NAMA :
TANGGUH MURDANING RAT
NIM :
160211600123
Tugas 1
1.
Teks
Refleksi Multimoda
Judul : Republik
#Jancukers
Penulis : Sujiwo Tejo
Penerbit : Buku Kompas, Jakarta
Cetakan
: November, 2012
Tebal : 400 Halaman
ISBN : 978-979-709-677-9
Catatan
tentang Kredibiltas Buku
Buku
ini ditulis oleh Sujiwo Tejo. Seniman yang satu
ini telah menorehkan genre tersendiri dalam seni pentas dengan kreativitasnya
yang orisinal. Sujiwo Tejo juga merupakan
pengasuh rubrik mingguan (Wayang Durangpo) Harian Jawa Pos. Jelas sekali bahwa
penulis sangat menguasai di bidangnya ini. Penerbit yang menerbitkan buku ini
juga sudah diakui sebagai penerbit yang berkualitas di Indonesia.
Ikhtisar
Sujiwo Tejo menulis buku ini sebagai refleksi dan
representasi sebuah negara yang ideal. Sebuah negara yang dicita-citakan oleh
Sujiwo Tejo. Negara yang tidak disesaki oleh kakunya formalitas, protokoler,
dan kesopan-santunan yang tampak baik tetapi sebenarnya palsu. Menurut Presiden
Jancukers, Bangsa harus berkarakter. Tapi, sebagus-bagusnya karakter bangsa
sebaiknya tidak lebih dari 140, karena ini adalah NKRI yaitu Negara Kesatuan
Retweet Indonesia.
Menurut
Sujiwo tejo, di negeri #Jancukers setiap jomblo diberi pasangan part timer oleh
negara. Negeri #Jancukers tak cuma memelihara fakir miskin dan anak- anak
terlantar. Kaum jomblo termasuk bagian yang paling sah diperhatikan. Rakyat
kehilangan motivasi sudah biasa. Permen mereka diambil ngambek. Layangan mereka
diambil mutung. Itu semua sudah lumrah, selumrah tikus bersungut-sungut ketika
lumbung padinya kita ambil. Di negeri #Jancukers mobil kepresidenan mengalah
terhadap mobil pengangkut perempuan mau melahirkan. Siapapun perempuan itu,
pakai tas Hermes maupun tas kresek.
Di negeri #Jancukers ini juga di
ceritakan bahwa, toilet tidak semahal yang di Gedung DPR kita. Meski murah, di
ruang itu etika sangat terjaga. Sekat-sekat tata ruangnya sedemikian sehingga
kalau ada guru kencing berdiri murid tidak akan dapat kencing berlari-larian.
Kecuali si bocah memang ingin menabrak-nabrak partisi supaya para dokter punya
kerjaan. Believe it or not, di negeri #Jancukers nyaris tak
pernah ada bentrok antar suporter bola, karena di stadion sebelum
berlangsungnya laga, puluhan ribu penonton bola sudah dihidangi prasmanan
bermutu. Dan di negeri #Jancukers setiap orang yang bermasalah makanya
ditanggung masing-masing mertua. Di negeri #Jancukers tak ada air mata yang
dihapus dengan tisu. Semua tangis diseka oleh tangan kekasih. Semua yang ada
dalam buku ini menceritakan tantang negeri idaman Sujiwo tejo yang aman
tentram, dengan peraturanya yang konyol.
Nilai-nilai
Buku ini
sebagai khayalan dan juga cita-cita untuk sebuah negara yang ideal. Negara yang
tidak disesaki oleh kakunya formalitas, protokoler, dan kesopan-santunan yang
tampak baik tetapi sebenarnya palsu. buku ini juga ditulis dengan gaya yang
kocak tetapi sarat makna bagi yang bisa memahaminya. Buku ini terdiri dari 85
sub judul yang masing-masing sub judulnya mengangkat tema yang berbeda mulai
dari sosial, politik ,agama, olahraga, kebudayaan, selebritis, sampai IPTEK.
