Nama : Yoga Nugraha
Nim : 160211601837
1. TEKS REFLEKSI MULTIMODA
A.Identitas
Buku
Judul : Kembangkan dirimu menjadi guru multitalenta
Penulis : Salman Rusydie
Penerbit:
Diva Press
Kota Terbit : Yogyakarta
Tahun
terbit : 2012
Cetakan
: Ke-1
Deskripsi
Fisik : 168 halaman
ISBN
: 978-602-7640-07-8
B.Catatan Kredibilitas Buku
Buku ini ditulis oleh Salman Rushdie yang lahir di
India , beliau merupakan pengarang sejumlah buku berkebangsaan Inggris dan
tinggal di Inggris. Ia merupakan seorang pengarang penting di akhir-20 yang
terkenal karena campuran unik antara sejarah dan realisme magis dalam karyanya.
Sebanyak 13 buku karanganya memenangi sejumlah penghargaan, termasuk Booker
Prize untuk midnight’s childrenpada 1981, melihat hal tersebut maka tidak
diragukan lagi kredibilitas dari buku terjemahan ini.
C.Ikhtisar
Buku ini mejelaskan bahwa
keberhasilan sebuah pendidikan tidak hanya ditentukan oleh tersedianya guru
atau tenaga pengajar yang dapat menyampaikan materi pelajaran kepada siswa .
Namun, guru juga harus memiliki kemampuan-kemampuan yang lain, yang denganya
mereka bisa mengatasi berbagai hambatan sekaligus memenuhi berbagai kebutuhan
siswa . Seorang guru harus memiliki banyak metode dalam mengajar agar ia bisa
mengatasi segala permasalahan siswa dalam belajar , dan beberapa kemampuan
tersebut dijelaskan di dalam buku ini secara gamblang, sehingga anda bisa
memahami lalu bisa menggunakannya sebagai metode dalam mengajar.
Apa saja metode yang digunakan ?,
Dalam buku ini kita dituntut untuk jadi guru yang memiliki kemampuan sebagai
manajer , dimana guru harus bisa mengelola situasi dan kondisi kelas sehingga
proses kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif. Adapun kemampuan lain yang dimiliki oleh guru
adalah sebagai kompetitor dimana guru harus bisa menjadi pesaing atau rival
bagi siswanya agar siswanya lebih semangat dalam belajar.
Kenakalan siswa, perkelahian,
ataupun problematika yang lainnya
tentunya selalu ada dalam
kehidupan sekolah , lalu bagaimana guru bisa menangani itu semua?, tentu
dengan kemampuan guru sebagai seorang hakim yang tegas serta adil dalam
mengambil keputusan dapat mengatasi itu semua . Selain itu menjadi pelatih yang
baik dalam kegiatan belajar mengajar sangat diharapkan agar guru lebih memahami
beberapa hal mengenai siswanya.
Tentunya dalam dunia pendidikan guru
perlu memposisikan dirinya sebagai orang
tua pengganti bagi siswa-siswanya agar lebih dekat dengan siswanya, selain itu
juga dapat memberi masukan atau motivasi bagi peserta didik agar lebih semangat
dan melakukan kegiatan yang positif. Saat mengajar guru seharusnya dapat
mengusai suasana yang baik dan menjadikan suasana yang tidak membosankan bagi
peserta didik. Dalam memerankan diri sebagai saudara guru harus melakukan
berbagai pendekatan yang sangat intim agar lebih memahami dan menasehati tetapi
bukan menggurui.
Peserta didik tentunya lebih tertarik
kepada guru yang tidak hanya mengacu pada buku tetapi juga dapat memberikan
informasi diluar itu sehingga peserta
didik lebih tertarik dan terinspirasi , untuk itu guru dituntut menjadi seorang
peneliti.
D.
Nilai nilai dalam buku
Buku yang berjudul Kembangkan dirimu
menjadi guru yang multitalenta memberikan beberapa informasi mengenai cara-cara
menjadi guru yang multitalenta. Dalam setiap bab memberikan beberapa cara yang
harus dilakukan oleh seorang guru dengan metode yang harus digunakan selain itu
diberikan langkah langkah dalam metode tersebut.
Pada setiap bab buku diberikan
cara-cara yang jelas supaya pembaca dapat melakukan langkah-langkah tersebut
lalu dapat diterapkan dikehidupan sebenarnya. Buku ini mengajarkan berbagai
nilai positif yang bisa diterapkan dalam dunia pendidikan ,nilai positif
terebut seperti menjadi seorang guru itu menasehati bukan menggurui ,ada
beberapa peserta didik merasa mereka diggurui bukan dinasehati maka dengan
nilai tersebut seorang guru harus bisa memposisikan diri sebagai seorang teman
yang menasehati sehingga peserta didik lebih memahami dan mengerti apa yang
dimaksudkan oleh seorang guru. Selain itu menjadi seorang teman seorang guru
harus setara dengan siswa,tidak meremehkan kepercayaan siswa,mendengarkan
keluhan siswa dan memberi semangat dalam keadaan apapun.
Dalam
buku ini mengajarkan banyak hal yang dapat membuat seorang pendidik menjadi
tahu bagaimana menjadi guru yang tidak hanya mengajar dikelas dan memberikan
tugas. Buku ini dapat merubah setiap
pembacanya menjadi guru yang multitalenta, apabila setiap pembaca mulai
melakukan langkah-langkah yang diterangkan lalu diaplikasikan dalam kehidupan
sebenarnya.
E.
Refleksi nilai-nilai dalam buku
Buku
yang berjudul kembangkan dirimu menjadi guru multitalenta memberikan banyak
manfaat atau inspirasi kepada pembaca tentang apa yang diharuskan oleh seorang
pendidik kepada siswanya. Setelah membaca buku ini banyak hal yang ingin
diterapkan untuk oleh pembaca, pembaca merasa bahwa dirinya perlu untuk mencoba
melakukan hal-hal postif yang telah dijelaskan pada setiap bab, beberapa hal
tersebut antara lain memposisikan guru menjadi seorang teman,bagaimana bisa
seorang siswa bisa merasa nyaman dan tidak tertekan disekolah apabila selalu
digurui dan bukan dinasehati, untuk itu perlunya pendekatan yang mendalam
kepada siswa supaya guru lebih mengetahui yang diharapkan siswa.
F.
Artikel
Pendidik
multitalenta harapan setiap siswa
Oleh
: Yoga Nugraha
Menjadi seorang guru tidaklah mudah,
bukan hanya mengajar lalu mendapatkangaji,
tetapi
juga harus bisa mengembangkan kemampuan dan kompetensi siswa . Disinilah
seorang guru dituntut menjadi guru yang multitalenta , yang siap menjadikan
siswa bepfikir kreatif,inovatif,dan maju.
Kegiatan
belajar-mengajar akan berjalan dengan lancar, maksimal, efektif, serta mampu
mencetak siswa menjadi sumber daya manusia yang dapat diandalkan apabila guru
mampu menjadi guru yang multitalenta. Hal tersebut karena siswa sebenarnya
tidak hanya membutuhkan materi pelajaran yang diajarkan dikelas. Tetapi, jauh
lebih penting siswa membutuhkan siswa membutuhkan pengayoman, pendampingan,
ketrampilan, kedekatan dengan guru, dan lain sebagainya. Dan semua itu tidak
akan didapatkan jika guru hanya sekedar mengajar disekolah, menyampaikan materi
pelajaran, memberikan tugas dan mengadakan evaluasi secara rutin.
