Minggu, 14 Mei 2017

Tangguh Murdaningrat



NAMA            : TANGGUH MURDANING RAT
NIM                : 160211600123


Tugas 1



1.      Teks Refleksi Multimoda

Judul          : Republik #Jancukers
Penulis       : Sujiwo Tejo
Penerbit     : Buku Kompas, Jakarta
Cetakan       : November, 2012
Tebal           : 400 Halaman
ISBN           : 978-979-709-677-9

Catatan tentang Kredibiltas Buku

Buku ini ditulis oleh Sujiwo Tejo. Seniman yang satu ini telah menorehkan genre tersendiri dalam seni pentas dengan kreativitasnya yang orisinal. Sujiwo Tejo juga merupakan pengasuh rubrik mingguan (Wayang Durangpo) Harian Jawa Pos. Jelas sekali bahwa penulis sangat menguasai di bidangnya ini. Penerbit yang menerbitkan buku ini juga sudah diakui sebagai penerbit yang berkualitas di Indonesia.
Ikhtisar
Sujiwo Tejo menulis buku ini sebagai refleksi dan representasi sebuah negara yang ideal. Sebuah negara yang dicita-citakan oleh Sujiwo Tejo. Negara yang tidak disesaki oleh kakunya formalitas, protokoler, dan kesopan-santunan yang tampak baik tetapi sebenarnya palsu. Menurut Presiden Jancukers, Bangsa harus berkarakter. Tapi, sebagus-bagusnya karakter bangsa sebaiknya tidak lebih dari 140, karena ini adalah NKRI yaitu Negara Kesatuan Retweet Indonesia.
            Menurut Sujiwo tejo, di negeri #Jancukers setiap jomblo diberi pasangan part timer oleh negara. Negeri #Jancukers tak cuma memelihara fakir miskin dan anak- anak terlantar. Kaum jomblo termasuk bagian yang paling sah diperhatikan. Rakyat kehilangan motivasi sudah biasa. Permen mereka diambil ngambek. Layangan mereka diambil mutung. Itu semua sudah lumrah, selumrah tikus bersungut-sungut ketika lumbung padinya kita ambil. Di negeri #Jancukers mobil kepresidenan mengalah terhadap mobil pengangkut perempuan mau melahirkan. Siapapun perempuan itu, pakai tas Hermes maupun tas kresek.
Di negeri #Jancukers ini juga di ceritakan bahwa, toilet tidak semahal yang di Gedung DPR kita. Meski murah, di ruang itu etika sangat terjaga. Sekat-sekat tata ruangnya sedemikian sehingga kalau ada guru kencing berdiri murid tidak akan dapat kencing berlari-larian. Kecuali si bocah memang ingin menabrak-nabrak partisi supaya para dokter punya kerjaan. Believe it or not, di negeri #Jancukers nyaris tak pernah ada bentrok antar suporter bola, karena di stadion sebelum berlangsungnya laga, puluhan ribu penonton bola sudah dihidangi prasmanan bermutu. Dan di negeri #Jancukers setiap orang yang bermasalah makanya ditanggung masing-masing mertua. Di negeri #Jancukers tak ada air mata yang dihapus dengan tisu. Semua tangis diseka oleh tangan kekasih. Semua yang ada dalam buku ini menceritakan tantang negeri idaman Sujiwo tejo yang aman tentram, dengan peraturanya yang konyol.
Nilai-nilai
            Buku ini sebagai khayalan dan juga cita-cita untuk sebuah negara yang ideal. Negara yang tidak disesaki oleh kakunya formalitas, protokoler, dan kesopan-santunan yang tampak baik tetapi sebenarnya palsu. buku ini juga ditulis dengan gaya yang kocak tetapi sarat makna bagi yang bisa memahaminya. Buku ini terdiri dari 85 sub judul yang masing-masing sub judulnya mengangkat tema yang berbeda mulai dari sosial, politik ,agama, olahraga, kebudayaan, selebritis, sampai IPTEK.
            Dari buku ini, Indonesia, negeri kita ini, mulai banyak muncul permasalahan, mulai dari permasalahan yang kecil sampai yang besar. Tetapi dengan bertopeng kesopan-santunan, sebagian besar masalah itu tidak terselesaikan dan justru berujung buntu. Maka, Republik ini  muncul sebagai negara khayalan pembanding untuk dijadikan cermin bagi Indonesia tentang sebuah negara ideal. Paling tidak bagi rakyat kecil khususnya, yang dilupakan  pimpinanya karena uang dan kekuasaan.