Dari buku
ini, Indonesia, negeri kita ini, mulai banyak muncul permasalahan, mulai dari
permasalahan yang kecil sampai yang besar. Tetapi dengan bertopeng kesopan-santunan,
sebagian besar masalah itu tidak terselesaikan dan justru berujung buntu. Maka,
Republik ini muncul sebagai negara
khayalan pembanding untuk dijadikan cermin bagi Indonesia tentang sebuah negara
ideal. Paling tidak bagi rakyat kecil khususnya, yang dilupakan pimpinanya karena uang dan kekuasaan.
Merefleksi
Nilai-nilai
Buku
yang berjudul Republik #Jancukers ini dapat digunakan sebagai cerminan bagi Indonesia tentang sebuah negara
ideal. Paling tidak bagi rakyat kecil khususnya, yang dilupakan pimpinanya karena uang dan kekuasaan. Dari
buku ini kita dapat berimajinasi memiliki negara sendiri yang bebas dengan
aturan-aturanya. Dalam buku ini juga, kita diajak untuk instrospeksi diri agar tidak hanya mempercantik tampilan luar
saja. Tetapi yang terpenting adalah tampilan jiwa. Tidak sedikit kita melihat
para koruptor selalu menebar senyum dan janji pada rakyat. Sekarang bukan
waktunya lagi tertipu. Masyakarakat kian cerdas, seyogianya para pemegang kuasa
berbenah diri dengan melaksanakan tugasnya secara profesional dan
bertanggungjawab. Dengan
membaca buku ini membuka pikiran para pembaca akan terwujudnya suatu negara
yang damai, adil dan tentram. Membuat masyarakat memiliki jiwa yang kuat. Jiwa
yang tidak mudah putus asa.
Artikel Reflektif
KEJUTAN LUAR BIASA
DALAM HIDUPKU
Oleh : Tangguh
Murdaning R.
Apa dayaku, sebagai anak orang tak mampu, yang ingin mengejar
impianku. Ketika itu, aku duduk di bangku smp, orang tuaku menginginkanku untuk
bisa memperoleh bidikmisi di universitas nanti. Oleh karena itu, setiap hari
selalu dituntut untuk belajar supaya pintar dan dapat apa yang diinginkan.
Ketika aku sudah naik ke jenjang SMA, orang tuaku lebih rajin lagi
mengingatkanku untuk belajar, supaya teraihnya keinginan agar aku bisa
mendapatkan bidikmisi tersebut. Di SMA aku masuk jurusan IPA, yang katanya
jurusan yang paling rajin dan terkenal pintar anak-anaknya. Sebenarnya aku juga
sangat menginginkan masuk ke jurusan IPA tersebut. Tapi seiring berjalanya
waktu entah kenapa ternyata aku kurang mengikuti pelajaran kimia, padahal aku
sangat suka matematika. nilai kimiaku kurang begitu membanggakan. Walaupun aku
giat belajar, namun apa yang ku pelajari dari kimia tersebut tidak ada yang aku
pahami. Hanya beberapa yang bisa aku pahami, namun selain itu tidak sama
sekali.
Waktupun terus berjalan. Ketika selesai UN aku di
pusingkan dengan pilihan PTN yang aku pilih untuk melanjutkan jalan mewujudkan
impianku. dan pada akhirnya aku memilih Universitan Negeri Malang ini. Pada
awalnya aku sangat ketinggalan informasi tentang apa itu bidikmisi dan
bagaimana cara mendaftarnya. Suatu ketika ada temanku yang datang kerumahku
untuk di antar kerumah guru BK. Untuk bertanya tanya tentang bagaimana
mengajukan bidikmisi. akhirnya hari itu juga kami langsung ke sekolahan untuk
memproses bidikmisi tersebut, yang katanya hari itu adalah hari terakhir
mendaftar bidikmisi. setelah beberapa waktu muncullah pengumuman snmptn. Namun
sayang, aku belum beruntung untuk masuk ke Universitas yang aku tuju. Lalu aku
bertekad untuk bisa masuk melalui jalur mandiri, aku mendaftarkan diri jalur
mandiri dengan KAP dan PIN dari risetdikti. Berharap nanti bisa dapat bidikmisi
yang diinginkan orang tuaku, karena kami orang tak mampu. Setelah pengumuman tes mandiri, namaku
