Tetapi di kalangan peternak kelinci hias, hasil persilangan itu disebut sebagai Lyon atau Angora jadi-jadian.
Kelinci mempunyai banyak manfaat seperti dagingnya yang empuk dan lezat. Menurut penelitian para ahli, selain empuk dan rendah kolesterol, dagingnya bisa dijadikan obat dan dimasak dalam beranekaragam cara salah satunya yaitu sate kelinci.
Daging kelinci dipercaya bisa digunakan sebagai obat yang bisa menyembuhkan atau meredakan penyakit asma, liver, infeksi tenggorokan, dan asam urat.
Daging kelinci juga mengandung suatu zat yang disebut senyawa kitotefin. Senyawa tersebut apabila digabungkan dengan senyawa lain seperti lemak omega 3 dan 9 disinyalir bisa sebagai penyembuh asma.


Analisis Struktur Isi Teks 1 
1.
Judul
Judul teks  LHO (Laporan Hasil Observasi)
Kelinci
Judul
2.
Pernyataan Umum
Pernyataan umum berisi informasi tentang klasifikasi Kelinci.
Contoh
        Kelinci merupakan hewan mamalia dari Family Leporidae , yang bisa ditemukan di banyak bagian bumi. Dulunya kelinci adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa. Pada perkembangannya (tahun 1912) kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha .










Definisi umum (pembukaan)
3.
Ordo ini dibedakan menjadi 2 keluarga, yaitu Ochtonidae (jenis pika yang pandai bersiul) dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu). Secara umum, kelinci dibagi menjadi 2 jenis yaitu kelinci bebas dan kelinci peliharaan.
Yang termasuk dalam kategori kelinci bebas adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus).
Dilihat dari jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan warna yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah menjadi kelabu.
Menurut rasnya, kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya Angora, English Spot, Himalayan, Lyon, American Chinchilla, Dutch, dan lainnya.
Khusus Lyon sebetulnya adalah hasil dari persilangan luar antara Angora dengan ras lainnya. Tetapi di kalangan peternak kelinci hias, hasil persilangan itu disebut sebagai Lyon atau Angora jadi-jadian.


 
 
 
 
 
 
Deskripsi bagian
3.
Kelinci mempunyai banyak manfaat seperti dagingnya yang empuk dan lezat. Menurut penelitian para ahli, selain empuk dan rendah kolesterol, dagingnya bisa dijadikan obat dan dimasak dalam beranekaragam cara salah satunya yaitu sate kelinci.
Daging kelinci dipercaya bisa digunakan sebagai obat yang bisa menyembuhkan atau meredakan penyakit asma, liver, infeksi tenggorokan, dan asam urat.
Daging kelinci juga mengandung suatu zat yang disebut senyawa kitotefin. Senyawa tersebut apabila digabungkan dengan senyawa lain seperti lemak omega 3 dan 9 disinyalir bisa sebagai penyembuh asma.

Deskripsi Manfaat


Ciri bahasa Teks  3
No.
Ciri
Contoh
1.
Perinciannya diurutkan diurutkan dengan paragraf
Kelinci merupakan hewan mamalia dari Family Leporidae , yang bisa ditemukan di banyak bagian bumi. Dulunya kelinci adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa. Pada perkembangannya (tahun 1912) kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha . [P.1]
Ordo ini dibedakan menjadi 2 keluarga, yaitu Ochtonidae (jenis pika yang pandai bersiul) dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu). Secara umum, kelinci dibagi menjadi 2 jenis yaitu kelinci bebas dan kelinci peliharaan. [P.2]

Yang termasuk dalam kategori kelinci bebas adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus). [P.3]
Dilihat dari jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan warna yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah menjadi kelabu. [P.4]
Menurut rasnya, kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya Angora, English Spot, Himalayan, Lyon, American Chinchilla, Dutch, dan lainnya. [P.5]
Khusus Lyon sebetulnya adalah hasil dari persilangan luar antara Angora dengan ras lainnya. Tetapi di kalangan peternak kelinci hias, hasil persilangan itu disebut sebagai Lyon atau Angora jadi-jadian. [P.6]

2.
Menggunakan istilah-istilah latin
·         ordo Lagomorpha
·         Ochtonidae
·         Leporidae
·         Oryctolagus cuniculus