Berbagai permasalahan tentunya selalu
terjadi pada siswa , untuk itu peran serta kemampuan guru sangat diperlukan untuk
mengatasi masalah masalah tersebut seperti masalah internal sekolah maupun diluar
itu. Menjadi penengah diantara permasalah
yang dihadapi siswas alah satu contoh yang konkrit bahwa peran guru sangat diperlukan.
Menjadi penengah bukan hanya mengatasi masalah tetapi juga menyelesaikan masalah dengan jalan keluar
terbaik, yang tidak menimbulkan kecemburuan di satu pihak.
Menjadi seorang teman bias menjadi salah
satu cara seorang guru dalam menghadapi setiap persolan yang dihadapi
oleh siswanya, dalam menangani setiap maslaah sisiwa guru harus dapat berfikir
secara kreatif karena setiap siswa memiliki beragam jenis masalha dan beragam
jenis solusi yang harus diberikan. Apabila guru sudah dapat menjadi guru
seklaigus teman bagi siswanya, maka siswanya kan lebih terbuka terhadap segala
persoalannya, karena antara guru dan siswa tidak ada kecanggungan. Tetapai guru
juga harus mengetahui batasan menjadi teman untuk siswanya, apabila guru tidak
memiliki batasan maka lama kelamaan siswa akan menremehkan guru tersebut.
Semua peserta didik berhak dididik
oleh pendidik yang berkualitas. Sebagai pendidik dia harus mampu menguasai
segala aspek pelajaran ataupun setiap subbab dalam pelajaran tersebut, agar
dalam menerangkan atau memberi info sekaligus ilmukepada siswanya guru dapat
menyampaikannya dengan berbagai cara tidak hanya cara yang biasa atau bahkan
monoton. Guru dapat dikatakan berhasil dalam menyampaikan ilmunya apabila
setiap peserta didiknya dapat menyerap ilmu yang telah Ia berikan.
Pedidik harus memiliki banyak cara
yang dilakukan agar setiap peserta didik tidak merasa tertekan jika berada
dalam kelasnya.rasa tertekan, jenuh bahkan bosan terhadap setiap mata pelajaran
adalah hal yang biasa dialami setiap peserta didik. Untuk mengatsi hal itu
tergantung bagaimana pendidik tersebut dapat mengatsi segala persoalan
tersebut. contoh cara yang biasa dilakukan guru untuk menghilangakn rasa bosan
untuk masuk kelasnya adalah dengan memberikan kuis yang setiap kuis memiliki
reward, hal itu dapat memicu semangat siswa dalam belajar dan juga
menghilanhkan rasa jenuh dalam kleas, karena peserta didik merasa tertantang
dnegan kuis dan ingin mendapatkan setiap rewardnya.
Pendidik yang multitalenta harus
banyak memiliki topeng, topeng dalam arti kapan saja saat siswanya membutuhkan
seorang guru yang dapat menjadi sosok teman, orang tua, sahabat dan menjadi
guru lagi. Pendidik yang multilanta adalahidaman semua orang baik siswa, wali
murid bahkan guru itu sendiri. Tetapi banyak hal yang harus dapat dilakukan
oleh seorang pendidik untuk menjadi seorang yang bermanfaat dalam setiap
keadaan sisiwanya.
G. Puisi Reflektif
Pahlawan
Pendidikan
Jika dunia kami yang dulu kosong
Tak pernah kau isi
Mungkin hanya ada warna hampa dan gelap
Tidak bisa apa-apa, tidak bisa kemana-mana
Kini mulai terlihat bukan lagi mimpi
Itu karena kau yang mengajarkan
Tentang warna warna yang indah
Tentang garis-garis yang harus dilukis
Juga tentang kata yang harus dibaca
Terima kasih guruku dari hatiku
Untuk semua pejuang pendidikan
Dengan pendidikanlah kita bisa memperbaiki bangsa
Dengan Pendidikanlah nasib kita bisa dirubah
apa yang tidak mungkin menjadi mungkin
Karena engkau memang guru multitalenta
2. MENGANALISIS STRUKTUR ISI DAN CIRI BAHASA TEKS
a.TEKS imajinatif
MANUSIA SATU KATA
Hari yang cerah. Raja Mahendra pergi ke
hutan untuk menguji kemampuannya berburu. Ia melarang para pengawal
mengikutinya masuk ke hutan. Di tengah hutan, tampak seekor kijang asyik makan
rumput. Raja Mahendra langsung membidik anak panahnya.Ah, kijang itu berhasil
melarikan diri. Raja Mahendra mengejarnya. Namun ia terperosok masuk ke lubang
yang cukup dalam. Ia berteriak sekeras-kerasnya memanggil para pengawal. Namun
suaranya lenyap ditelan lebatnya hutan. Selagi Raja Mahendra merenungi
nasibnya, ia terkejut melihat seseorang berdiri di tepi lubang.
“Hei! Siapa kau?” tanya Raja. Orang itu tak menjawab. “Aku Raja Mahendra! Tolong naikkan aku!” pintanya dengan nada keras. “Tidak!” jawab orang itu. Raja menjadi geram. Ia ingin memanah orang itu. Namun sebelum anak panah melesat, orang itu lenyap. Tak lama kemudian, jatuhlah seutas tali. Raja mengira itu pengawalnya. Namun, ternyata orang tadi yang melempar tali.
“Hei! Siapa kau?” tanya Raja. Orang itu tak menjawab. “Aku Raja Mahendra! Tolong naikkan aku!” pintanya dengan nada keras. “Tidak!” jawab orang itu. Raja menjadi geram. Ia ingin memanah orang itu. Namun sebelum anak panah melesat, orang itu lenyap. Tak lama kemudian, jatuhlah seutas tali. Raja mengira itu pengawalnya. Namun, ternyata orang tadi yang melempar tali.
“Jadi kau mau menolongku?”
“Tidak!” jawabnya lagi. Raja menjadi bingung. Katanya tidak, mengapa memberi tali? Apa boleh buat, yang penting orang itu mau menolongnya. Raja Mahendra berhasil naik. Ia mengucapkan rasa terima kasih.
“Tidak!” jawabnya lagi. Raja menjadi bingung. Katanya tidak, mengapa memberi tali? Apa boleh buat, yang penting orang itu mau menolongnya. Raja Mahendra berhasil naik. Ia mengucapkan rasa terima kasih.
“Maukah kau kubawa ke kerajaan?” tawar
Raja.
“Tidak!” jawab si penolong.
“Kalau tidak mau, terimalah beberapa keping emas.”
“Tidak!” jawabnya lagi, tetapi tangannya siap menerima.
Akhirnya Raja Mahendra sadar, bahwa orang itu hanya bisa bicara satu kata. Yaitu tidak. Walau berkata tidak, orang itu dibawa juga ke kerajaan. Sampai di kerajaan Raja Mahendra memanggil Patih.
“Tidak!” jawab si penolong.
“Kalau tidak mau, terimalah beberapa keping emas.”
“Tidak!” jawabnya lagi, tetapi tangannya siap menerima.
Akhirnya Raja Mahendra sadar, bahwa orang itu hanya bisa bicara satu kata. Yaitu tidak. Walau berkata tidak, orang itu dibawa juga ke kerajaan. Sampai di kerajaan Raja Mahendra memanggil Patih.
“Paman Patih, tolong berikan pekerjaan
pada manusia satu kata ini. Ia hanya bisa berkata, tidak.”
“Mengapa paduka membawa orang yang amat bodoh ini?”