termasuk dalam peserta yang diterima. Alangkah senangnya hati aku. Lebih senang
lagi karena dalam biodataku tertera sebagai pelamar bidikmisi. aku senang
karena bisa melihat orang tuaku bahagia. Namun, kebahagiaan itu tidak
berlangsung lama. beberapa hari sebelum regristrasi di Graha Caktlrawala yang
sangat megah itu, aku cek lagi biodata mahasiswa onlineku, ternyata aku bukan
lagi sebagai peserta bidikmisi. Informasi ini aku sampaikan ke orang tua aku
dan langsung membuat mereka kaget. Dalam hati mereka mungkin berkata begini
"dapat darimana uang sebanyak itu?" Karena dalam keluarga kami uang
segitu adalah uang yang lumayan banyak. Ketika itu juga semangat aku untuk
melanjutkan setudy aku ke UM langsung hilang seketika, karena aku merasa iba
dengan orang tuaku. Namun mereka dengan bijak mennyemangatiku untuk tetap
melanjutkan study ke UM. Karena kekurangan biaya, ayahku sendiri datang ke UM
untuk mencari keringanan untuk UKT dan SPSA yang di bayarkan, dan ayah aku
menemui wakil dekan 2 yaitu Bapak Roekhan. Dari situ kami mendapat keringanan
untuk bisa mencicil pembayaran UKT dan SPSA, dan akhirnya kami bisa mencicil
unyuk pembayaran UKT dan SPSA tersebut.
Hari-hari kujalani di UM tercinta ini, dan aku sudah tidak
memikirkan tentang bidikmisi. Karena mungkin kecewanya aku dengan bidikmisi
itu. dan tiap hari aku kepikiran apakah tetap bisa orang tua aku membiayaiku.
Pikiran tersebut selalu mmembebani pikiranku ketika belajar di kampus, maupun
mengerjakan tugas di kos. tidak terasa sudah sebulan aku belajar di sini, dan
tak lagi memikirkan bidikmisi. Suatu saat ada temanku yang mengatakan padaku
bahwa namaku tercantum dalam mahasiswa yang menerima bidikmisi. Aku kaget tidak
percaya, dan aku juga kurang begitu yakin dengan apa yang diberitahukan temanku
karena pengalamanku yang telah lalu. Waktu itu aku segera mencari informasi
tentang bagaimana aku harus berbuat, dan aku di sarankan untuk ke gedung A3
untuk menyelesaikan berkas-berkasku. Aku tidak berani bilang kepada orang
tuaku, takutnya nanti setelah aku bilang ke orang tua aku, ternyata aku tidak
jadi dapat, dan membuat mereka kecewa lagi, jadi aku menyeleseikan validasi
tanpa sepengetahuan orang tuaku. tetapi suatu ketika orang tua aku diberi tahu
temanya yang kebetulan anaknya juga penerima bidikmisi, bahwa aku juga termasuk
dalam penerima bidikmisi. Akhirnya aku juga memberitahu mereka kalau aku
termasuk dalam bidikmisi. kelihatanya mereka senang mendengar bahwa aku adalah
penerima bidikmisi. Mereka selalu mengingatkanku untuk terus berdoa supaya
dilancarkan segala urusan aku. Mereka juga mendoakan yang terbaik untukku.
Mungkin bagi mereka ada kebanggaan tersendiri kalau aku penerima bidikmisi.
mereka terlihat sangat bangga kepadaku. Aku juga senang bisa membuat mereka
bangga. Akan tetapi, dibalik kesenangan mereka, dibalik kebanggaan mereka, dan
di balik kesenanganku melihat mereka, sampai detik ini aku masih tidak percaya,
bahwa aku adalah mahasiswa penerima bidikmisi. Dari sini aku mengambil hikmah,
bahwa tidak ada usaha yang sia-sia.
Puisi Reflektif
UNTUKMU KAWANKU
T. MURDANING R.
Wahai kau anak rakyat
yang mengaku calon pejabat
Sudahkah kau berdompet padat?
Benarkah kau anak orang hebat?
Bila tak, niscaya kau salah tempat
Kita hidup di Negeri yang kaya,
katanya
Sumber daya dimana-mana, benar
adanya
Sadarlah! Itu bukan milik rakyat
jelata
Melainkan milik iblis yang terus
membuncitkan perutnya
Rakyat kecil bisa apa?