3.
Menggunakan konjungsi
Adiktif :
·         Dan
Disjungtif
·         Atau
Intensifikasi
·         Yakni
·         Yaitu
·         Bahkan
Konsesif
·         Seperti
Kausal
·         Karena


Tugas 3:
Menulis Resensi (Buku Terbaru)

Meningkatkan Karier dan Potensi Guru Menulis


Judul Buku                  : Guru Cerdas
Penulis                         : Sudaryanto
Penerbit                       : Cv Adi Citra Cemerlang
Cetakan                       : Pertama, Februari 2012
Jumlah Halaman          : 156 Halaman

Buku karya Sudaryanto dengan judulnya “Guru Cerdas”, sangat luar biasa sekali dan merupakan pegangan wajib setiap guru untuk menguak motivasi dan potensi guru dalam menulis. Hal itu sejalan dengan satu poin dalam kode etik guru Indonesia, yakni guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan mutu dan martabat profesinya. Satu diantara cara atau strategi agar guru secara pribadi dan bersama-sama mampu mengembangkan dan meningkatkan mutu serta martabat profesinya ialah dengan cara menulis.
Melalui satu diantara poin dalam kode Etik Guru itu dan kini melalui peraturan Mentri PAN No. 16/2009 tentang jabatan fungsional guru serta bagian Reformasi pemerintah menuntut agar para guru mau dan mampu menulis. Dengan demikian, bisa kita katakan bahwa menulis menjadi sebuah tuntutan profesi guru. Pertanyaanya, apakah para guru kita sanggup memenuhi tuntutan itu? Jujur kita akui, kegiatan menulis sampai saat ini masih merupakan kegiatan yang sulit bagi sebagian besar guru kita. Mereka umumnya menganggap menulis itu sebagai beban. Mau tidak mau, para guru harus terampil menulis demi pengembangan potensi dirinya selaku pengajar. Karenannya, anda para guru perlu menganggap bahwa kegiatan menulis sebagai satu kebutuhan, dan bukan beban.
Guru harus cerdas, karena guru merupakan kunci utama dalam sebuah pendidikan. Guru menjadi sebuah ketergantungan bagi keberhasilan sebuah pendidikan. Pendidikan pada sebuah negara itu bisa maju jika didukung dengan tenaga pengajar atau guru yang berkualitas dan profesional. Sejarah telah membuktikan urgensi dan sentralitas guru dalam keberhasilan pendidikan.
Sudaryanto dalam bukunya ini mengemukakan beberapa cara guna mengatasi hal tersebut di atas, kiranya langkah-langkah berikut ini bisa dilakukan. Pertama, pemberian reward and punishment oleh pihak sekolah kepada guru yang suka menulis misalnya sebuah buku atau sertifikan dan tidak suka menulis. Kedua, membentuk forum atau kelompok studi para guru yang mencintai budaya literasi (membaca, menulis, dan berdiskusi). Ketiga, mengurangi jam mengajar guru, terutama bagi guru yang memiliki komitmen tinggi terhadap menulis. Keempat, mengundang para penulis, sesame guru untuk berbagi pengalaman menulisnya disekolah. Kelima, pengiriman guru-guru untuk belajar dilembaga pendidikan keterampilan (LPK), khususnya di bidang kepenulisan. Keenam. Peningkatan sarana dan prasarana (computer, buku-buku diperpustakaan, langganan Koran dan majalah) di sekolah.
Dengan langkah-langkah di atas, sekiranya seorang guru akan merasa terpanggil untuk menulis, karena menulis merupakan satu di antara bagian profesionalisme guru. Bahkan tidak sedikit orang memiliki karier, ia optimis dikarenkan dirinya rajin membaca dan menulis.
Dalam bukunya berjudul “Guru cerdas” memaparkan bagaimana menguak motivasi, potensi, dan menyadarkan para guru menulis, karena menulis merupakan sebuah tuntutan profesi guru. Dalam bukunya ini juga disertai dengan cerita-cerita dari orang-orang yang sukses dalam menulis, tentunya kariernya juga meningkat.
Buku ini juga membahas mengenai guru secara pribadi dan bersama-sama mampu mengembangkan dan meningkatkan mutu serta martabat profesinya ialah dengan cara menulis.
Kelebihan dari buku ini , pembaca mengetahui akan sadarnya para guru menulis karena dalam buku ini terdapat banyak motivasi dan potensi orang-orang sukses dalam menulis.
Kelemahan dari buku ini adalah bahasa yang digunakan tidak konsisiten terkadang menggunakan bahasa formal dan terdapat pula bahasa yang tidak formal sehingga pembaca merasa bahwa buku ini tidak memperhatikan penulisan bahasa.


