NIM : 160211601899
Offering : B/2016
1.
TEKS REFLEKSI MULTIMODA
IDENTITAS
BUKU
Judul : Biografi Singkat
Tan Malaka
Penulis : Taufik Adi Susilo
Penerbit : Garasi
Tahun & tempat
terbit: 2008 Jogjakarta
Jumlah Halaman : 184 halaman
Catatan tentang
Kredibiltas Buku
Buku ini di tulis oleh Taufik Adi Susilo yang dimana penulis ini memang
membidangi biografi tokoh-tokoh penting buku-buku sejarah revolusioner.
Karya-karya seperti Biografi singkat Soeharto, Biografi Singkat Soediman,
Biografi Singkat JK dan buku-buku sejarah seperti Melacak Harta Karun Soekarno
yang disuguhkannya dalam tulisan-tulisan yang lugas dan detail serta dijelakan
secara gamblang. Dan buku ini juga diterbit kan oleh penerbit yang cukup besar
di Jogjakarta, yaitu penerbit Garasi, dimana penerbit ini juga banyak
menerbitkan buku-buku sejarah.
Ikhtisar
Banyak
masyarakat yang tidak mengetahui sosok Tan Malaka, banyak pula bahkan yang tak
pernah mendengar nama-nya maupun mengenal sosok ini yang sebenarnya tokoh
pahlawan dan revolusioner sesungguhnya di Indonesia. tak heran, itu di
sebabkan karena buku-buku sejarah maupun tulisan-tulisan tentang dirinya
sengaja di hapus oleh rezim Orde Baru yang katanya menurut rezim ini jika
buku-buku mengenai Tan Malaka di sebar luaskan dapat merangsang pembaca
untuk mendalami ajaran-ajaran Marxisme/Leninisme yang nantinya akan
menganggu stabilitas nasional. Oleh karena itu di dalam buku ini sang penulis
buku ingin mencoba menggambarkan pada masyarakat siapa itu sebenarnya sosok tan
malaka dan meluruskan kembali pandangan penilaian Orde Baru terhadap dirinya.
Tan malaka
adalah teladan tokoh revolusioner kiri yang militan, radikal, dan revolusioner.
Namun sayang, nama dan perannya dalam kemerdekaan Indonesia sengaja di kaburkan
dan di hilangkan oleh rezim Orde Baru dari catatan sejarah dan album pahlawan
nasional. Padahal segudang ide-ide dan pemikirannya yang revolusioner telah
berperan besar dalam mengantarkan bangsa ini menutup penjajahan di bumi
pertiwi. Ia telah menjadi korban pemalsuan sejarah.
Sutan
Ibrahim Datuk Tan Malaka lahir di Pandan Gadang, Suliki, Sumatera Barat, pada
Juni 1897. Tan Malaka beruntung menjadi anak seorang pegawai pertanian Hindia
Belanda, selangkah lebih maju dari warga lain. Tak heran jika pada usia 12
tahun dia berkesempatan mengecap sekolah pendidikan guru yang didirikan oleh
pemerintah hindia belanda yaitu di Sekolah Rajo, Bukittinggi. Sejak usia
sekolah itu pula dia menunjukan kecerdeasaan sebagaimana yang dikatakan guru
belandanya, G.H. Horensma, “ Rambutnya hitam-biru yang bagus sekali, bermata
hitam kelam seolah-olah memancarkan sesuatu.”
Sepak
terjang Tan Malaka menjadi bukti kuatnya semangat perlawanan dari pemuda
Minangkabau. Meski terkenal sebagai wilayah yang kuat menganut Islam, siapa
sangka justru ideologi kiri seperti sosialisme dan komunisme bercokol kuat di
sana. Bahkan agama Islam menjadi basis persemaian ideologi kiri di Minangkabau.
Koalisi Islam dan sosialisme/komunisme itu di sokong oleh motif yang sama untuk
membebaskan diri dari kolonialisme. Disini Tan Malaka berperan menghubungkan
kedua arus tersebut.
Yang penting
di catat selama periode pelariannya itu adalah brosur yang di tulis dan di
terbitkan di Canton pada 1924 yaitu Naar Repoeblik Indonesia (Menuju
Republik Indonesia) dalam bahasa Belanda dan Melayu yang kemudian di
terjemahkan ke bahasa Indonesia. Ratusan jilid tersebut lantas di selundupkan
ke Hindia Belanda dan di terima oleh para tokoh pergerakaan, termasuk Soekarno.
Buku itulah
yang menjadi bukti bukti bahwa Tan Malaka adalah pencetus gagasan Indonesia
merdeka jauh sebelum proklamasi 17 agustus 1945. Dengan Menuju Republik
Indonesia maka untuk pertama kalinya konsep “republik Indonesia”
dicanangkan. Gagasan Tan ini di sampaikan Sembilan tahun sebelum Soekarno
menulis Menuju Indonesia Merdeka (1933). Juga jauh lebih dulu
di banding Muhammad Hatta menulis Indonesia Vrije (Indonesia Merdeka) yang
banyak orang belum mengetahui-nya.
Namun
sayang, ide dan pemikirannya yang terlalu brilian dan konsisten itu menjadi
boomerang bagi dirinya sendiri. Tan di anggap terlalu radikal dan berpotensi
mengancam kestabilan nasional pada saat itu. Tan harus menerima kenyataan pahit
bahwa hidupnya harus berakhir di tangan perluru bangsannya sendiri, bangsa yang
selama ini di cita-citakan dan di perjuangkannya selama pengembaraannya di luar
negeri sana. Pembungkaman Tan Malaka telah mengakhiri setiap harapan yang
pernah ada bahwa Indonesia akan memilih jalan perjuangan daripada jalan
diplomasi.
Tan Malaka
tidak hanya bicara, tetapi dengan bukti. Dia bukanlah pemimpin flamboyan dan
gagah di podium, tetapi dia membangun sekolah rakyat di Semarang, Purwekerto,
Bandung, Yogyakarta, dan Batavia, Selama dua tahun di Jawa sebelum di buang ke
Belanda (1922). Tan konsekuen dengan sikapnya yang tidak memercayai poltik
kompromi (diplomasi) yang di jalankan Moh. Hatta dan Sutan Sjahrir yang hanya
menguntungkan Belanda. Tan Malaka adalah seorang nasionalis sejati daripada
seorang Komunis.