Hanya bisa teriak dan minta-minta
Semangat, kesungguhan, tekad dan
usaha tak ada harganya
Dibanding mereka yang punya daya
Wahai kau anak melarat
Yang
bercita jadi pejabat,
Tengok keluargamu!
Yang
sudah berlumbung kering
Memikirkanmu
dengan pusing
Apa mamu? Mengejar cita di Negeri
semu?
Lupakan impianmuTugas 2
1. Menganalisis Struktur Isi dan Ciri Bahasa Teks
a.
Teks Editorial
BANJIR
BAGIAN DARI INDONESIA
Siapa yang tidak
kenal dengan bencana banjir? Banjir di Indonesia sudah seperti perayaan yang
setiap tahun ada. Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang
berlebihan merendam daratan atau seiringnya curah hujan. Penyebab terjadinya
banjir yaitu penyumbatan aliran sungai yang disebabkan seringnya membuah sampah
di sungai dengan sembarangan. Bisa jadi dengan cara penggundulan hutan yang
dilakukan oleh ulah tangan manusia karena sikap manusia yang berfikir singkat
tanpa berfikir ke depannya sebelum bertindak, sewenang – wenangnya sendiri
terhadap lingkungan. Tindakan tersebut berupa penebangan hutan yang tidak
menggunakan system tebang pilih, akibatnya tidak ada pohon untuk menyerap air
sehingga air mengalir tanpa terkendali. Dampak yang ditimbulkan dari banjir
yaitu menimbulkan korban jiwa, rusaknya saran dan prasarana, dan timbulnya
berbagai macam penyakit.
Banjir tidak boleh
dibiarkan menjadi ritual tahunan yang dari tahun ke tahun bukan berkurang melainkan
malah bertambah parah. Kawasan yang terendam air makin meluas karena sekarang
diperkirakan tidak kurang 70% wilayah sekitar mengalami banjir. Setiap ada
banjir, mengalami banyak kerugian yang sangat besar, tiap bencana pada dasarnya
memiliki hikmah yang sama meskipun secara teknis penjelasannya bias berbeda.
Ada satu hal yang tidak akan pernah dipisahkan dari semua itu yakni bagaimana
manusia seharusnya belajar dari alam. Akibat ulah manusia juga bencana itu
datang dari waktu ke waktu dan semakin parah. Bahkan masalah itu jauh lebih
besar lahan kota dihabiskan bangunan beton yang menjulang tinggi ataupun
bangunan yang lain. Kesadaran yang semacam itu hanya muncul sesaat pada saat
terjadi bencana seperti banjir, setelah itu orang akan kembali kepada kehidupan
normal dan melupakan bencana banjir tersebut. Seharusnya kita harus sadar dalam
bencana banjir tersebut.
“Mari Kita Sama – Sama Menanggulangi Bencana Banjir Dengan
Menghilangkan Kebiasaan Membuang Sampah Sembarangan Dan Mari Kita Menghijaukan
Negara Indonesia Ini”.
1. Analisis Struktur Isi
Teks Editorial
|
Teks
|
Struktur
|
|
Siapa yang
tidak kenal dengan bencana banjir? Banjir di Indonesia sudah seperti perayaan
yang setiap tahun ada. Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air
yang berlebihan merendam daratan atau seiringnya curah hujan. Penyebab
terjadinya banjir yaitu penyumbatan aliran sungai yang disebabkan seringnya
membuah sampah di sungai dengan sembarangan. Bisa jadi dengan cara
penggundulan hutan yang dilakukan oleh ulah tangan manusia karena sikap
manusia yang berfikir singkat tanpa berfikir ke depannya sebelum bertindak,
sewenang – wenangnya sendiri terhadap lingkungan. Tindakan tersebut berupa
penebangan hutan yang tidak menggunakan system tebang pilih, akibatnya tidak
ada pohon untuk menyerap air sehingga air mengalir tanpa terkendali.
|
Pernyataan Umum
Penyebab
|
|
Dampak yang ditimbulkan
dari banjir yaitu menimbulkan korban jiwa, rusaknya saran dan prasarana, dan
timbulnya berbagai macam penyakit.