“Walau bodoh, ia telah menolongku ketika terperosok lubang.” Patih berpikir keras. Pekerjaan apa yang sesuai dengan orang ini.
“Mengapa paduka membawa orang yang amat bodoh ini?”
“Walau bodoh, ia telah menolongku ketika terperosok lubang.” Patih berpikir keras. Pekerjaan apa yang sesuai dengan orang ini.
Setelah merenung beberapa saat, Patih
tersenyum dan berkata, “Paduka kan bermaksud mengadakan sayembara untuk mencari
calon suami bagi sang putri. Tetapi sampai kini Paduka belum menemukan jenis
sayembaranya.”
“Benar Paman Patih, aku ingin mempunyai menantu yang sakti dan pandai. Tetapi apa hubungannya hal ini dengan sayembara?”
“Benar Paman Patih, aku ingin mempunyai menantu yang sakti dan pandai. Tetapi apa hubungannya hal ini dengan sayembara?”
“Peserta yang telah lolos ujian
kesaktian, harus mengikuti babak kedua. Yaitu harus bisa memasuki keputren dengan
cara membujuk penjaganya.”
“Lalu, siapa yang akan dijadikan penjaga keputren?”
“Manusia satu kata itu, Paduka.”
“Lho, ia amat bodoh. Nanti acara kita berantakan!”
“Percayalah pada hamba, Paduka.”
Pada hari yang ditentukan, peserta sayembara berkumpul di alun-alun. Mereka adalah raja muda dan pangeran dari kerajaan tetangga. Di babak pertama, kesaktian para peserta diuji. Dan, hanya tiga peserta yang berhasil.
“Lalu, siapa yang akan dijadikan penjaga keputren?”
“Manusia satu kata itu, Paduka.”
“Lho, ia amat bodoh. Nanti acara kita berantakan!”
“Percayalah pada hamba, Paduka.”
Pada hari yang ditentukan, peserta sayembara berkumpul di alun-alun. Mereka adalah raja muda dan pangeran dari kerajaan tetangga. Di babak pertama, kesaktian para peserta diuji. Dan, hanya tiga peserta yang berhasil.
Ketiganya lalu dibawa ke depan pintu
gerbang keputren. Patih memberi penjelasan pada mereka. Nampaknya mudah. Mereka
hanya disuruh membujuk penjaga keputren sehingga dapat masuk keputren.
Peserta hanya boleh mengucapkan tiga
pertanyaan.
“Penjaga yang baik. Bolehkah aku masuk keputren?” tanya peserta pertama.
“Tidak!” jawab si manusia satu kata.
“Maukah kuberi emas sebanyak kau mau, asal aku diperbolehkan masuk?”
“Tidak!”
“Penjaga yang baik. Bolehkah aku masuk keputren?” tanya peserta pertama.
“Tidak!” jawab si manusia satu kata.
“Maukah kuberi emas sebanyak kau mau, asal aku diperbolehkan masuk?”
“Tidak!”
Pertanyaan tinggal satu.
“Kau akan kujadikan Senopati di kerajaanku, asal aku boleh masuk.”
“Tidak!” ujar si manusia satu kata.
Peserta pertama gugur. Ia mundur dengan lemah lunglai. Peserta kedua maju. Ia telah menyusun pertanyaan yang dianggapnya akan berhasil,
“Kau akan kujadikan Senopati di kerajaanku, asal aku boleh masuk.”
“Tidak!” ujar si manusia satu kata.
Peserta pertama gugur. Ia mundur dengan lemah lunglai. Peserta kedua maju. Ia telah menyusun pertanyaan yang dianggapnya akan berhasil,
“Penjaga, kalau aku boleh masuk
keputren, kau akan kunikahkan dengan adikku yang cantik. Setuju?” pertayaan
pertama peserta kedua.
“Tidak!”
“Separoh kerajaan kuberikan padamu, setuju?”
“Tidak!”
“Katakan apa yang kau inginkan, asal aku boleh masuk.”
“Tidak!”
Peserta kedua pun mundur dengan kecewa. Mendengar percakapan dua peserta yang tak mampu masuk keputren, Raja Mahendra tersenyum puas. Pandai benar patihku, katanya dalam hati.
Peserta terakhir maju.Semua penonton termasuk Raja Mahendra memperhatikan dengan seksama. Raja muda itu tampak percaya diri. Langkahnya tegap penuh keyakinan.“Wahai penjaga keputren, jawablah pertanyaanku baik-baik. Tidak dilarangkah aku masuk keputren?” tanyanya dengan suara mantap. Raja Mahendra, Patih, dan penonton terkejut dengan pertanyaan itu.
“Tidak!”
“Separoh kerajaan kuberikan padamu, setuju?”
“Tidak!”
“Katakan apa yang kau inginkan, asal aku boleh masuk.”
“Tidak!”
Peserta kedua pun mundur dengan kecewa. Mendengar percakapan dua peserta yang tak mampu masuk keputren, Raja Mahendra tersenyum puas. Pandai benar patihku, katanya dalam hati.
Peserta terakhir maju.Semua penonton termasuk Raja Mahendra memperhatikan dengan seksama. Raja muda itu tampak percaya diri. Langkahnya tegap penuh keyakinan.“Wahai penjaga keputren, jawablah pertanyaanku baik-baik. Tidak dilarangkah aku masuk keputren?” tanyanya dengan suara mantap. Raja Mahendra, Patih, dan penonton terkejut dengan pertanyaan itu.
Dengan mantap pula penjaga menjawab.
“Tidak!” Seketika itu sorak-sorai penonton bergemuruh, mengiringi kebehasilan peserta terakhir. Si raja muda yang gagah lagi tampan. Raja Mahendra sangat senang dengan keberhasilan itu. Calon menantunya sakti dan pandai.
“Tidak!” Seketika itu sorak-sorai penonton bergemuruh, mengiringi kebehasilan peserta terakhir. Si raja muda yang gagah lagi tampan. Raja Mahendra sangat senang dengan keberhasilan itu. Calon menantunya sakti dan pandai.
Sayembara usai. Manusia satu kata berjasa lagi pada Raja
Mahendra. Ia dapat menyeleksi calon menantu yang pandai. Walau bodoh, Raja
Mahendra tetap mempekerjakannya sebagai penjaga keputren.
ANALIS
STRUKTUR ISI TEKS CERITA IMAJINATIF
1. Orientasi
Hari yang cerah. Raja
Mahendra pergi ke hutan untuk menguji kemampuannya berburu. Ia melarang para
pengawal mengikutinya masuk ke hutan. Di tengah hutan, tampak seekor kijang
asyik makan rumput. Raja Mahendra langsung membidik anak panahnya. Ah, kijang
itu berhasil melarikan diri. Raja Mahendra mengejarnya. Namun ia terperosok
masuk ke lubang yang cukup dalam. Ia berteriak sekeras-kerasnya memanggil para
pengawal. Namun suaranya lenyap ditelan lebatnya hutan. Selagi Raja Mahendra
merenungi nasibnya, ia terkejut melihat seseorang berdiri di tepi lubang.
“Hei! Siapa kau?” tanya Raja. Orang itu tak menjawab. “Aku Raja Mahendra! Tolong naikkan aku!” pintanya dengan nada keras. “Tidak!” jawab orang itu. Raja menjadi geram. Ia ingin memanah orang itu. Namun sebelum anak panah melesat, orang itu lenyap. Tak lama kemudian, jatuhlah seutas tali. Raja mengira itu pengawalnya. Namun, ternyata orang tadi yang melempar tali.