Nilai-nilai
Buku dengan
judul Biografi Singkat Tan Malaka ini mengisahkan kehidupan Tan Malaka, posisi
pentingnya dalam perjuangan kemerdekaan, ide-ide briliannya yang radikal,
orisinil dan revolusioner yang telah mengawal langkah juang para pahlawan kemerdekaan,
pahit getirnya kehidupan yang di laluinya.
Buku ini menyuguhkan
cinta yang tulus kepada bumi pertiwi yang dibalut dalam kisah hidup yang
memantik romantisme perjuangan dan pengembaraan. Dalam buku ini dapat diambil
pelajaran bahwa ketika kita punya tujuan yang baik, mempunyai ide-ide yang baik
teruslah bekerja keras agar semua itu tercapai meskipun banyak batu sandungan
yang berusaha melemahkan cita-cita tersebut.
Refleksi
Buku yang
berjudul Biografi Singkat Tan Malaka memberi banyak inspirasi dan pelajaran
dimana awalnya seorang pemuda yang memiliki semangat yang tinggi dan sikap
konsisten melalang buanni menyusiri duni, mencari ilmu untuk mencapai
cita-citanya agar tanah kelahirannya, bumi Indonesia dapat merdeka seratus
persen. Begitu banyak rintangan dan batu sandungan yang dihadapinya, bahkan
dari negeri yang diperjuangkannya.
Setelah membaca buku ini saya merasa
bahwa masa muda saya masih banyak yang saya habiskan hanya untuk
bersenang-senang, larut dalam euforia yang sesat dan kadang-kadang sesat.
Apalagi kini saya hidup di perantauan, jauh dari orang tua yang selalu ngontrol
aktivitasku. Waktu muda ku hanya kuhabiskan untuk, tanpa banyak berfikir
bagaimana keadaan bangsa ini, bagaimana keadaan lingkungan sekitarku dan dari
buku ini aku sadar belum banyak yang dapat ku berikan kepada tanah kelahiranku.
Artikel Reflektif
Masalah
Adalah Cerminan Diri
Oleh: Doni Romadhona
Ini
tentang sebuah perjalanan dengan banyak menantang dan melewati hiruk pikuk
hidup, penuh kerancuan, ketidaksenangan dan ketidaknyamanan. Perjalanan kecil
menginjakan kaki di bumi ini menceritakan segudang warna-warni dan
pernak-pernik kehidupan mengisahkan kisah para manusia yang memiliki seribu masalah
yang dihadapi, sejarah membuktikan manusia paling sempurna dalam berpikir dan
berakal di bandingkan seisi mahluk hidup jagat raya ini. Sehingga hal apa lagi
yang membuat kita bertanya ragu dan tidak percaya diri dalam menyelesaikan
sebuah masalah, se-ekor unta gurun pasirpun seperti tak pernah mengeluh
mengarungi safana padang pasir yang gersang, panas dan tropis alam yang keras.
Dengan persediaan air di punuknya ia mampu bertahan berjalan seharian. Begitu
juga dengan sebuah masalah dan kesulitan, terkadang kita terlalu pede untuk
mengadalkan diri sendiri sehingga memungkinkan sifat mudah lupa dengan orang
lain dan sang pemilik Hidup. Butuh ruang untuk mengenal diri sendiri, entah itu
kita disadarkan dengan masalah, kesulitan
atau hadirnya orang lain dalam kapasitasnya mengingatkan dan meluruskan
kesalahan-kesalahan atau kekeliruan yang sedang dihadapi. Benang merahnya ialah
bagaimana kita mampu bertahan dan menyelesaikan masalah dengan tanpa
memperkeruh diri, sikap lari dari kenyataan ialah sebuah tabir dimana manusia
menjawab dirinya sendiri dengan sikapnya menghadapi masalah. Mungkin saya
pribadi juga seperti itu, sikap arogansi dan inklusif (menyendiri) diri
terkadang membuat sebuah masalah sulit ditemukan titik temu masalah tersebut,
melainkan hanya akan menimbulkan masalah baru dari diri sendiri maupun orang
lain.
Saya ingin
menceritakan sedikit tentang keyakinan dari secuil yang saya ketahui tenang
ilmu baik dan buruk dari sisi agama, bahwa Tuhan mungkin tak pernah mengajarkan
langsung sebuah kesalahan pada manusia. Hati kecil yang diciptakanNya selalu
bersuara tentang kebaikan dan sifat kritis terhadap lingkungan yang mampu kita
baca sisi baik maupun buruknya. Namun apa iya juga Tuhan tak mengajarkan
keburukan, mungkin Ia tak mengajarkan namun ia menciptakannya dan bekal kita
adalah suara hati kecil itu sebagai iman bentuk untuk melawan dari sebuah
keadaan buruk, khilaf dan salah itu sendiri. Sehingga penulis percaya bahwa
sifat kebaikan itu ialah datang dari Tuhan dan keburukan itu adalah dari diri
kita sendiri, dimana logika manusia secara langsung yang menentukan diri untuk
melakukan apa dan bagaimana membawa dirinya.
