Minggu, 14 Mei 2017

Doni Romadhona



NIM                : 160211601899
Offering          : B/2016


1.        TEKS REFLEKSI MULTIMODA


IDENTITAS BUKU
Judul                           : Biografi Singkat Tan Malaka
Penulis                         : Taufik Adi Susilo
Penerbit                       : Garasi
Tahun & tempat terbit: 2008 Jogjakarta
Jumlah Halaman          : 184 halaman

Catatan tentang Kredibiltas Buku
Buku ini di tulis oleh Taufik Adi Susilo yang dimana penulis ini memang membidangi biografi tokoh-tokoh penting buku-buku sejarah revolusioner. Karya-karya seperti Biografi singkat Soeharto, Biografi Singkat Soediman, Biografi Singkat JK dan buku-buku sejarah seperti Melacak Harta Karun Soekarno yang disuguhkannya dalam tulisan-tulisan yang lugas dan detail serta dijelakan secara gamblang. Dan buku ini juga diterbit kan oleh penerbit yang cukup besar di Jogjakarta, yaitu penerbit Garasi, dimana penerbit ini juga banyak menerbitkan buku-buku sejarah.


Ikhtisar
Banyak masyarakat yang tidak mengetahui sosok Tan Malaka, banyak pula bahkan yang tak pernah mendengar nama-nya maupun mengenal sosok ini yang sebenarnya tokoh pahlawan dan revolusioner sesungguhnya di Indonesia. tak heran, itu di sebabkan karena buku-buku sejarah maupun tulisan-tulisan tentang dirinya sengaja di hapus oleh rezim Orde Baru yang katanya menurut rezim ini jika buku-buku mengenai Tan Malaka di sebar luaskan dapat merangsang pembaca untuk mendalami ajaran-ajaran Marxisme/Leninisme yang nantinya akan menganggu stabilitas nasional. Oleh karena itu di dalam buku ini sang penulis buku ingin mencoba menggambarkan pada masyarakat siapa itu sebenarnya sosok tan malaka dan meluruskan kembali pandangan penilaian Orde Baru terhadap dirinya.
Tan malaka adalah teladan tokoh revolusioner kiri yang militan, radikal, dan revolusioner. Namun sayang, nama dan perannya dalam kemerdekaan Indonesia sengaja di kaburkan dan di hilangkan oleh rezim Orde Baru dari catatan sejarah dan album pahlawan nasional. Padahal segudang ide-ide dan pemikirannya yang revolusioner telah berperan besar dalam mengantarkan bangsa ini menutup penjajahan di bumi pertiwi. Ia telah menjadi korban pemalsuan sejarah.
Sutan Ibrahim Datuk Tan Malaka lahir di Pandan Gadang, Suliki, Sumatera Barat, pada Juni 1897. Tan Malaka beruntung menjadi anak seorang pegawai pertanian Hindia Belanda, selangkah lebih maju dari warga lain. Tak heran jika pada usia 12 tahun dia berkesempatan mengecap sekolah pendidikan guru yang didirikan oleh pemerintah hindia belanda yaitu di Sekolah Rajo, Bukittinggi. Sejak usia sekolah itu pula dia menunjukan kecerdeasaan sebagaimana yang dikatakan guru belandanya, G.H. Horensma, “ Rambutnya hitam-biru yang bagus sekali, bermata hitam kelam seolah-olah memancarkan sesuatu.”
Sepak terjang Tan Malaka menjadi bukti kuatnya semangat perlawanan dari pemuda Minangkabau. Meski terkenal sebagai wilayah yang kuat menganut Islam, siapa sangka justru ideologi kiri seperti sosialisme dan komunisme bercokol kuat di sana. Bahkan agama Islam menjadi basis persemaian ideologi kiri di Minangkabau. Koalisi Islam dan sosialisme/komunisme itu di sokong oleh motif yang sama untuk membebaskan diri dari kolonialisme. Disini Tan Malaka berperan menghubungkan kedua arus tersebut.
Yang penting di catat selama periode pelariannya itu adalah brosur yang di tulis dan di terbitkan di Canton pada 1924 yaitu Naar Repoeblik Indonesia (Menuju Republik Indonesia) dalam bahasa Belanda dan Melayu yang kemudian di terjemahkan ke bahasa Indonesia. Ratusan jilid tersebut lantas di selundupkan ke Hindia Belanda dan di terima oleh para tokoh pergerakaan, termasuk Soekarno.
Buku itulah yang menjadi bukti bukti bahwa Tan Malaka adalah pencetus gagasan Indonesia merdeka jauh sebelum proklamasi 17 agustus 1945. Dengan Menuju Republik Indonesia maka untuk pertama kalinya konsep “republik Indonesia” dicanangkan. Gagasan Tan ini di sampaikan Sembilan tahun sebelum Soekarno menulis Menuju Indonesia Merdeka (1933). Juga jauh lebih dulu di banding Muhammad Hatta menulis Indonesia Vrije (Indonesia Merdeka) yang banyak orang belum mengetahui-nya.
Namun sayang, ide dan pemikirannya yang terlalu brilian dan konsisten itu menjadi boomerang bagi dirinya sendiri. Tan di anggap terlalu radikal dan berpotensi mengancam kestabilan nasional pada saat itu. Tan harus menerima kenyataan pahit bahwa hidupnya harus berakhir di tangan perluru bangsannya sendiri, bangsa yang selama ini di cita-citakan dan di perjuangkannya selama pengembaraannya di luar negeri sana. Pembungkaman Tan Malaka telah mengakhiri setiap harapan yang pernah ada bahwa Indonesia akan memilih jalan perjuangan daripada jalan diplomasi.
Tan Malaka tidak hanya bicara, tetapi dengan bukti. Dia bukanlah pemimpin flamboyan dan gagah di podium, tetapi dia membangun sekolah rakyat di Semarang, Purwekerto, Bandung, Yogyakarta, dan Batavia, Selama dua tahun di Jawa sebelum di buang ke Belanda (1922). Tan konsekuen dengan sikapnya yang tidak memercayai poltik kompromi (diplomasi) yang di jalankan Moh. Hatta dan Sutan Sjahrir yang hanya menguntungkan Belanda. Tan Malaka adalah seorang nasionalis sejati daripada seorang Komunis.
Nilai-nilai
Buku dengan judul Biografi Singkat Tan Malaka ini mengisahkan kehidupan Tan Malaka, posisi pentingnya dalam perjuangan kemerdekaan, ide-ide briliannya yang radikal, orisinil dan revolusioner yang telah mengawal langkah juang para pahlawan kemerdekaan, pahit getirnya kehidupan yang di laluinya.
Buku ini menyuguhkan cinta yang tulus kepada bumi pertiwi yang dibalut dalam kisah hidup yang memantik romantisme perjuangan dan pengembaraan. Dalam buku ini dapat diambil pelajaran bahwa ketika kita punya tujuan yang baik, mempunyai ide-ide yang baik teruslah bekerja keras agar semua itu tercapai meskipun banyak batu sandungan yang berusaha melemahkan cita-cita tersebut.
Refleksi
            Buku yang berjudul Biografi Singkat Tan Malaka memberi banyak inspirasi dan pelajaran dimana awalnya seorang pemuda yang memiliki semangat yang tinggi dan sikap konsisten melalang buanni menyusiri duni, mencari ilmu untuk mencapai cita-citanya agar tanah kelahirannya, bumi Indonesia dapat merdeka seratus persen. Begitu banyak rintangan dan batu sandungan yang dihadapinya, bahkan dari negeri yang diperjuangkannya.