Merefleksi Nilai-nilai
            Buku yang berjudul Republik #Jancukers ini dapat digunakan sebagai cerminan bagi Indonesia tentang sebuah negara ideal. Paling tidak bagi rakyat kecil khususnya, yang dilupakan  pimpinanya karena uang dan kekuasaan. Dari buku ini kita dapat berimajinasi memiliki negara sendiri yang bebas dengan aturan-aturanya. Dalam buku ini juga, kita diajak untuk instrospeksi diri agar tidak hanya mempercantik tampilan luar saja. Tetapi yang terpenting adalah tampilan jiwa. Tidak sedikit kita melihat para koruptor selalu menebar senyum dan janji pada rakyat. Sekarang bukan waktunya lagi tertipu. Masyakarakat kian cerdas, seyogianya para pemegang kuasa berbenah diri dengan melaksanakan tugasnya secara profesional dan bertanggungjawab. Dengan membaca buku ini membuka pikiran para pembaca akan terwujudnya suatu negara yang damai, adil dan tentram. Membuat masyarakat memiliki jiwa yang kuat. Jiwa yang tidak mudah putus asa.


Artikel Reflektif
KEJUTAN LUAR BIASA DALAM HIDUPKU
Oleh : Tangguh Murdaning R.

Apa dayaku, sebagai anak orang tak mampu, yang ingin mengejar impianku. Ketika itu, aku duduk di bangku smp, orang tuaku menginginkanku untuk bisa memperoleh bidikmisi di universitas nanti. Oleh karena itu, setiap hari selalu dituntut untuk belajar supaya pintar dan dapat apa yang diinginkan. Ketika aku sudah naik ke jenjang SMA, orang tuaku lebih rajin lagi mengingatkanku untuk belajar, supaya teraihnya keinginan agar aku bisa mendapatkan bidikmisi tersebut. Di SMA aku masuk jurusan IPA, yang katanya jurusan yang paling rajin dan terkenal pintar anak-anaknya. Sebenarnya aku juga sangat menginginkan masuk ke jurusan IPA tersebut. Tapi seiring berjalanya waktu entah kenapa ternyata aku kurang mengikuti pelajaran kimia, padahal aku sangat suka matematika. nilai kimiaku kurang begitu membanggakan. Walaupun aku giat belajar, namun apa yang ku pelajari dari kimia tersebut tidak ada yang aku pahami. Hanya beberapa yang bisa aku pahami, namun selain itu tidak sama sekali.
Waktupun terus berjalan. Ketika selesai UN aku di pusingkan dengan pilihan PTN yang aku pilih untuk melanjutkan jalan mewujudkan impianku. dan pada akhirnya aku memilih Universitan Negeri Malang ini. Pada awalnya aku sangat ketinggalan informasi tentang apa itu bidikmisi dan bagaimana cara mendaftarnya. Suatu ketika ada temanku yang datang kerumahku untuk di antar kerumah guru BK. Untuk bertanya tanya tentang bagaimana mengajukan bidikmisi. akhirnya hari itu juga kami langsung ke sekolahan untuk memproses bidikmisi tersebut, yang katanya hari itu adalah hari terakhir mendaftar bidikmisi. setelah beberapa waktu muncullah pengumuman snmptn. Namun sayang, aku belum beruntung untuk masuk ke Universitas yang aku tuju. Lalu aku bertekad untuk bisa masuk melalui jalur mandiri, aku mendaftarkan diri jalur mandiri dengan KAP dan PIN dari risetdikti. Berharap nanti bisa dapat bidikmisi yang diinginkan orang tuaku, karena kami orang tak mampu.  