Salah satu
masalah saya sendiri ialah terkadang sikap kurang menerima keadaan sehingga
suka marah dengan diri sendiri sampai-sampai saya sering mengabaikan diri
sendiri terlena dengan masalah dan terkadang juga lari dari masalah. Pelajaran
yang berat dan sulit saya lupakan ialah saat mengenal seseorang dan melakukan
suatu kesalahan pada tingkat kesalahan yang sangat tidak mudah untuk di
lupakan, ini merupakan pelajaran mahal yang tidak ditemukan di matakuliah
kampus. Pointnya ialah bagaimana sekarang menyikapi diri dari
kesalahan-kesalahan yang penah lewat untuk di jadikan cambuk dan cermin bahwa
cukup sudah kesalahan itu kita pelajari untuk dari diri kita sendiri dan harus
banyak belajar dari kesalahan dan pengalaman orang lain karena kita tidak punya
waktu lebih untuk melakukan semua kesalahan dan pengalaman itu sendiri. Semua
kembali ke diri saya disini, bagaimana saya bisa menasehati diri dengan
cerminan masalah yang sedang di alami. Pertama merasa jauh dari orang-orang
terdekat seperti keluarga khususnya sepertinya mulai menjauh karena sikap yang
banyak mengecewakannya mereka, yang pada akhirnya saya harus memaksakan diri
mampu mandiri di kampung orang lain untuk bertahan hidup dan menyelesaikan
amanah perkuliahan. Kedua masalah kuliah, ditempat baru di sekolah politik
kerayakyatan merupakan momok yangsaya tunggu lama sekali, dunia diskusi, opini,
relationship, networking, public speaking
hal yang saya sangat sukai selama ini. Namun yang menjadi masalahnya ketika
saya sudah fokus sesuatu selama bertahun-tahun ada hal baru yang membuat saya
tergoda dan zigzag (alih jalur) kembali dalam menentukan sesuatu suatu
kemampuan diri. Tapi bismillah saja toh juga ini bagian dari proses, dan juga kita tidak akan pernah
tahu hari esok kita akan seperti apa, selama kita menjalankan dengan serius dan
suka, hemat saya sah-sah saja untuk mencobanya.
Dan yang
terakhir yang terpenting tentang spritual
intelegency, ini merupakan pribadi sekali untuk saya tulis.. Ke iman
seseorang sangat di pengaruhi oleh lingkungan seseorang, tepatnya saya sedang
mengakaji sendiri lingkungan saya yang dapat saya garis besarkan bahwa memang
benar di lingkungan terdekat sekarang ini belum benar-benar memperhatikan jauh
tentang bagaimana dia dengan Tuhan, apa-apa saja kewajiban dengan Tuhannya dan
bagaimana mempertahakan akidah ke agamaannya. Disini saya harus benar-benar
kritis dengan diri sendiri dan harus tahu bagaimana memprogram diri untuk bisa
memperkuat keyakinan, iman dan spritual saya.
Pada
akhirnya semua masalah sebenarnya adalah cermin untuk kita mampu mengabil
benang merah dan putihnya untuk benar-benar kita tahu betapa penting sebuah
kesalahan itu untuk benar-benar mampu memberikan pelajaran serta efek jera ke
diri kita untuk tidak mengulangi serta mudah bangkit kembali terhadap dampak
terburuk dari sebuah masalah itu sendiri.
Puisi
reflektif
PERJUANGAN
PERANTAUAN
Oleh: Doni Romadhona
Mendung
dihati, awan kelabu tak kunjung
pergi.
Berjalan berteman bayangan ragawi
Tertatih-tatih merintihkan yang terjadi
Menghapus jejak yang tak bisa hilang lagi.
Aku mati-matian hanya untuk mengejar
impian
Meski tak masuk akal, tapi tetap kutahan
Bukan alasan tuk memandang kesedihan
Aku mengejar masa depan, mengejar yang
kuidamkan
Aku hanya berusaha berbuat segalanya
Aku mau orang tuaku bangga
Aku ingin dihargai mereka
Aku masih meraih cita-cita
Walau terkadang mau menyerah
Ingin rasanya punya teman sehati
Berbagi hidup meski dalam mimpi
Mendekap erat berbagi kisah nurani
Menangis merintih dan tak ingin berhenti
Ya biarlah, tak ada arti direnungi
pergi.
Berjalan berteman bayangan ragawi
Tertatih-tatih merintihkan yang terjadi
Menghapus jejak yang tak bisa hilang lagi.
Aku mati-matian hanya untuk mengejar
impian
Meski tak masuk akal, tapi tetap kutahan
Bukan alasan tuk memandang kesedihan
Aku mengejar masa depan, mengejar yang
kuidamkan
Aku hanya berusaha berbuat segalanya
Aku mau orang tuaku bangga
Aku ingin dihargai mereka
Aku masih meraih cita-cita
Walau terkadang mau menyerah
Ingin rasanya punya teman sehati
Berbagi hidup meski dalam mimpi
Mendekap erat berbagi kisah nurani
Menangis merintih dan tak ingin berhenti
Ya biarlah, tak ada arti direnungi
Kuingin
buat kisah sejati
Agar dikenang dan dihargai
Perjuangan perantau yang mandiri
Mencoba berhasil karena diri sendiri
Karena inilah jalan hidupku saat ini
Agar dikenang dan dihargai
Perjuangan perantau yang mandiri
Mencoba berhasil karena diri sendiri
Karena inilah jalan hidupku saat ini
2. MENGANALISIS STRUKTUR ISI DAN CIRI BAHASA TEKS
a.
Teks Persuasif
Tuntutlah Ilmu Setinggi
Mungkin
Ilmu adalah suatu hal yang sangat penting di dunia ini. Ilmu bisa membuat
manusia menjadi mulia dan ilmu juga bisa membuat manusia menjadi kejam. Saking pentingnya ilmu bahkan Nabi Muhammad SAW telah
memerintahkan kita untuk menuntut ilmu hingga ke negeri Cina. Maksud dari “hingga ke negeri Cina” adalah kita
dianjurkan untuk menuntut ilmu hingga ke tempat yang sangat jauh. Dengan
menuntut ilmu, kita pasti akan menjadi orang yang berilmu.
Menjadi orang yang berilmu sangatlah bermanfaat. Mereka memiliki derajat
yang lebih tinggi
di
mata Tuhan dibandingkandengan orang-orang yang tidak berilmu. Hal
ini karena orang-orang berilmu dapat memberikan kemaslahatan atau manfaat bagi
orang banyak. Orang-orang berilmu juga bisa menjadi pemimpin yang baik dan
bijaksana. Terlebih lagi, dengan ilmu orang-orang bisa membangun peradaban ke
arah yang lebih baik.
Tak hanya bermanfaat bagi orang banyak, ilmu juga bermanfaat bagi diri
sendiri, antara lain dengan berilmu kita akan dihormati oleh orang-orang,
tetapi orang berilmu juga tidaklah gila akan penghormatan karena mereka
mengambil ajaran padi yang semakin berisi semakin merunduk, dengan berilmu juga
kita bisa mewujudkan impian-impian kita.