Komentar resensi buku teman.


Identitas Buku
Judul                    : Perempuan-Perempuan Perkasa, di Jawa Abad XVIII-XIX
Penulis                  : Peter Carey dan Vincent Houben
Tebal Buku           : 120 hlm
Penerbit                : Gramedia, Jakarta
Tahun Terbit         : 2016, Cetakan I

Sinopsis
Banyak orang beranggapan bahwa perempuan memiliki derajat yang lebih rendah daripada laki-laki di dunia ini. Namun ternyata, apabila ditelusuri pada sejarah jaman dahulu, perempuan memiliki peran yang bahkan lebih penting daripada laki-laki.
Pada masa Hindia Belanda, ternyata perempuan memiliki banyak pengaruh yang tidak disebutkan pada peninggalan-peninggalan sejarah yang ada. Pada masa tersebut, perempuan Jawa dikenal sebagai perempuan yang paling lembut, contohnya seperti Raden Ayu yang digambarkan seperti sesosok boneka yang sering tersenyum. Namun, pada masa itu adapula perempuan-perempuan yang terkenal akan perjuangannya, contohnya adalah Raden Ajeng Kartini yang berjuang untuk menyetarakan derajat wanita untuk menempuh pendidikan seperti laki-laki.
Pengaruh perempuan sangat kuat pada pewayangan. Bahkan di dalam pewayangan, tokoh perempuan cenderung terlihat lebih berpengaruh daripada laki-laki. Contohnya seperti Dewi Drupadi, istri dari Yudistira, yang bersumpah tidak akan mengonde rambutnya sebelum mandi dengan darah Dursosono dan Dewi Drupadi berhasil melakukannya. Ada juga Srikandi, istri dari Arjuna, yang merupakan pemanah hebat. Ia menjadi salah satu panglima dalam perang Bratayuda dan berhasil membunuh Bisma. Dalam pewayangan, tokoh perempuan tidak selalu baik. Seperti Batari Durga, istri Batara Guru, yang bisa menjelma menjadi Dewi Uma yang membawa kebaikan dan bisa berubah menjadi Batari Durga yang membawa kehancuran.
Dalam masa kerajaan, para perempuan memiliki tugas untuk mengatur sepenuhnya keuangan keluarga dan bahkan kerajaan. Karena itulah, pihak Hindia Belanda mengatakan bahwa nasib sebuah keluarga atau kerajaan sebenarnya terletak di atas tangan para perempuan. Dimana ketika perempuan tersebut tidak berhasil mengelola keuangan, keluarga atau kerajaan tersebut tidak akan dapat bertahan.
Terakhir, perempuan jaman dahulu berperan penting dalam menjaga tradisi Jawa, pembimbing anak, penjujung agama, pujangga, dan penggemar sastra. Hal ini karena perempuan biasanya menjadi pemelihara adat keraton dan pendidik anak raja. Perempuan-perempuan perkasa juga menjadi inspirasi bagi para sastrawan pada jaman itu.
Komentar resensi milik Nafisa Ekawati.
Menurut saya buku yang diresensi oleh Nafisa Ekawati sudah sesuai dengan prosedur resensi. Buku yang dipilih juga sangat menarik, karena membahas tentang perjuangan seorang perempuan. Selain itu buku yang dipilih Nafisa juga berdasarkan realitas yang ada sehingga tidak ada unsur penambahan. Buku ini sangat mencerminkan bahwa perjuangan perempuan karena perempuan saat ini dianggap rendah.