Setelah pengumuman tes mandiri, namaku termasuk dalam peserta yang diterima. Alangkah senangnya hati aku. Lebih senang lagi karena dalam biodataku tertera sebagai pelamar bidikmisi. aku senang karena bisa melihat orang tuaku bahagia. Namun, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. beberapa hari sebelum regristrasi di Graha Caktlrawala yang sangat megah itu, aku cek lagi biodata mahasiswa onlineku, ternyata aku bukan lagi sebagai peserta bidikmisi. Informasi ini aku sampaikan ke orang tua aku dan langsung membuat mereka kaget. Dalam hati mereka mungkin berkata begini "dapat darimana uang sebanyak itu?" Karena dalam keluarga kami uang segitu adalah uang yang lumayan banyak. Ketika itu juga semangat aku untuk melanjutkan setudy aku ke UM langsung hilang seketika, karena aku merasa iba dengan orang tuaku. Namun mereka dengan bijak mennyemangatiku untuk tetap melanjutkan study ke UM. Karena kekurangan biaya, ayahku sendiri datang ke UM untuk mencari keringanan untuk UKT dan SPSA yang di bayarkan, dan ayah aku menemui wakil dekan 2 yaitu Bapak Roekhan. Dari situ kami mendapat keringanan untuk bisa mencicil pembayaran UKT dan SPSA, dan akhirnya kami bisa mencicil unyuk pembayaran UKT dan SPSA tersebut.
Hari-hari kujalani di UM tercinta ini, dan aku sudah tidak memikirkan tentang bidikmisi. Karena mungkin kecewanya aku dengan bidikmisi itu. dan tiap hari aku kepikiran apakah tetap bisa orang tua aku membiayaiku. Pikiran tersebut selalu mmembebani pikiranku ketika belajar di kampus, maupun mengerjakan tugas di kos. tidak terasa sudah sebulan aku belajar di sini, dan tak lagi memikirkan bidikmisi. Suatu saat ada temanku yang mengatakan padaku bahwa namaku tercantum dalam mahasiswa yang menerima bidikmisi. Aku kaget tidak percaya, dan aku juga kurang begitu yakin dengan apa yang diberitahukan temanku karena pengalamanku yang telah lalu. Waktu itu aku segera mencari informasi tentang bagaimana aku harus berbuat, dan aku di sarankan untuk ke gedung A3 untuk menyelesaikan berkas-berkasku. Aku tidak berani bilang kepada orang tuaku, takutnya nanti setelah aku bilang ke orang tua aku, ternyata aku tidak jadi dapat, dan membuat mereka kecewa lagi, jadi aku menyeleseikan validasi tanpa sepengetahuan orang tuaku. tetapi suatu ketika orang tua aku diberi tahu temanya yang kebetulan anaknya juga penerima bidikmisi, bahwa aku juga termasuk dalam penerima bidikmisi. Akhirnya aku juga memberitahu mereka kalau aku termasuk dalam bidikmisi. kelihatanya mereka senang mendengar bahwa aku adalah penerima bidikmisi. Mereka selalu mengingatkanku untuk terus berdoa supaya dilancarkan segala urusan aku. Mereka juga mendoakan yang terbaik untukku. Mungkin bagi mereka ada kebanggaan tersendiri kalau aku penerima bidikmisi. mereka terlihat sangat bangga kepadaku. Aku juga senang bisa membuat mereka bangga. Akan tetapi, dibalik kesenangan mereka, dibalik kebanggaan mereka, dan di balik kesenanganku melihat mereka, sampai detik ini aku masih tidak percaya, bahwa aku adalah mahasiswa penerima bidikmisi. Dari sini aku mengambil hikmah, bahwa tidak ada usaha yang sia-sia. 


Puisi Reflektif

UNTUKMU KAWANKU
T. MURDANING R.