Oleh karena itu, marilah kita menuntut ilmu setinggi mungkin agar kita
menjadi orang yang pintar sehingga bisa bermanfaat bagi orang lain dan diri
sendiri. Janganlah malas dalam menuntut ilmu karena kebodohan akan menghampiri
kita dan bagi yang sedang menuntut ilmu, manfaatkanlah kesempatan itu dengan
baik karena ada banyak orang di sana yang tidak mendapatkan kesempatan yang
sama.
Analisis struktur dan
kaidah kebahasaan
|
STRUKTUR
TEKS
|
KALIMAT
DALAM TEKS
|
|
Tesis
|
Ilmu adalah suatu hal yang sangat
penting di dunia ini. Ilmu bisa membuat manusia menjadi mulia dan ilmu juga
bisa membuat manusia menjadi kejam. Sangking pentingnya ilmu bahkan Nabi
Muhammad SAW telah memerintahkan kita untuk menuntut ilmu hingga ke negeri
china. Yang dimaksud dengan hingga ke negeri China adalah kita dianjurkan
untuk menuntut ilmu hingga ke tempat yang sangat jauh. Dengan menuntut ilmu,
kita pasti akan menjadi orang yang berilmu.
|
|
Argumen/opini
|
Menjadi orang yang berilmu sangatlah bermanfaat. Mereka memiliki derajat
yang lebih tinggi di mata tuhan di bandingkan dengan orang-orang yang tidak
berilmu. Hal ini dikarenakan orang-orang berilmu dapat memberikan
kemaslahatan atau manfaat bagi orang banyak. Orang-orang berilmu juga bisa
menjadi pemimpin yang baik dan bijaksana. Terlebih lagi dengan ilmu
orang-orang bisa membangun peradaban ke arah yang lebih baik.
|
|
Ajakan
|
Oleh karena itu, marilah kita menuntut ilmu setinggi mungkin agar kita
menjadi orang yang pintar sehingga bisa bermanfaat bagi orang lain dan diri
sendiri. Janganlah malas dalam menuntut ilmu karena kebodohan akan
menghampiri kita dan bagi yang sedang menuntut ilmu, manfaatkanlah kesempatan
itu dengan baik karena ada banyak orang di sana yang tidak mendapatkan
kesempatan yang sama.
|
Kaidah
kebahasaan
|
No.
|
Ciri
bahasa
|
Kalimat
|
|
1
|
Pernyataan
umum
|
Ilmu adalah suatu hal yang sangat penting di dunia ini. Ilmu bisa membuat
manusia menjadi mulia dan ilmu juga bisa membuat manusia menjadi kejam.
Sangking pentingnya ilmu bahkan Nabi Muhammad SAW telah memerintahkan kita
untuk menuntut ilmu hingga ke negeri china.
|
|
2
|
Kalimat
ajakan
|
Marilah kita menuntut ilmu setinggi
mungkin agar kita menjadi orang yang pintar sehingga bisa bermanfaat bagi
orang lain dan diri sendiri.
|
|
3
|
Sebab-akibat
|
Menjadi orang yang berilmu sangatlah bermanfaat. Mereka memiliki derajat
yang lebih tinggi di mata tuhan di bandingkan dengan orang-orang yang tidak
berilmu. Hal ini dikarenakan orang-orang berilmu dapat memberikan
kemaslahatan atau manfaat bagi orang banyak.
|
|
4
|
Kalimat
penjelas
|
Dengan menuntut ilmu, kita pasti akan
menjadi orang yang berilmu.
|
B. Teks
LHO
Jenis – Jenis Minuman
Minuman
adalah segala sesuatu yang dapat di konsumsi dan dapat menghilangkan rasa haus,
biasanya berbentuk cair. Minuman dapat dibedakan berdasarkan khasiatnya sebagai
obat atau tidak, penggunaan pewarna, dan produksi yang menghasilkan minuman
tersebut.
Minuman
ada yang berkhasiat bagi tubuh, ada juga yang hanya sebagai penghilang rasa
haus. Minuman yang berkhasiat bagi tubuh dapat dibuat sendiri, bisa dibuat dari
sayuran dan buah – buahan yang di blender dan menghasilkan jus. Jus banyak
mengandung vitamin dan serat yang baik untuk kesehatan, dan bermanfaat bagi
daya tahan tubuh. Minuman yang hanya menghilangkan rasa haus juga banyak
beredar, seperti air putih dalam kemasan yang diminum dalam keadaan haus atau
minuman kemasan yang tidak mengandung vitamin dan serat.
Minuman
banyak warnanya, pewarna yang digunakan ada yang alami ada juga yang buatan.
Pewarna alami adalah pewarna yang mengandalkan bahan – bahan yang tersedia di
alam, seperti kunyit yang menghasilkan warna kuning. Biasanya digunakan untuk
minuman yang berkhasiat bagi tubuh, contohnya digunakan pada jamu. Pewarna
buatan adalah pewarna yang terbuat dari bahan kimia ataupun bahan alami yang
diproses secara kimiawi, seperti pewarna tartrazin yang menghasilkan warna
kuning. Biasanya digunakan untuk minuman yang di produksi secara massal di
pabrik, contohnya minuman – minuman yang di jual di supermarket.
Minuman
yang beredar, ada yang di produksi secara massal di pabrik ada juga yang di
buat di industri rumahan. Minuman produksi pabrik jika dilihat dari
tampilannya, kemasan yang digunakan lebih menarik, terdapat nama pabrik dan
kode produksinya, terdapat tanggal kadaluarsa, dan terdapat bar kode untuk
penjualan di supermarket. Sedangkan minuman produksi rumahan, kemasan yang
digunakan sederhana, tidak ada bar kode yang digunakan untuk penjualan di
supermarket, dan jarang mencantumkan tanggal kadaluarsa pada kemasannya.