Banjir tidak boleh dibiarkan
menjadi ritual tahunan yang dari tahun ke tahun bukan berkurang melainkan
malah bertambah parah. Kawasan yang terendam air makin meluas karena sekarang
diperkirakan tidak kurang 70% wilayah sekitar mengalami banjir. Setiap ada
banjir, mengalami banyak kerugian yang sangat besar, tiap bencana pada
dasarnya memiliki hikmah yang sama meskipun secara teknis penjelasannya bias
berbeda. Ada satu hal yang tidak akan pernah dipisahkan dari semua itu yakni
bagaimana manusia seharusnya belajar dari alam. Akibat ulah manusia juga
bencana itu datang dari waktu ke waktu dan semakin parah. Bahkan masalah itu
jauh lebih besar lahan kota dihabiskan bangunan beton yang menjulang tinggi
ataupun bangunan yang lain. Kesadaran yang semacam itu hanya muncul sesaat
pada saat terjadi bencana seperti banjir, setelah itu
orang akan kembali kepada kehidupan normal dan melupakan bencana banjir
tersebut. Seharusnya kita harus sadar dalam bencana banjir tersebut.
|
Akibat
ARGUMENTASI
Saran
|
|
“Mari Kita Sama – Sama
Menanggulangi Bencana Banjir Dengan Menghilangkan Kebiasaan Membuang Sampah
Sembarangan Dan Mari Kita Menghijaukan Negara Indonesia Ini”.
|
Pernyataan
Ulang Pendapat
(Ajakan)
|
2.
Ciri Bahasa Teks Editorial
|
No.
|
Ciri
|
Contoh
|
|
1.
|
Menggunakan bahasa
sehari-hari
|
Seharusnya kita
harus sadar dalam bencana banjir tersebut.
|
|
2.
|
Menggunakan
kalimat yang seolah kita harus mengetahui atau mengalaminya
|
Kawasan
yang terendam air makin meluas karena sekarang diperkirakan tidak kurang 70%
wilayah sekitar mengalami banjir.
|
|
3.
|
Menggunakan
kalimat penjelas yang tidak berstruktur tetap/ tidak memakai nomor urut
|
.
Tindakan tersebut berupa penebangan hutan yang tidak menggunakan system
tebang pilih, akibatnya tidak ada pohon untuk menyerap air sehingga air
mengalir tanpa terkendali.
|
|
4.
|
Menggunakan
konjungsi temporal
|
�
Bisa jadi...
�
Bahkan...
�
Seharusnya...
|
|
5.
|
Menggunakan konjungsi
yang menunjukan akibat
|
� Akibatnya…
|
|
6.
|
Menggunakan
konjungsi yang menunjukan saran
|
� Seharusnya…
|
a.
Teks LHO
PANTAI PRIGI
Kabupaten Trenggalek merupakan salah
satu daerah di Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia di
bagian selatan. Sehingga, kabupaten ini punya beberapa pantai yang juga
sekaligus berpotensi sebagai tempat wisata.
Salah satu pantai yang dapat kita
temukan di Kabupaten Trenggalek adalah Pantai Prigi atau juga sering disebut
dengan Pantai Pasir Putih Prigi. Lokasi pantai ini berada di Desa
Tasikmadu, Kecamatan Watulimo. Jaraknya sekitar 48 km ke arah selatan dari
pusat kota Trenggalek.
Pantai
Prigi adalah salah satu wisata pantai paling terkenal di
Trenggalek. Karena merupakan pantai yang berada di kawasan pesisir Samudra
Hindia, maka Pantai Prigi merupakan bagian dari pantai selatan di Pulau Jawa.
Berbeda dengan pantai-pantai di
deretan pantai selatan yang umumnya memiliki ombak yang tinggi, Pantai Prigi
cenderung memiliki ombak yang tenang sehingga pantai ini cukup aman untuk
berenang. Bahkan, berenang merupakan salah satu aktivitas paling digemari di
pantai ini, ditambah lagi prmainan banana boat menambah keseruan di pantai ini.
Sesuai
dengan nama panjangnya, Pantai Pasir Putih Prigi, pantai ini memiliki pasir
berwarna putih kecoklatan. Selain berfungsi sebagai tempat wisata, Pantai Prigi
juga merupakan salah satu pusat kegiatan nelayan di Trenggalek. Deretan perahu
nelayan yang sedang diparkir di bibir pantai akan banyak kita jumpai saat
mengunjungi pantai ini. Setiap tahun, pada bulan Selo pada penanggalan Jawa, di
Pantai Prigi selalu diadakan kegiatan yang disebut dengan larung semboyo.