“Hei! Siapa kau?” tanya Raja. Orang itu tak menjawab. “Aku Raja Mahendra! Tolong naikkan aku!” pintanya dengan nada keras. “Tidak!” jawab orang itu. Raja menjadi geram. Ia ingin memanah orang itu. Namun sebelum anak panah melesat, orang itu lenyap. Tak lama kemudian, jatuhlah seutas tali. Raja mengira itu pengawalnya. Namun, ternyata orang tadi yang melempar tali.
“Jadi kau mau menolongku?”
“Tidak!” jawabnya lagi. Raja menjadi bingung. Katanya tidak, mengapa memberi tali? Apa boleh buat, yang penting orang itu mau menolongnya. Raja Mahendra berhasil naik. Ia mengucapkan rasa terima kasih.
“Tidak!” jawabnya lagi. Raja menjadi bingung. Katanya tidak, mengapa memberi tali? Apa boleh buat, yang penting orang itu mau menolongnya. Raja Mahendra berhasil naik. Ia mengucapkan rasa terima kasih.
“Maukah kau kubawa ke kerajaan?” tawar Raja.
“Tidak!” jawab si penolong.
“Kalau tidak mau, terimalah beberapa keping emas.”
“Tidak!” jawabnya lagi, tetapi tangannya siap menerima.
Akhirnya Raja Mahendra sadar, bahwa orang itu hanya bisa bicara satu kata. Yaitu tidak. Walau berkata tidak, orang itu dibawa juga ke kerajaan. Sampai di kerajaan Raja Mahendra memanggil Patih.
“Tidak!” jawab si penolong.
“Kalau tidak mau, terimalah beberapa keping emas.”
“Tidak!” jawabnya lagi, tetapi tangannya siap menerima.
Akhirnya Raja Mahendra sadar, bahwa orang itu hanya bisa bicara satu kata. Yaitu tidak. Walau berkata tidak, orang itu dibawa juga ke kerajaan. Sampai di kerajaan Raja Mahendra memanggil Patih.
2.
Komplikasi
“Paman Patih, tolong berikan pekerjaan pada manusia satu kata ini. Ia
hanya bisa berkata, tidak.”
“Mengapa paduka membawa orang yang amat bodoh ini?”
“Walau bodoh, ia telah menolongku ketika terperosok lubang.” Patih berpikir keras. Pekerjaan apa yang sesuai dengan orang ini.
“Mengapa paduka membawa orang yang amat bodoh ini?”
“Walau bodoh, ia telah menolongku ketika terperosok lubang.” Patih berpikir keras. Pekerjaan apa yang sesuai dengan orang ini.
Setelah merenung beberapa saat, Patih tersenyum dan berkata, “Paduka
kan bermaksud mengadakan sayembara untuk mencari calon suami bagi sang putri.
Tetapi sampai kini Paduka belum menemukan jenis sayembaranya.”
“Benar Paman Patih, aku ingin mempunyai menantu yang sakti dan pandai. Tetapi apa hubungannya hal ini dengan sayembara?”
“Benar Paman Patih, aku ingin mempunyai menantu yang sakti dan pandai. Tetapi apa hubungannya hal ini dengan sayembara?”
“Peserta yang telah lolos ujian kesaktian, harus mengikuti babak kedua.
Yaitu harus bisa memasuki keputren dengan cara membujuk penjaganya.”
“Lalu, siapa yang akan dijadikan penjaga keputren?”
“Manusia satu kata itu, Paduka.”
“Lho, ia amat bodoh. Nanti acara kita berantakan!”
“Percayalah pada hamba, Paduka.”
Pada hari yang ditentukan, peserta sayembara berkumpul di alun-alun. Mereka adalah raja muda dan pangeran dari kerajaan tetangga. Di babak pertama, kesaktian para peserta diuji. Dan, hanya tiga peserta yang berhasil.
“Lalu, siapa yang akan dijadikan penjaga keputren?”
“Manusia satu kata itu, Paduka.”
“Lho, ia amat bodoh. Nanti acara kita berantakan!”
“Percayalah pada hamba, Paduka.”
Pada hari yang ditentukan, peserta sayembara berkumpul di alun-alun. Mereka adalah raja muda dan pangeran dari kerajaan tetangga. Di babak pertama, kesaktian para peserta diuji. Dan, hanya tiga peserta yang berhasil.
Ketiganya lalu dibawa ke depan pintu gerbang keputren. Patih memberi
penjelasan pada mereka. Nampaknya mudah. Mereka hanya disuruh membujuk penjaga
keputren sehingga dapat masuk keputren.
Peserta hanya boleh mengucapkan tiga pertanyaan.
“Penjaga yang baik. Bolehkah aku masuk keputren?” tanya peserta pertama.
“Tidak!” jawab si manusia satu kata.
“Maukah kuberi emas sebanyak kau mau, asal aku diperbolehkan masuk?”
“Tidak!”
“Penjaga yang baik. Bolehkah aku masuk keputren?” tanya peserta pertama.
“Tidak!” jawab si manusia satu kata.
“Maukah kuberi emas sebanyak kau mau, asal aku diperbolehkan masuk?”
“Tidak!”
Pertanyaan tinggal satu.
“Kau akan kujadikan Senopati di kerajaanku, asal aku boleh masuk.”
“Tidak!” ujar si manusia satu kata.
Peserta pertama gugur. Ia mundur dengan lemah lunglai. Peserta kedua maju. Ia telah menyusun pertanyaan yang dianggapnya akan berhasil,
“Kau akan kujadikan Senopati di kerajaanku, asal aku boleh masuk.”
“Tidak!” ujar si manusia satu kata.
Peserta pertama gugur. Ia mundur dengan lemah lunglai. Peserta kedua maju. Ia telah menyusun pertanyaan yang dianggapnya akan berhasil,
“Penjaga, kalau aku boleh masuk
keputren, kau akan kunikahkan dengan adikku yang cantik. Setuju?” pertayaan
pertama peserta kedua.
“Tidak!”
“Separoh kerajaan kuberikan padamu, setuju?”
“Tidak!”
“Katakan apa yang kau inginkan, asal aku boleh masuk.”
“Tidak!”
Peserta kedua pun mundur dengan kecewa. Mendengar percakapan dua peserta yang tak mampu masuk keputren, Raja Mahendra tersenyum puas. Pandai benar patihku, katanya dalam hati.
“Tidak!”
“Separoh kerajaan kuberikan padamu, setuju?”
“Tidak!”
“Katakan apa yang kau inginkan, asal aku boleh masuk.”
“Tidak!”
Peserta kedua pun mundur dengan kecewa. Mendengar percakapan dua peserta yang tak mampu masuk keputren, Raja Mahendra tersenyum puas. Pandai benar patihku, katanya dalam hati.
3.
Evaluasi
Peserta terakhir maju.Semua penonton termasuk Raja Mahendra
memperhatikan dengan seksama. Raja muda itu tampak percaya diri. Langkahnya
tegap penuh keyakinan. “Wahai penjaga keputren, jawablah pertanyaanku
baik-baik. Tidak dilarangkah aku masuk keputren?” tanyanya dengan suara mantap.
Raja Mahendra, Patih, dan penonton terkejut dengan pertanyaan itu.
4.
Resolusi
Dengan mantap pula penjaga menjawab.
“Tidak!” Seketika itu sorak-sorai penonton bergemuruh, mengiringi kebehasilan peserta terakhir. Si raja muda yang gagah lagi tampan. Raja Mahendra sangat senang dengan keberhasilan itu. Calon menantunya sakti dan pandai.