Wahai kau anak rakyat
yang mengaku calon pejabat
Sudahkah kau berdompet padat?
Benarkah kau anak orang hebat?
Bila tak, niscaya kau salah tempat

Kita hidup di Negeri yang kaya, katanya
Sumber daya dimana-mana, benar adanya
Sadarlah! Itu bukan milik rakyat jelata
Melainkan milik iblis yang terus membuncitkan perutnya

Rakyat kecil bisa apa?
Hanya bisa teriak dan minta-minta
Semangat, kesungguhan, tekad dan usaha tak ada harganya
Dibanding mereka yang punya daya

Wahai kau anak melarat
          Yang bercita jadi pejabat,
Tengok keluargamu!
          Yang sudah berlumbung kering
          Memikirkanmu dengan pusing

Apa mamu? Mengejar cita di Negeri semu?
Lupakan impianmu



 Tugas 2


1.      Menganalisis Struktur Isi dan Ciri Bahasa Teks
a.      Teks Editorial
BANJIR BAGIAN DARI INDONESIA

            Siapa yang tidak kenal dengan bencana banjir? Banjir di Indonesia sudah seperti perayaan yang setiap tahun ada. Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan atau seiringnya curah hujan. Penyebab terjadinya banjir yaitu penyumbatan aliran sungai yang disebabkan seringnya membuah sampah di sungai dengan sembarangan. Bisa jadi dengan cara penggundulan hutan yang dilakukan oleh ulah tangan manusia karena sikap manusia yang berfikir singkat tanpa berfikir ke depannya sebelum bertindak, sewenang – wenangnya sendiri terhadap lingkungan. Tindakan tersebut berupa penebangan hutan yang tidak menggunakan system tebang pilih, akibatnya tidak ada pohon untuk menyerap air sehingga air mengalir tanpa terkendali. Dampak yang ditimbulkan dari banjir yaitu menimbulkan korban jiwa, rusaknya saran dan prasarana, dan timbulnya berbagai macam penyakit.
            Banjir tidak boleh dibiarkan menjadi ritual tahunan yang dari tahun ke tahun bukan berkurang melainkan malah bertambah parah. Kawasan yang terendam air makin meluas karena sekarang diperkirakan tidak kurang 70% wilayah sekitar mengalami banjir. Setiap ada banjir, mengalami banyak kerugian yang sangat besar, tiap bencana pada dasarnya memiliki hikmah yang sama meskipun secara teknis penjelasannya bias berbeda. Ada satu hal yang tidak akan pernah dipisahkan dari semua itu yakni bagaimana manusia seharusnya belajar dari alam. Akibat ulah manusia juga bencana itu datang dari waktu ke waktu dan semakin parah. Bahkan masalah itu jauh lebih besar lahan kota dihabiskan bangunan beton yang menjulang tinggi ataupun bangunan yang lain. Kesadaran yang semacam itu hanya muncul sesaat pada saat terjadi bencana seperti banjir, setelah itu orang akan kembali kepada kehidupan normal dan melupakan bencana banjir tersebut. Seharusnya kita harus sadar dalam bencana banjir tersebut.
“Mari Kita Sama – Sama Menanggulangi Bencana Banjir Dengan Menghilangkan Kebiasaan Membuang Sampah Sembarangan Dan Mari Kita Menghijaukan Negara Indonesia Ini”.

1.      Analisis Struktur Isi Teks Editorial  
Teks
Struktur
Siapa yang tidak kenal dengan bencana banjir? Banjir di Indonesia sudah seperti perayaan yang setiap tahun ada. Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan atau seiringnya curah hujan. Penyebab terjadinya banjir yaitu penyumbatan aliran sungai yang disebabkan seringnya membuah sampah di sungai dengan sembarangan. Bisa jadi dengan cara penggundulan hutan yang dilakukan oleh ulah tangan manusia karena sikap manusia yang berfikir singkat tanpa berfikir ke depannya sebelum bertindak, sewenang – wenangnya sendiri terhadap lingkungan. Tindakan tersebut berupa penebangan hutan yang tidak menggunakan system tebang pilih, akibatnya tidak ada pohon untuk menyerap air sehingga air mengalir tanpa terkendali.