Upacara adat ini merupakan salah satu kearifan lokal warga setempat sebagai
bentuk terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa karna memberikan kekayaan laut
yang melimpah kepada nelayan.
Di
Pantai Prigi kita tidak hanya bisa berenang atau bermain-main di tepian pantai
saja. Jika ingin mengelilingi pantai menggunakan perahu, beberapa perahu milik
nelayan juga disewakan untuk keperluan itu. Ongkos naik perahu di Pantai Prigi
sekitar Rp 10.000 untuk satu orang. Perahu biasanya baru akan berangkat setelah
penumpangnya mencapai minimal 10 orang. Dari atas perahu kita bisa menikmati
keindahan Pantai Prigi dengan lebih intim. Barisan bukit-bukit akan
menjadi pemandangan yang menemani perjalanan.
Di
sekitar Pantai Prigi juga terdapat hutan mangrove. Setelah puas bermain di
pantai, kita bisa mampir ke hutan tersebut untuk menikmati keindahan lainnya. Fasilitas
yang ada di Pantai Prigi sudah cukup lengkap. Selain warung serta toilet
sebagai fasilitas standard, di sekitar pantai juga sudah ada penginapan bagi
pengunjung yang ingin menikmati suasana malam di sekitar Pantai Prigi.
a. Analisis Struktur Isi
Pernyataan Umum : Kabupaten Trenggalek merupakan salah satu daerah di Jawa
Timur yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia di bagian selatan.
Sehingga, kabupaten ini punya beberapa pantai yang juga sekaligus berpotensi
sebagai tempat wisata.
Aspek yang Dilaporkan : Pantai Prigi adalah salah satu wisata pantai paling terkenal di
Trenggalek. Karena merupakan pantai yang berada di kawasan pesisir Samudra
Hindia, maka Pantai Prigi merupakan bagian dari pantai selatan di Pulau Jawa.
Berbeda dengan pantai-pantai di
deretan pantai selatan yang umumnya memiliki ombak yang tinggi, Pantai Prigi
cenderung memiliki ombak yang tenang sehingga pantai ini cukup aman untuk berenang.
Bahkan, berenang merupakan salah satu aktivitas paling digemari di pantai ini,
ditambah lagi prmainan banana boat menambah keseruan di pantai ini.
Aspek yang Dilaporkan : Sesuai dengan nama panjangnya, Pantai Pasir Putih Prigi,
pantai ini memiliki pasir berwarna putih kecoklatan. Selain berfungsi sebagai
tempat wisata, Pantai Prigi juga merupakan salah satu pusat kegiatan nelayan di
Trenggalek. Deretan perahu nelayan yang sedang diparkir di bibir pantai akan banyak
kita jumpai saat mengunjungi pantai ini. Setiap tahun, pada bulan Selo pada
penanggalan Jawa, di Pantai Prigi selalu diadakan kegiatan yang disebut
dengan larung semboyo. Upacara adat ini merupakan salah satu kearifan
lokal warga setempat sebagai bentuk terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa
karna memberikan kekayaan laut yang melimpah kepada nelayan.
Aspek yang Dilaporkan : Di Pantai Prigi kita tidak hanya bisa
berenang atau bermain-main di tepian pantai saja. Jika ingin mengelilingi
pantai menggunakan perahu, beberapa perahu milik nelayan juga disewakan untuk
keperluan itu. Ongkos naik perahu di Pantai Prigi sekitar Rp 10.000 untuk satu
orang. Perahu biasanya baru akan berangkat setelah penumpangnya mencapai
minimal 10 orang. Dari atas perahu kita bisa menikmati keindahan Pantai Prigi
dengan lebih intim. Barisan bukit-bukit akan menjadi pemandangan yang
menemani perjalanan.
Penutup : Di sekitar Pantai Prigi juga
terdapat hutan mangrove. Setelah puas bermain di pantai, kita bisa mampir ke
hutan tersebut untuk menikmati keindahan lainnya. Fasilitas yang ada di Pantai
Prigi sudah cukup lengkap. Selain warung serta toilet sebagai fasilitas
standard, di sekitar pantai juga sudah ada penginapan bagi pengunjung yang
ingin menikmati suasana malam di sekitar Pantai Prigi.
b.