            Setelah membaca buku ini saya merasa bahwa masa muda saya masih banyak yang saya habiskan hanya untuk bersenang-senang, larut dalam euforia yang sesat dan kadang-kadang sesat. Apalagi kini saya hidup di perantauan, jauh dari orang tua yang selalu ngontrol aktivitasku. Waktu muda ku hanya kuhabiskan untuk, tanpa banyak berfikir bagaimana keadaan bangsa ini, bagaimana keadaan lingkungan sekitarku dan dari buku ini aku sadar belum banyak yang dapat ku berikan kepada tanah kelahiranku.    
Artikel Reflektif
Masalah Adalah Cerminan Diri
Oleh: Doni Romadhona
           Ini tentang sebuah perjalanan dengan banyak menantang dan melewati hiruk pikuk hidup, penuh kerancuan, ketidaksenangan dan ketidaknyamanan. Perjalanan kecil menginjakan kaki di bumi ini menceritakan segudang warna-warni dan pernak-pernik kehidupan mengisahkan kisah para manusia yang memiliki seribu masalah yang dihadapi, sejarah membuktikan manusia paling sempurna dalam berpikir dan berakal di bandingkan seisi mahluk hidup jagat raya ini. Sehingga hal apa lagi yang membuat kita bertanya ragu dan tidak percaya diri dalam menyelesaikan sebuah masalah, se-ekor unta gurun pasirpun seperti tak pernah mengeluh mengarungi safana padang pasir yang gersang, panas dan tropis alam yang keras. Dengan persediaan air di punuknya ia mampu bertahan berjalan seharian. Begitu juga dengan sebuah masalah dan kesulitan, terkadang kita terlalu pede untuk mengadalkan diri sendiri sehingga memungkinkan sifat mudah lupa dengan orang lain dan sang pemilik Hidup. Butuh ruang untuk mengenal diri sendiri, entah itu kita disadarkan dengan masalah, kesulitan  atau hadirnya orang lain dalam kapasitasnya mengingatkan dan meluruskan kesalahan-kesalahan atau kekeliruan yang sedang dihadapi. Benang merahnya ialah bagaimana kita mampu bertahan dan menyelesaikan masalah dengan tanpa memperkeruh diri, sikap lari dari kenyataan ialah sebuah tabir dimana manusia menjawab dirinya sendiri dengan sikapnya menghadapi masalah. Mungkin saya pribadi juga seperti itu, sikap arogansi dan inklusif (menyendiri) diri terkadang membuat sebuah masalah sulit ditemukan titik temu masalah tersebut, melainkan hanya akan menimbulkan masalah baru dari diri sendiri maupun orang lain.
Saya ingin menceritakan sedikit tentang keyakinan dari secuil yang saya ketahui tenang ilmu baik dan buruk dari sisi agama, bahwa Tuhan mungkin tak pernah mengajarkan langsung sebuah kesalahan pada manusia. Hati kecil yang diciptakanNya selalu bersuara tentang kebaikan dan sifat kritis terhadap lingkungan yang mampu kita baca sisi baik maupun buruknya. Namun apa iya juga Tuhan tak mengajarkan keburukan, mungkin Ia tak mengajarkan namun ia menciptakannya dan bekal kita adalah suara hati kecil itu sebagai iman bentuk untuk melawan dari sebuah keadaan buruk, khilaf dan salah itu sendiri. Sehingga penulis percaya bahwa sifat kebaikan itu ialah datang dari Tuhan dan keburukan itu adalah dari diri kita sendiri, dimana logika manusia secara langsung yang menentukan diri untuk melakukan apa dan bagaimana membawa dirinya.
Salah satu masalah saya sendiri ialah terkadang sikap kurang menerima keadaan sehingga suka marah dengan diri sendiri sampai-sampai saya sering mengabaikan diri sendiri terlena dengan masalah dan terkadang juga lari dari masalah. Pelajaran yang berat dan sulit saya lupakan ialah saat mengenal seseorang dan melakukan suatu kesalahan pada tingkat kesalahan yang sangat tidak mudah untuk di lupakan, ini merupakan pelajaran mahal yang tidak ditemukan di matakuliah kampus. Pointnya ialah bagaimana sekarang menyikapi diri dari kesalahan-kesalahan yang penah lewat untuk di jadikan cambuk dan cermin bahwa cukup sudah kesalahan itu kita pelajari untuk dari diri kita sendiri dan harus banyak belajar dari kesalahan dan pengalaman orang lain karena kita tidak punya waktu lebih untuk melakukan semua kesalahan dan pengalaman itu sendiri. Semua kembali ke diri saya disini, bagaimana saya bisa menasehati diri dengan cerminan masalah yang sedang di alami. Pertama merasa jauh dari orang-orang terdekat seperti keluarga khususnya sepertinya mulai menjauh karena sikap yang banyak mengecewakannya mereka, yang pada akhirnya saya harus memaksakan diri mampu mandiri di kampung orang lain untuk bertahan hidup dan menyelesaikan amanah perkuliahan. Kedua masalah kuliah, ditempat baru di sekolah politik kerayakyatan merupakan momok yangsaya tunggu lama sekali, dunia diskusi, opini, relationship, networking, public speaking hal yang saya sangat sukai selama ini. Namun yang menjadi masalahnya ketika saya sudah fokus sesuatu selama bertahun-tahun ada hal baru yang membuat saya tergoda dan zigzag (alih jalur) kembali dalam menentukan sesuatu suatu kemampuan diri. Tapi bismillah saja toh juga ini bagian  dari proses, dan juga kita tidak akan pernah tahu hari esok kita akan seperti apa, selama kita menjalankan dengan serius dan suka, hemat saya sah-sah saja untuk mencobanya.
Dan yang terakhir yang terpenting tentang spritual intelegency, ini merupakan pribadi sekali untuk saya tulis.. Ke iman seseorang sangat di pengaruhi oleh lingkungan seseorang, tepatnya saya sedang mengakaji sendiri lingkungan saya yang dapat saya garis besarkan bahwa memang benar di lingkungan terdekat sekarang ini belum benar-benar memperhatikan jauh tentang bagaimana dia dengan Tuhan, apa-apa saja kewajiban dengan Tuhannya dan bagaimana mempertahakan akidah ke agamaannya. Disini saya harus benar-benar kritis dengan diri sendiri dan harus tahu bagaimana memprogram diri untuk bisa memperkuat keyakinan, iman dan spritual saya.
Pada akhirnya semua masalah sebenarnya adalah cermin untuk kita mampu mengabil benang merah dan putihnya untuk benar-benar kita tahu betapa penting sebuah kesalahan itu untuk benar-benar mampu memberikan pelajaran serta efek jera ke diri kita untuk tidak mengulangi serta mudah bangkit kembali terhadap dampak terburuk dari sebuah masalah itu sendiri.