Pernyataan Umum





        Penyebab
Dampak yang ditimbulkan dari banjir yaitu menimbulkan korban jiwa, rusaknya saran dan prasarana, dan timbulnya berbagai macam penyakit.
            Banjir tidak boleh dibiarkan menjadi ritual tahunan yang dari tahun ke tahun bukan berkurang melainkan malah bertambah parah. Kawasan yang terendam air makin meluas karena sekarang diperkirakan tidak kurang 70% wilayah sekitar mengalami banjir. Setiap ada banjir, mengalami banyak kerugian yang sangat besar, tiap bencana pada dasarnya memiliki hikmah yang sama meskipun secara teknis penjelasannya bias berbeda. Ada satu hal yang tidak akan pernah dipisahkan dari semua itu yakni bagaimana manusia seharusnya belajar dari alam. Akibat ulah manusia juga bencana itu datang dari waktu ke waktu dan semakin parah. Bahkan masalah itu jauh lebih besar lahan kota dihabiskan bangunan beton yang menjulang tinggi ataupun bangunan yang lain. Kesadaran yang semacam itu hanya muncul sesaat pada saat terjadi bencana      seperti banjir, setelah itu orang akan kembali kepada kehidupan normal dan melupakan bencana banjir tersebut. Seharusnya kita harus sadar dalam bencana banjir tersebut.

          Akibat



         
             
                 
              ARGUMENTASI





      


         


             Saran







      
“Mari Kita Sama – Sama Menanggulangi Bencana Banjir Dengan Menghilangkan Kebiasaan Membuang Sampah Sembarangan Dan Mari Kita Menghijaukan Negara Indonesia Ini”.
Pernyataan Ulang Pendapat
(Ajakan)

2.      Ciri Bahasa Teks  Editorial
No.
Ciri
Contoh
1.
Menggunakan bahasa sehari-hari
Seharusnya kita harus sadar dalam bencana banjir tersebut.
2.
Menggunakan kalimat yang seolah kita harus mengetahui atau mengalaminya
Kawasan yang terendam air makin meluas karena sekarang diperkirakan tidak kurang 70% wilayah sekitar mengalami banjir.
3.
Menggunakan kalimat penjelas yang tidak berstruktur tetap/ tidak memakai nomor urut
. Tindakan tersebut berupa penebangan hutan yang tidak menggunakan system tebang pilih, akibatnya tidak ada pohon untuk menyerap air sehingga air mengalir tanpa terkendali.
4.
Menggunakan konjungsi temporal
      Bisa jadi...
      Bahkan...
      Seharusnya...
5.
Menggunakan konjungsi yang menunjukan akibat
      Akibatnya…

6.
Menggunakan konjungsi yang menunjukan saran
      Seharusnya…

 