“Tidak!” Seketika itu sorak-sorai penonton bergemuruh, mengiringi kebehasilan peserta terakhir. Si raja muda yang gagah lagi tampan. Raja Mahendra sangat senang dengan keberhasilan itu. Calon menantunya sakti dan pandai.
5.
Koda (Reorientasi)
Sayembara usai. Manusia satu kata berjasa lagi pada Raja Mahendra.
Ia dapat menyeleksi calon menantu yang pandai. Walau bodoh, Raja Mahendra tetap
mempekerjakannya sebagai penjaga keputren.
CIRI
KEBAHASAAN TEKS IMAJINATIF
1. Menggunakan
kata-kata yang menunjukkan urutan peristiwa
a) Hari
yang cerah. Raja Mahendra pergi ke hutan untuk menguji kemampuannya berburu.
b)
Namun sebelum anak panah melesat,
orang itu lenyap. Tak lama kemudian, jatuhlah seutas tali. Raja mengira itu
pengawalnya. Namun, ternyata orang tadi yang melempar tali.
c) Pada
hari yang ditentukan, peserta sayembara berkumpul di alun-alun. Mereka adalah
raja muda dan pangeran dari kerajaan tetangga.
d) Ketiganya
lalu dibawa ke depan pintu gerbang keputren
e) Sayembara usai. Manusia satu kata berjasa lagi pada Raja
Mahendra. Ia dapat menyeleksi calon menantu yang pandai.
f) Menggunakan
kata yang menunjukkan siapa, apa, kapan,di mana, dan bagaimana.
g) Hari
yang cerah. Raja Mahendra pergi ke hutan untuk menguji kemampuannya berburu.
h) Di
tengah hutan, tampak seekor kijang asyik makan rumput
i)
Namun ia terperosok
masuk ke lubang yang cukup dalam.
j)
Akhirnya Raja Mahendra sadar,
bahwa orang itu hanya bisa bicara satu kata. Yaitu tidak. Walau berkata tidak,
orang itu dibawa juga ke kerajaan. Sampai di kerajaan Raja Mahendra memanggil
Patih.
k)
“Paman Patih, tolong berikan
pekerjaan pada manusia satu kata ini. Ia hanya bisa berkata, tidak.”
l)
“Lalu, siapa yang akan dijadikan
penjaga keputren?”
“Manusia satu kata itu, Paduka.”
“Lho, ia amat bodoh. Nanti acara kita berantakan!”
“Percayalah pada hamba, Paduka.”
“Manusia satu kata itu, Paduka.”
“Lho, ia amat bodoh. Nanti acara kita berantakan!”
“Percayalah pada hamba, Paduka.”
m)
Pada hari yang ditentukan, peserta
sayembara berkumpul di alun-alun. mereka adalah raja muda dan pangeran dari
kerajaan tetangga.
n)
Ketiganya lalu dibawa ke depan
pintu gerbang keputren.
B. TEKS LHO
Mawar
Mawar adalah tanaman semak dari genus Rosa sekaligus nama bunga yang dihasilkan tanaman ini.
Mawar liar yang terdiri lebih dari 100 spesies kebanyakan tumbuh di belahan
bumi utara yang berudara sejuk.
Spesies mawar umumnya merupakan tanaman semak yang berduri
atau tanaman memanjat yang tingginya bisa mencapai 2
sampai 5 meter. Walaupun jarang ditemui, tinggi tanaman mawar yang
merambat di tanaman lain bisa mencapai 20 meter.
Sebagian besar spesies mempunyai daun yang panjangnya
antara 5-15 cm, dua-dua berlawanan (pinnate). Daun majemuk yang tiap
tangkai daun terdiri dari paling sedikit 3 atau 5 hingga 9 atau 13 anak daun
dan daun penumpu (stipula)
berbentuk lonjong, pertulangan menyirip, tepi tepi beringgit, meruncing pada
ujung daun dan berduri pada batang yang dekat ke tanah. Mawar sebetulnya bukan
tanaman tropis, sebagian besar spesies merontokkan seluruh daunnya dan hanya
beberapa spesies yang ada di Asia
Tenggara yang selalu berdaun hijau sepanjang tahun.
Bunga Mawar terdiri dari 5 helai daun mahkota dengan
perkecualian Rosa sericea yang hanya memiliki 4 helai daun mahkota.
Warna bunga biasanya putih dan merah jambu atau kuning dan merah pada beberapa
spesies. Ovari
berada di bagian bawah daun mahkota dan daun kelopak.
Pada umumnya mawar memiliki duri berbentuk seperti pengait
yang berfungsi sebagai pegangan sewaktu memanjat tumbuhan lain. Beberapa
spesies yang tumbuh liar di tanah berpasir di
daerah pantai seperti Rosa
rugosadan Rosa pimpinellifolia beradaptasi dengan duri lurus seperti
jarum yang mungkin berfungsi untuk mengurangi kerusakan akibat dimakan
binatang, menahan pasir yang diterbangkan angin dan melindungi akar dari erosi. Walaupun sudah dilindungi
duri, rusa kelihatannya tidak takut dan
sering merusak tanaman mawar. Beberapa spesies mawar mempunyai duri yang tidak
berkembang dan tidak tajam.
Mawar tumbuh subur di daerah beriklim sedang walaupun
beberapa kultivar yang merupakan hasil metode penyambungan (grafting) dapat tumbuh di
daerah beriklim subtropis hingga daerah beriklim tropis. Selain sebagai bunga potong, mawar
memiliki banyak manfaat, antara lain antidepresan, antiviral, antibakteri,
antiperadangan, dan sumber vitamin C. Minyak mawar adalah salah
satu minyak atsiri hasil penyulingan dan penguapan daun-daun mahkota sehingga
dapat dibuat menjadi parfum. Mawar juga dapat dimanfaatkan untuk teh, jelly, dan selai.
A. Bertanya
1. Judul
Judul dapat berupa nama benda/sesuatu yang
diobservasi.
2. Definisi
umum (pembukaan)
Bagian ini memberi penjelasan kepada pembaca mengenai konsep dan
definisi umum terkait objek observasi sehingga pembaca paham terkait apa yang akan
dibahas pada teks tersebut. Selayaknya sebuah teks, maka pembukaan merupakan
bagian penting yang menjadi pengantar ke bagian berikutnya. Namun, sebagai
catatan, penjelasan yang diberikan pada bagian pembukaan tidaklah mendetail
seperti pada bagian selanjutnya. Sebagai contoh, pada observasi mengenai
minuman kemasan, maka dalam definisi umum (pembukaan) penulis perlu menjabarkan
definisi dari minuman kemasan tersebut.
3. Deskripsi bagian
Pada bagian ini, disajikan penjelasan lebih detail mengenai objek observasi.
Untuk contoh objek observasi yaitu minuman kemasan, penulis dapat mencantumkan
jenis-jenis minuman kemasan yang beredar di Indonesia, kandungan dari
masing-masing minuman, serta pengetahuan tentang manfaat dan bahaya dari
zat-zat tersebut.
4. Deskripsi manfaat
Pada bagian ini, penulis diberi ruang untuk menjelaskan manfaat dari objek observasi ataupun hasil observasi yang dilakukan bagi pembaca.Dalam contoh observasi mengenai minuman kemasan, pembaca dapat mengambil manfaat berupa pengetahuan terkait minuman kemasan untuk kemudian menentukan apakah itu bermanfaat atau justru berbahaya.