Puisi reflektif
PERJUANGAN PERANTAUAN
Oleh: Doni Romadhona
Mendung dihati, awan kelabu tak kunjung
pergi.
Berjalan berteman bayangan ragawi
Tertatih-tatih merintihkan yang terjadi
Menghapus jejak yang tak bisa hilang lagi.
Aku mati-matian hanya untuk mengejar
impian
Meski tak masuk akal, tapi tetap kutahan
Bukan alasan tuk memandang kesedihan
Aku mengejar masa depan, mengejar yang
kuidamkan

Aku hanya berusaha berbuat segalanya
Aku mau orang tuaku bangga
Aku ingin dihargai mereka
Aku masih meraih cita-cita
Walau terkadang mau menyerah
Ingin rasanya punya teman sehati
Berbagi hidup meski dalam mimpi
Mendekap erat berbagi kisah nurani
Menangis merintih dan tak ingin berhenti
Ya biarlah, tak ada arti direnungi

Kuingin buat kisah sejati
Agar dikenang dan dihargai
Perjuangan perantau yang mandiri
Mencoba berhasil karena diri sendiri
Karena inilah jalan hidupku saat ini
2.      MENGANALISIS STRUKTUR ISI DAN CIRI BAHASA TEKS
a.    Teks Persuasif
Tuntutlah Ilmu Setinggi Mungkin
Ilmu adalah suatu hal yang sangat penting di dunia ini. Ilmu bisa membuat manusia menjadi mulia dan ilmu juga bisa membuat manusia menjadi kejam. Saking pentingnya ilmu bahkan Nabi Muhammad SAW telah memerintahkan kita untuk menuntut ilmu hingga ke negeri Cina. Maksud dari “hingga ke negeri Cina” adalah kita dianjurkan untuk menuntut ilmu hingga ke tempat yang sangat jauh. Dengan menuntut ilmu, kita pasti akan menjadi orang yang berilmu. 
Menjadi orang yang berilmu sangatlah bermanfaat. Mereka memiliki derajat yang lebih tinggi di mata Tuhan dibandingkandengan orang-orang yang tidak berilmu. Hal ini karena orang-orang berilmu dapat memberikan kemaslahatan atau manfaat bagi orang banyak. Orang-orang berilmu juga bisa menjadi pemimpin yang baik dan bijaksana. Terlebih lagi, dengan ilmu orang-orang bisa membangun peradaban ke arah yang lebih baik.
Tak hanya bermanfaat bagi orang banyak, ilmu juga bermanfaat bagi diri sendiri, antara lain dengan berilmu kita akan dihormati oleh orang-orang, tetapi orang berilmu juga tidaklah gila akan penghormatan karena mereka mengambil ajaran padi yang semakin berisi semakin merunduk, dengan berilmu juga kita bisa mewujudkan impian-impian kita.
Oleh karena itu, marilah kita menuntut ilmu setinggi mungkin agar kita menjadi orang yang pintar sehingga bisa bermanfaat bagi orang lain dan diri sendiri. Janganlah malas dalam menuntut ilmu karena kebodohan akan menghampiri kita dan bagi yang sedang menuntut ilmu, manfaatkanlah kesempatan itu dengan baik karena ada banyak orang di sana yang tidak mendapatkan kesempatan yang sama.