a.      Teks LHO

PANTAI PRIGI

Kabupaten Trenggalek merupakan salah satu daerah di Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia di bagian selatan. Sehingga, kabupaten ini punya beberapa pantai yang juga sekaligus berpotensi sebagai tempat wisata.
Salah satu pantai yang dapat kita temukan di Kabupaten Trenggalek adalah Pantai Prigi atau juga sering disebut dengan Pantai Pasir Putih Prigi. Lokasi pantai ini berada di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo. Jaraknya sekitar 48 km ke arah selatan dari pusat kota Trenggalek.
Pantai Prigi adalah salah satu wisata pantai paling terkenal di Trenggalek. Karena merupakan pantai yang berada di kawasan pesisir Samudra Hindia, maka Pantai Prigi merupakan bagian dari pantai selatan di Pulau Jawa.
Berbeda dengan pantai-pantai di deretan pantai selatan yang umumnya memiliki ombak yang tinggi, Pantai Prigi cenderung memiliki ombak yang tenang sehingga pantai ini cukup aman untuk berenang. Bahkan, berenang merupakan salah satu aktivitas paling digemari di pantai ini, ditambah lagi prmainan banana boat menambah keseruan di pantai ini.
Sesuai dengan nama panjangnya, Pantai Pasir Putih Prigi, pantai ini memiliki pasir berwarna putih kecoklatan. Selain berfungsi sebagai tempat wisata, Pantai Prigi juga merupakan salah satu pusat kegiatan nelayan di Trenggalek. Deretan perahu nelayan yang sedang diparkir di bibir pantai akan banyak kita jumpai saat mengunjungi pantai ini. Setiap tahun, pada bulan Selo pada penanggalan Jawa, di Pantai Prigi selalu diadakan kegiatan yang disebut dengan larung semboyo. Upacara adat ini merupakan salah satu kearifan lokal warga setempat sebagai bentuk terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa karna memberikan kekayaan laut yang melimpah kepada nelayan.
Di Pantai Prigi kita tidak hanya bisa berenang atau bermain-main di tepian pantai saja. Jika ingin mengelilingi pantai menggunakan perahu, beberapa perahu milik nelayan juga disewakan untuk keperluan itu. Ongkos naik perahu di Pantai Prigi sekitar Rp 10.000 untuk satu orang. Perahu biasanya baru akan berangkat setelah penumpangnya mencapai minimal 10 orang. Dari atas perahu kita bisa menikmati keindahan Pantai Prigi dengan lebih intim. Barisan bukit-bukit akan menjadi pemandangan yang menemani perjalanan.
Di sekitar Pantai Prigi juga terdapat hutan mangrove. Setelah puas bermain di pantai, kita bisa mampir ke hutan tersebut untuk menikmati keindahan lainnya. Fasilitas yang ada di Pantai Prigi sudah cukup lengkap. Selain warung serta toilet sebagai fasilitas standard, di sekitar pantai juga sudah ada penginapan bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana malam di sekitar Pantai Prigi.
a.      Analisis Struktur Isi
Pernyataan Umum :  Kabupaten Trenggalek merupakan salah satu daerah di Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia di bagian selatan. Sehingga, kabupaten ini punya beberapa pantai yang juga sekaligus berpotensi sebagai tempat wisata.

Aspek yang Dilaporkan : Pantai Prigi adalah salah satu wisata pantai paling terkenal di Trenggalek. Karena merupakan pantai yang berada di kawasan pesisir Samudra Hindia, maka Pantai Prigi merupakan bagian dari pantai selatan di Pulau Jawa.
Berbeda dengan pantai-pantai di deretan pantai selatan yang umumnya memiliki ombak yang tinggi, Pantai Prigi cenderung memiliki ombak yang tenang sehingga pantai ini cukup aman untuk berenang. Bahkan, berenang merupakan salah satu aktivitas paling digemari di pantai ini, ditambah lagi prmainan banana boat menambah keseruan di pantai ini.


Aspek yang Dilaporkan : Sesuai dengan nama panjangnya, Pantai Pasir Putih Prigi, pantai ini memiliki pasir berwarna putih kecoklatan. Selain berfungsi sebagai tempat wisata, Pantai Prigi juga merupakan salah satu pusat kegiatan nelayan di Trenggalek. Deretan perahu nelayan yang sedang diparkir di bibir pantai akan banyak kita jumpai saat mengunjungi pantai ini. Setiap tahun, pada bulan Selo pada penanggalan Jawa, di Pantai Prigi selalu diadakan kegiatan yang disebut dengan larung semboyo. Upacara adat ini merupakan salah satu kearifan lokal warga setempat sebagai bentuk terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa karna memberikan kekayaan laut yang melimpah kepada nelayan.

Aspek yang Dilaporkan :  Di Pantai Prigi kita tidak hanya bisa berenang atau bermain-main di tepian pantai saja. Jika ingin mengelilingi pantai menggunakan perahu, beberapa perahu milik nelayan juga disewakan untuk keperluan itu. Ongkos naik perahu di Pantai Prigi sekitar Rp 10.000 untuk satu orang. Perahu biasanya baru akan berangkat setelah penumpangnya mencapai minimal 10 orang. Dari atas perahu kita bisa menikmati keindahan Pantai Prigi dengan lebih intim. Barisan bukit-bukit akan menjadi pemandangan yang menemani perjalanan.