Tugas 4:
 Jurnal Refleksi Perkuliahan Membaca Teks Nonilmiah/Informatif

Mengenai tugas pertama yang diberikan Ibu Endah mencari perbedaan buku ilmiah dan juga non ilmiah. Perbedaan buku ilmiah dan non ilmiah ini terletak pada konsepnya. Buku ilmiah selalu berawalan dengan teori dan berakhir dengan teori, sedangkan buku non ilmiah tanpa menggunakan teori.
Selama 1 semester kali ini saya sangat senang dengan mata kuliah Membaca Non-ilmiah. Karena setiap minggu saya dapat berbagai manfaat dari membaca 10 buku dengan membaca 10 buku kali ini saya mendapatkan pengalaman pengalaman baru mengenai sejarah-sejarah, mengetahui pentingnya perubahan dari seorang guru  untuk menciptakan murid-murid yang kreatif.
Selama membaca buku saya sangat tertarik dengan satu buku yang ditulis oleh Bapak Wijaya Kusumah yang berjudul Menjadi Guru Tangguh Berhati Cahaya. Di dalam buku ini saya mendapatkan pandangan akan perubahan/cara yang dapat merubah pandangan seorang murid yang selalu menyepelekan seorang profesi guru.
Selain dari 10 buku yang diwajibkan untuk dibaca, manfaat yang dapat dalam mengikuti mata kuliah ini ialah ketelitian dalam membaca. Nah beliau juga mengajarkan kami tentang kesabaran dan ketelitian. Sering sekali beliau mengatakan “dibaca lagi”, dan satu-satunya kalimat yang terlontar dengan sabar hanyalah itu ketika kami salah dalam menjawab soal. Dari situ saya mengambil hikmah bahwa ketelitian dalam membaca itu sangat diperlukan sekali. Mulai saat ini saya akan menerapkan apa yang sudah saya dapat dari perkuliahan kali ini.
            Menuliskan resensi dari buku yang sudah dibaca. Dari tugas ini yang saya dapatkan ialah pengalaman menuliskan resensi dengan benar, karena dulu-dulu saya hanya disuruh untuk merangkum saja. Jadi dari tugas ini saya dapat membedakan mana resensi, ikhtisar dan rangkuman.
            Selanjutnya ialah tugas menganalisis unsur teks Editorial, Imajinatif, LHO dsb. Kebetulan dibagi kelompok dan kelompok saya kebagian untuk menganalisis teks LHO. Pengalaman yang saya dapatkan ketika mengerjakan LHO ialah dapat mengatahui struktur dari teks LHO tersebut dan mengetahui ciri kebahasaan yang digunakan. Karena sebelum-sebelumnya belum pernah mendapatkan tugas semacam ini.
            Tugas berikutnya ialah teks multimoda. Dalam tugas ini saya baru pertama kalinya mendengar apa itu multimoda. Ternyata setelah saya pahami tugas ini berisikan resensi dari salah satu buku dari 10 buku terbaru yang sudah dibaca kemudian membuat artikel reflektif dan puisi reflektif. Dari tugas tersebut saya dapat membuat artikel dan puisi yang masih berkaitan.
            Untuk tugas yang terakhir ini pernah saya lakukan pada sebelumnya akan tetapi tugas yang diberikan oleh dosen semester lalu secara langsung tidak secara online. Jadi saya rasa semakin hari semakin bertambah pengalaman yang saya dapat. Karena tugas dalam mata kuliah ini sangat-sangat bermanfaat bagi saya pribadi dan akan saya terapkan di kemudian hari. Saya juga menjadi senang membaca buku sampai habis, karena dulu sebelum ada perkuliahan ini saya merasa malas membaca buku sampai tuntas. Dalam pembelajaran ini saya sangat berharap untuk mendapatkan nilai A, karena saya selalu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh Ibu Endah Tri Priyatni dengan sungguh-sungguh dan membuat saya gemar membaca dengan tuntas.


2 komentar:

  1. Tulisan mengalir-lancar-bagus. Teruslah membaca dan berkarya ya!
    Lebih cermat lagi dalam hal ejaan. Contoh:
    Disinilah...SEHARUSNYA di sinilah

    BalasHapus
  2. Resensi yang telah ditulis Tri Asri telah memenuhi kaidah dalam tugas ini, dimana pada bagian menulis Teks Refleksi Multimoda menarik untuk dibaca, pasalnya buku tersebut mengisahkan guru yang harus selalu mempunyai semangat tinggi, motivasi kuat untuk selalu berubah ke arah yang lebih baik, berinovasi mengembangkan kreatifitas tanpa batas, dan memiliki keterampilan yang dapat menunjang profesinya. Buku ini sangat dianjurkan untuk dibaca calon guru maupun guru. Pada isi resensi sudah membahas keseluruhan isi buku dengan singkat namun sangat jelas. Di bagian penutup resensi juga sudah terdapat rekomendasi untuk membaca buku tersebut.

    BalasHapus