Analisis struktur dan kaidah kebahasaan
STRUKTUR TEKS
KALIMAT DALAM TEKS
Tesis
Ilmu adalah suatu hal yang sangat penting di dunia ini. Ilmu bisa membuat manusia menjadi mulia dan ilmu juga bisa membuat manusia menjadi kejam. Sangking pentingnya ilmu bahkan Nabi Muhammad SAW telah memerintahkan kita untuk menuntut ilmu hingga ke negeri china. Yang dimaksud dengan hingga ke negeri China adalah kita dianjurkan untuk menuntut ilmu hingga ke tempat yang sangat jauh. Dengan menuntut ilmu, kita pasti akan menjadi orang yang berilmu.
Argumen/opini
Menjadi orang yang berilmu sangatlah bermanfaat. Mereka memiliki derajat yang lebih tinggi di mata tuhan di bandingkan dengan orang-orang yang tidak berilmu. Hal ini dikarenakan orang-orang berilmu dapat memberikan kemaslahatan atau manfaat bagi orang banyak. Orang-orang berilmu juga bisa menjadi pemimpin yang baik dan bijaksana. Terlebih lagi dengan ilmu orang-orang bisa membangun peradaban ke arah yang lebih baik.

Ajakan
Oleh karena itu, marilah kita menuntut ilmu setinggi mungkin agar kita menjadi orang yang pintar sehingga bisa bermanfaat bagi orang lain dan diri sendiri. Janganlah malas dalam menuntut ilmu karena kebodohan akan menghampiri kita dan bagi yang sedang menuntut ilmu, manfaatkanlah kesempatan itu dengan baik karena ada banyak orang di sana yang tidak mendapatkan kesempatan yang sama.




Kaidah kebahasaan

No.
Ciri bahasa
Kalimat
1
Pernyataan umum
Ilmu adalah suatu hal yang sangat penting di dunia ini. Ilmu bisa membuat manusia menjadi mulia dan ilmu juga bisa membuat manusia menjadi kejam. Sangking pentingnya ilmu bahkan Nabi Muhammad SAW telah memerintahkan kita untuk menuntut ilmu hingga ke negeri china.
2
Kalimat ajakan
Marilah kita menuntut ilmu setinggi mungkin agar kita menjadi orang yang pintar sehingga bisa bermanfaat bagi orang lain dan diri sendiri.
3
Sebab-akibat
Menjadi orang yang berilmu sangatlah bermanfaat. Mereka memiliki derajat yang lebih tinggi di mata tuhan di bandingkan dengan orang-orang yang tidak berilmu. Hal ini dikarenakan orang-orang berilmu dapat memberikan kemaslahatan atau manfaat bagi orang banyak.
4

Kalimat penjelas
Dengan menuntut ilmu, kita pasti akan menjadi orang yang berilmu. 

B.     Teks LHO
Jenis – Jenis Minuman
Minuman adalah segala sesuatu yang dapat di konsumsi dan dapat menghilangkan rasa haus, biasanya berbentuk cair. Minuman dapat dibedakan berdasarkan khasiatnya sebagai obat atau tidak, penggunaan pewarna, dan produksi yang menghasilkan minuman tersebut.
Minuman ada yang berkhasiat bagi tubuh, ada juga yang hanya sebagai penghilang rasa haus. Minuman yang berkhasiat bagi tubuh dapat dibuat sendiri, bisa dibuat dari sayuran dan buah – buahan yang di blender dan menghasilkan jus. Jus banyak mengandung vitamin dan serat yang baik untuk kesehatan, dan bermanfaat bagi daya tahan tubuh. Minuman yang hanya menghilangkan rasa haus juga banyak beredar, seperti air putih dalam kemasan yang diminum dalam keadaan haus atau minuman kemasan  yang tidak mengandung vitamin dan serat.
Minuman banyak warnanya, pewarna yang digunakan ada yang alami ada juga yang buatan. Pewarna alami adalah pewarna yang mengandalkan bahan – bahan yang tersedia di alam, seperti kunyit yang menghasilkan warna kuning. Biasanya digunakan untuk minuman yang berkhasiat bagi tubuh, contohnya digunakan pada jamu. Pewarna buatan adalah pewarna yang terbuat dari bahan kimia ataupun bahan alami yang diproses secara kimiawi, seperti pewarna tartrazin yang menghasilkan warna kuning. Biasanya digunakan untuk minuman yang di produksi secara massal di pabrik, contohnya minuman – minuman yang di jual di supermarket.
Minuman yang beredar, ada yang di produksi secara massal di pabrik ada juga yang di buat di industri rumahan. Minuman produksi pabrik jika dilihat dari tampilannya, kemasan yang digunakan lebih menarik, terdapat nama pabrik dan kode produksinya, terdapat tanggal kadaluarsa, dan terdapat bar kode untuk penjualan di supermarket. Sedangkan minuman produksi rumahan, kemasan yang digunakan sederhana, tidak ada bar kode yang digunakan untuk penjualan di supermarket, dan jarang mencantumkan tanggal kadaluarsa pada kemasannya.





Analisis Struktur Teks ‘Jenis-Jenis Minuman’




No

Jenis – Jenis Minuman


Judul
01
Minuman adalah segala sesuatu yang dapat di konsumsi dan dapat menghilangkan rasa haus, biasanya berbentuk cair. Minuman dapat dibedakan berdasarkan khasiatnya sebagai obat atau tidak, penggunaan pewarna, dan produksi yang menghasilkan minuman tersebut.


Pernyataan Umum
02
Minuman ada yang berkhasiat bagi tubuh, ada juga yang hanya sebagai penghilang rasa haus. Minuman yang berkhasiat bagi tubuh dapat dibuat sendiri, bisa dibuat dari sayuran dan buah – buahan yang di blender dan menghasilkan jus. Jus banyak mengandung vitamin dan serat yang baik untuk kesehatan, dan bermanfaat bagi daya tahan tubuh.