Penutup : Di sekitar Pantai Prigi juga terdapat hutan mangrove. Setelah puas bermain di pantai, kita bisa mampir ke hutan tersebut untuk menikmati keindahan lainnya. Fasilitas yang ada di Pantai Prigi sudah cukup lengkap. Selain warung serta toilet sebagai fasilitas standard, di sekitar pantai juga sudah ada penginapan bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana malam di sekitar Pantai Prigi.
b.      Ciri Bahasa
No.
Ciri
Contoh
1.
Menggunakan bahasa sehari-hari
. Bahkan, berenang merupakan salah satu aktivitas paling digemari di pantai ini, ditambah lagi prmainan banana boat menambah keseruan di pantai ini.
2.
Menggunakan kalimat yang seolah kita harus mengetahui atau mengalaminya
Lokasi pantai ini berada di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo. Jaraknya sekitar 48 km ke arah selatan dari pusat kota Trenggalek.
3.
Menggunakan kalimat penjelas yang tidak berstruktur tetap
Di sekitar Pantai Prigi juga terdapat hutan mangrove.
4.
Menggunakan konjungsi temporal
      Bahkan...
5.
Menggunakan konjungsi yang menunjukan akibat
      Sehingga
      Karena…





Tugas 3



IDENTITAS BUKU

Judul Buku                :Gus Dur dalam Obrolan Gus Mus
Penulis/Editor            :K.H. Husein Muhammad
Penerbit                      :Noura Books
Tahun Terbit             : Oktober, 2015
Tebal                        : 179

Obrolan Hangat Seputar Gus Dur

Buku ini berjudul “Gus Dur dalam Obrolan Gus Mus”. Judul ini menarik, kareka mencatut dua nama tokoh nasional yang banyak dikagumi orang, baik itu Gus Dur atau Gus Mus. Buku ini ditulis oleh KH. Husein Muhammad, yang merupakan pendiri Perguruan Tinggi Institute Studi Islam Fahmina di Cirebon. Sosok penulis buku tersebut juga menarik perhatian saya, karena sebelumnya KH. Husein juga menulis tentang Gus Dur, yaitu “Sang Zahid; Mengarungi Sufisme Gus Dur” yang membicarakan Gus Dur dari perspektif kezahidan, yang mana buku tersebut memberikan pemahaman yang sangat baru dari sosok Gus Dur.
Buku ini ditulis Kiai Husein dalam bentuk renungan sepanjang proses percakapannya dengan Gus Mus. karena kedekatan beliau berdua (Gus Mus dan Kiai Husein) dengan Gus Dur, maka gambaran Gus Dur yang muncul dalam percakkapan pun terasa sangat riil sebagai sosok manusia seutuhnya.
Buku ini berisi semacam transkip percakapan KH. Husein dengan KH. Musthofa Bisri (Gus Mus), yang dalam pembicaraan itu banyak menyinggung cerita tentang Gus Dur. Putri pertama Gus Dur, Alissa Wahid dalam pengantar buku ini mengatakan apa yang disajikan dalam buku ini merupakan dalam istilahnya “sejarah pinggiran” yang berhasil direkam melalui percakapan dari kedua kiai tersebut. Tentu maksud dari sejarah pinggiran ini bukan bentuk penilaian negatif, tetapi lebih kepada penyebutan tentang kisah-kisah yang selama ini mungkin tidak banyak diketahui orang, dan masih diceritakan dari mulut ke mulut. Yang oleh KH. Husein ini direkam dalam bentuk tulisan, yang mungkin oleh sebagian orang tidak terpikirkan.