B. Analisis
Struktur Isi Teks Laporan Hasil Observasi
1. Judul
Mawar
2. Definisi
umum
Mawar adalah tanaman semak dari genus Rosa sekaligus nama bunga yang dihasilkan tanaman ini. Mawar liar yang terdiri lebih dari 100 spesies kebanyakan tumbuh di belahan bumi utara yang berudara sejuk.
Mawar adalah tanaman semak dari genus Rosa sekaligus nama bunga yang dihasilkan tanaman ini. Mawar liar yang terdiri lebih dari 100 spesies kebanyakan tumbuh di belahan bumi utara yang berudara sejuk.
Spesies
mawar umumnya merupakan tanaman semak yang berduri atau tanaman memanjat yang tingginya bisa mencapai 2
sampai 5 meter. Walaupun jarang ditemui, tinggi tanaman mawar yang
merambat di tanaman lain bisa mencapai 20 meter.
3. Deskripsi
bagian
Sebagian besar spesies mempunyai daun yang
panjangnya antara 5-15 cm, dua-dua berlawanan (pinnate). Daun majemuk yang tiap
tangkai daun terdiri dari paling sedikit 3 atau 5 hingga 9 atau 13 anak daun
dan daun penumpu (stipula)
berbentuk lonjong, pertulangan menyirip, tepi tepi beringgit, meruncing pada
ujung daun dan berduri pada batang yang dekat ke tanah. Mawar sebetulnya bukan
tanaman tropis, sebagian besar spesies merontokkan seluruh daunnya dan hanya
beberapa spesies yang ada di Asia
Tenggara yang selalu berdaun hijau sepanjang tahun.
Bunga Mawar terdiri dari 5 helai daun mahkota dengan
perkecualian Rosa sericea yang hanya memiliki 4 helai daun mahkota.
Warna bunga biasanya putih dan merah jambu atau kuning dan merah pada beberapa
spesies. Ovari
berada di bagian bawah daun mahkota dan daun kelopak.
Pada
umumnya mawar memiliki duri berbentuk seperti pengait yang berfungsi sebagai
pegangan sewaktu memanjat tumbuhan lain. Beberapa spesies yang tumbuh liar di
tanah berpasir di daerah pantai seperti Rosa
rugosadan Rosa pimpinellifolia beradaptasi dengan duri lurus seperti
jarum yang mungkin berfungsi untuk mengurangi kerusakan akibat dimakan
binatang, menahan pasir yang diterbangkan angin dan melindungi akar dari erosi. Walaupun sudah dilindungi
duri, rusa kelihatannya tidak takut dan
sering merusak tanaman mawar. Beberapa spesies mawar mempunyai duri yang tidak
berkembang dan tidak tajam.
4. Deskripsi
manfaat
Mawar tumbuh subur di daerah beriklim sedang walaupun beberapa kultivar yang merupakan hasil metode penyambungan (grafting) dapat tumbuh di daerah beriklim subtropis hingga daerah beriklim tropis. Selain sebagai bunga potong, mawar memiliki banyak manfaat, antara lain antidepresan, antiviral, antibakteri, antiperadangan, dan sumber vitamin C. Minyak mawar adalah salah satu minyak atsiri hasil penyulingan dan penguapan daun-daun mahkota sehingga dapat dibuat menjadi parfum. Mawar juga dapat dimanfaatkan untuk teh, jelly, dan selai.
Mawar tumbuh subur di daerah beriklim sedang walaupun beberapa kultivar yang merupakan hasil metode penyambungan (grafting) dapat tumbuh di daerah beriklim subtropis hingga daerah beriklim tropis. Selain sebagai bunga potong, mawar memiliki banyak manfaat, antara lain antidepresan, antiviral, antibakteri, antiperadangan, dan sumber vitamin C. Minyak mawar adalah salah satu minyak atsiri hasil penyulingan dan penguapan daun-daun mahkota sehingga dapat dibuat menjadi parfum. Mawar juga dapat dimanfaatkan untuk teh, jelly, dan selai.
C. Bagaimana ciri bahasa teks laporan hasil observasi?
Ciri bahasa Teks
Laporan Hasil Observasi
No.
|
Ciri
|
Contoh
|
1.
|
Menggunakan kata benda penjenis dan kata benda
pendeskripsi.
|
Mawar adalah
tanaman semak dari genus Rosa sekaligus nama bunga yang dihasilkan tanaman ini.
Mawar liar yang terdiri lebih dari 100 spesies kebanyakan tumbuh di belahan
bumi utara yang berudara sejuk.
Spesies
mawar umumnya merupakan tanaman semak yang berduri atau tanaman memanjat yang tingginya bisa mencapai
2 sampai 5 meter. Walaupun jarang ditemui, tinggi tanaman mawar yang
merambat di tanaman lain bisa mencapai 20 meter.
|
2.
|
Menggunakan kata kerja yang dapat digunakan untuk
menjelaskan ciri teks, misal menggolongkan, mengklasifikasikan, memilah, dan
sebagainya.
|
Mawar liar yang terdiri lebih dari 100 spesies kebanyakan tumbuh di belahan bumi utara yang
berudara sejuk
Spesies mawar umumnya merupakan tanaman semak yang berduri atau tanaman memanjat yang tingginya bisa mencapai
2 sampai 5 meter
|
3.
|
Menggunakan kata kerja dalam menjelaskan prilaku/ sifat.
|
Daun majemuk yang
tiap tangkai daun terdiri dari paling sedikit 3 atau 5 hingga 9 atau 13 anak
daun dan daun penumpu (stipula)
berbentuk lonjong, pertulangan menyirip,
tepi tepi beringgit, meruncing
pada ujung daun dan berduri pada batang yang dekat ke tanah.
Mawar sebetulnya bukan tanaman tropis, sebagian besar
spesies merontokkan seluruh
daunnya dan hanya beberapa spesies yang ada di Asia
Tenggara yang selalu berdaun hijau sepanjang tahun.
|
4.
|
Menggunakan pernyataan fakta.
|
Spesies mawar umumnya merupakan
tanaman semak yang berduri.
Pada umumnya mawar memiliki duri
berbentuk seperti pengait yang berfungsi sebagai pegangan sewaktu memanjat
tumbuhan lain.
Minyak mawar adalah salah satu
minyak atsiri hasil penyulingan dan penguapan daun-daun mahkota sehingga
dapat dibuat menjadi parfum.
|
5.
|
Menggunakan istilah teknis/ ilmiah.
|
Pinnate
Stipula
Spesies
Rosa
Ovari
Rosa
rugosa
Rosa
kultivar
grafting
antidepresan
antiviral
|
3.
Menulis Resensi (Buku Terbaru)
A. Resensi buku 5 tahun
terakhir
Judul Buku :
Menjadi Guru Tangguh Berhati Cahaya
Pengarang :
Wijaya Kusuma
Penerbit :
PT Indeks Jakarta
Tahun :
2012
Tebal halaman : 235 halaman
Pekerja Layaknya Dewa
Menjadi guru adalah sebuah keberanian. Berani lelah,
berani susah, dan yang paling penting adalah berani menantang zaman.