Aspek yang Dilaporkan
03
Minuman yang hanya menghilangkan rasa haus juga banyak beredar, seperti air putih dalam kemasan yang diminum dalam keadaan haus atau minuman kemasan  yang tidak mengandung vitamin dan serat.



Aspek yang Dilaporkan
04
Minuman banyak warnanya, pewarna yang digunakan ada yang alami ada juga yang buatan. Pewarna alami adalah pewarna yang mengandalkan bahan – bahan yang tersedia di alam, seperti kunyit yang menghasilkan warna kuning. Biasanya digunakan untuk minuman yang berkhasiat bagi tubuh, contohnya digunakan pada jamu. Pewarna buatan adalah pewarna yang terbuat dari bahan kimia ataupun bahan alami yang diproses secara kimiawi, seperti pewarna tartrazin yang menghasilkan warna kuning. Biasanya digunakan untuk minuman yang di produksi secara massal di pabrik, contohnya minuman-minuman yang di jual di supermarket.






Aspek yang Dilaporkan
05
Minuman yang beredar, ada yang di produksi secara massal di pabrik ada juga yang di buat di industri rumahan. Minuman produksi pabrik jika dilihat dari tampilannya, kemasan yang digunakan lebih menarik, terdapat nama pabrik dan kode produksinya, terdapat tanggal kadaluarsa, dan terdapat bar kode untuk penjualan di supermarket. Sedangkan minuman produksi rumahan, kemasan yang digunakan sederhana, tidak ada bar kode yang digunakan untuk penjualan di supermarket, dan jarang mencantumkan tanggal kadaluarsa pada kemasannya.







Aspek yang Dilaporkan



Ciri Kebahasaan Teks ‘Jenis-Jenis Minuman’

01
Menggunakan frasa nomina yang diikuti penjenis dan pendeskripsi.

Contoh:Minuman adalah segala sesuatu yang dapat di konsumsi dan dapat menghilangkan rasa haus, biasanya berbentuk cair.
02
Menggunakan verba relasional.
Contoh: Ialah, merupakan, adalah, yaitu, digolongkan, termasuk, meliputi, terdiri atas, disebut, dan lain-lain (digunakan untuk menyatakan definisi pada istilah teknis atau istilah yang digunakan secara khusus pada bidang tertentu).

03
Menggunakan verba aktif alam.

Contoh: Menghasilakan, haus, mengandung,

04
Menggunakan kata penghubung.

Menyatakan:
a)      Tambahan: dan, serta
b)      Perbedaan:
c)      Persamaan: sebagaimana, seperti halnya, demikian halnya, hal,
d)     Pertentangan: sedangkan, tetapi, namun, melainkan, sementara itu,
e)      Pilihan: atau

05
Menggunakan paragraf dengan kalimat utama.

Contoh: minuman ada yang berkhasiat bagi tubuh, minuman banyak warnanya, minuman yang beredar.

06
Menggunakan kata keilmuan atau teknis.
Contoh:pewarna, produksi, vitamin, serat, kimiawi, tartrazin, kadaluarsa.




3.      Menulis Resensi (Buku Terbaru)
A.    Buku terbaru (5 tahun terakhir)


Judul               : Soekarno’s Wife “Bidadari-Bidadari di Sekitar Bung Karno”
Penulis             : Rachmat Darsono
Editor              : Kaka Alvian Nasution
Penerbit           : Buku Biru-Diva Press
Tahun Terbit    : Pertama, Februari, 2014
Jumlah Hlm     : 190 halaman