Analisis
Struktur Teks ‘Jenis-Jenis Minuman’
|
No
|
Jenis
– Jenis Minuman
|
Judul
|
|
01
|
Minuman
adalah segala sesuatu yang dapat di konsumsi dan dapat menghilangkan rasa
haus, biasanya berbentuk cair. Minuman dapat dibedakan berdasarkan khasiatnya
sebagai obat atau tidak, penggunaan pewarna, dan produksi yang menghasilkan
minuman tersebut.
|
Pernyataan Umum
|
|
02
|
Minuman
ada yang berkhasiat bagi tubuh, ada juga yang hanya sebagai penghilang rasa
haus. Minuman yang berkhasiat bagi tubuh dapat dibuat sendiri, bisa dibuat
dari sayuran dan buah – buahan yang di blender dan menghasilkan jus. Jus banyak
mengandung vitamin dan serat yang baik untuk kesehatan, dan bermanfaat bagi
daya tahan tubuh.
|
Aspek yang Dilaporkan
|
|
03
|
Minuman
yang hanya menghilangkan rasa haus juga banyak beredar, seperti air putih
dalam kemasan yang diminum dalam keadaan haus atau minuman kemasan yang
tidak mengandung vitamin dan serat.
|
Aspek yang Dilaporkan
|
|
04
|
Minuman
banyak warnanya, pewarna yang digunakan ada yang alami ada juga yang buatan.
Pewarna alami adalah pewarna yang mengandalkan bahan – bahan yang tersedia di
alam, seperti kunyit yang menghasilkan warna kuning. Biasanya digunakan untuk
minuman yang berkhasiat bagi tubuh, contohnya digunakan pada jamu. Pewarna
buatan adalah pewarna yang terbuat dari bahan kimia ataupun bahan alami yang
diproses secara kimiawi, seperti pewarna tartrazin yang menghasilkan warna
kuning. Biasanya digunakan untuk minuman yang di produksi secara massal di
pabrik, contohnya minuman-minuman yang di jual di supermarket.
|
Aspek yang Dilaporkan
|
|
05
|
Minuman
yang beredar, ada yang di produksi secara massal di pabrik ada juga yang di
buat di industri rumahan. Minuman produksi pabrik jika dilihat dari
tampilannya, kemasan yang digunakan lebih menarik, terdapat nama pabrik dan
kode produksinya, terdapat tanggal kadaluarsa, dan terdapat bar kode untuk
penjualan di supermarket. Sedangkan minuman produksi rumahan, kemasan yang
digunakan sederhana, tidak ada bar kode yang digunakan untuk penjualan di
supermarket, dan jarang mencantumkan tanggal kadaluarsa pada kemasannya.
|
Aspek yang Dilaporkan
|
Ciri
Kebahasaan Teks ‘Jenis-Jenis Minuman’
|
01
|
Menggunakan frasa nomina yang diikuti penjenis dan
pendeskripsi.
|
Contoh:Minuman adalah segala sesuatu yang
dapat di konsumsi dan dapat menghilangkan rasa haus, biasanya berbentuk cair.
|
|
02
|
Menggunakan
verba relasional.
|
Contoh: Ialah, merupakan, adalah, yaitu,
digolongkan, termasuk, meliputi, terdiri atas, disebut, dan lain-lain
(digunakan untuk menyatakan definisi pada istilah teknis atau istilah yang
digunakan secara khusus pada bidang tertentu).
|
|
03
|
Menggunakan
verba aktif alam.
|
Contoh: Menghasilakan, haus, mengandung,
|
|
04
|
Menggunakan
kata penghubung.
|
Menyatakan:
a)
Tambahan: dan, serta
b)
Perbedaan:
c)
Persamaan: sebagaimana, seperti halnya, demikian halnya,
hal,
d)
Pertentangan: sedangkan, tetapi, namun, melainkan,
sementara itu,
e)
Pilihan: atau
|
|
05
|
Menggunakan
paragraf dengan kalimat utama.
|
Contoh: minuman ada yang berkhasiat bagi
tubuh, minuman banyak warnanya, minuman yang beredar.
|
|
06
|
Menggunakan
kata keilmuan atau teknis.
|
Contoh:pewarna, produksi, vitamin, serat,
kimiawi, tartrazin, kadaluarsa.
|
3.
Menulis Resensi (Buku Terbaru)
A.
Buku terbaru
(5 tahun terakhir)
Judul : Soekarno’s Wife “Bidadari-Bidadari di Sekitar Bung Karno”
Penulis : Rachmat Darsono
Editor : Kaka Alvian Nasution
Penerbit : Buku Biru-Diva Press
Tahun Terbit : Pertama, Februari, 2014
Jumlah Hlm : 190 halaman
Kekuatan
Cinta dalam Sebuah Perjuangan
BukuSoekarno’s Wife
“Bidadari-Bidadari di Sekitar Bung Karno” ini berisikan kisah perjalanan Bung
Karno dengan para wanita-wanita yang mendampinginya. Buku Ini juga di tulis
oleh orang yang mempunyai latar belakang pendidikan sejarah, jadi
kredibilitasnya tidak perlu diragukan.
Soekarno telah
menikahi sembilan wanita. Darah bangsawannya yang membuat sang Bapak Proklamasi
ini begitu mudah mencintai banyak wanita. Inilah sisi manusiawi Soekarno
dibalik kharismanya yang gagah dan
disegani para pemimpin lain. Istri pertama Soekarno adalah Siti Oetari. Oetari
adalah putri dari pahlawan nasional pemimpin Sarekat Islam, Hadji Oemar Said
Tjokroaminoto. Pada waktu itu Oetari masih berumur 16 tahun, sedangkan Soekarno belum genap 20 tahun. Sebenarnya,
Soekarno tidak terlalu mencintai Oetari karena telah menanggap anak Tjokroaminoto
tersebut sebagai adik sendiri, namun
karena adik Tjokro yang meminta Soekarno untuk menikahi salah satu anak
pemilik rumah yang dia tempati tersebut (halaman 20). Sayang pernikahan mereka
kandas karena Bung Karno harus pindah ke Bandung karena melanjutkan sekolah ke
THS (sekarang ITB). Perpisahan dengan Oetari, ternyata membuat Soekarno bertemu
dengan Inggit Garnasih. Walaupun Inggit adalah seorang janda, namun mampu
membuat hati Soekarno luluh. Mereka menikah pada 23 Maret 1923 di Bandung. Saat
itu umur Bung Karno 22 tahun dan Inggit 36 tahun. Inggit memiliki posisi
penting dalam hidup Bung Karno karena
telah menemani dia saat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Inggit adalah
orang yang setia, tegar dan tabah. Dari buku-buku yang dibawa Inggit maka
lahirlah teks pidato Soekarno yang berjudul Indonesia Menggugat. Inggit selalu
memotivasi Bung Karno agar bersabar dan menunggu masa lepas dari tahanan dan
kembali memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Pernikahan ini pun harus berakhir karena Bung Karno
kembali mencintai wanita lain ketika diasingkan ke Bengkulu. Perempuan itu
bernama Fatmawati, anak dari Hassan Din dan Siti Chadijah yang menjadi tokoh
Muhammadiyah di Bengkulu kala itu.