Ciri Bahasa
|
No.
|
Ciri
|
Contoh
|
|
1.
|
Menggunakan bahasa
sehari-hari
|
. Bahkan, berenang merupakan salah
satu aktivitas paling digemari di pantai ini, ditambah lagi prmainan banana
boat menambah keseruan di pantai ini.
|
|
2.
|
Menggunakan kalimat
yang seolah kita harus mengetahui atau mengalaminya
|
Lokasi pantai ini berada
di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo. Jaraknya sekitar 48 km ke arah
selatan dari pusat kota Trenggalek.
|
|
3.
|
Menggunakan
kalimat penjelas yang tidak berstruktur tetap
|
Di sekitar Pantai Prigi juga terdapat
hutan mangrove.
|
|
4.
|
Menggunakan
konjungsi temporal
|
�
Bahkan...
|
|
5.
|
Menggunakan
konjungsi yang menunjukan akibat
|
� Sehingga …
� Karena…
|
Tugas 3
IDENTITAS BUKU
Judul Buku :Gus
Dur dalam Obrolan Gus Mus
Penulis/Editor :K.H. Husein Muhammad
Penerbit :Noura Books
Tahun Terbit : Oktober, 2015
Tebal : 179
Obrolan Hangat Seputar Gus Dur
Buku ini berjudul “Gus Dur dalam Obrolan Gus Mus”. Judul ini menarik,
kareka mencatut dua nama tokoh nasional yang banyak dikagumi orang, baik itu
Gus Dur atau Gus Mus. Buku ini ditulis oleh KH. Husein Muhammad, yang merupakan
pendiri Perguruan Tinggi Institute Studi Islam Fahmina di Cirebon. Sosok
penulis buku tersebut juga menarik perhatian saya, karena sebelumnya KH. Husein
juga menulis tentang Gus Dur, yaitu “Sang Zahid; Mengarungi Sufisme Gus Dur”
yang membicarakan Gus Dur dari perspektif kezahidan, yang mana buku tersebut
memberikan pemahaman yang sangat baru dari sosok Gus Dur.
Buku ini ditulis Kiai Husein dalam bentuk renungan sepanjang proses
percakapannya dengan Gus Mus. karena kedekatan beliau berdua (Gus Mus dan Kiai
Husein) dengan Gus Dur, maka gambaran Gus Dur yang muncul dalam percakkapan pun
terasa sangat riil sebagai sosok manusia seutuhnya.
Buku ini berisi semacam transkip percakapan KH. Husein dengan KH.
Musthofa Bisri (Gus Mus), yang dalam pembicaraan itu banyak menyinggung cerita
tentang Gus Dur. Putri pertama Gus Dur, Alissa Wahid dalam pengantar buku ini
mengatakan apa yang disajikan dalam buku ini merupakan dalam istilahnya
“sejarah pinggiran” yang berhasil direkam melalui percakapan dari kedua kiai
tersebut. Tentu maksud dari sejarah pinggiran ini bukan bentuk penilaian
negatif, tetapi lebih kepada penyebutan tentang kisah-kisah yang selama ini
mungkin tidak banyak diketahui orang, dan masih diceritakan dari mulut ke
mulut. Yang oleh KH. Husein ini direkam dalam bentuk tulisan, yang mungkin oleh
sebagian orang tidak terpikirkan.
Buku ini dapat menjadi semacam
panduan bagi siapa pun yang ingin tahu sosok Gus Dur yang sesungguhnya. Karena,
buku ini ditulis berdasarkan penuturan langsung sang sahabat, Gus Mus. Dengan
bahasa tutur yang ringan, ilustrasi tokoh, dan beberapa komik, pembaca seolah
dibawa langsung bertatap muka dengan sang tokoh. namun dalam buku ini banyak
sekali penulisan yang salah, eperti kata depan di- yang seharusnya menjadi satu namun malah dipisah.
ditengah zaman yang demikianlah,
percakapan kedua kiai ini, barangali hanya satu diantara ribuan percakapan yang
terjadi diantara para alim-arif, menjadi semaca oase yang menyejukkan. kita
seperti dibawa lagi keruang ideal dimana pepatah, " Bagaikan padi: semakin berisi
semakin merunduk", masih hidup subur. kita melihat dua orang dengan
kealiman dan kearifanyang begitu tinggi, saling berbagi cerita dan ilhamsaling
mengngatkan dan saling memahami. beliau berdua tidak saling menunjukkan siappa
yang terpintar, terkaa dn terpopuler.