Setidaknya, pemikiran-pemikiran inilah
yang dikemukakan oleh Wijaya Kusumah, S.Pd., M.Pd. dalam buku terbarunya,
Menjadi Guru Tangguh Berhati Cahaya . Om Jay begitu dia melabel dirinya, beliau
adalah seorang guru , motivator, trainer, fotografer, ayah juga pembicara dalam
sebuah seminar. Ditengah kesibukannya yang luar biasa Ia menyempatkan diri
untuk menulis sebuah buku, hatinya telah jatuh hati kepada kompasiana, sehingga
tiada hari tanpa menulis di kompasiana.. Buku ini merupakan buku motivasi yang
mengajak kita lebih mengenal guru dengan segala kemampuan-kemampuan serta
tantangan yang Ia miliki, yang tidak dimiliki orang lain.
Jika seseorang masih menganggap tanggung jawab yang
diemban guru hanya sebatas mengajar, maka orang tersebut pastilah belum
mengenal baik seperti apa profesi hebat ini bekerja. Seberapapun hebatnya
seorang presiden, seberapapun jelinya seorang pengusaha menangkap peluang,
seberapapun hebatnya seorang dokter menangani pasien, seberapapun hebatnya anda
bicara sekarang, seberapapun lancarnya jari ini menulis, pasti ada peran guru
di sana.
Buku ini mengetengahkan tentang perjuangan guru dengan
segala tugas tambahan yang ternyata lebih berat dari sekedar kegiatan mengajar
itu sendiri. Mulai dari gajinya yang bahkan di beberapa daerah di Indonesia ini
masihlebih rendah dibandingkan gaji
buruh, pekerjaan administrasi pembelajaran yang menyita waktu, sampai UN yang jadi ajang pertaruhan kejujuran guru
itu sendiri. Menurut Penulis, Ujian
Nasional harus dilaksanakan dengan tidak melupakan unsur keadilan.Dengan
banyaknya musibah di tanah air, tentu pelaksanaan UN tak bisa disamaratakan di
seluruh provinsi di Indonesia.Om Jay (panggilan ngetop Wijaya Kusumah) merupakan
sosok guru kreatif dan penuh inovasi.
Buku ini merupakan gambaran kegiatan beliau
sehari-hari .Tertulislah beberapa opini tentang pendidikan, kebijakan
pemerintah, maupun pengembangan profesionalisme guru.Om Jay pun melukiskan
pengalaman-pengalamannya dalam belajar menjadi guru ideal.Dengan kepeduliannya
berbagi, Om Jay mengingatkan para guru untuk melakukan penelitian tindakan
kelas. Menurut Om Jay, ada 5 alasan mengapa guru tidak membuat PTK. Yang
pertama adalah guru kurang memahami profesi guru.Kedua, guru malas membaca dan
menulis buku.Ketiga, guru kurang sensitif terhadap waktu dan terjebak dalam
rutinitas kerja.Keempat, guru kurang kreatif dan inovatif serta malas
meneliti.Terakhir adalah karena guru kurang memahami PTK itu sendiri.
Dalam buku ini Om Jay juga mengajak guru membimbing
anak dalam keterlibatannya denganteknologi.
Setidaknya, dengan melek internet guru bisa memantau apa saja yang
dilakukan siswa. Guru bisa mengarahkan anak belajar menggunakan ICT. Dengan
blog misalnya.Mereka bisa berekspresi di berbagai mata pelajaran. Hal ini menjadi salah satu cara juga bagi
guru untuk memperkecil presentase siswa membuka situs-situs lain . Bisa juga
guru jadi mampu mengalihkan waktu siswa yang biasanya habis dalam untuk social
media seperti facebook atau twitter untuk hal-hal yang lebih
kreatif.Internet menjadi bagian penting bagi guru menghadapi anak-anakdigital
nativedewasa ini. Jika kita lahir di zaman yang serba tradisional, anak-anak
sekarang terlahir dengan tekhnologi, maka sudah seharusnya kita menyesuaikan
diri. Jika guru tidak membuka diri untuk berubah, maka profesi guru tidak akan
dibutuhkan lagi olehpeserta didik.
Buku ini sederhana,menyampaikan realita kehidupan
seorang guru yang sederhana namun dengan kompleksitas tanggung jawab yang tidak
sederhana sama sekali. Menjelaskan
bagaimana menjadi guru yang ideal yang mampu memberikan keteladanan bagi
peserta didik dan juga menyampaikan bagaimana sistem pendidikan
Indonesia yang terus berbenah untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik,
walaupun di buku ini masih minim kata kata mutiara tetapi gaya penulisannya
sudah cukup baik.
Guru adalah
pahlawan bangsa tanpa tanda jasa yang terus mendidik para peserta didik dengan
hati yang ikhlas tanpa mengharap imbalan apapun, ketika guru sudah memahami
bahwa dirinya telah dijadikan figur bagi orang lain, maka guru akan berusaha
menjadi agen pembelajar yang membawa perubahan bagi lingkungan disekitarnya,
sanggup memotivasi dan menjadi fasilitator pembelajaran, dan menjadi guru
kreatif.
B. Mengomentari resensi
teman
NAMA : ANISA
FITRI NUR IMAMI
NIM/OFF/NO :
160211601822/B/03
Judul : Jurus Sukses Menjadi Guru Kreatif,
Inspiratif, dan Inovatif
Pengarang : A. Lusita
Tahun Terbit : 2011
Jumlah Halaman : 135 halaman
Penerbit : Araska
Guru Favorit, Idola Para Murid
Buku
yang ditulis oleh A. Lusita yang berjudul Jurus Sukses Menjadi Guru Kreatif,
Inspiratif, dan Inovatif ini berisi tentang tips-tips untuk menjadi guru
inspiratif. Bebeda dengan buku yang ditulis oleh Drs. H. Isjoni, M.Si yang
berjul Guru Sebagai Motivator Perubahan.
Buku yang ditulis oleh A. Lusita ini dijelaskan bagaimana membangkitkan
gairah siswa dalam mengikuti pelajaran dan membuat mereka memahami mata
pelajaran tersebut. Diuraikan juga tentang perencaan proses pembelajaran secara matang, sehingga
tercipta proses belajar mengajar yang efektif serta bagaimana mengatasi
berbagai permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran di kelas.
Dengan
begitu dibutuhkan guru inspiratif,
kreatif dan inovatif. Untuk menjadi guru inspiratif, hal utama yang harus
dilakukan guru adalah menguasai kecerdasan emosional, kecerdasaan spiritual,
dan kecerdasan sosial. Dengan begitu guru dapat mengerti kemampuan dan latar
belakang yang dimiliki oleh siswa. Guru harus dapat bertindak tegas alam
menghadapi murid yang bermasalah dan tetap memberika hukuman yang bersifat
edukatif. Guru kreatif dapat diartikan sebagai guru yang tidak pernah puas
menemukan cara-cara baru untuk mengembangkan potensi siswa. Untuk menjadi guru
kreatif, hal utama yakni guru harus
matang dalam merencanakan pembelajaran, misalnya mempersiapkan bahan ajar,
disiplin waktu, penugasan dan target tercapai. Menjadi guru inovatif artinya
bahwa guru adalah pembahuruan atau
perbaikan suatu sistem pembelajaran
menjadi lebih baik, sehingga guru menjadi penentu keberhasilan siswa. Untuk
menjadi guru inovatif harus memiliki kemampuan komunikasi, keterampilan dasar,
berpikir kritis, dan keterbacaan terhadap teknologi informasi. Guru harus
memperhatikan tipe-tipe belajar yakni, visual, auditoris, dan kinestetik untuk
memaksimalkan kemampuan belajar siswa. Sebagai guru inovatif, guru harus dapat
mengenalkan berbagai problematika yang terjadi pada lingkungan. Dalam hal ini
nasionalisme harus disipkan dalam proses pembelajaran.