Dalam masa pengasingan Bung Karno menempati rumah
Hassan Din. Ternyata Bung Karno mencintai anak Hassan Din, Fatmawati. Ketika
telah kembali dari Bengkulu, Bung Karno sering murung dan merasa kangen pada
Fatmawati. Karenanya, dia ingin menikahi Fatmawati namun Inggit kurang senang
dan meminta Soekarno mengembalikannya ke Bandung saja. Bung Karno yang waktu
itu masih mencintai Inggit juga, hanya bisa mengiyakan saja. Maka, menikahlah
Bung Karno dengan Fatmawati pada bulan Juni 1943. Dari pernikahan ini lahir
Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Fatmawati terkenal sebagai
penjahit bendera pusaka merah putih yang ternyata telah dia jahit setahun
setengah sebelum kemerdekaan. Dialah Ibu negara pertama Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Setelah kelahiran Guruh Putra 15 Januari 1953. Bung Karno
meminta izin pada Fatmawati untuk menikahi Hartini. Fatmawati mengizinkan
namun, dia tak mau dipoligami. Akhirnya, Hartini dinikahi di Istana Cipanas
pada 7 Juli 1953. Bung Karno berjanji akan menjadikannya istri terakhir,
karenanya Hartini memberikan seluruh kesetiaannya pada Bung Karno. Semua wanita
yang pernah ada dalam hidup Bung Karno memberikan dampak dan kontribusi bagi
kehidupan Bung Karno dalam memimpin negeri ini .
Membaca kembali sejarah hidup Bung Karno dengan bidadari-bidari di
sampingnya, seperti embaca lembaran-lembaran silam semangat Bung Karno menata
bangsa ini. Lewat istri-istrinya, Bung Karno mendapat suntikan semangat dan
dorongan untuk tetap bekerja keras memperjuangkan bangsa ini.
Buku ini sarat dengan pengetahuan, cocok dibaca
siapapun untuk mengetahui siapa saja istri Putra Sang Fajar, kontribusi mereka
terhadap Negara, dan kesuksesan Bung Karno dalam memimpin negeri .
B.
Mengomentari
Resensi Orang Lain
Nama :
Fuguh Adi Putra
NIM/Offering :
150211604267/B
Judul Buku : Soeharto : Biografi singkat 1921-2008
Pengarang : Taufik Adi Susilo
Cetakan Pertama : 2012
Jumlah Halaman : 152 Halaman
Penerbit : GARASI, Jogjakarta
Resensi
Soeharto adalah
presiden republik indonesia kedua, dia adalah tokoh kuat sekaligus
kontroversional. Pemerintahan era orde baru dibawah kepemimpinan Soeharto
banyak melakukan penyimpangan di berbagai bidang, termasuk maraknya kolusi,
korupsi, dan nepotisme. Soeharto tetaplah fenomena luar biasa sekaligus misteri
nan menarik bagi bangsa Indonesia maupun negara-negara lain.
Soeharto lahir di Kemusuk, Argomulyo,Yogyakarta, pada
8 Juni 1921, Soeharto adalah anak dari Kertosudiro dan Sukirah. Soeeharto
bersekolah ketika ia berumur delapan tahun, ia pernah bersekolah di SD Puluhan,
Godean kemudian pindah di SD pedes karena orang tuanya pindah tempat tinggal.
Soeharto mengenyam pendidikan pertama di SMP Muhammadiyah Yogyakarta, Soeharto
juga pernah bekerja di bank sebagai klerk
bank hingga pada tahun 1939 ketika ia mendapat dua surat panggilan kerja
dari lembaga ketenaran dan dari bank, Soeharto kemudian lebih memilih berkarier
di militer. Pada karir militer Soeharto
resmi menjadi TNI pada 5 Oktober 1945, menjadi pejabat militer pada tahun 1959,
menjadi Panglima Kostrad pada tahun 1965, serta menjadi Pangima Kopkamtip pada
tahun 1968.
Era pemerintahan Soeharto disebut juga era Orde Baru,
pada era ini terdapat ciri yang khas pada pemerintahan Orde Baru selama tiga dekade
yaitu politik anti-komunis,militer dan golongan karya, pengerdilan partai
politik, para loyalis dan orang kepercayaan, asas tunggal Pancasila, ideologi
pembangunan, pola Patron-Klien, resepsi terhadap oposisi, pelanggaran HAM dan
diskriminasi rasial, serta politik luar negeri.
Pada era Orde Baru juga terdapat Peristiwa-peristiwa
kontroversional adapun peristiwa tersebut yaitu, serangan umum 1 maret 1949,
kisah penyelundupan, manuver pada masa konfrontsi, peristiwa G30S ihwal
Supersemar,serta wafatnya Soekarno.
Soeharto juga mempunyai kerajaan bisnis yang
dijalankan bersama keluarganya namun hal tersebut juga tak lepas dari banyak
kontroversi yang terjadi. Berawal dari gagasan ibu Tien yang merecanakan
pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada tahun awal kekuasaan orde
baru yang juga melahirkan proyek budaya yang dinamakan Miniatur Indonesia Indah
(MII), dan dituduhnya Soeharto bahwa tempat tinggalnya adalah markas besar
untuk menentukan komisi namun, Soeharto membantah dan mengatakan bahwa pembangunan
TMII adalah berkat bantuan masyarakat. Soeharto juga mengajak anggota
keluarganya untuk duduk dalam kabinet dengan mengangkat putri petamanya Siti
Hardjiyati Rukmana menjadi Menteri Sosial, serta mengangkat kroninya Bob Hasan
sebagai Menteri Perindustrian.