Kekuatan Cinta dalam Sebuah Perjuangan

BukuSoekarno’s Wife “Bidadari-Bidadari di Sekitar Bung Karno” ini berisikan kisah perjalanan Bung Karno dengan para wanita-wanita yang mendampinginya. Buku Ini juga di tulis oleh orang yang mempunyai latar belakang pendidikan sejarah, jadi kredibilitasnya tidak perlu diragukan.
Soekarno  telah menikahi sembilan wanita. Darah bangsawannya yang membuat sang Bapak Proklamasi ini begitu mudah mencintai banyak wanita. Inilah sisi manusiawi Soekarno dibalik  kharismanya yang gagah dan disegani para pemimpin lain. Istri pertama Soekarno adalah Siti Oetari. Oetari adalah putri dari pahlawan nasional pemimpin Sarekat Islam, Hadji Oemar Said Tjokroaminoto. Pada waktu itu Oetari masih berumur 16 tahun, sedangkan  Soekarno belum genap 20 tahun. Sebenarnya, Soekarno tidak terlalu mencintai Oetari karena telah menanggap anak Tjokroaminoto tersebut sebagai adik sendiri, namun  karena adik Tjokro yang meminta Soekarno untuk menikahi salah satu anak pemilik rumah yang dia tempati tersebut (halaman 20). Sayang pernikahan mereka kandas karena Bung Karno harus pindah ke Bandung karena melanjutkan sekolah ke THS (sekarang ITB). Perpisahan dengan Oetari, ternyata membuat Soekarno bertemu dengan Inggit Garnasih. Walaupun Inggit adalah seorang janda, namun mampu membuat hati Soekarno luluh. Mereka menikah pada 23 Maret 1923 di Bandung. Saat itu umur Bung Karno 22 tahun dan Inggit 36 tahun. Inggit memiliki posisi penting dalam hidup Bung Karno  karena telah menemani dia saat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Inggit adalah orang yang setia, tegar dan tabah. Dari buku-buku yang dibawa Inggit maka lahirlah teks pidato Soekarno yang berjudul Indonesia Menggugat. Inggit selalu memotivasi Bung Karno agar bersabar dan menunggu masa lepas dari tahanan dan kembali memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Pernikahan  ini pun harus berakhir karena Bung Karno kembali mencintai wanita lain ketika diasingkan ke Bengkulu. Perempuan itu bernama Fatmawati, anak dari Hassan Din dan Siti Chadijah yang menjadi tokoh Muhammadiyah di Bengkulu kala itu.
Dalam masa pengasingan Bung Karno menempati rumah Hassan Din. Ternyata Bung Karno mencintai anak Hassan Din, Fatmawati. Ketika telah kembali dari Bengkulu, Bung Karno sering murung dan merasa kangen pada Fatmawati. Karenanya, dia ingin menikahi Fatmawati namun Inggit kurang senang dan meminta Soekarno mengembalikannya ke Bandung saja. Bung Karno yang waktu itu masih mencintai Inggit juga, hanya bisa mengiyakan saja. Maka, menikahlah Bung Karno dengan Fatmawati pada bulan Juni 1943. Dari pernikahan ini lahir Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Fatmawati terkenal sebagai penjahit bendera pusaka merah putih yang ternyata telah dia jahit setahun setengah sebelum kemerdekaan. Dialah Ibu negara pertama Negara Kesatuan Republik Indonesia. Setelah kelahiran Guruh Putra 15 Januari 1953. Bung Karno meminta izin pada Fatmawati untuk menikahi Hartini. Fatmawati mengizinkan namun, dia tak mau dipoligami. Akhirnya, Hartini dinikahi di Istana Cipanas pada 7 Juli 1953. Bung Karno berjanji akan menjadikannya istri terakhir, karenanya Hartini memberikan seluruh kesetiaannya pada Bung Karno. Semua wanita yang pernah ada dalam hidup Bung Karno memberikan dampak dan kontribusi bagi kehidupan Bung Karno dalam memimpin negeri ini .
Membaca kembali sejarah hidup Bung Karno dengan bidadari-bidari di sampingnya, seperti embaca lembaran-lembaran silam semangat Bung Karno menata bangsa ini. Lewat istri-istrinya, Bung Karno mendapat suntikan semangat dan dorongan untuk tetap bekerja keras memperjuangkan bangsa ini.
Buku ini sarat dengan pengetahuan, cocok dibaca siapapun untuk mengetahui siapa saja istri Putra Sang Fajar, kontribusi mereka terhadap Negara, dan kesuksesan Bung Karno dalam memimpin negeri .
B.     Mengomentari Resensi Orang Lain
Nama               : Fuguh Adi Putra
NIM/Offering : 150211604267/B

Judul Buku                  : Soeharto : Biografi singkat 1921-2008
Pengarang                   : Taufik Adi Susilo
Cetakan Pertama         : 2012
Jumlah Halaman          : 152 Halaman
Penerbit                       : GARASI, Jogjakarta