            Buku ini dapat menjadi semacam panduan bagi siapa pun yang ingin tahu sosok Gus Dur yang sesungguhnya. Karena, buku ini ditulis berdasarkan penuturan langsung sang sahabat, Gus Mus. Dengan bahasa tutur yang ringan, ilustrasi tokoh, dan beberapa komik, pembaca seolah dibawa langsung bertatap muka dengan sang tokoh. namun dalam buku ini banyak sekali penulisan yang salah, eperti kata depan di- yang seharusnya menjadi satu namun malah dipisah.
            ditengah zaman yang demikianlah, percakapan kedua kiai ini, barangali hanya satu diantara ribuan percakapan yang terjadi diantara para alim-arif, menjadi semaca oase yang menyejukkan. kita seperti dibawa lagi keruang ideal dimana pepatah, " Bagaikan padi:  semakin berisi semakin merunduk", masih hidup subur. kita melihat dua orang dengan kealiman dan kearifanyang begitu tinggi, saling berbagi cerita dan ilhamsaling mengngatkan dan saling memahami. beliau berdua tidak saling menunjukkan siappa yang terpintar, terkaa dn terpopuler.
          Barangkali itulah pelajaran yang paling berharga dari percakapan kedua alim-arif dan pelajaran yang bisa diambil dari buku ini. ilmu dan makna yangterlontar, serta dalil yang melengkapi percakapan, tentu sangat berharga. akan tetapi hal yang tak terkalahkan adalah pelajaran teladan sikap para kiai yang tawaduk dan saling menghargai. sikap-sikap itu sudah mencerminkan bagaimana para pecinta tuhan menghayati inti agama.


Tugas 4

1.      Jurnal Refleksi Perkuliahan Membaca Teks Nonilmiah/Informatif
Alhamdulillah, semester ini telah selesai dengan lancer tanpa ada hambatan yang berarti. Disemester dua ini saya mendapat banyak sekali pengalaman dan pengetahuan yang baru. Terutama dari mata kuliah membaca informatif ini. Mata kuliah iini menuntut saya untuk cermat dalam membaca sebuah teks, dan dituntut untuk lebih teliti lagi. Dengan adanya tugas tiap minggunya untuk melaporkan sebuah buku, saya memperoleh banyak pengalaman dan informasi dari buku yang say abaca. Dengan pembiasaan seperti saya bisa lebuh teliti lagi dan lebih kritis dalam membaca buku.
Namun, sebenarnya tugas ini memberatkan saya. Karena bukan hanya mata kuliah ini yang memberikan tugas, namun masih banyak tugas mata kuliah lain yang harus saya kerjakan. Dengan begitu membuat proses pemahaman pembacaan saya kurang maksimal. Sehingga isi yang disampaikan dalam buku kurang dapat saya terima dengan baik. Dibalik itu semua, dengan tugas tersebut makin menambah jumlah buku yang telah say abaca, yang awalnya saya jarang membaca buku, kali ini saya dituntut untuk membaca buku, dank arena itulah saya makin terbiasa membaca buku.
Suatu ketika diberikan cerita kemudian disuruh untuk membaca dengan teliti, setelah dibaca kemudian disuruh mengerjakan soal tersebut. Dengan percaya diri saya kerjakan soal tersebut dengan cepat. Setelah dijawab bersama akhirnya beberapa jawaban saya salah dan kesalahan tersebut pada tingkat kejeliannya saja, dan ternyata itu merupakan soal anak kelas 4 SD, rasanya benar-benar malu sekali. Mata kuliah ini juga mengajarkan tentang kesabaran dan ketelitian. Sering sekali Bu Endah mengatakan “dibaca lagi”, dan satu-satunya kalimat yang terlontar dengan sabar hanyalah itu ketika salah dalam menjawab soal yang beliau berikan. Sebenarnya dalam benak hati saya itu merupakan jawaban yang paling benar, ternyata tingkat ketelitian saya begitu kurang.
Dari keseluruhan tugas dan proses pembelajaran di kelas, mata kuliah ini menuntut saya untuk lebih jeli dan teliti lagi. Karena ketelitian itu sangatlah begitu penting dalam membaca, karena kurangnya ketelitian bisa mengakibatkan kurangnya pemahaman yang terkandung dalam isi buku. Saya sangat bersyukur karena mendapan mata kuliah ini, karena mengasah ketelitian saya dalam membaca.





 

1 komentar:

  1. refleksi itu bukan untuk orang lain tetapi apa yang Tangguh rasakan, pikirkan, renungkan setelah membaca buku.
    Teks editorial dan LHO sudah benar tetapi struktur isi dan ciri bahasanya belum benar. Ayo belajar lagi--pasti tidur waktu dijelaskan.
    Tulisanmu bagus-mengalir-enak dibaca. Teruslah berkarya--

    BalasHapus