Bisnis keluarga soeharto berjalan pesat hampir di
seluruh provinsi di Indonesia, namun hal tersebut membuat ketidakpuasan
masyarakat dan memicu banyak opini yaitu dugaan korupsi yang telah diteliti
oleh PBB dan Bank Dunia menempatkan Soeharto pada urutan teratas kepala negara
yang diduga merampas kekayaan negaranya, dugaan korupsi juga ditujukan kepada
tujuh yayasan yang Soeharto miliki namun tuduhan tersebut dibantah oleh
Mahkamah Agung.
Basis kekuasaan Soeharto selama orde baru bukanlah
demokrasi, melainkan represi dan loyalitas semu. Namun senjakala Orde Baru
akhirnya tiba, pada tahun 1996-1997, muncul konflik antar etnis di berbagai
daerah, pada Juli 1997 kisis moneter Thaiand menjalar ke wilayah Asia Tenggara
termasuk Indonesia, pada tahun yang sama pula Bank duna menyebutkan bahwa 20-30
persen dana pembangunan untuk Indonesia telah disalahgunakan.
Pada tahun 1998 Soeharto kembali terpilih sebagai
Presiden namun pada saat ini kondisi kesehatan beliau sedang menurun, pada
13-14 Mei 1998 terjadi peristiwapenembakan empat mahasiswa Trisakti yang memicu
kemarahan massa, masyarakat melakukan demontrasi besar-besaran menuntut
Soeharto meletakkan jabatan hingga pada puncaknya pada 21 Mei 1998 Soeharto tak
lagi mampu mengendalikan gejolak ekonomi yang terjadi di Indonesiaa maka dia
pun lengser.
Soeharto kini telah tiada, ketika dia meninggal para
mantan pemimpin negara tetangga datang melayat, media-media terkenal seperti
CNN, BBC, Al Jazeera, dan ABC menampilkan pemakaman jenazah di Astana Giribangun,
Karanganyar, Jawa Tengah.
CNN menurunkan judul “Thousand Mourn Soeharto’s
Passing” (Ribuan Orang Berduka atas Meninggalnya Soeharto” , sementara itu ABC
melaporkan kedatangan mantan Perdana Menteri Australia Paul Keating ke Astana
Giribangun. Stasiun televsi Al Jazeera menurunkan laporan bahwa Soeharto
dimakamkan dengan penuh kehormatan sedangkan, media Tanah Air memberikan porsi
besar berita seputar kematian Soeharto.
Ucapan bela sungkawa juga datang dari sejumlah
pemimpin negara di Asia dan Eropa yang memuji kepemimpinan mantan Presiden
Soeharto.bagi negara-negara kawasan Asia Tenggara,Soeharto dipandang sebagai
pemimpin yang berpengaruh dan menyebut bahwa Soeharto sebagai negarawan dan
salah satu pemimpin tersebesar di Asia. Para petinggi negara-negara sahabat
juka kompak menyatakan jika Soeharto sebagai sosok pemimpin negara yang selalu
tersenyum, ramah, mudah bergau, dan tak segan membantu negara lain.
Sikap serta kepribadian sosok Soeharto juga tak lepas
dari beberapa faktor yaitu pengaruh masa kecil yang tidak pernah mengenal
stabilitas, tekadnya yang kuat untuk mengubah nasib, mampu menghapus jejak
hitam, mampu memanfaatkan peluang, berani mengambil resiko, membangun
loyalitas, citra yang sederhana, dan penyuka dunia mistik menjadi sifat yang
terus melekat dalam diri Soeharto bahkan hingga saat ini .
Buku Biografi singkat ini mengemas semua peristiwa secara rapi san
sistematis serta menggunakan bahasa yang mudah dmengerti sehingga pembaca mudah
memahami apa yang terkandung dalam buku namun, terlepas dari hal itu buku ini
dirasa masih terlalu memihak kepada suatu pihak seperti pada isi yang paling
banyak menonjolakan kondisi negara yang kurang baik dibawah kepemimpinan beliau
terlebih pada kondisi sosial tidak seperti buku “ Biografi Daripada Soeharto ” karya
Yogaswara yang memaparkan dua kondisi yang terjadi pada saat itu. Kurang
rincinya penggambaran suatu peristiwa pada buku ini juga menjadi sorotan
tersendiri karena dapat menyebabkan kesalahpahaman ketika pembaca tidak
membandingkan buku ini dengan buku yang lain.
Secara kelesuruhan buku biografi ini adalah buku yang
bagus dan pantas untuk dibaca, terlepas dari kekurangan yang telah disebutkan,
sebagai pembaca memang harus pintar ketika memilah informasi agar mendapat
manfaat ketika membaca buku dan tidak salah faham terhadap isi buku terlebih
lagi pada buku yang berisi tentang hal sensitif untuk dibahas.
Komentar
mengenai resensi
Dalam resensi yang dibuat Fuguh Adi Putra tidak
terdapat judul resensi, dimana judul resensi tersebut harus dibuat semenarik
mungkin dan bila memungkinkan harus dibuat dengan kalimat emotif agar pembaca
tergugah untuk membacanya. Selanjutnya dalam paragraf pertama penulis tidak memulai
dengan pembuka resensi, dimana pembuka resensi ini berisikan pengenalan buku,
kepopuleran, kualitas buku, dan pengenalan pengarang. Dan dalam paragraf 2 ada
kesalahan mendasar seperti menulis “panglima” ditulis “pangima”.
Dalam isi resensi seharusnya abstraksi peresensi dari
hasil membaca buku. Menyaringkan poin penting dengan pengungkapan yang menarik.
Akan tetapi, penulis (Fuguh Adi Putra) terkesan resensinya hanya memindahkan
isi buku ke bagian sinopsis ini, tidak menggunakan bahasa sendiri untuk mengungkapkan isi resensi. Dan yang terakhir
adalah tidak ada bagian penutup resensi yang berisi simpulan, kesan, dan
rekomendasi.