Resensi

Soeharto  adalah presiden republik indonesia kedua, dia adalah tokoh kuat sekaligus kontroversional. Pemerintahan era orde baru dibawah kepemimpinan Soeharto banyak melakukan penyimpangan di berbagai bidang, termasuk maraknya kolusi, korupsi, dan nepotisme. Soeharto tetaplah fenomena luar biasa sekaligus misteri nan menarik bagi bangsa Indonesia maupun negara-negara lain.
Soeharto lahir di Kemusuk, Argomulyo,Yogyakarta, pada 8 Juni 1921, Soeharto adalah anak dari Kertosudiro dan Sukirah. Soeeharto bersekolah ketika ia berumur delapan tahun, ia pernah bersekolah di SD Puluhan, Godean kemudian pindah di SD pedes karena orang tuanya pindah tempat tinggal. Soeharto mengenyam pendidikan pertama di SMP Muhammadiyah Yogyakarta, Soeharto juga pernah bekerja di bank sebagai klerk  bank hingga pada tahun 1939 ketika ia mendapat dua surat panggilan kerja dari lembaga ketenaran dan dari bank, Soeharto kemudian lebih memilih berkarier di militer. Pada karir  militer Soeharto resmi menjadi TNI pada 5 Oktober 1945, menjadi pejabat militer pada tahun 1959, menjadi Panglima Kostrad pada tahun 1965, serta menjadi Pangima Kopkamtip pada tahun 1968.
Era pemerintahan Soeharto disebut juga era Orde Baru, pada era ini terdapat ciri yang khas pada pemerintahan Orde Baru selama tiga dekade yaitu politik anti-komunis,militer dan golongan karya, pengerdilan partai politik, para loyalis dan orang kepercayaan, asas tunggal Pancasila, ideologi pembangunan, pola Patron-Klien, resepsi terhadap oposisi, pelanggaran HAM dan diskriminasi rasial, serta politik luar negeri.
Pada era Orde Baru juga terdapat Peristiwa-peristiwa kontroversional adapun peristiwa tersebut yaitu, serangan umum 1 maret 1949, kisah penyelundupan, manuver pada masa konfrontsi, peristiwa G30S ihwal Supersemar,serta wafatnya Soekarno.
Soeharto juga mempunyai kerajaan bisnis yang dijalankan bersama keluarganya namun hal tersebut juga tak lepas dari banyak kontroversi yang terjadi. Berawal dari gagasan ibu Tien yang merecanakan pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada tahun awal kekuasaan orde baru yang juga melahirkan proyek budaya yang dinamakan Miniatur Indonesia Indah (MII), dan dituduhnya Soeharto bahwa tempat tinggalnya adalah markas besar untuk menentukan komisi namun, Soeharto membantah dan mengatakan bahwa pembangunan TMII adalah berkat bantuan masyarakat. Soeharto juga mengajak anggota keluarganya untuk duduk dalam kabinet dengan mengangkat putri petamanya Siti Hardjiyati Rukmana menjadi Menteri Sosial, serta mengangkat kroninya Bob Hasan sebagai Menteri Perindustrian.
Bisnis keluarga soeharto berjalan pesat hampir di seluruh provinsi di Indonesia, namun hal tersebut membuat ketidakpuasan masyarakat dan memicu banyak opini yaitu dugaan korupsi yang telah diteliti oleh PBB dan Bank Dunia menempatkan Soeharto pada urutan teratas kepala negara yang diduga merampas kekayaan negaranya, dugaan korupsi juga ditujukan kepada tujuh yayasan yang Soeharto miliki namun tuduhan tersebut dibantah oleh Mahkamah Agung.
Basis kekuasaan Soeharto selama orde baru bukanlah demokrasi, melainkan represi dan loyalitas semu. Namun senjakala Orde Baru akhirnya tiba, pada tahun 1996-1997, muncul konflik antar etnis di berbagai daerah, pada Juli 1997 kisis moneter Thaiand menjalar ke wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia, pada tahun yang sama pula Bank duna menyebutkan bahwa 20-30 persen dana pembangunan untuk Indonesia telah disalahgunakan.
Pada tahun 1998 Soeharto kembali terpilih sebagai Presiden namun pada saat ini kondisi kesehatan beliau sedang menurun, pada 13-14 Mei 1998 terjadi peristiwapenembakan empat mahasiswa Trisakti yang memicu kemarahan massa, masyarakat melakukan demontrasi besar-besaran menuntut Soeharto meletakkan jabatan hingga pada puncaknya pada 21 Mei 1998 Soeharto tak lagi mampu mengendalikan gejolak ekonomi yang terjadi di Indonesiaa maka dia pun lengser.
Soeharto kini telah tiada, ketika dia meninggal para mantan pemimpin negara tetangga datang melayat, media-media terkenal seperti CNN, BBC, Al Jazeera, dan ABC menampilkan pemakaman jenazah di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah.
CNN menurunkan judul “Thousand Mourn Soeharto’s Passing” (Ribuan Orang Berduka atas Meninggalnya Soeharto” , sementara itu ABC melaporkan kedatangan mantan Perdana Menteri Australia Paul Keating ke Astana Giribangun. Stasiun televsi Al Jazeera menurunkan laporan bahwa Soeharto dimakamkan dengan penuh kehormatan sedangkan, media Tanah Air memberikan porsi besar berita seputar kematian Soeharto.
Ucapan bela sungkawa juga datang dari sejumlah pemimpin negara di Asia dan Eropa yang memuji kepemimpinan mantan Presiden Soeharto.bagi negara-negara kawasan Asia Tenggara,Soeharto dipandang sebagai pemimpin yang berpengaruh dan menyebut bahwa Soeharto sebagai negarawan dan salah satu pemimpin tersebesar di Asia. Para petinggi negara-negara sahabat juka kompak menyatakan jika Soeharto sebagai sosok pemimpin negara yang selalu tersenyum, ramah, mudah bergau, dan tak segan membantu negara lain.
Sikap serta kepribadian sosok Soeharto juga tak lepas dari beberapa faktor yaitu pengaruh masa kecil yang tidak pernah mengenal stabilitas, tekadnya yang kuat untuk mengubah nasib, mampu menghapus jejak hitam, mampu memanfaatkan peluang, berani mengambil resiko, membangun loyalitas, citra yang sederhana, dan penyuka dunia mistik menjadi sifat yang terus melekat dalam diri Soeharto bahkan hingga saat ini .
Buku Biografi singkat ini  mengemas semua peristiwa secara rapi san sistematis serta menggunakan bahasa yang mudah dmengerti sehingga pembaca mudah memahami apa yang terkandung dalam buku namun, terlepas dari hal itu buku ini dirasa masih terlalu memihak kepada suatu pihak seperti pada isi yang paling banyak menonjolakan kondisi negara yang kurang baik dibawah kepemimpinan beliau terlebih pada kondisi sosial tidak seperti buku “ Biografi Daripada Soeharto ” karya Yogaswara yang memaparkan dua kondisi yang terjadi pada saat itu. Kurang rincinya penggambaran suatu peristiwa pada buku ini juga menjadi sorotan tersendiri karena dapat menyebabkan kesalahpahaman ketika pembaca tidak membandingkan buku ini dengan buku yang lain.
Secara kelesuruhan buku biografi ini adalah buku yang bagus dan pantas untuk dibaca, terlepas dari kekurangan yang telah disebutkan, sebagai pembaca memang harus pintar ketika memilah informasi agar mendapat manfaat ketika membaca buku dan tidak salah faham terhadap isi buku terlebih lagi pada buku yang berisi tentang hal sensitif untuk dibahas.

            Komentar mengenai resensi
Dalam resensi yang dibuat Fuguh Adi Putra tidak terdapat judul resensi, dimana judul resensi tersebut harus dibuat semenarik mungkin dan bila memungkinkan harus dibuat dengan kalimat emotif agar pembaca tergugah untuk membacanya. Selanjutnya dalam paragraf pertama penulis tidak memulai dengan pembuka resensi, dimana pembuka resensi ini berisikan pengenalan buku, kepopuleran, kualitas buku, dan pengenalan pengarang. Dan dalam paragraf 2 ada kesalahan mendasar seperti menulis “panglima” ditulis “pangima”.
Dalam isi resensi seharusnya abstraksi peresensi dari hasil membaca buku. Menyaringkan poin penting dengan pengungkapan yang menarik. Akan tetapi, penulis (Fuguh Adi Putra) terkesan resensinya hanya memindahkan isi buku ke bagian sinopsis ini, tidak menggunakan bahasa sendiri untuk  mengungkapkan isi resensi. Dan yang terakhir adalah tidak ada bagian penutup resensi yang berisi simpulan, kesan, dan rekomendasi.