Kelebihan dari buku ini dilihat dari isinya disampaikan
dengan baik, penulis menjelaskan isi secara jelas. Bahasa yang digunakan tidak
berbelit-belit, namun terdapat beberapa nama-nama ilmiah yang disertai dengan
penjelasan , sehingga pembaca tidak kesulitan untuk menangkap isi yang disampaikan.
Setiap bab dijelaskan berbagai tips-tips
bagaimana menjadi guru inspiratif dan penjelasannya diuraikan
menggunakan poin-poin. Dalam buku ini menurut saya juga terdapat segi
kekurangan yakni, ada bebearap a materi yang terkesan dibahas ulang padahal
pada bab sebelumnya telah dibahas. Meskipun begitu buku ini sangat
direkomendasikan karena dapat memotivasi pembaca, terutama bagi calon guru
pembentuk generasi bangsa sehingga mampu memberikan yang terbaik untuk bangsa
ini di masa yang akan datang.
Komentar mengenai
resensi orang lain
Pada
resensi yang ditulis oleh Anisa Fitri Nur Imami secara garis besar sudah baik,
paragraf pertama sudah dimulai dengan pengenalan buku, pengarang, kredibilitas
buku, dan kelebihan dari buku yang dijadikan bahan resensi. Yang saya
bingungkan adalah kalimat yang terdapat pada awal paragraf kedua “Dengan
begitu dibutuhkan guru inspiratif,
kreatif dan inovatif”, dimana kalimat tersebut terasa janggal jika dibuat
paragraf baru dikarenakan korelasinya masih sangat erat dengat kalimat di akhir
paragraf pertama. Pada paragraf terakhir dimana paragraf tersebut menjelaskan
mengenai kelebihan dan kekurangan saya rasa alasan yang dikemukakan penulis
kurang esensial.
4. JURNAL REFLEKSI
PERKULIAHAN MEMBACA INFORMATIF
Pada kegiatan perkuliahan membaca informatif ini
banyak sekali pengalaman dan ilmu yang saya dapat.Karena pada perkuliahan ini
berbeda dengan perkuliahan lainnya. Biasanya perkuliahan jurusan sebelumya
selalu berhubungan dengan kegiatan mengenai buku buku sastra , tetapi pada
perkuliahankali ini diisi dengan membaca
buku buku non ilmiah atau informatif. Sering kali buku informatif banyak yang
tidak disukai , karena dianggap membosankan tidak menngunakan bahasa yang
bermajas atau menggunakan diksi layaknya buku-buku sastra . Untuk itu pada awal
perkuliahan ini sangat membosankan karena saya diwajibkan membaca buku non
ilmiah atau informatif yang mungkin saya jarang membaca atau sama sekali tidak
pernah saya baca, selain itu kita juga dituntut untuk membuat ringkasan, menilai
kekurangan dan kelebihan juga pertanyaan. Pada awalnya tugas ini sangat
memberatkan , selain itu penunjuk penugasan membingungkan dan kurang jelas.
Tetapi seiring berjalanya waktu perkuliahan ini semakin menyenangkan dan banyak
manfaatnya, karena banyak hal yang diperoleh salah satunya motivasi yang
terdapat dibuku dapat saya gunakan untuk memotivasi diri sendiri, selain itu
petunjuk penugasan semakin jelas karena hadirnya Ibu Endah Tri Priyatmi selaku
dosen pengampu membaca non ilimiah atau informatif setiap minggunya.
Pada awal perkuliahan ini diisi dengan kegiatan materi
tentang perbedaan non ilmiah dan ilmiah. Dari kegitan tersebut ada beberapa
ilmu yang di dapat , salah satunya kita dapat mengetahui bahwa teks non ilmiah
atau informatif hanya memberikan informasi saja , tetapi pada teks ilmiah dari
awal hingga akhir memberikan sajian teori.
Pada penugasan selanjutnya yaitu membuat rangkuman,
menilai kekurangan dan kelebihan buku serta pertanyaan kritis. Pada penugasan
kali ini dirasa cukup memberatkan karena kita dituntut untuk membaca
keseluruhan isi buku lalu merangkumnya , tetapi dengan kegiatan tersebut ada
beberapa ilmu yang didapat salah satunya kita dapat lebih jelih dan teliti
dalam menulis ejaan. Selain itu kita dapat mengomentari kelebihan dan
kekurangan isi buku dan pertanyaan yang kritis mengenai buku yang dibaca.
Selain itu disela sela perkuliahan kita juga diberikan sebuat teks artikel dan
kita diberi pertanyaan lalu menjawabnya , hal yang menarik dari kegiatan
tersebut adalah seringkali kita tertipu oleh pertanyaan yang seringkali
menjebak , karena kurang kejelihan dalam membaca soal, selain itu juga kita
kurang jeli dalam membaca artikel. Selain itu pada teks yang disajikan sangat
menarik karena kita belum pernah menjumpainya ada beberapa teks cerita yang
lucu seperti pada cerita nenek Gina yang membawa semua peliharaan dan barang
barangnya ke kota.
Pada kegiatan selanjutnya yaitu membuat resensi dari
rangkuman yang sudah dilakukan , dari hal tersebut saya dapat mengerti bahwa
sinopsis dan resensi itu berbeda , karena pada resensi sudah mencakup
keseluruhan mengenai rangkuman, kelebihan dan kekurangan , penilaian penulis
serta menggunakan bahasa kita sendiri.
Perkuliahan selanjutnya diisi dengan menganalisis teks
lho , ilmu yang di dapat dari perkuliahan kali ini , saya dapat membedakan teks
lho dengan deskripsi, karena selama ini teks lho dianggap selalu sama dengan
teks deskripsi , hal mendasar yang dapat dibedakan bahwa teks lho hanya memuat
gambaran umum sedangkan deskripsi teks yang ditulis secara mendetail tentang
sesuatu yang di deskripsikan.
Pada akhir perkuliahan kali ini kita diberi 4 tugas,
pertama ada teks multimoda yang berisi ikhtisar, nilai nilai dalam buku ,
refleksi nilai-nilai dlam buku , artikel serta puisi. Selain itu selanjutnya
ada struktur dan isi kebahasaan teks, lalu mengomentari resensi teman dan
merefleksi semua kegiatan perkuliahan selama satu semester. Dan pada tugas
akhir ini saya dituntut untuk menuliskan apa yang diinginkan, tentu sebagai
mahasiswa saya mengingkan hasil yang terbaik yaitu mendapatkan nilai yang
sangat maksimal sesuai dengan kegiatan yang sudah dilakukan.
Demikian pesan dan kesan yang
didapat dari perkuliahan ini , untuk itu saya berterima kasih pada Ibu
EndahTri Priyatni selaku dosen
pengampu mata kuliah non ilmiah atau informatif
karena sudah memberikan kami pengalaman yang berbeda dan baru bagi saya
serta ilmu yang baru .

Buku tulisan Salman, sepertinya teks ilmiah ya, coba dicek lagi!
BalasHapusBanyak salah ejaan dan tanda baca, juga kalimat. Contoh kalimat:
Dalam buku ini mengajarkan.. SEHARUSNYA diajarkan.
Pendidik multitalenta harapan setiap siswa (bgn kaidah penulisan judul?)
Disinilah--di sinilah, dll.
Refleksi nilai buku bukan untuk orang lain tetapi dari diri sendiri, apa renungan Anda setelah membaca buku tersebut!
Komentar karya teman jangan diposting di sini!
Teruslah membaca dan berkarya