4.
JURNAL REFLEKSI PERKULIAHAN MEMBACA INFORMATIF
Kesan saya selama mengikuti perkulihan Membaca Teks Non Ilmiah/Informatif
yang diampu oleh Ibu Endah Tri Priyatni ini adalah
perkuliahan yang nyantai, tapi banyak membawa perubahan pada diri saya,
khususnya pada minat baca saya. Dimana perkuliahan Membaca Teks Non Ilmiah membuat gairah baca saya menjadi meningkat dan
mengubah kebiasaan buruk saya membaca buku tidak sampai tuntas dan detail.
Bagaimana tidak, setiap minggu diberi tugas membaca 1 buku, awalnya memang saya keberatan, karena saya juga tidak mengerjakan tugas mata
kuliah Membaca Teks Non Ilmiah saja, mata kuliah lainnya juga ada tugas, dan
lagi kalau ada kegiatan organisasi, rasa-rasanya tugas dari ibu Endah ini
sangat memberatkan. Akan tetapi seiring
berjalannya waktu, dan karena sudah terbiasa mendapat tugas membaca 1 buku dan
membuat ikhtisarnya saya menjadi tidak keberatan (memang orang Indonesia
kebanyakan mental dijajah, jadi harus dipaksa dahulu supaya bisa dan terbiasa),
dan kabar baiknya walaupun perkuliahan Membaca Teks Non Ilmiah sudah selesai
saya masih merasa harus membaca tiap minggunya, rasa-rasanya ada yang kurang
jika saya belum menuntaskan 1 buku dalam 1 minggu.
Mengenai
tugas pertama yang diberikan Ibu Endah mencari buku ilmiah dan juga non ilmiah
membuat saya bisa menemukan perbedaanya. Perbedaan buku ilmiah dan non ilmiah
ini terletak pada konsepnya. Buku ilmiah selalu berawalan dengan teori dan
berakhir dengan teori, sedangkan buku non ilmiah tanpa menggunakan teori
sedikitpun.
Selain
dari 10 buku yang diwajibkan untuk dibaca tadi, manfaat yang dapat saya ambil
dalam mengikuti matakuliah ini adalah kejelian dan ketelitian dalam membaca.
Pada suatu ketika saat diberikan teks cerita kemudian disuruh untuk membaca
dengan teliti. Setelah dibaca kemudian disuruh mengerjakan soal. Soalnya yang
saya kira bisa dikerjakan anak kemarin sore itu pun saya kerjakan. Dengan mudah
saya melibat soal-soal tersebut. Setelah dikoreksi bersama saya melongo ketika
satu demi satu jawaban saya terpatahkan. Ada beberapa jawaban saya yang salah
dan letak kesalahan tersebut ternyata pada tingkat kejeliannya saja. Nah dari
sini bu Endah mengajarkan saya tentang kesabaran dan ketelitian. Sering sekali bu
Endah mengatakan “dibaca lagi”, dan satu-satunya kalimat yang terlontar dengan
sabar hanyalah itu ketika kami salah dalam menjawab soal yang beliau berikan
(dan saat inilah saya merasa dosen selalu benar). Dari situ saya mengambil
hikmah bahwa kejelian dalam membaca itu sangat diperlukan sekali.
Tugas
selanjutnya ialah menuliskan resensi dari buku yang sudah dibaca. Dari tugas
ini yang saya dapatkan ialah pengalaman menuliskan resensi dengan benar, karena
dahulu hanya disuruh untuk merangkum saja. Jadi dari tugas ini saya dapat
membedakan mana resensi, ikhtisar dan rangkuman.
Selanjutnya
ialah tugas menganalisis unsur teks Editorial, Imajinatif, Persuasif, LHO, dsb.
Kebetulan kelas dibagi kelompok dan kelompok saya kebagian untuk menganalisis teks
persuasif. Pengalaman yang saya dapatkan ketika mengerjakna tugas ini ialah
dapat mengatahui struktur dari teks persuasif. Disini teks persuasif saya
mengambil teks persuasifdengan judul Tuntutlah Ilmu Setinggi Mungkin untuk
dianalisis. Pada awalnya yang saya analisis dari segi unsur-unsurnya karena
awalnya saya tidak mengetahui apa yang harus dianalisis. Namun, saat kelompok
saya disuruh maju untuk menyampaikan analisis teks persuasif, kelompok kami semua
salah dalam menganalisis (disini saya merasa lagi bahwa dosen selalu benar).
Tugas
berikutnya ialah teks multimoda. Jujur saya baru pertama kalinya mendengar kata
multimoda. Setelah saya pahami tugas ini berisikan ringkasan dari salah satu
buku dari 10 buku yang sudah dibaca kemudian membuat artikel reflektif dan
puisi reflektif.
Untuk
tugas terakhir yaitu disuruh menulis jurnal refleksi perkuliahan. Disini semua
keluh kesah saya selama perkuliahan Membaca Teks Non Ilmiah yang diampu oleh
Ibu EndahTri Priyatni saya tuangkan. Dan dalam tugas ini saya disuruh menulis
nilai apa yang diinginkan, dan tidak bisa dipungkiri dalam pembelajaran ini
saya berharap untuk mendapatkan nilai A.
Demikianlah
keluh kesah saya selama mengikuti perkuliahan Membaca Teks Non Ilmiah yang
diampu oleh Ibu EndahTri Priyatni, dan saya ucapkan beribu-ribu terima kasih
atas ilmu yang telah diberikan oleh Ibu EndahTri Priyatni.



Buku ilmiah selalu berawalan dengan teori dan berakhir dengan teori, sedangkan buku non ilmiah tanpa menggunakan teori sedikitpun.
BalasHapusRalat: Buku ilmiah berawal dari teori, bekerja dengan teori, dan berakhir dengan teori. Artinya, teorilah yang memandu tulisan ilmiah bermula, analisis dilakukan dengan landasan teori, simpulannya pun selaras dengan teori, dan bahkan menghasilkan teori baru.
Tulisan enak dibaca--namun kurang cermat dalam hal ejaan dan tanda baca.
Teruslah membaca dan berkarya!