4.      JURNAL REFLEKSI PERKULIAHAN MEMBACA INFORMATIF

Kesan saya selama mengikuti perkulihan Membaca Teks Non Ilmiah/Informatif yang diampu oleh Ibu Endah Tri Priyatni ini adalah perkuliahan yang nyantai, tapi banyak membawa perubahan pada diri saya, khususnya pada minat baca saya. Dimana perkuliahan Membaca Teks Non Ilmiah membuat gairah baca saya menjadi meningkat dan mengubah kebiasaan buruk saya membaca buku tidak sampai tuntas dan detail. Bagaimana tidak, setiap minggu diberi tugas membaca 1 buku, awalnya memang saya keberatan, karena saya juga tidak mengerjakan tugas mata kuliah Membaca Teks Non Ilmiah saja, mata kuliah lainnya juga ada tugas, dan lagi kalau ada kegiatan organisasi, rasa-rasanya tugas dari ibu Endah ini sangat memberatkan. Akan tetapi  seiring berjalannya waktu, dan karena sudah terbiasa mendapat tugas membaca 1 buku dan membuat ikhtisarnya saya menjadi tidak keberatan (memang orang Indonesia kebanyakan mental dijajah, jadi harus dipaksa dahulu supaya bisa dan terbiasa), dan kabar baiknya walaupun perkuliahan Membaca Teks Non Ilmiah sudah selesai saya masih merasa harus membaca tiap minggunya, rasa-rasanya ada yang kurang jika saya belum menuntaskan 1 buku dalam 1 minggu.
Mengenai tugas pertama yang diberikan Ibu Endah mencari buku ilmiah dan juga non ilmiah membuat saya bisa menemukan perbedaanya. Perbedaan buku ilmiah dan non ilmiah ini terletak pada konsepnya. Buku ilmiah selalu berawalan dengan teori dan berakhir dengan teori, sedangkan buku non ilmiah tanpa menggunakan teori sedikitpun.
Selain dari 10 buku yang diwajibkan untuk dibaca tadi, manfaat yang dapat saya ambil dalam mengikuti matakuliah ini adalah kejelian dan ketelitian dalam membaca. Pada suatu ketika saat diberikan teks cerita kemudian disuruh untuk membaca dengan teliti. Setelah dibaca kemudian disuruh mengerjakan soal. Soalnya yang saya kira bisa dikerjakan anak kemarin sore itu pun saya kerjakan. Dengan mudah saya melibat soal-soal tersebut. Setelah dikoreksi bersama saya melongo ketika satu demi satu jawaban saya terpatahkan. Ada beberapa jawaban saya yang salah dan letak kesalahan tersebut ternyata pada tingkat kejeliannya saja. Nah dari sini bu Endah mengajarkan saya tentang kesabaran dan ketelitian. Sering sekali bu Endah mengatakan “dibaca lagi”, dan satu-satunya kalimat yang terlontar dengan sabar hanyalah itu ketika kami salah dalam menjawab soal yang beliau berikan (dan saat inilah saya merasa dosen selalu benar). Dari situ saya mengambil hikmah bahwa kejelian dalam membaca itu sangat diperlukan sekali.
Tugas selanjutnya ialah menuliskan resensi dari buku yang sudah dibaca. Dari tugas ini yang saya dapatkan ialah pengalaman menuliskan resensi dengan benar, karena dahulu hanya disuruh untuk merangkum saja. Jadi dari tugas ini saya dapat membedakan mana resensi, ikhtisar dan rangkuman.
Selanjutnya ialah tugas menganalisis unsur teks Editorial, Imajinatif, Persuasif, LHO, dsb. Kebetulan kelas dibagi kelompok dan kelompok saya kebagian untuk menganalisis teks persuasif. Pengalaman yang saya dapatkan ketika mengerjakna tugas ini ialah dapat mengatahui struktur dari teks persuasif. Disini teks persuasif saya mengambil teks persuasifdengan judul Tuntutlah Ilmu Setinggi Mungkin untuk dianalisis. Pada awalnya yang saya analisis dari segi unsur-unsurnya karena awalnya saya tidak mengetahui apa yang harus dianalisis. Namun, saat kelompok saya disuruh maju untuk menyampaikan analisis teks persuasif, kelompok kami semua salah dalam menganalisis (disini saya merasa lagi bahwa dosen selalu benar).
Tugas berikutnya ialah teks multimoda. Jujur saya baru pertama kalinya mendengar kata multimoda. Setelah saya pahami tugas ini berisikan ringkasan dari salah satu buku dari 10 buku yang sudah dibaca kemudian membuat artikel reflektif dan puisi reflektif.
Untuk tugas terakhir yaitu disuruh menulis jurnal refleksi perkuliahan. Disini semua keluh kesah saya selama perkuliahan Membaca Teks Non Ilmiah yang diampu oleh Ibu EndahTri Priyatni saya tuangkan. Dan dalam tugas ini saya disuruh menulis nilai apa yang diinginkan, dan tidak bisa dipungkiri dalam pembelajaran ini saya berharap untuk mendapatkan nilai A.
Demikianlah keluh kesah saya selama mengikuti perkuliahan Membaca Teks Non Ilmiah yang diampu oleh Ibu EndahTri Priyatni, dan saya ucapkan beribu-ribu terima kasih atas ilmu yang telah diberikan oleh Ibu EndahTri Priyatni.

1 komentar:

  1. Buku ilmiah selalu berawalan dengan teori dan berakhir dengan teori, sedangkan buku non ilmiah tanpa menggunakan teori sedikitpun.
    Ralat: Buku ilmiah berawal dari teori, bekerja dengan teori, dan berakhir dengan teori. Artinya, teorilah yang memandu tulisan ilmiah bermula, analisis dilakukan dengan landasan teori, simpulannya pun selaras dengan teori, dan bahkan menghasilkan teori baru.

    Tulisan enak dibaca--namun kurang cermat dalam hal ejaan dan tanda baca.
    Teruslah membaca dan berkarya!

    BalasHapus