Barangkali
itulah pelajaran yang paling berharga dari percakapan kedua alim-arif dan pelajaran
yang bisa diambil dari buku ini. ilmu dan makna yangterlontar, serta dalil yang
melengkapi percakapan, tentu sangat berharga. akan tetapi hal yang tak
terkalahkan adalah pelajaran teladan sikap para kiai yang tawaduk dan saling
menghargai. sikap-sikap itu sudah mencerminkan bagaimana para pecinta tuhan
menghayati inti agama.
Tugas 4
1.
Jurnal Refleksi Perkuliahan Membaca
Teks Nonilmiah/Informatif
Alhamdulillah,
semester ini telah selesai dengan lancer tanpa ada hambatan yang berarti.
Disemester dua ini saya mendapat banyak sekali pengalaman dan pengetahuan yang
baru. Terutama dari mata kuliah membaca informatif ini. Mata kuliah iini
menuntut saya untuk cermat dalam membaca sebuah teks, dan dituntut untuk lebih
teliti lagi. Dengan adanya tugas tiap minggunya untuk melaporkan sebuah buku,
saya memperoleh banyak pengalaman dan informasi dari buku yang say abaca.
Dengan pembiasaan seperti saya bisa lebuh teliti lagi dan lebih kritis dalam
membaca buku.
Namun,
sebenarnya tugas ini memberatkan saya. Karena bukan hanya mata kuliah ini yang
memberikan tugas, namun masih banyak tugas mata kuliah lain yang harus saya
kerjakan. Dengan begitu membuat proses pemahaman pembacaan saya kurang
maksimal. Sehingga isi yang disampaikan dalam buku kurang dapat saya terima
dengan baik. Dibalik itu semua, dengan tugas tersebut makin menambah jumlah
buku yang telah say abaca, yang awalnya saya jarang membaca buku, kali ini saya
dituntut untuk membaca buku, dank arena itulah saya makin terbiasa membaca
buku.
Suatu ketika diberikan cerita kemudian
disuruh untuk membaca dengan teliti, setelah dibaca kemudian disuruh
mengerjakan soal tersebut. Dengan percaya diri saya kerjakan soal tersebut
dengan cepat. Setelah dijawab bersama akhirnya beberapa jawaban saya salah dan
kesalahan tersebut pada tingkat kejeliannya saja, dan ternyata itu merupakan
soal anak kelas 4 SD, rasanya benar-benar malu sekali. Mata kuliah ini juga
mengajarkan tentang kesabaran dan ketelitian. Sering sekali Bu Endah mengatakan
“dibaca lagi”, dan satu-satunya kalimat yang terlontar dengan sabar hanyalah
itu ketika salah dalam menjawab soal yang beliau berikan. Sebenarnya dalam
benak hati saya itu merupakan jawaban yang paling benar, ternyata tingkat
ketelitian saya begitu kurang.
Dari
keseluruhan tugas dan proses pembelajaran di kelas, mata kuliah ini menuntut
saya untuk lebih jeli dan teliti lagi. Karena ketelitian itu sangatlah begitu
penting dalam membaca, karena kurangnya ketelitian bisa mengakibatkan kurangnya
pemahaman yang terkandung dalam isi buku. Saya sangat bersyukur karena mendapan
mata kuliah ini, karena mengasah ketelitian saya dalam membaca.



refleksi itu bukan untuk orang lain tetapi apa yang Tangguh rasakan, pikirkan, renungkan setelah membaca buku.
BalasHapusTeks editorial dan LHO sudah benar tetapi struktur isi dan ciri bahasanya belum benar. Ayo belajar lagi--pasti tidur waktu dijelaskan.
Tulisanmu bagus-mengalir-enak dibaca. Teruslah berkarya--